1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah kumpulan orang yang mempunyai tujuan sama, dan
beraktivitas untuk mencapai tujuan tersebut sekumpulan orang tertata rapi, ada
pengurus ada anggota, Dalam organisasi diperlukan keserasian antara anggota
agar tercapai tujuan bersama, agar dapat serasi, maka dalam organisai diperlukan
kesamaan visi dan misi.
Visi adalah: Cara pandang tentang Organisai dan tujuan serta alasan mengapa
tujuan tersebut
tercapai.
Misi adalah: Tujuan yang luas dan jangka yang panjang.
Organisasi yang anggotanya mempunyai visi
dan misi yang sama akan mudah untuk dikembangkan, sebaliknya jika
organisasi sulit dikembangkan disebabkan karena tidak sama misi atau tidak
sefahamnya terhadap visi-misi
1
Organisasi. Ketidaksamaan visi misi anggota
tentang organisasi dapat menyebabkan perbedaan
dalam menentukan kegiatan, cara menjalankan
progam dan hal-hal teknis lainnya.
Visi misi organisasi dilaksanakan secara
terperinci dengan melakukan berbagai kegiatan,
program, aktivitas organisasi. Kumpulan hasil
kegiatan akan membentuk tujuan organisasi dalam
jangka panjang.
2. Kegunaan Organisasi
Organisasi diperlukan jika kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut terlalu besar
3. Prinsip-prinsip Organisasi
a. Prinsip kebebasan individu-kelompok
Organisasi terdiri dari kelompok individu –
individu, Individu mengikhlaskan
kepentinganya untuk kepentingan kelompok;
Kepentingan bersama (yang disepakati secara
bersama).
Kebebasan individu atau anggota dibatasi
4
d. Prinsip Dinamika
Organisasi selalu mempunyai kemajuan
dan perkembangan. Kemajuan Organisasi
pondok.
a. Organisasi sebagai alat belajar
Dalam lingkungan Pondok Modern
Nurussalam semua kegiatan, aktivitas santri
terjun di Masyarakat.
b. Organisasi sebagai tempat pengabdian /
beramal
5
Untuk menjalankan disiplin dan sunnah
kegiatan santri, diperlukan penataan yang
sistematis dalam Organisasi santri yaitu
OSPM/KGP. Dengan menjalankan organisasi
santri tersebut berarti kita telah ikut
menjalankan sunnah dalam mendidik santri di
lingkungan pondok
c. Organisasi sebagai alat bergaul
Untuk mengatur pola hubungan antar
santri dalam kegiatan yang kosntruktif,
dibuatlah sarana pertemuan OSPM/KGP.
Dengan berorganisasi persaudaraan antar santri
tidak hanya didasari oleh kedekatan emosional
saja tetapi juga kedekatan secara organisatoris.
KEPANITIAAN
a. OSPM sebagai di luar Induk
Di dalam lingkungan Pondok Organisasi
santri diatur dalam organisasi induk
OSPM/KGP, yang kemudian dilaksanakan
6
secara praktis dalam departemen, bagian dan
seksi.
Organisasi OPPM/KGP sebagai organisasi
induk menjalankan kegiatan yang mencakup
partispasi semua anggota.
b. Kegiatan Organisasi di luar OPPM
OSPM/KGP dalam beberapa hal tidak dapat
menjalankan fungsinya, karena cakupan suatu
kegiatan yang sangat spesifik atau hanya
terhadap kelompok tertentu, maka dibuatlah
suatu organisasi-organisasi lainnya yaitu
Organisasi Konsulat, Rayon, Gudep.
Organisasi Konsulat dan Rayon hanya
diikuti oleh rayon dan konsulat yang
bersangkutan oleh karenanya tidak termasuk
dalam kegiatan OSPM secara langsung.
Sedangkan Gudep tidak termasuk dalam OSPM
karena bentuk kegiatannya sangat spesifik,
hanya menyangkut kegiatan kepramukaan.
7
c. Kepanitiaan
Dalam hal ini kepanitiaan yang sifatnya
tidak rutin, hanya pada saat tertentu saja
dibuatlah Organisasi kepanitiaan. Kepanitiaan
dibentuk karena kegiatan spesifik, dalam waktu
tersebut dilakukan organisasi untuk
mengefektifkan kerja dan kaderisasi kemampuan
memimpin dari pengurus atau anggotanya.
8
STATUS DAN PERAN PENGURUS
ORGANISASI
1. Defenisi status dan peran
a. Status secara etimologi (asal usul kata)
bermakna kedudukan, posisi.
b. Peran sinonimnya adalah pemain atau actor.
c. Status pengurus Organisasi (SPO), Memiliki
organisasi.
d. Peran Pengurus Organisasi (P2O), memiliki
9
bermain aktif yang dijiwai oleh pengahayatan
Modern
Apa yang dimaksud dengan tranformasi nilai?
Tranformasi artinya mengalihkan, memindahkan
10
Nilai adalah kode etik yang terbangun oleh
adat kebiasaan, agama, norma, dan kaidah/
peraturan yang menjadi kaidah manusia
akhirnya menjadi 'kebiasaan' dalam prilaku
kehidupannya.
Apakah nilai-nilai Pondok Modern
konkritnya adalah:
11
“Hati tidak lagi dinodai oleh virus dan penyakit
serta gangguan riya, demi jabatan, demi wibawa,
demi pengaruh, demi gengsi, demi nama, demi
sanjungan/pujian dan demi-demi lainnya. Penyakit
itu semua menjadi penghambat/penghalang
keistiqomahan hati, sering kita lakukan. Akhirnya
malas, tidak mau bertugas, beramal sampai tidak
mau belajar karena tidak ada yang menyanjung dan
tidak ada orang yang menghormati atau menghargai
diri kita.”
Seharusnya kita tetap memohon kepada
Allah untuk diberikan situasi dan kondisi hati
yang istiqomah dan bisa berlatih sejak sekarang
ini. Dari suasana hati itulah kita akan memiliki
sumber daya untuk banyak inisiatif, kreatif,
dinamis, percaya diri. Dan yang lebih
menakjubkan adalah apa yang keluar dari lisan
kita adalah kalimat kalimat yang dapat dirasakan
dan diterima oleh orang lain karena telah
disemangati oleh taufiq dan cahaya ilahi.
Untuk ini kita berusaha mengamalkan
firman Allah:
اتبعىا مه ال يشالكم اجراوهممهتدون
12
Ikutilah orang-orang yang tiada minta
balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-
orang yang mendapat petunjuk (QS. Yasin 21)
Ayat di atas mengajarkan kita untuk
bagaimana kita dapat diberi oleh Allah berbagai
petunjuk dikala kita bingung, tidak stabil hati
dan pikiran? Ternyata Allah mengajarkan kita
agar kita berbuat untuk tiada minta
balasan=ikhlasز
Dan contoh memanifestasikan /
mengejewantahkan jiwa keikhlasan dalam tugas
kepengurusan amat banyak:
a. Mengajak teman kita 'sesama teman pengurus'
"hamdalah "
b. Kita bangunkan adik-adik kita, untuk sholat
hati.
13
d. Mengajak diri, teman-teman, adik-adik kita
semangat fatihah
e. Mengajak diri adik-adik kita untuk merapikan,
terpanggil.
f. Mengajak diri teman-teman, adik-adik kita
keikhlasan
Dan ada contoh-contoh lain, bagaimana
menerapkan nilai-nilai budaya sederhana ke
dalam jiwa santri dan teman-teman kita.
Kita menjadi contoh memanfaatkan uang
untuk belanja kebutuhan primer, seperti alat-alat
sekolah, kitab-kitab dan mungkin vitamin yang
membantu kegiatan belajar dan aktivitas.
14
Kita menjadi contoh berbusana/ pakaian
sejak dari sandal bahkan hingga perabot
kosmetik yang sederhana. Kita menjadi contoh
bersikap dan berpenampilan sederhana tapi
sopan.
15
UKURAN KUALITAS SDM
(CARA KERJA)
PROSES PRODUK JASA
SDM
IMAN CEPAT PASTI
TAQWA MORAL CEPAT
MORAL URUT TEPAT
TERAMPIL MURAH URUT
PROFESSIONAL HEMAT MENYENANGKAN
TANGGUNGJAWAB EFEKTIF SEJUK
SOPAN EFISIEN AMAN
RAMAH OPTIMAL NYAMAN
MEMBANTU AMAN AMAN
MENGHARGAI
ORANG LAIN SINERGIK SERVICE LAIN
INGIN MAJU GOTONG-ROYONG MURAH
TANGGAP KERJASAMA DIPERCAYA
TANGGON KOORDINATIF PROFESIONAL
TERNGGINAS MENYENANGKAN TANPA KUNGU
IKUT MEMILIKI/
TANGGUNG JAWAB PROFESSIONAL DENGAN JAMINAN
DISIPLIN PASTI
SEMANGAT TEKHNIK TEPAT GUNA
KEPEMIMPINAN
ULET DENGAN
KETELADANAN
PROAKTIF DENGAN JAMINAN
MANDIRI
POSITIF
BERSIH
BERWIBAWA
JUJUR
TIDAK MEMERAS
INTERGRITAS
16
PREVENTIF
DISIPLIN
KOREKTIF PROGRESIF
UNDERST
ANDING
COMMI
TMEN
DISCIPLINE
17
KOMUNIKASI
A. Pendahuluan
18
berkomunikasi secara efektif „membaca‟
orang akan mengetahui dan melaksanakan
sesuatu dengan baik menilai manusia-
manusia. Tulisan berikut ini ingin membahas
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan komunikasi.
