Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI

Diajukan sebagai salah syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah MSDM
Dosen Pengampu : Dosen Suryadi, S.E.,MM

Oleh :

1. Enca Tasya Vara Renca 18610085


2. Noni Ariska 18610060
3. Windy Aulia S 18610084
4. Peti Ninda Maryuni 18610065
5. Dwi Heri Darmanto 18610092
6. Vika Agustin A 18610080
7. Vina Raniana 18610081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi robil alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur


kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan kesempatan ini, kami
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dosen Suryadi SE.,MM. selaku dosen pengampu matakuliah


MSDM.
2. Teman-teman yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan
makalah ini.
3. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan semangat kepada
kami.
4. Semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan-bantuan.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat


kesalahan dan kekurangan. Oleh Karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun sehingga pembuatan makalah yang akan datang dapat
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Metro, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian promosi jabatan ........................................................... 3
B. Tujuan dan Manfaat Promosi Jabatan. .......................................... 5
C. Syarat-syarat Promosi Jabatan ........................................................ 7
D. Dasar-dasar Promosi Jabatan ........................................................ 10
E. Jenis-jenis Promosi Jabatan ........................................................... 10
F. Asas-asas Promosi Jabatan ........................................................... 12
G. Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan ........................ 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu organisasi atau
perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar
dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi
yang dipunyai pada saat ini. karena itulah mereka menginginkan suatu
kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju di dalam organisasi sering dinamakan
sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti perpindahan dari suatu
jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab dan yang
lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi. Biasanya
perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan
gaji/upah dan hak-hak lainnya. Walaupun demikian ada promosi yang tidak
disertai dengan peningkatan gaji, yang disebut sebagai promosi kering.
Promosi dibedakan dengan transfer, karena transfer hanya menyangkut
perpindahan jabatan yang sama, dalam artian status, tanggung jawab dan gaji.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian promosi jabatan ?
2. Bagaimanakah Tujuan dan Manfaat Promosi Jabatan. ?
3. Apakah Syarat-syarat Promosi Jabatan ?
4. Apakah Dasar-dasar Promosi Jabatan ?
5. Apakah Asas-asas Promosi Jabatan ?
6. Bagaimanakah Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian promosi jabatan ?
2. Mengetahui Tujuan dan Manfaat Promosi Jabatan. ?
3. Mengetahui Syarat-syarat Promosi Jabatan ?

1
4. Mengetahui Dasar-dasar Promosi Jabatan ?
5. Mengetahui Asas-asas Promosi Jabatan ?
6. Mengetahui Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian promosi jabatan


Setiap karyawan memiliki keinginan untuk selalu menjadi lebih
baik, menduduki jabatan yang lebih tinggi, memperoleh upah atau gaji yang
lebih tinggi dan lain sebagainya. Promosi jabatan adalah salah satu hal yang
menjadi impian setiap karyawan. Karena dengan promosi jabatan, karyawan
memperoleh hal-hal yang diinginkan.
Siagian (2008: 169) ialah: “Apabila seorang pegawai dipindahkan
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar,
tingkatannya dalam hierarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun
lebih besar pula.”
Menurut Hasibuan (2002: 108) bahwa: “Promosi jabatan berarti
perpindahan yang memperbesar wewenang dan tanggung jawab ke jabatan
yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi yang diikuti dengan kewajiban,
hak, status, dan penghasilan yang lebih besar.”
Menurut Siagian (2009;169) promosi jabatan adalah pemindahan
pegawai atau karyawan, dari satu jabatan atau tempaat kepada jabatan atau
tempat yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggungjawab, dan
wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang di duduki sebelumnya. Dan
pada umumnya promosi yang diikuti dengan peningkatan income serta
fasilitas yang lain. Penghargaan atas hasil kinerja biasanya dinyatakan dalam
bentuk promosi jabatan. Seorang karyawan memandang promosi sebagai
sesuatu yang paling menrik dibandingkan dengan kompensasi lain hal ini
disebabkan karena promosi bersifat permanen dan berlaku untuk jangka
waktu yang lama. Istilah promosi jabatan berarti kemajuan, dimana sebuah
promosi dapat terjadi ketika seorang karyawan dinaikkan jabatannya dari
posisi rendah ke posisi yang lebih tinggi. Kenaikan gaji dan tanggungjawab
biasanya turut menyertai promosi jabatan.

