Anda di halaman 1dari 15

ETIK UMB

MENYONGSONG PERUBAHAN

Disusun oleh :
Muhamad Azis
41113110068
Dosen: Ahmad Khamid, S.Ag, M.Pd

1
UNIVERSITAS MERCUBUANA 2017
ABSTRAK
MENYONGSONG PERUBAHAN

Perubahan merupakan salah satu kata yang cukup santer yang dibicarakan
di negeri kita ini. Dimana sebagian rakyat menginginkan perubahan yang
tentunya ke arah yang lebih baik, aamiin. Kata ini juga dapat membuat
manusia takut sekaligus excited, nervous dan juga tertantang. Dengan
perubahan kita akan menemukan hal yang baru dan untuk mendapatkan
pengalaman baru dalam hidup hanya satu yang dibutuhkan yaitu keberanian
untuk memulai. Karena setelah kita memulai, langkah pertama kita tida dapat
membendung perubahan yang membentang di depan kita

Menurut Jeff Davidson (2003), perubahan adalah terjadinya sesuatu yabg


berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bermakna melakukan hal-hal
dengan cara baru, mengikuti jalur baru, jmengadopsi teknologi baru,
memasang system baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, atau
terjadinya peristiwa yang bersifat menggangu (disruptive) yang sangat
signifikan.

Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam


kehidupan pribadi. Sebagai makhluk social, kita tidak hidup sendirian. Apabila
lingkungan berubah, maka kita tidak dapat tinggal diam apabila kita tidak ingin
tertinggal.

Dalam menghadapi dan menyikapi perubahan ada 2 hal yang dapat dilakukan
yaitu :

1. Beradaptasi
2. Bersikap positif dan antisipatif terhadap kemungkinan perubahan dimasa
depan

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Menyongsong Perubahan. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Etik UMB di Universitas Mercu Buana

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 10 Februari 2017

3
4
DAFTAR ISI

ABSTAK2
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 6
2.1 Pengertian Perubahan. ................................... 6
2.2 Karakteristik Perubahan..6
2.3 Bagaimana Menyikapi Perubahan..8

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 13


3.1 Kesimpulan................................................................................................ 13
3.2 Saran.......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Jeff Davidson (2003), perubahan adalah terjadinya sesuatu yabg
berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bermakna melakukan hal-hal
dengan cara baru, mengikuti jalur baru, jmengadopsi teknologi baru,
memasang system baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, atau
terjadinya peristiwa yang bersifat menggangu (disruptive) yang sangat
signifikan.

Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam


kehidupan pribadi. Sebagai makhluk social, kita tidak hidup sendirian. Apabila
lingkungan berubah, maka kita tidak dapat tinggal diam apabila kita tidak ingin
tertinggal.

Dalam menghadapi dan menyikapi perubahan ada 2 hal yang dapat dilakukan
yaitu :

1. Beradaptasi
2. Bersikap positif dan antisipatif terhadap kemungkinan perubahan dimasa
depan

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Karakteristik Perubahan ?
2. Bagaimana Menyikapi Perubahan ?
3. Pengertian Adaptasi ?

1.3 Tujuan Permasalahan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain memenuhi tugas dosen,
dalam rangka pengambilan nilai, juga dijadikan bahan diskusi kelompok pada
mata Etik UMB
6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan

Menurut Jeff Davidson (2003), perubahan adalah terjadinya sesuatu yabg


berbeda dengan sebelumnya. Perubahan juga bermakna melakukan hal-hal
dengan cara baru, mengikuti jalur baru, jmengadopsi teknologi baru,
memasang system baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, atau
terjadinya peristiwa yang bersifat menggangu (disruptive) yang sangat
signifikan.
Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
kehidupan pribadi. Sebagai makhluk social, kita tidak hidup sendirian. Apabila
lingkungan berubah, maka kita tidak dapat tinggal diam apabila kita tidak ingin
tertinggal.
Dalam menghadapi dan menyikapi perubahan ada 2 hal yang dapat dilakukan
yaitu :
1. Beradaptasi
2. Bersikap positif dan antisipatif terhadap kemungkinan perubahan dimasa
depan