B. Bagaimana “KOMUNIKASI”
Komunikasi berasal dari kata Communi: SAMA
Antar individu komunikasi berarti:
“Pesan yang akan disampaikan oleh
komunikator (pengirim pesan) haruslah diterima
dan mengerti sama oleh komunikan (penerima
pesan)”
Bagi organisasi, komunikasi berarti:
“saluran untuk melakukan dan menerima
pengaruh, mekanisme perubahan serta alat untuk
mendorong dan mempertinggi motivasi dan
merupakan perantara/sarana yang
memungkinkan organisasi untuk mencapai
tujuan. Dengan demikian dapatlah disampaikan,
19
jika mengadakan komunikasi berarti ada tujuan
yang dapat berupa:
- Kita menghendaki seseorang berbuat sesuatu
dan atau
- Kita menghendaki seseorang berfikir atau
merasakan sesuatu cara tertentu.
Untuk mencapai tujuan itu kita melalui suatu
proses selama kita melakukan aktivitas
komunikasi proses ini dapat digambarkan
demikian:
a. Pengiriman pesan, merasakan suatu kebuthan
20
c. Bagi penerima pesan, ketik mendengar tanda-
tanda itu segera memberi arti kepada tanda-
tanda itu menjadi pikiran yang berarti
baginya.
d. Akhir pengirim pesan dapat mengatakan ia
21
Usaha-usaha mencangkup:
a. Pengenalan terhadap diri sendiri
Pengertian terhadap diri sendiri
24
Pendengar harus mempunyai lisan dan
pembicaraanya.
Pendengar hendaknya mencari intisari
pembicara.
Pendengar harus sanggup dan bersedia
dengannya.
Pendengar hendaknya siap memberikan
disampaikan kepadanya.
25
4. Kemauan untuk memberikan pernyataan
secara jelas
Pada hakekatnya tujuan komunikasi adalah
penyampaian isi hati dan pikiran kita kepada
orang lain.Agar ia dapat berbuat sesuatu atau ia
bersedia berfikir dan atau merasakan sesuatu,
karenanya pernyataan kita harus jelas bagi pihak
pendengar, istilah-istilah yang kita gunakan
haruslah sama dimengerti pihak pendengar
bukan serampangan saja, agar tidak dimengerti
pendengar.
5. Kemauan dan kesanggupan memberikan
umpan balik
Umpan balik merupakan tanggapan
pendengar terhadap pembicara. Umpan balik
yang tepat bertanda keberhasilan suatu proses
komunikasi, tidak jarang ditemui kesulitan untuk
memberikan dan menerima umpan balik karena
pengaruh-pengaruh seperti :
Kurang pengalaman
26
Keragu-raguan karena natura dan hilang
harus diambil
Kekhawatiran dan melontarkan dan
27
Berarti daerah terbuka menjadi lebih luas akan
tetapi tidak seluruhnya akan terbuka, karena
tidak semua hal yang ada hubungannya dengan
kita teman kita.
Beberapa pedoman dalam memberi dan
menerima umpan balik
PEMBERI
a. Memperhatikan kesiapan artinya memberi
pada mereka yang siap menerima umpan balik
atau secara konkrit memintanya.
b. Menggambarkan atau memberikan fakta dan
bukan tafsiran.
c. Hanya memberi fakta yang masih hangat dan
baru saja terjadi
d. Mengingat waktu yang ada
e. Memberi fakta yang baru bagi si penerima,
jangan hal-hal yang sudah diketahui
f. Menyangkut hal-hal yang dapat diubah
g. Jangan ada presensi untuk merubah, apalagi
memerintahkan segera ada perubahan
h. Jangan terlalu banyak hal
28
i. Siap membantu
j. Yang lebih jangan hal yang umum.
MENERIMA
a. Nyatakan secara tegas dalam hal apa umpan
balik yang diperlukan
b. Cek kembali apa yang sudah didengar
c. Berikan anggapan saudara terhadap umpan
marah.
Menerima satu amarah, hanya merupakan
29
melampiaskan rasa amarah ke arah yang
membangun, usaha tersebut dapat membantu
yaitu:
Sadarlah akan emosi diri sendiri
Akuilah adanya emosi itu. Jangan abaikan
atau menyangkal miliki emosi itu dan
otomatis berhenti.
