Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL


DI RUANG PONED PUSKESMAS UTAN TAHUN 2022

NAMA : HARTINI
NIM : 202106090637

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di Ruang Poned


Puskesmas Utan Tahun 2022

Mahasiswa atas nama :

NAMA : HARTINI, S.ST


NIM : 202106090637

Pembimbing Institusi

Siti Aminah,S.ST,Bd.MKes
TINJAUAN PUSTAKA

A. Bayi Baru Lahir


a) PengertianBayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami proses kelahiran,
berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturase,
adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
(ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk,
2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-
41
minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati
vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan,
38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan
sekitar 50-55 cm.
b) Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
a. Berat badan 2.500- 4.000 gram.
b.Panjang badan 48-52.
c. Lingkar dada 30-38.
d.Lingkar kepala 33-35.
e. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit.
f. Pernapasan ±40-60 kali/menit.
g.Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutan cukup.
h.Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan pada
lakilaki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
k.Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudah baik.
m. Refleks grap atau menggenggam sudah baik.
n. Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna
hitam kecoklatan(Tando,2016).
c) Perubahan Fisiologi (Sondakh,2017)
1. Perubahan pada sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah
kelahiran.
Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem saraf pusat dan
perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Frekuensi pernapasan
bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.
2. Perubahan sistem Kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan
tekanan
oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan mengalami penurunan. Hal
ini
mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi pembuluh darah dari arteri
pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus arteriosus tertutup.
3. Perubahan termoregulasi dan metabolik
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka bayi
akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan radiasi. Suhu
lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi menderita hipotermi dan
trauma dingin (cold injury).
4. Perubahan Sistem Neurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang
sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi,
pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan
tremor pada ekstremitas.
5. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi 50mg/100 mL
dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan neonatus
pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam
lemak sehingga kadar gula akan mencapai 120mg/100mL.
6. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali
sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali dalam 24
jam.
7. Perubahan Hati
Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial untuk
pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan
dengan pemecahan sel-sel darah merah.
8. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu masuk.
Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan resiko
infeksi pada periode bayi baru lahir.
d). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
1. Pengertian Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan
saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan), memantau
tanda bahaya, memotong dan mengikat tali pusat, melakukan IMD,
memberikan suntikan vitamin K1, memberi salep mata antibiotik pada kedua
mata, memberi immunisasi Hepatitis B, serta melakukan pemeriksaan fisik
(Syaputra Lyndon, 2014)
2. Asuhan Bayi Baru Lahir
1) adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda
memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah
hipotermi.
2). Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut
dan hidung (jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus dengan
penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, jalan napas
segera dibersihkan.
3) Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain
atau handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan
verniks. Verniks akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi.
Setelah dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2
menit sebelum tali pusat diklem, Hindari mengeringkan punggung tangan
bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari putting
ibunya yang berbau sama.
4) Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara
pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan
oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksotosin IU
intramuscular)
b. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari
dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat
dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah
tidak terpancar pada saat dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan
penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong
tali pusat diantara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting
DTT (steril)
d. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian
lingkarkan kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada
sisi lainnya.
e. Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan
klorin 0,5%
f. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui
dini.
5. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
dilanjutkan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan. Pemberian ASI pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat tali
pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu
dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari
dan menemukan putting dan mulai menyusui.
6. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal
tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis
kelamin.
7. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada
bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami
perdarahan. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru
lahir, terutama bayi BBLR diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione)
sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra muscular pada anterolateral paha kiri.
Suntikan vit K1 dilakukan setelah proses IMD dan sebelum pemberian
imunisasi Hepatitis B
8. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah
terjadinya infeksi pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam setelah
lahir.
9. Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam setelah
pemberian vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi Hepatitis B
bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama
jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi
usia 0-7 hari.
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah
terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan
yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran.
Memeriksa secara sistematis head to toe (dari kepala hingga jari kaki).
Diantaranya :
a. Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura menutup/melebar
adanya caput succedaneum, cepal hepatoma.
b. Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan tanda-
tanda infeksi
c. Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis, labiopalatoskisis
dan reflex isap
d. Telinga: pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan bentuk telinga.
e. Leher: perumahan terhadap serumen atau simetris.
f. Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada tidaknya
retraksi
g. Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati, limpa,
tumor).
h. Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada tali
pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
selangkangan.
i. Alat kelamin: untuk laki-laki, apakah testis berada dalam skrotum, penis
berlubang pada ujung, pada wanita vagina berlubang dan apakah labia
mayora menutupi labio minora.
j. Anus: tidak terdapat atresia ani
k. Ekstremitas: tidak terdapat polidaktili dan syndaktili.(Sondakh,2017)
3. Pelayanan Kesehatan Neonatus.
Pelayanan kesehatan neonates menurut kemenkes RI, (2015) adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kepada neonates sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28
hari setelah lahir.
1. Kunjungan neonates ke-1 (KN I) dilakukan 6-48 jam setelah lahir,
dilakukan:
 Menjaga suhu tubuh / pencegahan kehilangan panas bayi
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan pernapasan,
 warna kulit
 Gerakan aktif atau tidak,
 Ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada,
 Pemberian salep mata, vitamin K1, Hepatitis B,
 Perawatan tali pusat.
2. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari
ke-7 setelah lahir,
 pemeriksaan fisik,
 melakukan perawatan tali pusat,
 KIE ASI eksklusif, personal hygiene, keamanan dan tanda-tanda
bahaya, pencegahan hipotermi, dan perawatan bayi baru lahir
dirumah, dengan menggunakan buku KIA.
 Memfasilitasi teknik menyusui yang baik dan benar.
3. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari
ke-28 setalah lahir, dilakukan:
 Pemeriksaan pertumbuhan dengan berat badan, tinggi badan
dan nutrisinya.
 Pemeriksaan fisik
 KIE tentang
o Menjaga kebersihan bayi
o tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
o Pemberikan Asi minimal 10-15 kali dalam 24 jam
o Cara menjaga kehangatan bayi/menjaga suhu tubuh bayi
 Memberitahu ibu tentang jadwal imunisasi (Kementrian
Kesehatan RI, 2010).
TINJAUAN KASUS

Format Askeb BBL Fisiologis/Patologis

Tanggal pengkajian : 10 Mei 2022 Jam: 11.00 WITA


Ruang : Poned Pkm Utan

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : By Ny “W”
Umur : 0 Hari Jenis
Kelamin : Perempuan
No reg : 0128
Nama Ayah : Tn A Nama Ibu : Ny W
Umur : 46 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Nelayan Pekerjaan: MRT
Penghasilan : Rp 4.000.000,- Penghasilan : -
Alamat : Dsn. Lab. Bua Ds. Pukat Alamat : Dsn.Lab.Bua Ds. Pukat

2. Alasan datang
-
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir normal pada tanggal 10 Mei 2022 jam 08.00 Wita jenis
kelamin perempuan BBL 3300 gr PB 48,3 cm, tidak ada kelainan tangis kuat.

4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
IBu mengatakan selama hamil tidak ada keluhan atau penyakait yang
membahayakan janin dalam kandungan seperti TBC, Malaria, hepatitis,
jatung, DM,Penyakit menular seksual, dll.Penyakit sekarang
b. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mederita penyakit
menurun / menular seperti asma, DM, TBC jantung, hepatitis B,
penyakit menular seksual, dll.

c. Riwayat Pranatal. Natal dan post natal


1) Pranatal
Penyakit infeksi saat hamil : Tidak ada
Upaya untuk mengatasi : tidak ada

Tempat dan prekwensi ANC : Puskesmas 4 kali PMB 2 kali dan dokter
kandungan 1 kali

Status Imunisasi : di peroleh saat ANC T4 diberikan oleh


bidan
Kebiasaan ibu selama hamil : Ibu tidak mempuyai kebiasaan yang
merugikan kehamilan.

