Disusun oleh :
FAHAR HALIMI SYAHIRUDIN
433131420120009
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut Kumalasari I (2015), antara lain: pemeriksaan urine,
Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb <10 g% dibutuhkan suplemen
Fe ), Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan post partum spontan menurut Aspiani (2017), setelah melahirkan, ibu
membutuhkan perawatan yang intensif untuk pemulihan kondisinya setelah proses
persalinan yang melelahkan, perawatan post partum antara lain :
a. Mobilisasi dini.
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal
itu esensial untuk mempertahankan kemandirian, khususnya dilakukan oleh ibu post
partum. Mobilisasi dini adalah kebijakan agar secepat mungkin membimbing ibu post
partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk
berjalan. Jika tidak ada kelainan paska persalinan, mobilisasi dini dapat dilakukan sedini
mungkin yaitu 2 jam paska persalinan. Mobilisasi dini dapat membantu pemulihan dan
mempercepat waktu berada di rumah sakit.
b. Rawat gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih banyak
memperhatikan bayinya, segera memberikan ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI
lebih terjamin.
c. Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum antara lain kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah
persalinan.
d. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus pada ibu post partum spontan antara lain :
1) Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.
2) Fundus uteri : Tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
3) Payudara : putting susu, pembesaran dan pengeluaran ASI.
4) Lochea : Lochea rubra, lochea sangiolenta, lochea serosa, lochea alba.
5) Luka jahitan episiotomi : apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda
infeksi.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Identitas klien dan identitas penanggung jawab meliputi nama, umur, alamat, pekerjaan,
tanggal lahir, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, ruang rawat, nomor medical
record, diagnosa medis, alasan masuk, keadaan umum, tanda-tanda vital.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan pada klien dengan post partum adalah nyeri pada daerah
perineum atau vagina.
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien merasakan nyeri karena trauma akibat proses persalinan, ASI sudah keluar dan
klien dapat memberikan ASI pada bayinya.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita yang ada hubungannya dengan penyakit
sekarang (post partum spontan).
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang pernah diderita menyangkut penyakit keluarga atau keturunan.
f. Riwayat Obstetri
Riwayat obstetri pada klien dengan post partum sebagai berikut :
1) Keadaan haid, tentang menarche, siklus haid, hari pertama haid terakhir, jumlah dan
warna darah keluar, encer, menggumpal, lamanya haid, nyeri atau tidak dan berbau.
2) Riwayat kehamilan, berapa kali melakukan antenatal care, selama kehamilan
periksa dimana, ukur tinggi badan dan berat badan.
3) Riwayat persalinan, jenis persalinan spontan atau sectio caesaria, penyulit selama
persalinan.
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari menurut Virginia Henderson :
1) Respirasi, frekuensi pernafasan meningkat.
2) Nutrisi
3) Eliminasi, buang air kecil secara spontan sudah dapat dilakukan dalam 8 jam post
partum. Buang air besar terjadi pada 2-3 hari post partum.
4) Istirahat/ tidur
5) Kebutuhan personal hygiene
6) Gerak dan keseimbangan tubuh, aktivitas berkurang dan tidak bisa berjalan karena
nyeri akibat adanya trauma persalinan.
h. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada klien dengan post partum :
1) Keadaan umum, keadaan umum klien biasanya lemah setelah persalinan.
2) Kesadaran, kesadaran klien biasanya baik (composmentis).
3) Pemeriksaan fisik head to toe
a) Kepala dan rambut
Bentuk kepala, kulit kepala, apakah kotor atau berketombe, rambut apakah
tampak lusuh atau kusut, apakah ada luka/ laserasi.
b) Wajah
Wajah pucat atau tidak, bentuk wajah lonjong atau oral.
c) Mata
Bentuk bola mata, ada tidaknya gerak mata, konjungtiva anemis atau tidak,
bentuk mata simetris atau tidak.
d) Hidung
Ada tidaknya septuminasi, polip dan kebersihan.