3
Menurut Manullang (2004: 153), yaitu: “Promosi jabatan berarti
kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar
dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.”
Menurut Nitisemito (1996: 81): “Promosi adalah proses pemindahan
karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi yang selalu
diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi pula dari
jabatan yang diduduki sebelumnya.”
Menurut Wattkins yang dikutip oleh Moenir (1994: 173): “Promosi
menunjukkan penempatan seorang pegawai pada pekerjaan yang bersyaratkan
keahlian lebih tinggi atau lebih besar tanggung jawab daripada pekerjaan
sebelumnya.”
Promosi jabatan adalah sebuah pengembangan karier yang dilakukan
oleh karyawan. Menurut Kal (2007;74) keberhailan karir seseorang
dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Pendidikan formalnya.
2. Pengalaman kerjanya.
3. Sikap atasannya.
4. Prestasi kerjanya.
5. Adanya lowongan jabatan,
6. Produktivitas kerja dan sebagainya.
Menurut Mathis dan Jacson (2006;11). “promosi jabatan adalah
perpindahan seseorang ke tingkat pekerjaan dan kompensasi yang lebih tinggi
termasuk dalam proses seleksi”.
Sedangkan menurut Sikula yang dikutip oleh Hasibuan (1997: 121):
“Promosi adalah suatu perpindahan di dalam suatu organisasi dari suatu
posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun
status.”
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa promosi
adalah berpindahnya seorang karyawan pada jabatan yang lebih tinggi,
dengan wewenang, kekuasuaan dan tanggungjawab yang lebih besar dari
sebelumnya dan biasanya diikiuti dengan penambahan gaji dan fasilitas lain

4
sesuai dengan tugas baru tersebut. Kenaikan memang tidak harus atau selalu
diikuti dengan kenaiakan penghasilan, misalnya hal perubahan situasi dari
karyawan harian menjadi karyawan tetap yang pengahasilanya tetap sama.

B. Tujuan dan Manfaat Promosi Jabatan.


Pada dasarnya promosi pegawai diarahkan kepada peningkatan
dari ketetapan perusahaan dalam mencapai sasaran melalui pelaksanaan
promosi jabatan dimana peran pegawai tersebut memperoleh kepuasan kerja
sehingga memungkinkan seorang pegawai untuk memberikan hasil kerja
yang terbaik kepada perusahaan sehingga dapat ditetapkan tujuan promosi
sebagaimana yang dikemukakan Hasibuan (2002: 113), yaitu:
1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin
besar kepada karyawan yang berprestasi kerja lebih tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang
semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin
tinggi, dan memperbesar produktivitas kerja.
4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikan promosi
kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian
yang jujur.
5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai
(multiplier effect) dalam perusahaan karena timbul lowongan berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
kreatifitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal
perusahaan.
7. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para
karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar
jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.

5
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat
kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktivitas kerjanya semakin meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar, sebab dengan adanya
kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi
pelamar untuk memasukan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara
menjadi karyawan tetap setelah lulus dari masa percobaannya.
Menurut Simamora (1999:587) manfaat dari promosi jabatan
adalah sebagai berikut:
1. Promosi jabatan memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan
keahlian dan kemampuan karyawan setinggi mungkin.
2. Promosi jabatan seringkali diberikan mengimbali karyawan yang
berkinerja sangat baik. Karyawan yang dihargai promosi jabatan akan
termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi lagi jika mereka
merasa bahwa kinerja yang efektif menyebabkan promosi jabatan.
3. Riset memperlihatkan bahwa kesempatan untuk promosi jabatan dan
tingkat kepuasn kerja yang sangat tinggi berkolersi secra signifikan.
Sistem promosi jabatan karyawan yang efektif dapat menyebabkan
efesiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat moral kerja
karyawan yang tinggi.
Menurut Mangkuprawira (2004:196), promosi jabatan memiliki
manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan, antara lain:
1. Promosi dapat memungkinkan perusahaan memanfaatkan kemampuan
karyawan untuk memperluas usahanya
2. Promosi dapat mendorong tercapainya kinerja karyawan yang baik.
Karyawan umumnya berupaya melakukan pekerjaan sebaik mungkin jika
mereka percaya bahwa kinerja tinggi mengarah pada adanya promosi.
3. Terdapat kolerasi signifikan antara kesempatan untuk kenaikan pangkat
dan tingkat kepuasan kerja.

6
C. Syarat-syarat Promosi Jabatan
Menurut Siagaian (2009), syarat-syarat promosi adalah sebagai
berikut:
1. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan
kemampuan yang lebih tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan sebagainya.
2. Tingkat pendidikan, ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal
pendidikan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya
adalah bahwa denga pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran
yang lebih baik.
3. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain
tanggungjawab yang lebih besar.
4. Kejujuran, untuk promosi jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah
kejujuran merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk jabatan kasir
pada umumnya syarat kejujuran syarat utama yang harus diperhatikan
5. Tanggungjawab, seringkali suatu perusahaan diperlukan suatu
tanggungjawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggungjawab
merupakan syarat utama untuk promosi jabatan.
6. Kepandaian bergaul, misalnya jabatan untuk selesman sangat penting
untuk menetapkan kepandaian bergaul sebagai suatu syarat promosi
jabatan.
7. Prestasi kerja, pada umunya setiap perusahaan selalu mencantumkan
syarat untuk prestasi kinerjanya.
8. Inisiatif dan kreatif, untuk syarat promosi jabatan terhadap jabatan
tertentu, mungkin syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat
yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena untuk jabatan
tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif.

Hasibuan (2002: 111) mengatakan bahwa persyaratan promosi untuk


setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung pada perusahaan masing-
masing. Syarat-syarat promosi pada umumnya meliputi hal-hal berikut:

7
1. Kejujuran
Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya,
perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut,
harus sesuai kata dengan perbuatannya.
2. Disiplin
Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati
peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan.
3. Prestasi kerja
Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja sama
secara efektif dan efisien.
4. Kerjasama
Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan
baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan.
5. Kecakapan
Karyawan harus cakap, kreatif, inovatif dalam menyelesaikan tugas-
tugas pada jabatannya tersebut dengan baik.
6. Loyalitas
Karyawan harus loyal membela perusahaan dari tindakan yang
merugikan.
7. Kepemimpinan
Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja
sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaan.
8. Komunikatif
Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima
atau mempersepsikan informasi dari atasan maupun dari bawahannya
dengan baik, sehingga tidak terjadi komunikasi yang tidak lancar.
Adapun syarat-syarat promosi jabatan menurut Nitisemito (1996: 82)
adalah:
1. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan
kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak dan sebagainya.

8
2. Tingkat pendidikan, bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat
diharapkan pemikiran yang lebih baik.
3. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan tanggung jawab
yang lebih besar.
4. Kejujuran, masalah kejujuran merupakan syarat yang penting, misalnya
kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat umum yang
harus diperhatikan.
5. Tanggung jawab, kadang-kadang suatu perusahaan diperlukan suatu
tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab
merupakan syarat utama untuk promosi.
6. Kepandaian bergaul, untuk promosi jabatan tertentu mungkin diperlukan
kepandaian bergaul, sehingga persyaratan kemampuan
bergaul dengan orang lain perlu dibutuhkan untuk promosi jabatan
tersebut.
7. Prestasi kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan
syarat-syarat untuk prestasi kerjanya dan ini dapat dilihat dari catatan-
catatan prestasi yang telah dikerjakan.
8. Inisiatif dan kreatif, syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat
yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena untuk jabatan
tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif, meskipun demikian tidak
setiap perusahaan menentukan hal itu sebagai syaratnya.
Melalui penetapan syarat-syarat secara tegas dan jelas, maka hal ini
dapat dipakai sebagai pedoman setiap karyawan tanpa menimbulkan
keraguan dan penafsiran yang berbeda juga akan menimbulkan moral yang
lebih tinggi bagi para karyawan. Sebab bagi mereka yang mempunyai
kemampuan dan berambisi untuk dipromosikan harus berusaha untuk
berprestasi lebih baik, sesuai dengan penetapan syarat-syarat yang tegas dan
jelas, maka dapat mencegah dan meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih
kasih didalam melaksanakan promosi.

9
D. Dasar-dasar Promosi Jabatan
Menurut Hasibuan (2003), dasar-dasar promosi jabatan dibagi
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Pengalaman (senioritas) dimana promosi jabatan kepada masa kerja dan
pengalaman yang dimiliki oleh karyawan. Biasanya karyawan yang
memiliki masa kerja yang cukup lama akan memiliki pengalaman yang
lebih banyak.
2. Kecakapan dalam hal ini karyawan yang memiliki kecakapan mendapat
prioritas untuk dipromosikan kepada jabatan yang lebih tinggi.
Kecakapan yang dimaksud adalah kecakapan dalam hal pelaksanaan
prosedur kerja yang praktis, teknik-teknik khusus dan disiplin ilmu
pengetahaun, kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan elemen-
elemen yang terkait dalam penyusunan kabijakan manajemen dan
kecakapan dalam memberikan motivasi secara langsung.
3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan. Promosi ini didasarkan kepada
lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian
kenaikan golongan.

E. Jenis-jenis Promosi Jabatan


Selain merupakan salah satu bentuk pengembangan karyawan,
promosi jabatan, juga merupakan salah satu bentuk pemberian penghargaan
atas prestasi karyawan. Dengan adanya program promosi jabatan tersebut,
diharapkan para karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja
dan produktivitas secara optimal.
Adapun jenis-jenis promosi menurut Hasibuan edisi revisi
(2001;112) adalah sebagai berikut:
1. Promosi Sementara (Temporary Promotion)
Seorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya
jabatannya yang lowong yang harus segera diisi, seperti pejabat dekan.

10
2. Promosi Tetap (Permanent Promotion)
Seorang karyawan yang dipromosikan dari suatu jabatan kejahatan yang
lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk
dipromosikan sifat promosi ini adalah tetap, misalnya seorang dosen
dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap misalnya, seorang dosen
dipromosikan menjadi dekan wewenang dan tanggung jawab serta
gajinya naik.
3. Promosi Kecil (Small Scale Promotion)
Manaikkan jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit
dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu,
tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab dan
gaji.
4. Promosi Kering (Dry Promotion)
Seorang karyawan yang jabatannya dinaikkan ke jabatan yang lebih
tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggung
jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji dan upah.

Pada umumnya setiap karyawan ingin dipromosikan, tetapi ada juga


yang tidak bersedia dipromosikan dengan alasan-alasan tertentu. Alasan
alasan itu antara lain adalah :
1. Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak
seimbang dengan tambahan tangung jawab yang akan dilaksanakannya.
2. Mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk ke
kelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya.
3. Keamanan pada pekerjaan yang baru selalu ada faktor-faktor
ketidakpastian telah menguasainya. Di tempat baru ini sering terjadi
gangguan keamanan seperti banjir, dan lain-lainnya.
4. Keluarga tidak bersedia pindah ke tempat yang baru karena sakit atau
pendidikan anak-anak yang kurang baik di tempat itu.

11
5. Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul beban tanggung jawab yang
semakin besar. Iklim yang tidak cocok dan seringnya berjangkit penyakit
di tempat yang baru seperti malaria.
6. Tempat yang terpencil, sarana pendidikan, transportasi, hiburan, rumah
sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.

