Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPEMIMPINAN MANAJERIAL

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah


“Dasar-Dasar Manajemen Manajerial”
Dosen pengampu: Dr. Hj. Eti Hadiati, M,Pd. I

Disusun Oleh Kelompok 8 :


Efan Fauzan (2311030082)
Ata ()

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM KELAS C


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

dengan Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari

penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk mengetahui isi dari makalah

yang berjudul “Kepemimpinan Manajerial”.

Melalui penulisan ini, penulis berharap dapat membantu dalam pemecahan

masalah yang sedang dihadapi oleh makalah ini. Dengan cara menerapkan teori-

teori yang penulis terima. Dengan kemampuan terbatas, tntunya penulis dengan

rendah hati menerima saran atau kritikan yang bersifat positif guna perbaikan

yang dapat menuju kesempurnaan, disamping itu pula penulis mengucapkan

terima kasih kepada.........

Diharapkan semoga segala bantuan dan bimbingannya mendapat imbalan

dari Tuhan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya para pembaca

makalah ini.

Bandar lampung, September 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen.........................................................................................2

1. Pengertian Manajemen......................................................................2

2. Fungsi Manajemen...........................................................................4

3. Tujuan Manajemen...........................................................................4

B. Kepemimpinan Manajerial.................................................................5

1. Pengertian Kepemimpinan Manajerial.............................................5

2. Jenis - Jenis Kepemimpinan Manajerial...........................................6

3. Pendekatan Prilaku Kepemimpinan.................................................8

4. Pendekatan Situsional......................................................................10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

i
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam

hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.

Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam

kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi

kehidupan yang h\armonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan

menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah

impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah

tugas manusia.

Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk

tuhan lainnya. Manusia diannugerahi kemampuan untuk berfikir, kemampuan

untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan

kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya di lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan

sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak

untuk memimpin dirinya sendiri.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN
1. PENGERTIAN MNAJEMEN
Istilah manajemen merupakan kata umum yang sering digunakan dalam

kegiatan organisasi. Management dapat diartikan sebagai pengelolaan

yaitu suatu proses mengatur dan mengelola organisasi untuk mencapai

tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan oleh individu-individu

yang mempunyai kewenangan didalam suatu organnisasi. Manajemen

secara bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu

menagement. Kata ini memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Selanjutnya James AF Stoner dan Freeman menjelaskan bahwa

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh

sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.

Selanjutnya menurut Griffin manajemen adalah aktivitas kerja yang terdiri

dari proses perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian berkaitan dengan pengelolaan sumber-

sumber daya organisasi seperti sumber daya manusia, sumber daya

finansial, dan sumber daya informasi yang ujungnya untuk mencapai

tujuan organiasasi secara efektif dan efisien. Dari beberapa definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan

individu didalam organisasi yang saling bekerja sama untuk membuat,

2
menentukan dan mencapai tujuan organisasi dengan cara melaksanakan

fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.

2. TUJUAN MANJEMEN

Tujuan manajemen menurut G.R Terry adalah sesuatu hal yang ingin

dicapai oleh organisasi, untuk menunjukkan ke mana usaha diarahkan.

Proses ini juga membantu anggota organisasi untuk melihat pencapaian

mereka baik tujuan individu kelompok maupun organisasi kemudian

mampu mengevaluasi kinerja serta pencapaiannya. Jenis-jenis tujuan

organisasi yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang dilaksanakan dengan periode

waktu yang pendek, tujuan pendek dapat dilakukan dalam aktivitas

kerja sehari- hari atau teknis. Contoh target produksi produk harian

dan target penjualan harian

b. Tujuan jangka menengah, tujuan yang harus dicapai dalam waktu

yang ter bilang menengah. Tujuan ini dapat disusun oleh middle

manajer contoh target produksi, triwulan dan target tujuan pemasaran

bulanan.

c. Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang disusun oleh manajer

tingkat atas seperti direktur atau pemilik perusahaan, yang tujuan

jangka Panjang harus dicapai oleh organisasi. contoh pembangunan

pabrik baru, investasi, perluasan market.

____________________________________

3
Dr. H. HERU SETIAWAN, S.E, M.M. Pengantar Manajemen, (Bandung: Refika Aditama, 2022),hlm 7.

3. FUNGSI MANAJEMEN

.Perencanaan Planning Perencanaan merupakan tahap awal dalam fungsi

manajemen. Manajer atau pimpinan perusahaan memiliki peran penting

untuk menciptakan dan membuat rencana sesuai dengan lingkungan

internal dan eksternal organisasi. Perubahan yang sangat cepat dan tidak

mudah untuk diprediksi di Lingkungan organisasi baik internal maupun

eksternal megharuskan manajer untuk melakukan peren- canaan

berdasarkan indikator smart specific, measurable, achievable, relevant,

dan time-bound goals. Perencanaan merupakan kegiatan proses pemilihan

dan penetapan tujuan organisasi kemudian menentukan strategi yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Stoner James, A.F, menjelaskan

empat tahap proses perencanaan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Menetukan dan menetapkan tujuan organisasi. Langkah pertama dalam

proses perencanaan adalah menetapkan tujuan organisasi. Dengan tetap

memperhatikan indikator smart specific, measurable, achievable, relevant,

dan time-bound goals, dan lingkungan organisasi.

b. Menganalisis situasi dan informasi mengenai lingkungan internal

organisasi dimasa ini, menganalisasi sejauh mana tujuan tersebut dapat

dicapai dengan keadaan lingkungan intenal organisasi. Menganalisis

kekurangan dan ke- lebihan sumber daya manusia, sumber daya keuangan

4
dan infomasi sehingga dapat menempatkan posisi organisasi dalam

kaitannya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

c. Menganalisa dan mengidentifikasi faktor-faktor yang akan membantu atau

menghambat tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

cara menganalisa faktor eksternal dan internal organisasi. Setelah menganalisa

faktor tesebut diharapkan dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan

organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Setelah mengetahui keunggulan dan kelemahan dari organisasi selanjutnya

dapat menentukan rencana, arah, tujuan organisasi dan mengembangkan

rencana tersebut untuk mendapatkan berbagai macam rencana alternatii

disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi.

B. KEPEMIMPINAN MANAJERIAL

1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MANAJERIAL

Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi manajemen (Leading) yang

memiliki peran penting untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan

bertanggung jawab terhadap aktivitas pekerja guna mencapai tujuan

organisasi. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dan memotivasi

pekerja dalam menentukan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Pengertian Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata

pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,

menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi.

5
Seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menghantarkan dan

mendelegasikan visi dan misi dari perusahaan kepada bawahannya agar

mampu melaksanakan aktivitas kerja dengan baik. Dalam perjalannya

seorang pemimpin akan menghadapi berbagai permasalahan terkait

pelaksanaan aktivitas kerja untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang

memiliki skill, kreativitas dan kompetensi yang baik untuk menghadapi

berbagai macam masalah kedepannya.

Menurut George R.Terry menjelaskan bahwa Kepemimpinan adalah

aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai

tujuan organisasi. Yang dimana keberhasilan dalam memimpin dapat dilihat

dari kemampuan pemimpin dalam mengelola dan mempengaruhi karyawan

untuk mengikuti segala arahan dan keinginannya terkait pelaksanaan aktivitas

kerja.1

2. JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN

a) Kepemimpinan situasional

Kepemimpinan ini dipercayakan bahwa faktor yang paling utama untuk

menentukan kepemimpinan adalah situasinya. Pemimpin maupun

pengikutnya menyesuaikan diri dengan situasi.

b) Kepemimpinan prilaku pribadi

Kepemimpinan ini diberi penekanan dalam jenis kepemimpinan itu

sendiri “personal behavior leader” adalah orang yang luwes,

1
George R. Terry&Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2022),hlm 171.

6
menggunakan dalam setiap keadaan tindakan yang dianggap tepat

dengan selalu mengingat kemampuan-kemampuanya.

c) “Work Centered” atau “Worker-centered leadership”kepemimpinan

terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya.

Jenis kepemimpinan ini sangat erat hubungannya dengan “situational

type” yang sudah dibicarakan lebih dahulu. Orang yang berbeda

menanggapi dengan cara yang berbeda pula jenis kepemimpinan yang

berbeda. Karena kepemimpinan yang terbit dari banyak kekuasaan, yang

berakhir dan berinteraksi secara serentak, maka penekanannya dapat

diarahkan kepada:

a. Pekerjaan yang sedang dilakukan

b. Orang yang melakukan pekerjaan itu

d) Personal leadership(kepemimpinan pribadi)

Motivasi dan petunjuk diberikan dengan kontak pribadi dengan pribadi.

Terdapat suatu hubungan yang dekat antara pemimpin dan setiap anggota

kelompok. Kepribadian-kepribadian dan iklim informal mencirikan

situasi, kalau kepemimpinan pribadi yang diikuti.

e) kepemimpinan demokrasi

jenis ini memberikan penekanan pada partisipasi dan penggunaan

pikiran-pikiran oleh anggota-anggota kelompok, yang karena itu harus

diberi penerangan yang baik mengenai pokok-pokok yang dibahas.

f) Kepemimpinan otoritas

7
Kepemimpinan ini dipunyai oleh si pemimpin sejauh ia mempunyai

kekuasaan. Ia berpegang, bahwa karena kedudukan yang dipegang,

pemimpin itu yang mengetahui yang paling baik dan harus menentukan

apa yang harus diperbuat. Jenis kepemimpinan ini dicirikan oleh

pemimpin-pemimpin yang tegas secara faktral dan pengawasan yang

ditentukan dengan teliti.

g) Kepemimpinan paternalistik

Terdapat suatu pengaruh kebapakan antara pemimpin dan kelompok.

Maksudnya, melindungi dan mengusu kesenangan dan kesejahteraan

pengikut-pengikutnya. Paternalisme sesuai benar untuk keadaan-keadaan

tertentu. Tetapi ia dapat menghambat berkembangnya kepercayaan dari

diri sendiri dari anggota-anggota kelompok.

h) Indigenous leadership (kepemimpinan asli)

Jenis kepemimpinan ini berasal dari kelompok-kelompok organisasi

informal. pemimpin-pemimpin asli yang berbeda dapat ditemukan untuk

tujuan-tujuan yang berbeda dalam kelompok yang sama. Keberhasilan

dari banyak kegiatan ditentukan oleh pemimpin asli, bahkan kalaupun

kelompok itu dipimpin oleh pemimpin yang diakui secara resmi.2

4. PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

Penelitian-penelitian dan teori-teri kepemimpinan dapat diklasifikasikan

sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional dalam

studi tentang kepemimpinan.

2
George R. Terry&Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),hlm 200.

8
Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi

sifat-sifat yang tampak.Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasikan

perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif.

Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang

memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu

akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana dia

berada.

Pendekatan ketiga yaitu pandangan situasional tentang

kepemimpinan.Pandangan ini mengaggap bahwa kondisi yang menentukan

efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi tugas-tugas yang

dilakukan, keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi,

pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan, dan sebagainya. Pandangan

ini telah menimbulkan pendekatan “contingency” pada kepemimpinan, yang

bermaksud untuk menetapkan factor-faktor situasional yang menentukan

seberapa besar efektifitas situasi gaya kepemimpinan tertentu.3

5. PENDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN

Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek

perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya

kepemimpinan.

a) Fungsi-fungsi Kepemimpinan

3
Ibid, hlm 295.

9
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi

pemimpin.Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan

menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam

kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang

harus malaksanakan dua fungsi utama:

1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan

masalah.

2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau social.

Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,

informasi, dan pendapat.Fungsi kedua mencakup segala sesuatu

yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan

dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan

sebagainya.

b) Gaya-gaya Kepemimpinan

Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan memusatkan

pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan. Para

peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan ;

1) gaya dengan orientasi tugas, yaitu mengarahkan dan

mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa

tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. Manajer dengan

gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanan

pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan.

10
2) gaya dengan orientasi karyawan, yaitu mencoba untuk lebih

memotivasi bawahan disbanding mengawasi mereka. Mereka

mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-

tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk

berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan

suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling

mempercayai dan menghormati dengan para anggota

kelompok.4

3)

6. PENDEKATAN SITUSIONAL

Pendekatan kesifatan dan perilaku belum sepenuhnya dapat

menjelaskan kepemimpinan. Disamping itu, sebagian besar penelitian

masa kini menyimpulkan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan

yang tepat bagi setiap manajer di bawah seluruh kondisi. Pendekatan

situasional-contingency menggambarkan bahwa gaya yang digunakan

adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas,

organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Teori-teori situasional

yang terkenal dan akan dibahas adalah:

1) Rangkaian kesatuan kepemimpinan dari Tannembaum dan

Schmidt,

2) Teori “contingensi” dari Fiedler,

3) Teori siklus kehidupan dari Hersey dan Blanchard.


4
Ibid, hlm 296-299.

11
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi P erilaku Kepemimpinan

Seperti ditunjukkan teori-teori di muka, ada berbagai faktor

yang mempengaruhi situasi kepemimpinan. Mary Parker Follett,

yang mengembangkan hukum situasi, mengatakan bahwa ada tiga

variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin, yaitu

1) Pemimpin

2) Pengikut atau bawahan dan,

3) Situasi.

b. Teori “contingency” dari Fiedler

Suatu teori kepemimpinan yang kompleks dan menarik

adalah contingency model of leadership effectiveness dari Fred

Fiedler. Pada dasarnya, teori ini menyatakan bahwa efektifitas

suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara

kepribadian pemimpin dan situasi. Situasi dirumuskan dengan dua

karakteristik :

1) Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan

dan mempengaruhi situasi.

2) Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan

ketidakpastian.

Fiedler mengindentifikasikan ketiga unsur dalam situasi

kerja ini untuk membantu menentukan gaya kepemimpinan mana

12
yang akan efektif yaitu hubungan pimpinan anggota, struktur tuas,

dan posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan dari wewenang

formal. Studi Fiedler ini tidak melibatkan variabel-variabel

situasional lainnya, seperti motivasi dan nilai-nilai bawahan,

pengalaman pemimpin dari anggota kelompok.5

c. Teori Siklus Kehidupan dari Hersey dan Blanchard

Satu lagi teori kepemimpinan penting yang mempergunakan

pendekatan “contingency” adalah teori siklus kehidupan dari Paul

Hersey dan Kenneth Blanchard. Seperti Fiedler, Hersey dan

Blanchard mempergunakan pendekatan situasional dengan satu

perbedaan pokok. Mereka menekankan bahwa penggunaan gaya

adaptif oleh pemimpin tergantung pada diagnose yang mereka buat

terhadap situasi.

Konsep dasar teori siklus kehidupan adalah bahwa strategi

dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan

pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para pengikut. Definisi-

definisi berikut akan membantu untuk memahami teori ini.

5
Ibid, hlm 307-311.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama


dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-
fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

Ada beberapa jenis kepemimpinan diantaranya kepemimpinan situasional,


kepemimpinan prilaku pribadi, “Work Centered” atau “Worker-centered
leadership”kepemimpinan terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya”,
Personal leadership(kepemimpinan pribadi), kepemimpinan demokrasi,
kepemimpinan otoritas, kepemimpinan paternalistic, indigenous leadership
(kepemimpinan asli). Selain itu juga ada pendekatan-pendekatan kepemimpinan
seperti yang sudah dijelaskan diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Heru S., S.E., M.M. Ratu Hedy Syahidah B. S.S., M.M. M. Iqbal Baihaqi,
S.E., M.M Pengantar Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama

Handoko , T. Hani. 1999. MANAJAMEN. Yogyakarta: BPFE-


YOGYAKARTA.

Munawwir , Imam. 2011. Dasar-dasarManajemen. Surabaya: PT .Bina Ilmu

Terry , George R. Dan Rue, Leslie W. 2022. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:


Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai