Anda di halaman 1dari 5

Self-management (Manajemen Diri)

 Self-management atau manajemen diri adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk
mengendalikan berbagai unsur dalam diri seperti fisik, emosi, perasaan, pikiran dan
perilaku untuk mencapai hal-hal yang baik dan terarah
 Pentingnya manajemen diri  dengan adanya manajemen diri dapat membantu dalam
mengelola tugas dengan baik sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif. Seseorang
dengan self-management yang baik dapat membuat keputusan rasional dan bereaksi
dengan baik ketika menghadapi berbagai situasi
 Contoh self-management
1 Time management (manajemen waktu)  Manajemen waktu adalah
kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik. Hal ini mencakup
kemampuan untuk membuat jadwal yang efektif, memprioritaskan tugas, dan
menghindari perilaku yang menghabiskan waktu seperti menunda-nunda.
Dengan manajemen waktu yang baik akan memberikan beberapa manfaat
seperti:
- Keseimbangan kehidupan kerja  Menerapkan manajemen waktu
bukan hanya membuat kamu lebih menghargai waktu, tetapi juga
mencapai banyak hal dalam waktu singkat. Hampir sebagian orang
menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah. Hal ini menyebabkan
terlewatnya banyak momen penting, seperti acara liburan bersama
keluarga atau kumpul mingguan bersama teman. Ketidakseimbangan
memicu perasaan gelisah, cemas, dan stres yang akan berdampak buruk
pada kesehatan tubuh dan pikiran. Keterampilan manajemen waktu
memungkinkan kamu menciptakan keseimbangan kehidupan lebih baik,
yakni antara kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi.

- Fokus terjaga Manajemen waktu yang baik akan membantu kamu lebih
fokus pada hal kecil yang dinilai lebih penting dan membuat pekerjaan
atau tugas kamu lebih tertata. Berbekal skala prioritas, kamu akan
mendapatkan hasil yang memuaskan dan selesai sesuai tenggat waktu.
Meskipun kamu memiliki masalah atau berada di bawah tekanan, berkat
manajemen waktu kamu akan tetap fokus melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.

- Produktivitas tinggi  Sesuai pengertian manajemen waktu, penerapan


keterampilan ini akan membuat kamu berfokus pada efisiensi waktu.
Kamu akan lebih produktif karena telah memiliki skala prioritas. Ketika
ada waktu luang, kamu akan mengisinya dengan banyak hal bermanfaat,
seperti membaca buku, mendengarkan berita olahraga, atau mengerjakan
tugas.

- Mengurangi stress  Mengelola waktu secara efektif dapat mengurangi


tingkat stres. Ketika kamu mampu mengontrol waktu, segalanya akan
terasa lebih mudah. Kamu tidak akan kewalahan, kamu juga bisa bekerja
lebih lama tanpa merasa tertekan. Pengaturan waktu yang tepat akan
meningkatkan produktivitas sehingga kamu akan memiliki waktu tidur
berkualitas dan terhindar dari stres.
- Antisipasi keterlambatan  Tak dapat dimungkiri bahwa sebagian besar
orang lebih suka membuang banyak waktu untuk menunda pekerjaan
daripada melakukan tindakan. Hal ini dapat diminimalisasi dengan
menerapkan manajemen waktu. Ketika kamu sudah mendapatkan arah dan
tujuan jelas, kamu akan fokus pada prioritas dan tujuan terbesar.

2 Decision making (membuat keputusan)  Decision making adalah


kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang berbeda-
beda. Setiap orang harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan
dengan cepat dan tepat, serta mempertimbangkan berbagai faktor seperti
risiko, waktu, dan efektivitas.

3 Self-awareness (kesadaran diri)  Self-awareness merupakan sebuah


kondisi atau keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan
sebaik- baiknya, yaitu kesadaran terhadap pikiran, evaluasi diri, dan perasaan.
Seseorang yang mempunyai self-awareness yang baik akan lebih bisa
mengontrol emosinya dengan mudah. Selain itu, mereka akan lebih bisa
membaca situasi sekitar dan lebih mudah memahami orang lain serta mengerti
harapan atau ekspektasi orang lain terhadap dirinya. Memiliki kesadaran diri
bukan berarti harus melakukan semuanya sendiri, tetapi bisa mengetahui
batasan kemampuan diri dan tahu kapan harus meminta bantuan. Ciri-ciri
pribadi yang memiliki kesadaran diri yang kurang:
- Seseorang yang cenderung menyalahkan orang lain jika terjadi suatu
masalah
- Seseorang yang tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan yang telah
diperbuatnya
- Seseorang yang antikritik
- Seseorang yang terus mengulang kesalahan yang sama
- Seseorang yang tidak mampu membuat keputusan sendiri dan selalu
mencari persetujuan dari orang lain

4 Adaptability (kemampuan beradaptasi)  Adaptability adalah kemampuan


untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang akan menciptakan ssitem
dukungan sosial yang solid. Dengan adanya dukungan sosial yang solid akan
meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan hidup. Beberapa tips untuk
meningkatkan kemampuan beradaptasi:
- Percaya diri: sosok yang memiliki rasa percaya diri sangat pandai
beradaptasi. Mereka tahu cara menempatkan diri dengan berbagai
kalangan. Baik dari segi bicara dan tingkah laku, selalu menyesuaikan
dengan orang- orang sekitar.
- Mengembangkan growth mindset: growth mindset adalah pola pikir yang
membuat kita ingin selalu mengembangkan diri dan memiliki berbagai
keterampilan baru. Dengan pemikiran seperti itu, seseorang akan lebih
mudah beradaptasi dengan sesuatu yang baru.
- Mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman: orang yang takut untuk
keluar dai zona nyamannya akan sulit untuk beradaptasi dengan hal-hal
yang baru sehingga membuatnya sulit untuk berkembang.

5 Stress management (manajemen stress)  Setiap orang yang bekerja pasti


pernah merasakan stres. Stres di tempat kerja didasari oleh berbagai faktor,
seperti pekerjaan yang tidak ada habisnya, beban kerja, dan lingkungan kerja
yang kurang nyaman. Kamu harus mengetahui bagaimana cara mengatasi stres
kerja agar tetap sehat baik secara fisik maupun mental. Beberapa cara untuk
mengatasi stress adalah:
- Kenali batas kemampuan: mengenali batas kemampuan kamu dalam
melaksanakan pekerjaan adalah penting untuk dilakukan. Kalau sudah
mengenalnya dengan baik, maka kamu bisa mengoptimalkan waktu yang
dibutuhkan dan strategi yang harus dilaksanakan agar pekerjaan dapat
terselesaikan dengan baik serta menghindari kelelahan berlebihan.
- Sharing dengan rekan kerja: Buka obrolan dan sharing dengan rekan dapat
menciptakan suasana kerja yang lebih positif. Dengan bersikap positif dan
optimis, kamu bisa rileks sejenak dan suasana kerja akan terasa lebih
nyaman.
- Usahakan berfikiran positif: Berpikir positif bukan berarti kita
mengabaikan situasi hidup yang kurang menyenangkan. Berpikir positif
berarti bahwa kita mendekati ketidaknyamanan dengan cara yang lebih
positif dan produktif, berpikir bahwa yang terbaik akan terjadi, bukan yang
terburuk. Memiliki pikiran yang positif memungkinkan kita untuk
mengatasi situasi stres dengan lebih baik, sehingga mengurangi efek
kesehatan yang berbahaya. Orang yang positif dan optimis juga cenderung
menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
- Istirahat sejenak: beban dan target pekerjaan tidak jarang membuat orang
menjadi stres. Makanya, it’s okay, kok, kalau kamu ingin istirahat sejenak.
Dengan begitu pikiran dan tenagamu akan kembali pulih dan kamu bisa
melanjutkan pekerjaan dengan lebih efektif.
- Jaga pola hidup: hectic-nya pekerjaan kerap membuat kita lupa untuk
menjalani gaya hidup sehat. Istirahat yang cukup, konsumsi vitamin dan
makanan bergizi serta berolahraga dapat membantu melindungi kesehatan
fisik dan mental dari stres pekerjaan.
- Lakukan mindfulness: mindfulness adalah ketika kamu sadar dan fokus
pada momen yang sedang kamu alami tanpa adanya interpretasi. Secara
garis besar, teknik yang dilakukan saat mindfulness adalah duduk dengan
posisi senyaman mungkin kemudian coba untuk fokus merasakan setiap
tarikan dan hembusan nafas. Sebuah penelitian dari Australia menemukan
hasil bahwa mindfulness memiliki manfaat bagi individu yang mengalami
tingkat stres cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pengambilan
keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah setelah seseorang
menyadari permasalahan dengan seutuhnya melalui kegiatan mindfulness.
- Kembangkan hobby yang bermanfaat: kamu perlu menyisihkan waktu
untuk hal-hal yang kamu sukai. Melakukan kegiatan yang sesuai hobi bisa
membangun perasaan yang positif.
- Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada tuhan: salah satu
manfaat beribadah dan mendekatkan diri kepada tuhan adalah memberikan
rasa aman dan tenang sehingga baik untuk menjaga kestabilan mental tetap
sehat.

 Upaya untuk meningkatkan self-management (manajemen diri)


1 Disiplin dan tanggung jawab  Untuk meningkatkan keterampilan
manajemen diri, kamu perlu berdisiplin dan bertanggung jawab dengan
menyelesaikan tugas atau pekerjaan secepat mungkin, bahkan jika itu adalah
tugas yang mudah. Jika tugas tersebut ditunda, pekerjaan lain mungkin muncul
dan menumpuk yang dapat membuat kamu merasa kesulitan dan tidak mampu
menyelesaikan semuanya. Kamu pun dapat meningkatkan kepercayaan diri
dan keterampilan manajemen diri dengan menyelesaikan tugas pada
waktunya.

2 Goal setting  Goal setting atau penetapan tujuan adalah kemampuan untuk
menentukan apa yang ingin kamu capai dengan cara yang jelas dan terdefinisi
dengan baik. Menetapkan tujuan di tempat kerja membantu kamu memutuskan
apa yang penting dan apa yang tidak, serta membantu membuat rencana untuk
mencapai tujuan tersebut. Keterampilan ini diperlukan untuk menjaga
produktivitas di tempat kerja.

3 Buat skala prioritas  Menentukan skala prioritas dalam segala aktivitas


atau pekerjaan dapat membantu kamu dalam mengatur manajemen waktu dan
meningkatkan keterampilan manajemen diri. Prioritaskan tugas yang lebih
mendesak atau lebih mudah terlebih dahulu. Jadi, waktu yang digunakan untuk
mengerjakan tugas dapat lebih efektif dan akan ada lebih banyak ruang yang
dapat digunakan di antara waktu tersebut.

4 Evaluasi diri  Mengevaluasi diri dan tindakan yang telah dilakukan dapat
membantu kamu menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi dan
meningkatkan keterampilan manajemen diri. Evaluasi juga dapat membantu
kamu memperhatikan hal-hal yang mungkin terlewatkan dan memperbaiki
keterampilan manajemen diri. Selain itu, evaluasi diri dapat membantu kamu
agar lebih terbiasa ketika harus bekerja di dalam sebuah tim yang dibawahi
oleh orang lain.

5 Menciptakan rutinitas yang baik  cara terbaik untuk meningkatkan


keterampilan manajemen diri adalah dengan menciptakan rutinitas yang baik.
Cobalah untuk menentukan jam bangun dan waktu tidur yang tetap,
menetapkan jadwal untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan, serta menentukan
waktu untuk beristirahat dan berolahraga. Kamu dapat menghindari
pemborosan waktu dan terhindar dari stres atau kecemasan karena tugas yang
menumpuk dengan adanya rutinitas yang baik. Selain itu, dengan memiliki
rutinitas yang baik,
kamu juga dapat membiasakan diri untuk lebih konsisten dalam menjalankan
kebiasaan yang positif, seperti membaca buku atau mengambil waktu untuk
bermeditasi setiap hari. Jadi, kamu dapat menciptakan kondisi lingkungan
yang lebih produktif dan meminimalkan faktor-faktor yang mengganggu
keterampilan manajemen diri.

Anda mungkin juga menyukai