Anda di halaman 1dari 4

Team Leadership Models

Team leadership model yang dimaksud dalam hal ini adalah menempatkan kepemimpinan
dalam menggerakkan efektivitas tim. Ada beberapa model team leadership, tapi Hills Model for
Team Leadership adalah salah satu model yang paling dikenal terdiri dari kepemimpinan beserta
anggota tim dengan bekal road-map yang mampu menganalisis dan mendiagnosis masalah tim
kerja, dan kemudian mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tim kerja tersebut
(Northouse, 2007).
Hills Model for Team Leadership didasarkan pada kalim kepemimpinan fungsional yaitu
tugas pemimpin adalah untuk memonitor tim dan melakukan tindakan apapun untuk memastikan
efektivitas tim. Model ini memberikan alat untuk memahami fenomena yang sangat kompleks
dari team leadership, dimulai keputusan awal kepemimpinan, kemudian tindakan pemimpin, dan
yang terakhir memfokuskan pada indikator efektivitas tim. Model ini mengintegrasikan konsep
meditasi dan monitoring dengan efektivitas tim. Model ini juga mengatur tindakan spesifik yang
dapat dilakukan pemimpin untuk meningkatkan efektivitas tim.
Pelaksanaan tim yang efektif dimulai dari mental model pemimpin dari situasi. Mental
model yaitu melihat tidak hanya komponen dari masalah yang dihadapi tim, tapi juga aspek
lingkungan dan organisasional yang mendefinisikan konteks lebih besar dari tindakan tim.
Pemimpin mengembangkan model dari apa saja masalah tim dan kemungkinan solusi dari
masalah tersebut, mengingat kendala lingkungan dan organisasi dan sumberdaya (Zaccaro et al,
2001).
Untuk merespon secara tepat masalah pada mental model seorang pemimpin harus fleksibel
dn mempunyai perbendaharaan yang luas dalam tindakan atau ketrampilan untuk menemukan
kebutuhan tim yang berbeda. Pemimpin tim yang efektif dapat membangun mental model yang
tepat untuk masalah tim dengan mengobservasi fungsi dari tim dan dapat mengambil tindakan
yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
Pemimpin mempunyai tanggungjawab khusus yaitu membantu kelompok untuk mencapai
keefektifan. Dalam perspektif ini tingkah laku kepemimpinan dapat dilihat sebagai tim yang
didasarkan pada pemecahan masalah, yaitu upaya pemimpin untuk mencapai tujuan tim dengan
menganalisis situasi internal dan eksternal lalu memilih dan mengimplementasikan tundakan
yang tepat untuk memastikan efektivitas tim (Fleishman et al, 1991). Selain itu, Zaccaro et al
(2007) mengindikasikan bahwa pemimpin harus menggunakan kebijaksanaannya dalam memilih
masalah mana yang memerlukan intervensi, dan membuat pilihan solusi yang paling tepat. Solusi

Team Leadership Models


yang tepat dibedakan dari kondisi dan berfokus pada apa yang harus diselesaikan untuk membuat
tim lebih efektif. Pemimpin yang efektif mempunyai kemampuan untuk menentukan apa
intervensi kepemimpinan yang diperlukan, jika ada, untuk memecahkan masalah tim.
Hills Model for Team Leadership

Team Leadership Models

Bagan di atas yang disajikan oleh Northouse (2007) membagi empat tingkatan atau tahapan
model kepemimpinan tim kerja, sebagai berikut:

a. Tingkatan teratas: dimana kinerja tim kerja yang efektif dimulai dengan model kepemimpinan
situasional, delegasional, partisipasional, koordinasional dan arahan, yang kemudian akan
menentukan apakah situasi dan kondisi membutuhkan tindakan langsung (action) atau cukup
hanya dengan pemantauan (monitoring) semata;

b. Tingkatan kedua: dimana terdapatnya intervensi dari kepemimpinan tim kerja internal dan/
atau eksternal;

c. Tingkatan ketiga: yang mencakup tugas, relasional dan lingkungan. Dalam konteks ini fungsi
mana yang akan dimainkan tergantung pada jenis dan intensitas intervensi itu sendiri; dan

d. Tingkatan keempat: dengan asumsi ketiga langkah pada butir tiga diatas dilakukan dengan
benar, maka efektivitas tim kerja akan berdampak pada capaian kinerja yang tinggi melalui
fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

Team Leadership Models

Fungsi Team Leadership:


a. Fungsi kepemimpinan tim internal
-

Berfokus pada tujuan yang jelas dan disepakati bersama;

Mengkaji dan mendisain ulang rencana, proses, fungsi dan aspek lainnya untuk meraih
hasil yang diinginkan;

Tersedia pedoman proses pengambilan keputusan dengan bekal koordinasi yang baik serta
ketersediaan informasi yang berfokus pada pelbagai isu dan fenomena relevan;

Pelatihan terhadap anggota tim kerja melalui metode formal dan non-formal; dan

Menilai keseluruhan kinerja secara langsung atau sidak jika diperlukan.

Dalam konteks fungsi dan tugas kepemimpinan tim kerja internal, maka suatu pelatihan
dapat dilakukan dengan memperhatikan berbagai langkah berikut ini:

Gunakan metode yang lebih kolaboratif untuk melibatkan semua anggota tim kerja. Dalam
hal ini metode survei dapat dilakukan melalui kwesioner untuk menentukan sejauh mana
faktor lingkungan bersikap kolaboratif;

Mengelola konflik secara konstruktif;

Membangun komitmen dan semangat tim kerja melalui etos kepemimpinan;

Memuaskan kebutuhan anggota tim kerja; dan

Menentukan model partisipasi yang diharapkan oleh anggota tim kerja.

b. Fungsi kepemimpinan tim eksternal


-

Pengembangan jaringan kerja guna meningkatkan cakupan pengaruh serta besaran dan
keragaman informasi;

Memberikan advokasi atas prestasi tim kerja sehingga diperoleh pemetaan tentang tim
kerja terbaik;

Pemberian dukungan terhadap tim kerja melalui pengakuan dan penyediaan sumber daya;

Membekali ketahanan tim kerja dari gangguan lingkungan;

Mengkaji dan menilai faktor lingkungan - melalui survei dan indikator kinerja lainnya untuk mengetahui sejauh mana dampaknya terhadap organisasi; dan

Berbagi informasi dengan sesama tim kerja.

Anda mungkin juga menyukai