Anda di halaman 1dari 10

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Manajemen Mutu PIAUD


Semester / Program : III / PIAUD Kary.
Hari, tanggal : Sabtu,
Dosen : Dr. H. Mulyawan S. Nugraha, M.Ag., M.Pd

Petunjuk
a. Sifat ujian Open Book.
b. Bacalah soal dengan teliti dan seksama
c. Kerjakan soal diawali dengan Basmalah dan akhiri dengan Hamdalah;
d. Jawaban Anda harus analitis. Diperbolehkan menjadikan bahan teori dari buku/sumber
lain.
e. Dilarang mengakses dari internet melalui saluran apapun.
f. Diakhir Tiap nomor, cantumkan referensi yang dikutip.
g. Jawaban sama dengan teman = 0

Soal.

1. Mengapa konsep manajemen dijadikan solusi peningkatan mutu pendidikan di lembaga


PIAUD? Jelaskan alasan anda dengan membahas terlebih dahulu Konsep Manajemen
(pengertian, fungsi, tujuan, alasan, karakteristik, strategi, impelementasi, teori
manajemen) dan menutupnya dengan kondisi PIAUD saat ini.
 Pengertian Manajemen
Secara etimologi, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu
management. Akar kata tersebut berasal dari manage, atau managiare yang
memiliki makna melatih kuda dalam melangkahkan kakinya 1.
Menurut G. R. Terry, Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish
stated object tives by the use of human being and other resources. (Manajemen
merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya) 2.
Menurut James A.F Stoner, Management sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen sebagai seni
pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain 3.
Sedang menurut Winardi, Manajemen merupakan sebuah proses yang khas,
yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,
menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapakan melalui pemanfaatan sember-
sumber lain4.

1
Muhammad Arifin, Manajemen Pendidikan Masa Kini, n.d.
2
S.Ag. M.Pd.I. Dr. H. Abd Muhith, “DASAR-DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PENDIDIKAN,” n.d.
3
Dr. H. Abd Muhith.
4
M.Pd Dr. Riyuzen Praja Tuala, S.Pd., MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH, n.d.
Dari beberapa uraian menurut para ahli mengenai pengertian manajemen, dapat
di tarik kesimpulan jika manajemen adalah proses mencapai tujuan yang
sebelumnya telah ditentukan dari usaha orang lain yang ada di dalam organisasi
dengan tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan
pengawasan.
 Fungsi Manajemen
G.R. Terry : Planning, Organizing, Actuating, Controlling
John F. Mee : Planning, Organizing, Motivating, Controlling
MC. Namara : Planning, Programming, Budgeting, System
Louis A. Allen : Leading , Planning, Organizing, Controlling
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling
Harold Koontz Crill O’Donnel : Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Controlling
S.P. Siagian : Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Evaluating
Oey Liang Lee : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian,
Pengontrolan
W.H. Newman : Planning, Organizing, Assembling, Resources, Controlling
Luther Gullick : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting, Budgeting
Lyndall F. Urwick : Forecasting, Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling
John D. Millet : Directing, Facilitating 5
Dari uraian fungsi manajemen di atas, dapat di simpulkan bahwa fungsi
manajemen itu ada 4, yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
Tentunya dalam mengejar tujuan, tentu harus direncanakan cara apa saja
yang akan digunakan dalam mewujudkan tujuan tersebut, agar semua proses
dapat terencana dan juga hal ini untuk dapat memperhatikan setiap langkah
yang di tuangkan mengenai ide dan praktek di lapangan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Sebuah rencana tentu tidak akan berjalan jika tidak ada orang yang dapat
menggerakannya, dalam pengorganisasian ini yaitu membagi tugas kepada
setiap orang yang terlibat di dalam untuk sama-sama mengejar tujuan yang
sebelumnya telah ditentukan, tentunya orang-orang ini mendapatkan
tugasnya masing-masing sesuai dengan keahliannya.
3. Pengarahan (Actuating)
Yaitu melakukan pengarahan kepada tim untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan perncanaan dan tugas masing-masing yang sebelumnya telah
ditentukan dan dibagi sesuai dengan keahlian di bidangnya dan juga manajer
sebagai pemimpin tentunya memberikan intruksi atau pengarahan pada tim
tentang jalannya proses tersebut.
4. Pengawasan (Controlling)
Saat semua dapat berjalan, maka saat ini langkah yang harus di ambil oleh
seorang manajer adalah pengawasan. Mengawasi bagaimana setiap orang
yang di berikan tugas apakah telah sesuai dengan jalan yang ditentukan atau
bahkan melenceng, juga saat setiap proses apakah sudah maksimal atau
belum, sehingga seorang manajer dapat melakukan evaluasi untuk hal-hal

5
Dr. Riyuzen Praja Tuala, S.Pd.
yang sekiranya masih kurang dan memberikan dorongan semangat untuk
hal-hal yang baik agar lebih dapat ditingkatkan.
 Tujuan Manajemen
-Mendapatkan Hasil Maksimal dengan Upaya dan Sumber Daya Minimum
-Meningkatkan Efisiensi Faktor-Faktor Produksi
-Kesejahteraan Maksimum untuk Pimpinan maupun Karyawan
-Perbaikan Manusia dan Keadilan Sosial 6
Sedangkan menurut buku Manajemen PAUD Berdaya Saing, tujuan manajemen
adalah produktivitas dan kepuasan. Menurut Nunung Fattah mengungkapkan
bahwa produktivitas merupakan ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan
mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya yang mengacu pada keefektifan
serta efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Sedangkan sebuah pekerjaan
dikatakan berkualitas jika dapat diselesaikan sesuia dengan ketentuan yang
telah ditentukan dengan penggunaan sumber daya yang tepat dan hemat. Kedua
hal ini sangat berpautan satu sama lain, karena kepuasan seorang pelanggan
akan nampak oleh prpoduktifitas seorang pekerja.
 Alasan mengapa harus menggunakan manajemen
Alasan manajemen ada 3, yaitu :
1. Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun
pribadi
2. manajemen dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dan
juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk
organisasi dimana semua orang bekerja sama mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan lebih
mudah
 Karakteristik Manajemen
Universal: Semua organisasi, apakah itu mencari untung atau tidak, mereka
memerlukan manajemen, untuk mengelola aktivitas mereka. Karena itu sifatnya
universal.
Berorientasi pada Tujuan: Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya dan manajemen membantu dalam mencapai tujuan
tersebut tepat waktu, dan lancar.
Proses Berkelanjutan: Ini adalah proses berkelanjutan yang cenderung bertahan
selama organisasi ada. Ini diperlukan di setiap bidang organisasi apakah itu
produksi, sumber daya manusia, keuangan atau pemasaran.
Multi-dimensional: Manajemen tidak terbatas pada administrasi orang saja,
tetapi juga mengelola pekerjaan, proses, dan operasi, yang menjadikannya
aktivitas multidisiplin.
Kegiatan kelompok: Suatu organisasi terdiri dari berbagai anggota yang
memiliki kebutuhan, harapan, dan keyakinan yang berbeda. Setiap orang
bergabung dengan organisasi dengan motif yang berbeda, tetapi setelah menjadi
bagian dari organisasi mereka bekerja untuk mencapai tujuan yang sama. Ini
membutuhkan pengawasan, kerja tim, dan koordinasi, dan dengan cara ini,
manajemen menjadi gambaran.
Fungsi dinamis: Suatu organisasi ada dalam lingkungan bisnis yang memiliki
berbagai faktor seperti sosial, politik, hukum, teknologi dan ekonomi.

6
Faozan Tri Nugroho, “Tujuan Manajemen Dan Manfaatnya Yang Perlu Diketahui,” https://www.bola.com/, 2021,
https://www.bola.com/ragam/read/4646641/tujuan-manajemen-dan-manfaatnya-yang-perlu-diketahui.
Perubahan kecil pada faktor-faktor ini akan memengaruhi pertumbuhan dan
kinerja organisasi. Jadi, untuk mengatasi perubahan ini manajemen
merumuskan strategi dan mengimplementasikannya.
Kekuatan tidak berwujud: Manajemen tidak dapat dilihat atau disentuh tetapi
seseorang dapat merasakan keberadaannya, dalam cara fungsi organisasi.
Tepatnya, semua fungsi, kegiatan dan proses organisasi saling berhubungan
satu sama lain. Dan adalah tugas manajemen untuk menyatukan mereka
sedemikian rupa sehingga mereka membantu dalam mencapai hasil yang
diinginkan7
 Strategi Manajemen
- perencanaan kerja yang jelas dan terstruktur
- sumber daya alam yang berkualitas
- belajar dari tempat lain 8.
 Implementasi Manajemen
Implikasi dari fungsi-fungsi manejemen akan sangat erat kaitannya dengan
organisasi9 dan implementasi manajemen merupakan penerapan suatu sistem
manajemen yang melakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk
mencapai keunggulan dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan
implementasi manajemen mencakup semua proses keterlibatan dan
keterhubungan pihak-pihak, terkait teknologi, pengetahuan, keterampilan,
sistem, prosedur, tata kelola, kepemimpinan, etika, dan integritas pribadi dari
awal hingga akhir untuk mendapatkan harapan baru sesuai tujuan
lingkungannya.
 Teori Manajemen
Ada 2, yakni teori manajemen kuno dan klasik :
1. Tori manajemen kuno
- Sun Tzu, beliau mengembankan prinsip yang ada dalam buku “The Art Of
Wars”, yaitu :
Jika musuh kita maju, kita mundur, Jika musuh kita berhenti, kita
memprovokasi, Jika musuh berusaha menghindari perang, kita menyerang,
Jika musuh mundur, kita kejar
- Adam Smith, suatu tugas bisa dipecah menjadi bagian kecil-kecil sehingga
saat dilatih dan dikerjakan secara berulang sehingga orang yang melakukan
tugas tersebut menjadi sangat ahl. Akibatnya, bisa mengerjakan tugas
tersebut menjadi lebih cepat sehingga produktivitas yang dimiliki akan
meningkat.
2. Teori manajemen klasik
- Robert Owen (1771-1858), beliau berpendapat jika dengan memperbaiki
kondisi kerja pada sumber daya manusia, maka perusahaan akan
meningkatkan output dan juga meningkatkan input
(keuntungan/pemasukan).
- Henry Fayol (1841-1925), beliau memfokuskan dirinya pada manajemen
karena menurutnya manajemen merupakan kegiatan yang paling terlupakan
dalam kehidupan. Fayol juga merupakan orang yang pertama kali
7
Gie, “Pengertian, Fungsi, Unsur, Gaya, Jenis, Dan Karakteristiknya,” https://accurate.id/, 2019,
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-adalah/.
8
Pakar Kinerja Sumber Daya Manusia, “Cara Melakukan Manajemen Agar Menjadi Kinerja Yang Efektif,”
https://pakarkinerja.com/, accessed February 9, 2022, https://pakarkinerja.com/bagaimana-cara-melakukan-manajemen-
kinerja-yang-efektif/.
9
Arifin, Manajemen Pendidikan Masa Kini.
mengelompokkan kegiatan manajerial, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Manajemen sangat berperan penting dalam PIAUD karena keberhasilan sebuah PIAUD
tidak lepas dari manajemen yang baik. Adanya konsep manajemen di PIAUD tentu
akan membantu agar penggelolaan lembaga dapat berlangsung dengan baik, salah
satunya yaitu dapat memberikan pelayanan yang efektif bagi PIAUD, hal itu sangat
mempengaruhi kinerja pelayanan pendidik untuk kualitas anak didik yang baik dalam
rangka optimalisasi tumbuh-kembang anak didik.
Konsep manajemen saat ini sangat dibutuhkan oleh lembaga PIAUD, mengingat PIAUD
merupakan pra-sekolah untuk anak yang nantinya akan membantu kualitas anak
bangsa di masa mendatang, sehingga lembaga pendidikan harus memiliki layanan
yang menyenangkan dan layak terutama untuk anak usia dini. Seperti di masa
pandemi seperti ini, manajemen dalam pendidikan harus begitu sangat di perhatikan
agar pembelajaran tentang efektif dan efisien agar kualitas pendidikan anak tetap
terjaga.
2. Persoalan Mutu menjadi sangat strategis dan krusial untuk dijadikan pedoman dan
capaian target lembaga pendidikan seperti PIAUD. Setujukah handa dengan pernyataan
tersebut? Jelaskan alasan anda terkait pernyataan tersebut dengan memaparkan
terlebih dahulu Konsep Mutu (Pengertian, Klasifikasi/dimensi, prinsip, karakteristik,
cara menuju mutu, nilai-nilai dalam mutu, pengendalian mutu, teori mutu) dan
mengakhirinya dengan bagaimana menerapkan Mutu tersebut di lembaga PIAUD.
 Pengertian Mutu
menurut Wayne F., yang dikutip oleh Hadari, mengatakan bahwa quality is the
extent to which products and services conform to customer requirement.
Menurut Sudarwan Danim mendefinisikan mutu sebagai derajat keunggulan
suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang atau jasa.
Menurut D. L. Goetsch dan S. Davis seperti yang dikutip Fandy dan Anastasia,
mendefinisikan mutu sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan10.
Sedangkan Supriono (2002) juga berpendapat bahwa mutu
merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu atau dapat didefinisikan sebagai
tingkat keunggulan11.
Dengan pengertian di atas dapat disimpulkan jika mutu adalah kondisi yang di
dalamnya terdapat proses kesesuaian antara hasil dengan standar yang
digunakan.
 Klasifikasi/Dimensi Mutu
Menurut levience Ramsey dan Bereson, terdapat 3 jenis mutu yaitu :
1. Quality of Design (mutu desain) Mutu rancangan adalah fungsi dari berbagai
spesifikasi produk dan mutu rancangan ini berbeda antara produk yang satu
dengan produk lainnya.
2. Quality of Performance (mutu kinerja) Mutu kinerja adalah kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan tingkat kinerja dalan jangka panjang.
3. Quality of Comformance (mutu kesesuaian) Mutu kesesuaian dapat diartikan
sebagai ukuran yang terkait dengan bagaimana mutu produk memenuhi
berbagai syarat dan spesifikasi yang telah dirancang 12.
10
M.Pd.I Dr. H. Abd Muhith, MANAJEMEN MUTU MADRASAH IBTIDAIYAH, n.d.
11
RAPY ALFINCE DIANATO, “ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN PEMASANGAN PLAT LANTAI
MENGGUNAKAN METODE ALUMA SYSTEM FLYING TABLE DAN METODE KONVENSIONAL (RINGLOCK SCAFFOLDING),” 2020.
12
DIANATO.
 Prinsip Mutu
Ada delapan prinsip mutu, yaitu :
1. Fokus pada pelanggan (Customer Focus ) Organisasi
2. Kepemimpinan (Leadership)
3. Keterlibatan orang (Involvement of people)
4. Pendekatan proses (Process Orientation)
5. Pendekatan sistem terhadap manajemen (System Approach to Management)
6. Peningkatan terus menerus (Continual Improvement)
7. Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan (Factual Approach to
Decision Making
8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan (Mutually Beneficial
Supplier Relationship)13
 Karakteristik Mutu
1. Desain mutu, yaitu desain, kesesuaian, ketersediaan, dan keamanan.
2. Berdasarkan standar mutu, yaitu standar isi, standar proses, standar
kompetensi, standar sarana prasarana, standar pengelolaan.
3. Manajemen mutu dalam pendidikan
4. Manajemen mutu terpadu (TQM) 14
 Cara Menuju Mutu
Peningkatan mutu dan relevansi hendaknya dilakukan melalui beberapa
program, antara lain:
(1) strategi pengembangan program
(2) pengembangan sistem dan mekanisme pengendalian dan penjaminan mutu
(3) peningkatan kapasitas institusi dan sumber daya penyelenggara
(4) pengembangan dan penerapan sistem yang jelas
(5) pengembangan manajer sebagai pemimpin 15.
 Nilai-nilai dalam mutu
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Inovatif
4. Kerja sama
5. Komitmen
6. integritas
 Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu merupakan suatu sistem kendali yang efektif untuk
mengkoordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan mutu
kelompok dalam organisasi produksi, sehingga diperoleh suatu produksi yang
sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengendalian mutu dapat diartikan sebagai sebuah pemikiran untuk
mengarahkan suatu variabel atau sekumpulan variabel guna mencapai tujuan
tertentu. Definisi lain mengenai Pengendalian Mutu adalah suatu sistem kendali
yang efektif untuk meng- koordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas., ada
pula yang mendefinisikan Pengendalian mutu sebagai aktivitas dari keseluruhan
fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan, dan tanggung
jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan melakukan perencaan mutu,
13
Dr. Riyuzen Praja Tuala, S.Pd., MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH.
14
Fitriani, “Batasan Dan Karakteristik Mutu,” scribd, 2021, https://id.scribd.com/document/513221696/BATASAN-DAN-
KARAKTERISTIK-MUTU.
15
Joni Bungai, “PENINGKATAN PEMERATAAN, MUTU, RELEVANSI, TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN TAMAN
KANAK-KANAK Joni,” 2003.
pengendalian mutu, memastikan mutu, dan peningkatan mutu dalam sistem
mutu. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan dan menuntun organisasi pada
tujuan yang diinginkan, menjaga produksi agar sesuai dengan spesifikasi yang
sudah ditentukan sebelumnya, memuaskan pelanggan dan menghindari
terjadinya kesalahan16.
 Teori Mutu
Menurut Dr. Joseph M. Juran, kualitas adalah “kesesuaian dengan penggunaan
(fitness for use)” berorientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. Biaya
kualitas ditentukan oleh tiga biaya yaitu biaya penilaian, pencegahan, dan
kegagalan (internal dan eksternal).
Menurut Dr. William Edward Deming, mutu atau kualitas memiliki siklus, yaitu
siklus PDCA (Plan, Do, Check dan Act), yaitu siklus peningkatan proses (Process
Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti
lingkaran yang tidak ada akhirnya.
Menurut Philips B. Crosby definisi kualitas adalah "Zero Defects", yaitu
kesesuaian seratus persen dengan spesifikasi produk 17.
Dari ketiga pendapat di atas, tentu ketiganya memiliki tujuan yang sama namun
memiliki perspektif yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa mutu adalah
kepuasan pelanggan terhadap kesesuaian atau peningkatan kualitas terhadap
produk.
Setuju, karena mutu begitu penting dalam PIAUD agar costumer atau para orang tua
dapat merasa puas dengan pelayanan dan hasil yang diberikan oleh sekolah dan hal itu
akan menjadi nilai yang baik untuk sekolah agar bisa dikenal banyak orang sehingga
tujuan-tujuan yang telah di rencanakan dalam manajemen dapat dibantu dengan
peningkatan mutu
Penerapan mutu
3. Sebagai seorang calon Sarjana Pendidikan di bidang PIAUD, Anda dipastikan harus
memahami hakikat dan Konsep PAUD dengan benar. Semenara ini fakta dan praktiknya
menunjukkan bahwa ternyata PAUD di Indonesia belum menjadi sesuatu yang strategis
dan belum merata mutunya. Tugas anda menjelaskan hakikat dan Konsep PAUD
dengan benar dan menjelaskan tantangan, hambatan, kelemahan, sekaligus peluang
dan kekuatan PAUD dalam meningkatkan mutu pendidikan anak bangsa.
 Hakikat PAUD
- Pendidikan yang dilakukan pada anak usia dini pada hakikatnya adalah
upaya memfasilitasi perkembangan anak secara menyeluruh atau
menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Perkembangan anak usia dini merupakan peningkatan kesadaran dan
kemampuan anak untuk mengenal dirinya dan berinteraksi dengan
lingkungannya seiring dengan pertumbuhan fisik yang dialaminya.
Pendidikan bagi anak usia dini menjembatani agar proses perkembangan
anak tidak mengalami kendala atau hambatan pada masa perkembangannya
Yang sangat diperlukan untuk modal berinteraksi dengan lingkungannya 18

 Konsep PAUD
- Pengertian PAUD
Menurut National Assosiation Educational for Young Children (NAEYC)
16
Dr. H. Abd Muhith, MANAJEMEN MUTU MADRASAH IBTIDAIYAH.
17
Dr. Riyuzen Praja Tuala, S.Pd., MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH.
18
Asep Saepudin, “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA Asep Saepudin (Mahasiswa S 3 PAUD UNJ-
Angkatan 2010),” 2010.
bahwa anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang
usia antara 0-8 tahun 19. Pendidikan merupakan investasi terpenting yang
dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya, sedangkan menurut UU RI
nomor 20 tahun 2003 Bab pasal 1 ayat 14, menyatakan “Pendidikan Anak
Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut” 20.
Konsep pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini adalah melalui tema,
tema yang dibangun harus menarik agar dapat membangkitkan minat anak.
Hal ini agar anak mmapu mengenal berbagai konsep pembelajaran agar
anak dapat belajar dengan mudah dan jelas sehingga pembelajaran akan
bermakna bagi anak.
- Tujuan dan Fungsi PAUD
Tujuan khusus pendidikan anak usia dini, yaitu agar anak mampu:
a. Melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan
mencintai sesama.
b. Mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang
mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, gerakan kasar, serta
menerima,rangsangan sensorik.
c. Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat
berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.
d. Berpikir logis, kritis, memberi-kan alasan, memecahkan masa-lah dan
menemukan hubungan sebab akibat. e. Mengenal lingkungan alam,
lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai keragaman sosial
dan budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif
terhadap belajar, kontrol diri, dan rasa memiliki.
f. Memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi,
bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.
Fungsi pendidikan anak usia dini sebagaimana dikemukakan oleh Sujiono
(2009: 46) sebagai berikut:
(1) Mengem-bangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan
tahapan perkembangannya
(2). Mengenalkan anak dengan dunia sekitar
(3) Mengembangkan sosi-alisasi anak
(4) Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
(5). Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya
(6) Memberikan stimulus kultural pada anak
(7) Memberikan ekspresi stimulasi kultural
(8) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pendidikan anak usia
dini; penyiapan bahan perumusan standar, kriteria, pedoman, dan prosedur
bidang pendidikan anak usia dini; pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi bidang pendi-dikan anakusia dini; pelaksanaan pemberdayaan
peran serta masyarakat bidang pendidikan anak usia dini; dan pelaksanaan
urusan ketatausahaan direktorat 21.
 Tantangan PAUD
19
Asep Saepudin.
20
Rohmat Rohmat, “Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini,” YINYANG: Jurnal Studi Islam, Gender Dan Anak 12, no. 2 (2017):
299–325, https://doi.org/10.24090/yinyang.v12i2.2017.pp299-325.
Menurut direktur PAUD, terdapat 3 tantangan dalam pelaksanaan program
PAUD yang ada sejak dulu hingga sekarang. Yaitu :
1. Akses layanan PAUD
meski Pemerintah Indonesia telah melakukan investasi yang sangat besar
dalam sektor pendidikan, sektor pendidikan anak usia dini belum
mendapatkan perhatian dan pendanaan yang setara. Tingkat pendaftaran di
tingkat PAUD sebanyak 38.1% menurut SUSENAS tahun 2018 juga jauh lebih
rendah ketimbang sekolah dasar atau sekolah menengah atas yang memang
sudah diwajibkan di Indonesia. Akses terhadap PAUD tidak merata dan
menunjukkan kesenjangan yang sudah ada di Indonesia, baik dari segi
ekonomi maupun antara daerah pedesaan dan perkotaan 22.
2. Kualitas
PAUD yang berkualitas terdiri dari 3 pilar, seperti yang di ungkapkan oleh
Direktur PAUD yaitu Dr.Muhammad Hasbi, diantaranya :
-interaksi yang baik antara guru dan peserta didik.
-adanya kemampuan belajar berbasis peserta didik.
-dan menciptakan APE berdasarkan lingkungan sekitar.
3. Tata kelola
Tata kelola ini menyangkut dua hal, yaitu dalam hal memperbaiki
akuntabilitas penyelenggaraan PAUD dan usaha mendorong PAUD agar
semakin mampu dan sering mengggunakan teknologi informasi dalam setiap
pelaksanaan pembelajaran.
 Hambatan PAUD
Beberapa persoalan tersebut, menurut Suyanto, (2005:241-243), antara lain
berkaitan dengan :
(1) perekonomian yang lemah,
(2) kualitas asuhan rendah,
(3) program intervensi orang tua yang rendah,
(4) kualitas PAUD yang rendah,
(5) kuantitas PAUD yang kurang, dan
(6) kualitas pendidik PAUD rendah.Dan menurut hemat penulis permasalahan
yang tak kalah pentingnya adalah masalah
(7) regulasi atau kebijakan pemerintah tentang pengelolaan PAUD 23.
 Kelemahan PAUD
- Kelompok besar
Dalam satu kelas di PAUD terlalu banyak, dan hal ini bisa membuat proses
belajar mengajar di PAUD menjadi tidak maksimal.
- Risiko membuat anak stres
Beragam kegiatan di sekolah bisa membuatnya kelelahan dan hal bisa
membuat anak menjadi stres 24.
 Peluang PAUD

21
Asep Saepudin, “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA Asep Saepudin (Mahasiswa S 3 PAUD UNJ-
Angkatan 2010).”
22
Tanoto Foundation, “Penelitian: PAUD Merupakan Kunci Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia,” 2021,
https://www.tanotofoundation.org/id/news/penelitian-paud-merupakan-kunci-peningkatan-kualitas-pendidikan-indonesia/.
23
Asep Saepudin, “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA Asep Saepudin (Mahasiswa S 3 PAUD UNJ-
Angkatan 2010).”
24
Wahhab, “Manfaat Pendidikan Anak Usia Dini Dan Kekurangannya,” https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/, 2021,
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/manfaat-pendidikan-anak-usia-dini-dan-kekurangannya/.
Seperti yang di ungkapkan Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan yaitu
"Tut Wuri Handayani" mengandung pesan agar setiap pendidik tidak
memaksakan kehendak kepada anak didiknya, dengan menerapkan inni maka
akan memberikan peluang agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang
secara optimal25
 Kekuatan PAUD
Laporan Baseline Monitoring Tanoto Foundation di tahun 2018 menemukan
bahwa siswa yang menghadiri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat
membaca lebih cepat dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Sektor
pendidikan usia dini ini merupakan bagian penting menuju pendidikan nasional
yang berkualitas26.

25
Endidikan Pendidikan et al., “Konsep Dasar Paud 2019,” 2019.
26
Tanoto Foundation, “Penelitian: PAUD Merupakan Kunci Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia.”

Anda mungkin juga menyukai