8. Karisma
Karunia yang dimiliki seorang pengirim
pesan sehingga dia dapat menyampaikan
diberikan
9. Stereotip
34
Merupakan gambaran tertentu mengenal
sebagai tuduhan
35
individu" yang secara harfiah orang lain bagi
pribadi masing-masing anggota tersebut.
Yang perlu mendapat perhatian istimewa
dalam membangun kebiasaan komunikasi efektif
di antara keluarga lain:
1. Hargailah keberadaan tiap anggota, hal ini
lebih dirasakan kepentingannya terhadap anak
kecil karena sering terjadi kehadiran sesorang
anak kecil dalam proses komunikasi tidak
mendapat perhatian sepenuhnya. Akibatnya
tidak jarang terjadi jurang komunikasi antara
anak dan orang tuanya. Pengalaman anak
semasa kecilnya amat menentukan kemampuan
dan berkomunikasi secara aktif di kemudian hari
2. Usahakan waktu yang cukup dan memadai
untuk berkomunikasi
Manusia sibuk sering diartikan manusia modern.
Dan tidak mustahil seluruh waktu yang tersedia
dimonopoli untuk mencapai gelar tersebut
akibatnya waktu yang seyogyanya dimanfaatkan
untuk saling tukar pengalaman dan informasi
36
tersita habis kembali selagi anak yang menjadi
korban. Karena perkembangan keterampilan dan
kemampuan komunikasinya tidak didukung oleh
bimbingan dan pengarahan yang memadai dari
orangtuanya. Atau lebih buruk lagi ia akan
terbiasa dengan ungkapan-ungkapan yang
bernada negatif yang diperoleh dari lingkungan
yang kurang bertanggungjawab.
3. Biasakanlah menggunakan bahasa yang baik
dan benar Sering terjadi kita merasa sedang
berkomunikasi dengan orang lain (suami, istri,
anak) kita lupa pada penggunaan bahasa yang
benar. Bahkan sering terdapat kita justru
membiasakan anak kita melafalkan ungkapan
yang salah, karena terdengar lucu. Tentu saja ini
akan merugikan sang anak, karena ia akan sulit
untuk menggunakan kata-kata dan atau bahasa
yang baik berarti cenderung memberikan
pernyataan yang kurang jelas. Akhirnya
masihlah kita renungkan ungkapan ini, bahwa
kehidupan ini dari KELUARGA
37
E. Cara untuk memperbaiki komunikasi
1. Ingatlah bahwa komunikasi meliputi semua
perilaku kita. Apa yang dikatakan dan
katakan.
7. Ingatlah bahwa perselisihan pendapat tidak
39
10. Memperhatikan keluhan-keluhan salah
SASARAN BELAJAR:
Setelah menamatkan bab ini Anda akan dapat:
1. Mendefinisikan masalah yang sedang
dihadapi.
2. Mengenali dan menganalisa masalah.
3. Menggunakan kaedah tertentu untuk
menemukan penyelesaian yang dapatditerima
41
I. Mengenal Masalah
A. Mendefinisikan Masalah
Penyebab masalah biasanya adalah suatu
43
diterima. Perbandingan ini seharusnya
dilakukan secara spontan atau diatur
sedemikian rupa untuk memperoleh hasil
yang baik.
Untuk Tindakan
MENSORTIR DAN MENGKLASIFIKASIKAN ISU
Pada suatu pagi seorang pengawal istana
berkata kepada raja: "Saya bermimpi Tuanku akan
dibunuh pada tengah hari nanti". Raja kemudian
tidak tersedia.
II.Alternatif Penyelesaian
Mengenali alternatif penyelesaian adalah
langkah berikutnya dalam menyelesaikan masalah.
Tugas ini dilakukan dengan berbagai cara kita
mendekatinya menurut kebiasaan, bila ada prosedur
operasional yang standar atau seorang pengawas
yang berpengalaman untuk memberitahu kita apa
yang kita harus kerjakan.
Kita juga bisa menggunakan satu pendekatan
ilmiah, pendekatan dengan suatu keputusan,
pendekatan kuantitatif atau pendekatan kreatif.
Kebanyakan situasi di dalam organisasi Islam
menuntut adanya pendekatan kreatif untuk
menyelesaikan masalah.
Kreatifitas bersifat menolong hanya bila alasan
atau kebutuhan akan ide-ide diakui dan dibantu oleh
sikap yang positif terhadap kebebasan pendapat. Ide
46
yang kreatif terbentuk dari landasan pengetahuan
dan pengalaman yang luas diperoleh melalui
pengalaman pribadi, tukar pikiran dengan orang lain,
dan interaksi dengan Qur'an dan Sirah Rasulullah
SAW. Sebagian ide perlu dicetuskan, tetapi tidak
satupun yang patut dinilai sampai proses
mengeluarkan ide tersebut berakhir. Pada tahap ini,
kita perlu membebaskan pikiran bahwa sadar kita
untuk mengumpulkan berbagai fakta dan
pengalaman dengan menarik diri daari keterlibatan
yang aktif pada masalah tersebut. Bergantung
kepada keadaan perorangan, stuidde atau lebih yang
brilian akan muncul. Yang menggiring kita
memusatkan perhatian bagaimana memecahkan
problem tersebut. Tahapan ini mucul dengan lebih
cepat bagi orang dengan pikiran yang lebih tajam
dan peka mau menerima daripada bagi orang orang
yang tidak mempunyai sifat-sifat tersebut.
III. Penyelesaian Yang Terpilih
Peneyelesaian yang terpilih muncul dari proses
pengelompokan alternatif dengan teliti berdasarkan
47
susunan kemungkinan penerimaan dalam batasan-
batasan yang relevan. Tidak ada satupun
penyelesaian dapat dikatan sempurna di mana ia
dapat melenyapkan semua kerusakan dari standar
yang merupakan awal timbulnya masalah. Kita harus
memfokuskan perhatian terhadap penyelesaian-
penyelesaian yang;
a. membatasi kerusakan.
b. Tidak menyebabkan penyimpangan yang
merusak bagian yang lain dari kegiatan yang
tidak direncanakan.
c. Bisa dilaksanakan dalam batas persediaan atau
sumber-sumber yangtersedia
Setiap altenatif yang dijelaskan di atas bisa
berfungsi sebagai penyelesaian masalah. Setiap
alternatif menawarkan cara untuk mencapai hasil
yang diinginkan dalam mencapai keadaan uang
memaksa. Alternatif-alternatif mana yang paling
cocok tergantung pada kriteria - kriteria mana yang
paling sesuai untuk diterapkan dalam situasi tertentu.
Selain itu, suatu alternatif memerlukan pembiayaan
48
sumber materil yang mungkin tidak tersedia
sepenuhnya. Suatu daftar umum dari ciri-ciri
penyelesaian yang bisa diterima mungkin
diperlukan.
Penyelesaian yang bisa diterima harus:
a. sekurang-kurangnya memberikan hasil
minimum dari yang diinginkan,tetapi
b. tidak memerlukan pembiayaan yang lebih besar
daripada dana yang tersedia
Kita perlu menggunakan prosedur yang formal
untuk menyelesaikan masalah. Kaedah ini bukan
saja efisien dan efektif, tetapi cara kerja ini juga
mendokumentasikan pengalaman kita dan
menciptakan laporan/catatan yang dapat dipakai
sebagai acuan bila situasi yang sama muncul di masa
yang akan datang. Hal ini akan menghindarkan kita
dari pengulangan pekerjaan yang mubadzir.
Kadang-kadang kita tidak mungkin
melaksanakan prosedur formal. Hal ini mungkin
disebabkan oleh singkatnya waktu untuk bertindak,
atau keadaan-keadaan lain tertentu, atau faktor-
49
faktor penghalang yang luar biasa, seperti persoalan
yang peka atau pertimbangan keamanan. Kaidah-
kaidah yang tidak formal dalam keadaan tersebut
akan memerlukan persetujuan dari mereka yang
lebih mengerti mengenai masalah yang dihadapi.
Kalau memungkinkan, data yang lengkap perlu
diciptakan apabila penyelesaian masalah tersebut
menjadi mudah.
DAFTAR UNTUK MENCEGAH MASALAH
Pendekatan pencegahan untuk penyelesaian
masalah memerlukan tindakan yang bisa
meminimumkan atau perlu mencegah akibat-akibat
dari masalah yang mungkin terjadi. Untuk
melakukan yang demikian, daftarkan semua masalah
utama yang mungkin terjadi. Kemudian untuk setiap
masalah :
Kenali masalah tersebut_____________
Berikan penjelasan tentang masalah tersebut dengan
tepat_______
Klasifikasikan menurut tingkat resikonya_ ___________
Kenali kemungkinan penyebabnya____________
Nilai kemungkinan terjadinya____________
Putuskan bagaimana menghadapinya___________
50
STUDI KASUS
1. Apa situasinya?
2. Banyak anggota yang mengeluh karena
terlambat menerima masalah
3. Situasi bagaimana sepatutnya? Anggota
sepatutnya menerima majalah tepat waktu
4. Apa yang dapat mencegah situasi ini berubah?
a. bahan dari berbagai unit lambat
b. terdapat peruban-perubahan yang perlu
dilakukan pada tahap akhir
c. mengatur letak halaman yang waktunya
lebih lama daripada yang diperkirakan
d. bagian pengedaran menghadapi banyak surat
yangterbengkalai
5. Apakah halangan yang paling besar menurut
prioritasnya?
51
6. Materi terlambat datang dari unit yang
bersangkutan
7. Apa yang saya lakukan?
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
1. Survey unit-unit lain untuk mengetahui
penyebab keterlambatan
2. Tetapkan batas waktu dan ikuti
3. Berikan penghargaan kepada responyan lebih
awal
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Minta seseorang untuk membuat dan menjalan
kan survey
2. Hubungi dan bicara dengan mereka yang ter
lambat
3. Minta ketua organisasi surat seperlunya.
52
masalah yang paling tepat? Yang mana yang
pemecahan masalah?
LATIHAN PEMAHAMAN
SEBAGAI KETUA DARI "THE CONVENTION COMMITTE OF
THE UNITED CENTRAL SOCIETY" ANDA BARU SAJA DIBERI
TAHU BAHWA BIAYA KEPADA PENYEWAAN FASILITAS DAN
DEKORASI PERTEMUAN AKAN LEBIH MAHAL 50% DARI
PADA BIAYA YANG TELAH ANDA ANGGARKAN. ANDA
TELAH MENGIRIMKAN FORMULIR PENDAFTARAN
PERCETAKAN YANG BERISIKAN INFORMASI TEMPAT DAN
BIAYA PENDAFTARAN BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA
TERDAHULU. PARA ANGGOTA PERKUMPULAN ITU
MENGHARAPKAN FASILITAS PERTEMUAN DENGAN
STANDAR YANG TINGGI, YANG ANDA PUTUSKAN UNTUK
DIBERIKAN KEPADA MEREKA.
53
Nyatakan apa masalahnya.
1. Daftarkan semua sumber informasi yang
mungkin anda perlukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
2. Buatkanlah suatu rencana untk memudahkan
SASARAN BELAJAR:
Menghubungkan proses pengambilan keputusan
dengan pemilihan alternative.
55
Mengidentifikasi langkah dan tindakan yang
PENDAHULUAN
Walaupun banyak teknik yang dapat kita peroleh
dengan belajar, tetapi membuat keputusan adalah
suatu hal yang tidak begitu mudah untuk dipelajari.
Sebagai pemimpin lebih baik dalam membuat
keputusan daripada pemimpin yang lainnya. Apabila
informasi yang lengkap sukar diperoleh, proses
pengambilan keputusan menjadi lebih sukar.
Seringkali keputusan harus berhadapan dengan
ketidakpastian. Pemimpin harus membuat keputusan
dengan cepat walaupun ada kemungkinan keputusan
itu salah. Tidak membuat suatu keputusan adalah
suatu kesalahan yang lebih jelek lagi. Ditinjau secara
Islam kita harus bekerja untuk mencapai keputusan
yang benar. Jika tiada satu pun alternatif yang baik,
kita terpaksa memilih yang terbaik dari keputusan-
keputusan yang kurang memuaskan. Setelah habis-
habisan kita lakukan semua yang kita mampu dalam
56
situasi seperti itu, sekiranya keputusan kita salah,
Allah akan memberikan satu pahala tersebut.
Pemimpin tidak seharusnya menjadikan semua
proses membuat keputusan sebagai masalah fiqih.
Lebih sering keputusan itu Cuma berkaitan dengan
isu politik, organisasi atau kebijaksanaan umum.
Walaupun masalah tersebut adalah murni fiqih,
pemimpin sepatutnya mengkaji berbagai mazhab
fiqih sebelum memilih satu keputusan yang paling
bermanfaat bagi organisasi dan ummat.
Keterbukaan dalam berfikir merupakan hal yang
essensial dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan adalah satu proses dinamis,
bukan statis. Seseorang perlu memonitor hasil suatu
keputusan dan mengubahnya sesuai dengan
keperluan. Apabila kita mengambil suatu keputusan ,
kita memilih diantara beragam alternative. Pilihan
tidak harus selalu ada di antara yang benar atau yang
salah atau antara putih dan hitam. Terkadang kita
harus memilih diantara yang hamper benar dengan
yang mungkin salah. Suatu keputusan saja terdiri
dari pilihan di antara tindakan yang tak satupun
57
dapat dibuktikan apakah ia lebih dekat kepada
kebenaran daripada keputusan yang lainnya.
Hasil akhir yang diinginkan dari suatu keputusan
adalah tindakan dan perilaku orang-orang tersebut.
Sebelum membuat satu keputusan, kita
menanyakan: apakah keputusan itu betul betul
penting? Satu standar alternatif ialah alternative
untuk tidak berbuat apa-apa. Keputusan diperlukan
apabila keadaan yang ada berkemungkinan akan
bertambah buruk jika tidak ada tindakan apapun
yang diambil suatu peluang yang menjanjikan
mungkin hilang begitu saja kalau kita tidak cepat
bertindak.
Unsur terpenting dalam mengambil keputusan
ialah mendefinisikan masalah, untuk menentukan
apakan suatu keputusan perlu dibuat dan tentang apa
keputusan tersebut. Jika kita memusatkan perhatian
sepenuhnya dan mencoba memahami situasi, kita
mungkin akan dapat mempertimbangkan semua
alternative yang mungkin. Dengan perkataan lain,
kita harus langsung mengarahkan keseluruhan
58
proses untuk menemukan keputusan apa yang
sebenarnya, sebelum sebagaimana mestinya.
Pembuatan keputusan yang efektif tidak
memulai dengan fikiran yang tertutup dan
menganggap bahwa terdapat satu saja cara yang
benar dan yang lainnya salah. Kita haruslah terlebih
dahulu memahami permasalahannya yang dihadapi
dan menggunakan pandangan yang berbeda sebagai
alat untuk memastikan bahwa keseluruhan aspek
penting telah diteliti secara rinci.
Syarat pengambilan keputusan yang efektif
adalah untuk:
a. Memusatkan perhatian untuk memahami
59
c. Mencari sejumlah alternative ketimbang
KEPUTUSAN
Dihadapkan pada suatu kebutuhan atau
butuhkan.
3. Nilailah kegunaan dari setiap akibat yang
Islam.
4. Buat satu keputusan dengan memilih satu
sebagainya.
B. ANALISA KEPUTUSAN
Karakteristik suatu keputusan mungkin
dipengaruhi oleh satu atau lebih dari empat
keislaman organisasi?
Sering terulangnya hal-hal yang merujuk
dijadikan standar?
Analisa tersebut dapat menolong menentukan
tingkat wewenang di mana suatu keputusan
dibuat. Pada umumnya seharusnya dibuat pada
tingkat wewenang yang paling rendah jika ada
66
pengetahuan dan pengalaman yang terperinci.
Tetapi keputusan juga perlu diambil pada
tingkat di mana tujuan dari setiap bagian
organisasi dan tujuan keseluruhan dapat
dipenuhi dengan baik. Dan sekaligus
pertimbangan-pertimbangan itu menentukan
hierarki kegiatan dalam sebuah organisasi.
Sebagai contoh, jika jawaban empat persoalan
pada kasus tertentu itu berada pada skala
tinggi, eksekutif harus membuat keputusan.
Hubungan antara karakteristik keputusan
dengan tingkat wewenang pengambilan
keputusan terputus ditunjukkan dalam skema
di bawah ini.
67
C. PENDEKATAN SISTEM
Pembuatan keputusan dapat memperoleh
manfaat dari pendekataan system. Secara
POKOK TINDAKAN
JANGAN MEMBUAT KEPUTUSAN SEMATA-MATA UNTUK
MEMUASKAN HATI ORANG LAIN
Misalnya ada seorang rekan anda mengemukakan suatu proyek
kepada anda, dan anda meluluskannya semata-mata untuk
memuaskan hatinya. Dia tidak akan meyalahkan dirinya karena
telah mengemukakan masalahnya. Mengapa anda tidak
menyatakan keberatan anda? Adalah lebih baik menyatakan
tidak! Dari awal daripada mengecewakannya dikemudian hari.
Jika anda jujur dari permulaannya, dia akan menyukai anda,
pada akhirnya ketika dia merasa bahwa anda satu-satunya
orang yang bisa memberi nasehat yang benar kepadanya,
sementara orang lain hanya memberikan senyuman dan puji
pujian. Bertindaklah secara objektif dan berikan pendapat
anda yang jujur tanpa emosi dan kepentingan pribadi.
70
III. PENGUMPULAN INFORMASI
A. FAKTOR UTAMA DALAM
PENGUMPULAN INFORMASI
Pengumpulan informasi yang baik amat
penting bagi proses pengambilan keputusan
vital.
2. Ketepatan waktu
Informasi tidak akan berguna jika tidak
didapat pada saatnya yang tepat atau isinya
itu.
72
3. Keabsahan
Informasi mestilah sah agar dapat
digunakan untuk membuat keputusan.
74
haruslah disusun dengan baik dan jelas agar
mereka mendapat jawaban yang tepat.
3. Pangkalan Data
Pangkalan data yang mengandung
informasi yang dibutuhkan mungkin ada
dalam bentuk cetakan di perpustakaan atau
di Universitas atau lembaga pemerintah.
Sebagai alternative, pangkalan data dapat
diperoleh melalui system data elektronik
A. Kesesuaian
Teknik brainstorming sesuai untuk mengambil
keputusan yang mungkin muncul dari banyak
macam alternatif. Teknik ini dapat digunakan
sepanjang kelompok itu mempunyai
78
d. Atur waktu secukupnya supaya setiap orang
tidak meletihkan.
e. Catat setiap gagasan setiap orang agar dapat
dan kelayakannya.
c. Tanyakan cara-cara yang mungkin diikuti
PENDAHULUAN
PENGERTIAN ADMINISTRASI
1. Administrasi berasal dari kata latin “Ad” dan
“ministrate” yang berarti melayani, membantu,
atau memenuhi.
2. Administrasi dalam pengertian luas adalah
1. Organisasi
2. Management
3. Komunikasi
4. SDM Pengurus
5. Anggaran
6. Sarana dan prasarana
7. Rayon/ Gugus depan
84
MUSYAWARAH
A. Pengertian Musyawarah
Musyawarah ialah suatu proses konsultasi
ن م ِ
ا و ض ف لَِ
ب
َل ق ل
ْ اظ يِْلِْرهحۚلِنت ل ه ْمٍ ن ِّا غل ّ
ٰ
ل
ا م
انمِِةَّفب
ْ ْ َ َفاْ ُع فَْعن ّ ُ َ ْ ْ َ َ ْظ ۚ َت َف نك
ْ و
ُ ل
َو َ َ ْ ّ َ
َِ َ َْ ُْ ََ
ان ّ
اۚ ح
ْ
ه ِ
ُ
ْ
ل ّ
ِٰ
ي
الِه
ى للعّ
ّٰ
الل كَ َّفِاَذا عزمت فت و ُ و ِ
ا ل
ش ۚ ر
َوف مَِ
تْ غ س
ّ َّ
َ َ َ ْ َ َ َ َ حَ وَلُ ْك ُ ْهْم وا ْ ُ ْ َ ْ َ
َ َ ْ َ
ت وِّك ْلَِْي ب م ل
ْ ِرُ فهىاْل مِ ْر
ْ َْ
ََ ُ 85
"Maka berkat rahmat Allah engkau
(Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka
dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan
bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan
itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang
yang bertawakal." (QS. Ali-'Imran 3: Ayat 159)
C. Etika Musyawarah
1. Berlaku lemah lembut
2. Memberi maaf, tidak mudah tersinggung, tidak
88
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan:
Kekuatan yang tidak jelas wujudnya dalam
hubungan atasa-bawahan
Memberi dan mengambil karakter dari
lingkungan
Suatu ketaatan, konsisten
Pemimpin : anggota kelompok yang mempunyai
kelebihan dan konsistensi membawa kelompok
pada tujuan.
Pemimpin efektif:
Menciptakan visi dan misi masa depan
Membangun strategi rasional
Mengkoordinasikan pusat kegiatan di
bawahnya
Mempunyai motivasi tinggi karena ia inti
gerakan kelompok
contoh
Supervisor: mampu menyelesaikan problem
organisasi
Follower: loyal pada atasan, menyesuaikan ide
dan prilaku.
Strategi pemimpin:
Memimpin dengan kekuatan
Memimpin dengan visi
TIPE KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan otokratis
Ciri-cirinya:
Segala keputusan kebijakan di tangan
kelompok
Hubungan pemimpin bawahan= objektif dan
subjektif sangat jelas. Pemimpin can do no
wrong.
Situasi dalam Kepemimpinan Otokrasi:
90
Bawahan menjadi buta, tunduk, patuh untuk
mudah dikendalikan
Bawahan takut, curiga-mencurigai, tunduk,
patuh
Gotong-royong bawahan sangat minim
Tidak diakui sumbangan, partisipasi
bawahan.
2. Kepemimpinan Demokratis
Kebijakan dibikin oleh kelompok
Sumbangan kelompok diakui sepenuhnya
Pemimpin dan kelompok menghormati
keputusan bersama
Sikap positif semua pihak atas pelaksanaan
putusan
Pimpinan dipilih oleh anggota sebagai
pembimbing
Kelompok punya kebebasan untuk memilih
partner kerja dan metode kerjanya
Pemimpin bersifat objektif factual
Kelompok memilih pimpinan dan
mempercayakan pencapaian tujuan pada
pimpinan
Bawahan maju bersama tujuan
Bawahan menyadari problem organisasi
91
Bawahan ikut berpartisipasi
Kepemimpinan bersifat open-manajemen
Golongan minoritas dihargai dan mendapat
kelompok
Pemimpin tidak ambil peduli pada segala
aktivitas kelompok.
93