2) Natal
Tempat Lahir dan Penolong : Ruang Poned Pkm Utan, Bidan

Cara dan lama persalinan : spontan B, 3 jam 30 menit

Komplikasi persalinan : Tidak ada


Kondisi saat lahir : sehat
Nilai APGAR 1- 5 7-9

Waktu NIlai Jumlah

Tanda
( Mnt) 0 1 2 Nilai

Frek ( ) Tidak
jantung ada ( )<100 (x )≥100

Usaha ( ) Tidak ( x ) Menangis kuat


bernafas ada ( ) Lambat tak teratur
I 8

( x ) Ekstrimitas plexsi
Tonus otot ( ) Lumpuh sedikit ( ) Gerakan aktif

( )Tidak ( ) Aktif
Reflek bereaksi ( x ) Gerakan sedikit melawan
( ) Biru / ( ) Tubuh kemerahan ( x ) Aktif
Warna pucat tangan dan kaki kemerahan

Frek ( ) Tidak
jantung ada ( )<100 (x )<100

Usaha ( ) Tidak
bernafas ada ( ) Lambat tak teratur (x ) Menangis kuat
5 9

( ) Ekstrimitas plexsi
Tonus otot ( ) Lumpuh sedikit (x) Gerakan aktif

( )Tidak
Reflek bereaksi ( x ) Gerakan sedikit ( ) Aktif melawan

( ) Biru / ( ) Tubuh kemerahan (x) Aktif


Warna pucat tangan dan kaki kemerahan

3) Post natal : Tidak ada komplikasi

5. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pertumbuhan
BB : 3300 gram
Pb : 48,3 cm
Lila : 12 cm
Lika : 34 cm
Lida : 34 cm

b. Perkembangan

Motorik : Ibu megatakan bayinya bergerak aktif

Adaptif : ibu mengatakan bayi sudah beradaptasi dengan

lingkungan luar, seperti BAB dan BAK sudah lancar,

saat tidur terbangun ketika ada suara.

Bahasa : bayi menangis kuat bila Lapar, BAK, atau BAB


Social personal : ibu mengatakan sudah memberikan ASI dan sudah

rawat gabung bersama ibunya.

Riwayat Psikososial :
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anak ketiganya karna sudah lengkap laki
dan prempuan. Hubungan ibu, anak, suami, keluarga dan masyarakat baik.

6. Riwayat Imunisasi vit K1


Imunisasi HB 0 : Tgl 10 Mei 2022 jam 10.00
wita Vik K1 : Tgl 10 Mei 2022 jam 09.00
wita Reaksi setelah pemberian imunisasi : Tidak
ada Reaksi setelah pemberian Vit K : Tidak ada
7. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi Nutrisi : ASI

Eliminasi : ibu mengatakan bayinya sudah BAK 3-4 kali dan BAB 1 kali

kosistensi lembek warna hitam kehijauan.

Istirahat : ibu mengatakan bayi tidur dan terbangun bila

lapar dan saat BAB/BAK.

Aktivitas : Ibu mengatakan bayi sering menangis bila lapar,

BAK,BAB PH : Ibu mengatakan bayinya belum waktunya untuk di

mandikan namun popok telah diganti krn BAB dan BAK.

B. Data Objektif
1.Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
HR : 140 x/menit
RR : 60 x/menit
Suhu : 36,8°c
Antropometri
BB : 3300 kg
PB : 48,3 cm
Lila : 12 cm
Lika : 34 cm
FO = 34 cm
MO = 35 cm
SOB = 32 cm
Lida : 34 cm
2.Pemeriksaan khusus
Kepala :
Keadaan kulit kepala : Bersih
Warna rambaut : Hitam
Jumlah : lebat
Rontok / Tidak : Tidak Rontok
Lain-lain : Tidak ada kelainan (caput succedaneum,chepal
haematom )
Wajah :
Kebersihan : Bersih
Pucat : Tidak Pucat
Oedema : Tidak ada oedema
Lain lain : Tidak ada kelainan ( Moonface, dll)
Mata :
Bentuk : Tanpak simetris
Conjngtiva : Tanpak tidak anemis
Sklera : Tanpak tidak ikterus
Palpebra : Tanpak tidak ada kelainan
Lain Lain : Tidak ada kelainan (Stabismus )
Hidung :
Kebersihan : bersih
Pernapasan cuping hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung
Polip : Tidak ada
Secret : Tidak ada secret
Lai-lain :Tidak ada kelainan.
Telinga :

Bentuk : Simetris

Ada kelainan ; tidak : Tidak ada


Kebersihan : bersih

Lain-lain : Tidak ada kelainan

Mulut :

Bentuk : simetris

Bibir : lembab

Gigi : Tidak ada

Mukosa mulut : lembab

Lain-lain : Tidak ada kelainan

Leher :

Pembesaran kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid Bendungan vana jugularis : Tidak ada bendungan vena

jugularis Lain-lain : Tidak ada kelainan

Dada :

Bentuk payu darah : simetris

Kebersihan : Bersih

Lain lain : Tidak ada tarikan intercostalis& tidkada rinchi, tidak


ada wheezing.
Abdomen :

Kebersihan : Bersih

Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran abdomen

Lain-lain : Tidak ada kelainan ( hepatomegali, Cardiomegali megacolon dll ).

Tali pusat : Tidak ada perdarahan. Dan masig basah

Genitalia :

Kebersihan : Bersih

Warnah : Merah

Kelainan : Tidak ada


Varices : Tidak ada

Oedema : Tidak ada

Lain-lain :Tidak ada kelainan, labiya mayor sudah menutupi labiya minor,
anus positif)

Ekstremitas:

Bentuk :simetris

Tonus otot : Pergerakan aktif

Oedema : tidak ada

jumlah jari : Lengkap

Lain- Lain : tidak ada kelainan( polidaktili, sindaktili dll)

Refleks primitive
Rooting : Positif Kuat ( Hilang pada usia 4 bulan )

Sucking : Positif Kuat

Morro : Positif Kuat

Grasphing : Positif kuat ( Hilang pada usia 4 bulan )

Babinski : Positif Kuat ( Jari-jari kaki mengembang & ibu jari kaki
dalam posisi darso fleksi akan menghilang pada usia1
tahun )
Swallowing : -
Pemeriksaan Penunjang
Tidak di lakukan pemerriksaan penunjang.

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa: NCB SMK 2 jam
DS : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 10 Mei 2022
Jam 10.00 WITA jenis kelamin Laki laki berat badan 3300 gram, PB 48,3
cm tanpa ada kelainan lahir secara normal dengan tangisan kuat.

DO :
BB 3300 gram, Pb 48,3 cm, Lila 12 cm, lika 34cm, lida 34

cm Suhu 36,8° c, nadi 140x / menit, RR 40 x/menit

Reflek :

Rooting : Positif Kuat

Sucking : Positif Kuat

Morro : Positif Kuat

Grasphing : Positif kuat

Babinski : Positif Kuat

B. Masalah : Tidak ada

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI
Diagnosa : NCB SMK 2 jam
Tujuan : setelah di lakukan asuhan kebidanan di harapkan tidak terjadi masalah pada
BBL
Kriteria Hasil :
 Keadaan umum : baik,
 TTV :
o Suhu 36,9 - 37 c,
o nadi 120-160x/menit,
o RR
40-60x/menit Intervensi :
1. Pertahankan suhu tubuh
Tujuan : Agar tidak terjadi hipotermi

2. Rawat bayi dengan teknik septic dan


antiseptic Tujuan : agar tidak terjadi
infeksi pada bayi
3. Ajari ibu perawatan tali pusat
Tujuan : Penularan infeksi melalui tali pusat dapat di cegah
4. Ajari ibu cara meneteki yang baik dan benar
Tujuan : Agar bayi mendapatkan ASI yang cukup dan putting susu ibu tidak lecet
serta dapat memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi

5. Anjurkan ibu untuk meneteki bayi sesering mungkin atau tiap 2 jam
Tujuan : melancarkan ASI mempercepat involusi uterus dan bayi mendapat gizi
yang baik.

6. Lakukan perawatan bayi sehari-hari


Tujuan : Kehangatan dan kebersihan bayi terjaga

7. Jelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir


Tujuan : agar ibu mengenal tanda bahaya dan lebih cepat mengambil tindakan
ketika tanda bahaya terjadi

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 10 Mei 2022

1. Merawat bayi di ruang hangat dengan membungkus bayi dengan selimut & di
dekatkan di sisi ibu

2. Merawat bayi dengan teknik septic dan antiseptic dengan cara mencuci tangan
sebelum dan sesudah merawat bayi
3. Melakukan dan mengajarkan kepada ibu cara merawat tali pusat dengan
streil denga kasa kering dan stril.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang baik dan benar
 Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi. Pastikan
tubuhnya sejajar dengan tubuh Anda agar bayi bisa lebih mudah menelan
selama menyusu.
 Usahakan agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting
payudara Anda dan tidak tertekan sebagai upaya menyusui dengan cara yang
benar.
 Pegang dagu bayi secara perlahan, kemudian bantu untuk membukanya
sembari bibir bayi mendekati payudara untuk mulai menyusui dengan cara
yang benar.
 Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi
dengan menggunakan puting payudara Anda.
 Bimbing bibir bayi menuju ke puting payudara, agar bayi bisa lebih mudah
untuk mengisapnya.
 Usahakan bibir dan mulut bayi telah mengisap puting payudara Anda saat
menyusu.
 Tarik puting dari mulut bayi dan ulangi lagi tahapannya dari awal, bila bayi
tidak bisa mengisapnya dengan tepat. Jika latch on tidak dilakukan dengan
benar, biasanya Anda akan merasa nyeri atau sakit pada puting.
 Kemudian tunggu sampai bibir bayi terbuka lebar seolah sedang menguap,
sebagai pertanda telah siap untuk mengisap puting payudara
5. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin minimal setiap 2 jam karena
lambung bayi akan kosong tiap 2 jam
6. Melakukan dan melatih ibu dan keluarga tentang perawatan bayi sehari-hari
- Menganti popok bayi ketika basa karena BAB/BAK
- Memandikan bayi 2x1
- Merawat tali pusat dengan kasa steril kering tanpa alcohol
7. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
- Tidak dapat menyusui, hisapan lemah mengantuk berlebih, banyak muntah
- Napas cepat / lebih dari 60x /menit
- Sering merintih
- Suhu tubuh < 36,5 atau 37,5 c
- Warna kuning ( Terutama timbuldalam 24 jam pertama)
- Tali pusat memerah, bengkak, keluar cairan/ nanah, bau busuk
- Deman
- Mata bayi memerah, bernanah,( terutama saat lahir ).

VII. EVALUASI
Tanggal 10 Mei 2022 jam 11.00 wita
S : Ibu mengatakan senang karena bayinya sehat, ibu mengatakan sudah mengerti
dengan penjelasan dari petugas kesehatan.
O : Kesadaran : komposmetis
K/U : Baik , Suhu 36,8 C, Nadi 140x/menit, RR 40x/menit
A : NCB SMK 3 jam
P :
 Menjelaskan tentang pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan
 Menganjurkan ibu tentang perawatan bayi sehari-hari dan perawatan tali
pusat dengan kasa steril
 Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi dengan
membungkusnya dengan kain bersih dan kering dan menempatkan diruang
yang hangat.

DATA PERKEMBANGAN 1 (KN I)


Tanggal 11 Mei 2022
S :
 Ibu mengatakan bayi dalam keadaan sehat
 Ibu mengatakan pusat bayi masih basah, bayi tidak panas, tidak sesak
 Ibu mengatakan bayi kuat menyusu
 Ibu mengatakan BAK 4-5 X/ hr, BAB 2-3 X/ HR

O:
 K/U : Baik
 TTV:
o Napas : 45 x/mnt
o Nadi : 125 x/ mnt
o Temp : 36.8 ° c
 BB : 3300 gr
 PB : 48,3 cm
 LIKA : 34 cm
A : NCB SMK 2 hari
P :
 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi anak dalam keadaan
baik
 Melakukan KIE:
 ASi Eksklusif
 Tumbuh kembang anak
 Imunisasi dasar lengkap
 Memberitahu ibu dan keluarga tentang cara pengisian formulir pemantauan
kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga yang terdiri dari :
 Aktifitas bayi
 Minum ASI
 Hisapan bayi
 Bercak putih dimulut
 BAB / BAK
 Warna Kulit
 Kuning pada bayi
 Nafas
 Suhu Tubuh
 Kejang
 Tali Pusat
 Mata dan Kulit
Bila ditemukan salah satu masalah diatas berada di kolom warna merah, Ibu
segera menghubungi petugas kesehatan.
 Memberitahukan pada ibu dan keluarga bahwa akan di kunjungi bidan 2
hari lagi tanggal 13 mei 2022
Ibu sudah mengerti dan memahami apa yang disampaikan Bidan dan
bersedia melaksanakan apa yang menjadi saran Bidan.
 Pasien diperbolehkan pulang.

Anda mungkin juga menyukai