e) Telinga
Kebersihan atau tidaknya kelainan fungsi pendengaran, kelainan anatomi pada
telinga.
f) Mulut dan bibir
Bentuk bibir simetris atau tidak, kelembapan, kebersihan mulut, ada tidaknya
pembesaran tonsil, ada tidaknya kelainan bicara.
g) Gigi
Jumlah gigi lengkap atau tidak, kebersihan gigi, ada tidaknya peradangan pada
gusi atau caries gigi.
h) Leher
Ada tidaknya pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis.
i) Integument kulit
Warna kulit, apakah pucat atau tidak, kebersihan, turgor kulit, tekstur kulit.
j) Payudara
Payudara membesar, areola mammae warnanya lebih gelap, papilla mammae
menonjol, keluar colostrum ASI.
k) Thorax atau dada
Jantung
Inspeksi : seperti tak tampak retraksi dinding dada
Perkusi : bunyi pekak.
Palpasi : seperti tak ada nyeri tekan, tak teraba ictus cordis.
Auskultasi : seperti S1, S2 reguler.
Paru-paru
Inspeksi : seperti tidak ada jejas
Perkusi : bunyi sonor.
Palpasi :seperti tidak ada nyeri tekan, fokal fremitus seimbang kanan
dan kiri.
Auskultasi : vesikuler
l) Abdomen
Inspeksi : diastasis rektus abdominalis
Auskultasi : fungsi pencernaan untuk mengetahui bissing usus.
Perkusi : kuadran I bunyi redup, kuadran II, III, IV tympani.
Palpasi : involusi uterus suatu proses dimana uterus kembali kekondisi
sebelum hamil, fundus uterus, kandung kemih dan kontraksi.
m) Genetalia
Vagina (integritas kulit, edema, hematom)
Perineum : utuh/ episiotomi/ ruptur.
Tanda REEDA :
Rednees : seperti tidak ada kemerahan.
Edema : seperti tidak ada pembengkakan
Echimosis : seperti tidak ada kebiruan
Dischargment : seperti tidak ada cairan sekresi yang keluar.
Approximity : seperti ada jahitan luka
Lochea ( jumlah, jenis, konsistensi, bau)
n) Ekstremitas atas dan bawah : seperti tidak ada bengkak, tidak ada varises.
i. Pengkajian Psikologis
1) Umum: status emosi,gambaran diri dan tingkat kepercayaan.
2) Spesifik: depresi postpartum.
3) Seksualitas: siklus menstruasi,pengeluaran ASI dan penurunan libido.
j. Pengkajian psikososial
Pengkajian psikososial ini difokuskan pada interaksi dan adaptasi ibu, bayi baru lahir
dan keluarga. Perawat melihat status emosianal dan respon ibu terhadap pengalaman
kelahiran, interaksi dengan bayi baru lahir, menyusui bayi baru lahir, penyesuaian
terhadap peran baru, hubungan baru dalam keluarga, dan peningkatan pemahaman
dalam perawatan diri.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut
b. Menyusui Tidak Efektif
c. Gangguan Pola Tidur
3. Intervensi Keperawatan
NO.
TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
DX
1. Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 3 kali Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pertemuan diharapkan tingkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
nyeri menurun dengan kriteria Identifikasi skala nyeri
hasil : Terapeutik
Kemampuan menuntaskan Berikan teknik nonfarmakologis untuk
aktivitas membaik mengurangi rasa nyeri
Keluhan nyeri menurun Edukasi
Meringis menurun Jelaskan strategi meredakan nyeri
Gelisah menurun Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
Kesulitan tidur menurun mengurangi rasa nyeri
Frekuensi nadi membaik Kolaborasi
Nafsu makan membaik Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Aspiani, Reny Yuli. 2017. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA, NIC dan NOC.
Jakarta : CV. Trans Info Media.
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktek Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal,
Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika.
Maritalia, Dewi. 2017. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
PPNI. 2016. Standar Diagnosis keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik
(Edisi 1). DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
(Edisi 1). DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(Edisi 1). DPP PPNI.