2.2 Karakteristik Perubahan

Thomas Robert Malthus menulis hasil penelitiannya bahwaThe power of


population akan tumbuh jauh melebihi kemampuan the power in earth untuk
menghasilkan makanan bagi manusia. Hal ini memecah sikap rakyat Inggris ke
dalam dua kelompok, yakni kaum pesimis dan kaum optimis. Kaum pesimis hanya
berkutat dalam keributan, maki-makian terhadap kerajaan, dan menyuarakan
ketakutan-ketakutan. Sementara kamu optimis meneruskan kerja dan membiarkan
hidupnya masuk dalam kotak zona ketidaknyamanan (discomfort zone). Mereka
melakukan serangkaian penelitian, dan bertindak cermat untuk menyelamatkan
kehidupan.
7
Berkat orang-orang optimis itulah, ramalan Malthus tidak terbukti. Inggris
berhasil keluar dari ancaman kekurangan pangan bagi umat manusia melalui tiga
jendela besar, yakni emigrasi dengan teknologi transportasi laut, revolusi
pertanian, dan revolusi industri.
Menggambarkan kondisi tersebut tidak ada kata lain selain lakukan perubahan.
Ada beberapa karakteristik perubahan, yakni:
1. Perubahan memerlukan change maker(s)
Rata-rata pemimpin yang menciptakan perubahan tidak bekerja sendiri, tetapi ia
memiliki keberanian yang luar biasa. Bahkan sebagian besar pemimpin perubahan
gugur di usia perjuangannya.
2. Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan
Sebagian besar orang bahkan hanya melihat realitas tanpa kemampuan melihat
masa depan. Sehingga persoalan besar perubahan adalah mengajak orang untuk
melihat dan mempercayai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

3. Perubahan terjadi setiap saat


Karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-sekali. Setiap
satu perubahan kecil dilakukan oleh seseorang, maka akan terjadi perubahan-
perubahan lainnya.
4. Perubahan menyangkut dua sisi : hard dan soft
Sisi hard menyangkut uang dan teknologi, sedangkan sisi soft menyangkut manusia
dan organisasi. Sebagian besar pemimpin hanya fokus pada sisi hard, padahal
keberhasilan sangat ditentukan oleh sisi soft.
5. Perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan.
Untuk menaklukkannya perlu kematangan berpikir, kepribadian yang teguh, konsep
yang jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap, dan dukungan yang luas.
6. Perubahan membutuhkan upaya-upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai
dasar organisasi (corporate culture).
Tanpa menyentuh nilai-nilai dasar tersebut, perubahan tidak akan mengubah
perilaku dan kebiasaan.
7. Perubahan tidak selalu membawa ke arah yang lebih baik secara instant.
Perlu waktu dan pengorbanan untuk mencapai tujuan. Perubahan menimbulkan
8
ekspektasi, dan karenanya ekspektasi yang belum tercapai akan menimbulkan
kekecewaan. Sehingga manajemen perubahan harus diimbangi dengan manajemen
harapan agar para pengikut dan pendukung perubahan dapat terus membakar
energi untuk terlibat dalam proses perubahan itu, walaupun tujuannya meleset
atau masih memerlukan waktu untuk dicapai.

8. Perubahan seringkali menakutkan dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan.


Namun dengan komunikasi dan pendekatan yang baik khususnya dari para
pemimpin, hal tersebut akan dapat diantisipasi.

2.3 Menyikapi Perubahan

Perubahan secara radikal disebut revolusi, sedangkan secara alamiah


disebut evolusi, keduanya bisa bermakna positif kalau disiasat dengan arif.
Menghadapi penjajah harus dengan revolusi karena kalau tidak kemerdekaan
tidak akan tercapai, tentunya dengan segala bentuk pengorbanannya. Tetapi di
alam kemerdekaan perubahan secara evolusi lebih diperlukan. karena dengan
cara ini eksesnya tidak berdampat negatif.

Pada tahun 65 terjadilah revolusi ada yang kalah ada yang memang, yang
kalah punah dan yang menang berkuasa.

Tahun 97 terjadi reformasi, memang tidak mirip sekali dengan revolusi,


tetapi terjadi juga perubahan yang luar biasa. Ketika itu tidak ada yang kalah
semua merasa menang. Makanyadalam mengisi setelah reformasi selalu gontok-
gontokan terus karena masih sama-sama menang

Perubahan-perubahan secara jelas didorong oleh Allah SWT dalam firman-Nya


Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan
mengubah sesuatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga
kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 8 : 53).
9
Bagaimana mengelola perubahan?

Agar segala perubahan-perubahan yang terjadi memberikan dampak yang


maksimal dan sesuai dengan arah yang dikehendaki, maka perlu dilakukan
pengelolaan perubahan (change management). Menurut John P. Kotter dalam
Leading Change (1996), ada delapan tahapan utama yang harus dilakukan
dalam mengelola perubahan, yaitu:

1. Membangkitkan urgensi perubahan


Salah satu hal penting dalam membangkitkan urgensi perubahan adalah
bagaimana seorang pemimpin mampu menyadarkan keseluruhan anggota
organisasi untuk secara bersama-sama berubah ke arah yang diinginkan.
Ungkapan-ungkapan perubahan seperti kita berubah atau kita mati, tentunya
perlu diterjemahkan dalam bahasa-bahasa yang dimengerti oleh semua orang.
Semua orang harus tercerahkan bahwa organisasi harus berubah. Pertanyaan
yang menyangkut mengapa kita harus berubah, masalahapa yang terjadi jika
kita tidak berubah haruslah menjadi kesepahaman keseluruhan.

2. Membentuk koalisi perubahan


Masalah perubahan merupakan suatu hal yang strategis. Hal itu tidak akan
mampu dilakukan oleh seorang pemimpin saja. Sehingga perlu dibangun koalisi
orang-orang yang sepaham dengan perubahan, terutama yang berada dalam
posisi yang strategis. Diharapkan, koalisi itu mampu menjadi lokomotif
perubahan yang diinginkan.

3. Mengembangkan visi dan strategi


Terbentuknya lokomotif perubahan saja tentu tidak cukup. Perlu disusun suatu
visi yang menyatakan hal yang ingin dicapai dalam perubahan yang dilakukan.
Selanjutnya disusun suatu strategi bagaimana mencapai visi tersebut.

4. Mengkomunikasikan perubahan visi


10
Proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengkomunikasikan perubahan
visikepada seluruh anggota organisasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara baik formal maupun informal, melalui buletin organisasi, email,
papan pengumuman, acara pengajian ataupun khotbat jumat.

Hal yang diharapkan adalah pemahaman bagi seluruh anggota organisasi


tentang apa yang ingin dicapai dengan perubahan yang dilakukan. Proses ini
harus berlangsung terus menerus.

5. Memperluas tindakan perubahan


Perluasan tindakan dilakukan untuk memuluskan arah perubahan yang
dilakukan, yaitudengan menghilangkan elemen-elemen yang mengganggu
jalannya perubahan. Sistem,struktur, peraturan yang tidak sejalan dengan
semangat perubahan perlu sedikit demi sedikit dikikis habis. Jika perlu, seluruh
anggota organisasi diberikan pelatihan, agar mempunyai keahlian dan perilaku
yang sesuai.

6. Menciptakan keberhasilan jangka pendek


Seringkali perubahan yang terlalu lama memperlihatkan hasil akan mengurangi
semangat anggota organisasi, sehingga perlu diciptakan milestone atau
keberhasilan-keberhasilan antara. Ini penting untuk mempertahankan motivasi
dan harapan anggota organisasi bahwa perubahan yang dilakukan menunjukkan
perkembangan yang menggembirakan.

7. Konsolidasi keberhasilan dan mendorong perubahan yang lebih luas


Keberhasilan-keberhasilan antara yang terjadi perlu dikonsolidasikan agar arah
perubahan yang diharapkan tetap terjaga, tetap fokus pada visi yang ingin
dicapai. Konsolidasi tersebut diharapkan mampu membentuk fenomena bola
salju, yang semakin lama semakin mendorong perubahan yang lebih luas dan
tentu saja bergerak ke arah yang diharapkan.

11
8. Memperkuat akar budaya baru
Perubahan yang telah dilakukan, dan terbukti telah memberikan hasil yang
diharapkan perlu ditanamkan kepada seluruh anggota organisasi agar menjadi
suatu budaya perusahaan (corporat culture) baru. Penanaman ini dapat
dilakukan dengan menulis ulang peraturan-peraturan atau pun sistem baru yang
sesuai dengan perubahan yang telah dilakukan. Perlu diingat bahwa fleksibilitas
perlu dipertimbangkan agar mempermudah proses-proses perubahan lain yang
terjadi karena adanya tuntutang driver of change yang baru.

Kedelapan langkah proses perubahan tidaklah harus berjalan secara serial, satu
selesai baru lanjut proses berikutnya, namun dapat pula berjalan secara
paralel, dapat bolak balik, tergantung kondisi lapangan yang terjadi. Namun
yang pasti harus diperhatikan adalah keyakinan bahwa suatu proses telah
dilakukan secara benar dan telah berjalan ke arah yang diinginkan.

Selain hal tersebut, ada lagi 7 hal penting yang dapat kita lakukan dalam
mengelola perubahan yang terjadi, yaitu:

1. Mengantisipasi Perubahan
Mengubah untuk selalu siap dengan perubahan, Menyangkut Mindset.

2. Mengidentifikasi Perubahan
Dimulai dari yang paling sederhana dengan akibat signifikan, Skala
Prioritas.

3. Menjual Perubahan
Mengkomunikasikan perlu perubahan untuk kepentingan bersama.

4. Menggalang Sumber Daya


Semua (SDM,Material,Mechinery,Money) diberdayakan dan secepatnya
dijalankan.
12
5. Mendobrak Zona Nyaman
Sungguh penting, Agar lancar dan cepat ada perubahan.

6. Memberikan Penghargaan
Penghargaan bagi yang telah berubah dan membuat langkah untuk berubah.

7. Belajar dari Pengalaman dan Tidak Berhenti Berubah


Sukses langkah 1 s.d. 6, Evaluasi 7 untuk perubahan berikutnya.
Semuanya berubah, ada yang menjadi semakin baik dan ada yang sebaliknya,
karena itulah dunia.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semuanya berubah, kecuali perubahan itu sendiri
Hidup adalah sebuah narasi panjang akan perubahan. Kita lahir sebagai seorang
bayi mungil yang tak bisa berbuat apa-apa. Namun, waktu memberikan kita
kesempatan untuk berubah secara bertahap, perubahan yang mengantarkan
kita ke bentuk terbaik seperti saat ini.
Itulah essensi sebuah perubahan: bahwa semuanya berubah di dunia
ini, kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu umumnya tidak kita sadari
karena dia berjalan secara bertahap, perlahan-lahan. Namun, pada beberapa
kasus perubahan itu terjadi secara dramatis, atau revolusioner.

3.2 Saran

Agar segala perubahan-perubahan yang terjadi memberikan dampak yang


maksimal dan sesuai dengan arah yang dikehendaki, maka perlu dilakukan
pengelolaan perubahan (change management). Menurut John P. Kotter dalam
Leading Change (1996), ada delapan tahapan utama yang harus dilakukan
dalam mengelola perubahan, yaitu:

1. Membangkitkan Urgensi Perubahan

2. Membentuk Koalisi Perubahan

3. Mengembangkan Visi dan Strategi

4. Mengkomunikasikan Perubahan Visi

5. Memperluas Tindakan Perubahan

6. Menciptakan Keberhasilan Jangka Pendek

7. Konsolidasi Keberhasilan dan Mendorong Perubahan Yang Lebih Luas

14
8. Memperkuat Akar Budaya Baru

DAFTAR PUSATAKA

1. Buku Panduan Mata Kuliah Etik Universitas Mercu Buana


2. https://kresnapw.wordpress.com/2013/12/31/menyongsong-perubahan-
etik-umb/
3. Artiningrum, Kurniasih; Nugroho, 2012, Etika Perilaku Profesional
Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai