0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
283 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas tentang politik dalam organisasi, yaitu aktivitas politik yang tidak dapat dihindari ketika terdapat interaksi antar anggota organisasi. Dokumen ini juga membedakan antara perilaku politik yang sah dan tidak sah dalam organisasi.
Dokumen ini membahas tentang politik dalam organisasi, yaitu aktivitas politik yang tidak dapat dihindari ketika terdapat interaksi antar anggota organisasi. Dokumen ini juga membedakan antara perilaku politik yang sah dan tidak sah dalam organisasi.
Dokumen ini membahas tentang politik dalam organisasi, yaitu aktivitas politik yang tidak dapat dihindari ketika terdapat interaksi antar anggota organisasi. Dokumen ini juga membedakan antara perilaku politik yang sah dan tidak sah dalam organisasi.
ORGANISASI Oleh : Peti Ninda Maryuni Npm. 18610065
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN TAHUN 2019 POLITIK DALAM ORGANISASI
Politik dalam organisasi adalah sesuatu yang
sulit dihindarkan tatkala organisasi terdiri atas 2 orang atau lebih. Terdapat banyak kepentingan di dalam organisasi, langkanya sumber daya, dan tarik-menarik gagasan. Seluruhnya membuat politik dalam organisasi menjadi konsekuensi logis aktivitas di dalam organisasi. Munculnya Politik dalam Organisasi
• Richard L. Daft • Wagner II and Hollenbeck
Perubahan Struktural Personalitas Pribadi Ketidakmenentuan Suksesi Manajemen Ukuran Organisasi Alokasi Sumberdaya. Level Hirarki Heterogenitas Anggota Pentingnya Keputusan. • Eran Vigoda-Gadot merinci 6 dimensi perilaku politik di diri individu yang mendorong munculnya kegiatan politik, yaitu :
Otonomi Pekerjaan Masukan Keputusan Kepuasan Kerja Status dan Prestise Pekerjaan Hubungan Kerja Unionisasi PERILAKU POLITIK DALAM ORGANISASI
• Perilaku Politik merupakan kegiatan
yang tidak dipandang sebagai bagian dari peran formal seseorang didalam organisasi, tetapi yang memengaruhi, atau berusaha memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi. PERILAKU POLITIK YANG SAH ( LEGITIMATE POLITICAL BEHAVIOR )
mengacu pada politik sehari-hari yang wajar /
normal. Misalnya: menyampaikan keluhan kepada penyelia, memotong rantai komando, membangun koalisi, menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat pemogokan atau dengan terlalu berpegang ketat pada ketentuan yang ada, dan menjalin hubungan keluar organisasi melalui kegiatan profesi. PERILAKU POLITIK YANG TIDAK SAH ( ILLEGITIMATE POLITICAL BEHAVIOR )
merupakan perilaku politik yang menyimpang
dari atauran main yang telah ditentukan. Kegiatan yang tidak sah tersebut meliputi : sabotase, melaporkan kesalahan, dan protes- protes simbolis seperti mengenakan pakaian nyeleneh atau bros tanda protes, dan beberapa karyawan yang secara serentak berpura-pura sakit agar tidak perlu masuk kerja.