F. Asas-asas Promosi Jabatan


Asas-asas promosi jabatan harus dituangkan dalam program promosi
secara jelas sehingga karyawan mengetahui, sedangkan bagi perusahaan
mempunyai pegangan sebagai dasar untuk mempromosikan karyawan
perusahaannya.
Menurut Hasibuan (2002: 108) mengemukakan bahwa asas- asas
promosi jabatanmeliputi:
1. Kepercayaan
Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan
mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan bersangkutan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut.
Karyawan baru akan dipromosikan, jika karyawan itu menunjukkan
kejujuran, kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan.
2. Keadilan
Promosi berasaskan keadilan, terhadap penilaian kejujuran, kemampuan,
dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak
pilih kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat
(ranking) terbaik hendaknya mendapatkan kesempatan pertama untuk
dipromosikan tanpa melihat suku, golonngan, dan keturunannya. Promosi
yang berasaskan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan
untuk meningkatkan prestasinya.
3. Formasi
Promosi harus berasaskan pada formasi yang ada, karena promosi
karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang
lowong. Untuk itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan (job description).

12
G. Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan
1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang
sangat membantu dalam membuat dan menerapkan keputusan-keputusan
seperti promosi jabatan, peningkatan gaji, pemutusan hubungan kerja dan
transfer (Flippo, 1996:84). Sedangkan menurut T. Hani Handoko
(1995:135) penilaian prestasi adalah proses melalui mana organisasi-
organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Dimana
kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan
memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja
mereka.
Pengertian penilaian prestasi kerja menurut Lloyd L. Byars dan
Leslie W. Rue (2004:251) adalah Performance appraisal is a process of
determining and communicating to an employee how he or she is
performing on the job, and ideally, establishing a plan of improvement.
Penilaian prestasi kerja karyawan adalah proses untuk menentukan dan
mengkomunikasikan kepada karyawan tentang bagaimana performanya
dalam melakukan pekerjaannya dan idealnya, membuat rencana untuk
membangun kariernya.

2. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja


Penilaian prestasi kerja mempunyai dasar yang sangat penting
bagi perusahaan sebagai alat untuk mengambil keputusan bagi
karyawannya. Penilaian prestasi mempunyai banyak kegunaan di dalam
suatu organisasi.
Menurut T.Hani Handoko (1995:135) terdapat sepuluh manfaat
yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut sebagai berikut:
1) Perbaikan Prestasi Kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer
dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan
mereka demi perbaikan prestasi kerja.\

13
2) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk
kompensasi lainnya.
3) Keputusan-keputusan penempatan
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja
masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk
penghargaan prestasi kerja masa lalu.
4) Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan.
Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi
yang harus dikembangkan.
5) Perencanaan dan pengembangan karir
Umpan balik prestasi kerja seseorang karyawan dapat mengarahkan
keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang
harus diteliti.
6) Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau
kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
7) Ketidakakuratan informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan dalam
informasi analisis jabatan, rencana sdm, atau komponen-komponen
sistem informasi manajemen personalia lainya. Menggantungkan diri
pada informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan-
keputusan personalia yang diambil menjadi tidak tepat.
8) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan
dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnose
kesalahan-kesalahan tersebut.

14
9) Kesempatan kerja yang adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-
keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10) Tantangan-tantangan eksternal
Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar
lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi financial atau
masalah-masalah pribadi lainya. departemen personalia
dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua karyawan
yang membutuhkan.
3. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Robert Bacal (2002:116), ada tiga pendekatan yang
paling sering dipakai dalam penilaian prestasi kerja karyawan:
a. Sistem Penilaian (rating system)
Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu daftar
karakteristik, bidang, ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah
skala ataupun cara lain untuk menunjukkan tingkat kinerja dari tiap
halnya.Perusahaan yang menggunakan sistem ini bertujuan untuk
menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam proses penilaian
prestasi kerja.
Kelemahan sistem ini adalah karena sangat mudahnya untuk
dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa mengapa mereka
melakukannya dan sistem inipun disingkirkannya.

b. Sistem Peringkat (ranking system)


Sistem peringkat memperbandingkan karyawan yang satu
dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya, misalnya: total pendapatan ataupun
kemampuan manajemen.
Sistem ini hampir selalu tidak tepat untuk digunakan,
karena sistem ini mempunyai efek samping yang lebih besar
daripada keuntungannya. Sistem ini memaksa karyawan untuk
bersaing satu sama lain dalam pengertian yang sebenarnya. Pada

15
kejadian yang positif, para karyawan akan menunjukkan kinerja
yang lebih baik dan menghasilkan lebih banyak prestasi untuk bisa
mendapatkan peringkat yang lebih tinggi.
Sedangkan pada kejadian yang negatif, para karyawan akan
berusaha untuk membuat rekan sekerja (pesaing)-nya menghasilkan
kinerja yang lebih buruk dan mencapai prestasi yang lebih sedikit
dibandingkan dirinya.
c. Sistem berdasarkan tujuan (object-based system)
Berbeda dengan kedua sistem diatas, penilaian prestasi
berdasarkan tujuan mengukur kinerja seseorang berdasarkan standar
ataupun target yang dirundingkan secara perorangan. Sasaran dan
standar tersebut ditetapkan secara perorangan agar memiliki
fleksibilitas yang mencerminkan tingkat perkembangan serta
kemampuan setiap karyawan.
4. Pentingnya Penilaian Prestasi Kerja
Sudah sangat banyak ahli yang memberikan pendapatnya
mengenai pentingnya penilaian prestasi kerja, antara lain Harry Levison
seperti tersirat berikut ini:
“Konsep penilaian prestasi kerja adalah pusat manajemen yang
efektif” Memang betul evaluasi informal saja tidak cukup, mengingat
evaluasi informal jarang meninggalkan dokumen tertulis mengenai
prestasi kerja karyawan.
Oleh karena itulah sudah sejak lama diharapkan ada sebuah
evaluasi formal dengan umpan balik yang sistematis, sehingga dapat
dibedakan mana karyawan yang berprestasi baik dan buruk.
Umpan balik tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi
kebutuhan pengembangan karier dan latihan khusus yang harus diberikan
pada pegawai serta dapat membantu mengevaluasi
proses recruitment pegawai, seleksi, orientasi, dan prosedur penempatan
pegawai.

16
5. Alasan Dibutuhkannya Penilaian Prestasi Kerja
Tentunya ada alasan mengapa penilaian prestasi kerja
dibutuhkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Adapun Gary
Dessler menyebutkan beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi untuk keputusan promosi dan gaji.
b. Memberikan peluang bagi karyawan itu sendiri dan supervisornya
untuk meninjau perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan.
c. Penilaian prestasi kerja merupakan pusat bagi proses perencanaan
karier.

17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Promosi adalah perpindahan jabatan yang lebih tinggi dan kenaikan
jabatan yang disertai dengan perubahan status, kekuasaan dan tanggung
jawab yang lebih besar.Tujuan diadakannya promosi adalah mempertinggi
semangat kerja, menjamin stabilitas pegawai, realisasi untuk mengembangkan
pegawai.
Pemindahan atau lebih dikenal dengan mutasi adalah proses
pemindahan jabatan dari satu jabatan ke jabatan lain yang sederajat.
Pemindahan karyawan biasanya bertujuan untuk menempatkan
karyawan pada tempat yang setepatnya agar pegawai yang bersangkutan
mendapatkan kepuasan kerja yang tinggi sehingga dapat memberikan prestasi
yang maksimal.

B. Saran
Dalam mengadakan promosi, suatu kantor harus benar-benar
memperhatikan syarat-syarat promosi agar nantinya setelah orang yang
dipromosikan tersebut menempati jabatan baru dapat menjalankan tugas
dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2013/12/penilaian-prestasi-kerja.html?m=1

https://www.finansialku.com/mengapa-dibutuhkan-penilaian-prestasi-kerja/amp/

http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2015/12/promosi-
jabatan.html?m=1

http://muchakkinen.blogspot.com/2017/04/jenis-jenis-promosi-jabatan.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai