Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PEMBERIAN COCONUT OIL TERHADAP KEJADIAN

RUAM POPOK PADA BAYI

Ernauli Meliyana 1, Nia Hikmalia 2


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
Email : cellohtst@yahoo.com1 niahikmalia6@gmail.com 2

ABSTRAK

Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan
terhadap infeksi, iritasi dan alergi. Salah satu masalah kulit yang masih sering terjadi pada
bayi dan anak adalah diaper dermatitis/diaper rash atau sering disebut juga dengan ruam popok.
Penanganan ruam popok pada bayi salah satunya dengan pemberian Coconut oil, merupakan
pelembab alamiah dan mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah masuk ke
lapisan kulit dan mempertahankan kelenturan serta kekenyalan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian coconut oil terhadap kejadian ruam popok pada bayi di Posyandu
Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes 2017. Adapun metode penelitian ini
menggunakan rancangan preeksperimental design, dengan metode penelitian one group pretest
posttest design. Jumlah sampel sebanyak 16 responden. Sampel yang digunakan yaitu bayi yang
mengalami ruam popok di Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes 2017.
Hasil analisis Paired T-test menunjukan p value 0,000 < α 0,05, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara pemberian coconut oil terhadap kejadian ruam popok pada bayi di Posyandu
Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes 2017. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa setelah dilakukannya pemberian coconut oil pada bayi yang mengalami kejadian ruam
popok mengalami penurunan.

Kata kunci: Coconut oil, Ruam popok, Bayi

THE EFFECT OF COCONUT OIL ON THE OCCURRENCE OF DIAPER RASH IN


INFANTS

ABSTRACT

Skin conditions in relatively thin infants make babies more susceptible to infections,
irritants and allergies. One of the skin problems that are still common in infants and children is
diaper dermatitis / diaper rash or often called a diaper ras. Handling of diaper rash in infants one
of them with the provision of coconut oil, is a natural moisturizer and contains medium chain
saturated fatty acids that easily enter the skin layer and maintain flexibility and elasticity of the
skin. The aim of this research is to find out whether there is any effect of coconut oil on the
occurrence of diaper rash in infants at Posyandu Flamboyan Area Health Center Karangjaya
Pedes 2017. While the method of this research was used Using preeksperimental design, with one
group pretest posttest design research method. The number of sampel are 16 respondens. The
sampel is infants who have diaper rash at Posyandu Flamboyan Area Health Center Karangjaya
Pedes 2017. The result of Paired T-test showed p value 0,000 <α 0,05, which means there is a
significant effect The effect of Coconut oil on the occurrence of diaper rash in infants at Posyandu
Flamboyan Area Health Center Karangjaya Pedes 2017. From these results it can be concluded
that after doing the provision of coconut oil in infants who experience the includence of diaper
rash has decreased.

Keywords: Coconut oil, Diaper Rash, Infant


PENDAHULUAN urin atau feses bayi dalam jangka waktu
lama. 2
Bayi merupakan makhluk hidup yang Apabila diaper rash tidak segera
diciptakan oleh Tuhan dengan individu yang ditangani atau diobati maka akan
unik. Setiap orang tua pasti selalu menyebabkan ulkus punch-out atau erosi
memberikan perawatan yang terbaik, karena dengan tepi meninggi (Jacquet erosive
bagi setiap orang tua sehat itu sangat diaper dermatitis), papul dan nodul
penting. Dengan demikian memiliki bayi pseudoverucous dan plak dan nodul
yang sehat merupakan dambaan setiap orang violaeous (granuloma gluteale infantum).3
tua, karena bayi sangat sensitif terhadap apa Pengobatan ruam popok ada 2 cara antara
pun yang ada dilingkungan sekitarnya. Masa lain secara farmakologis dan non-
neonatus sampai dengan pasca-neonatus farmakologis. Pemberian terapi non
juga merupakan usia yang rapuh baik untuk farmokologis salah satunya yaitu dengan
fisik, penyakit maupun kecelakaan. menggunakan bahan olahan yang alami.
Karenanya pada kelahiran pertama bayi baru Salah satu bahan olahan alami yang dapat
beradaptasi terhadap semua kondisi dipertimbangkan sebagai terapi topical
lingkungan di sekitarnya, sehingga belum alternatif yang dapat digunakan untuk
terbiasa dengan keadaan yang menyerang perawatan kulit pada bayi yang mengalami
kondisi tubuhnya, terutama masalah kulit, ruam popok yaitu coconut oil. Coconut oil
kondisi kulit bayi memiliki kepekaan yang adalah minyak kelapa murni yang hanya bisa
lebih dibandingkan dengan kulit orang dibuat dengan bahan kelapa segar non-
dewasa, oleh sebab itu bayi lebih mudah kopra, pengolahan nya pun tidak
kehilangan panas melalui permukaan kulit. menggunakan bahan kimia dan tidak
Kulit bayi mengandung lebih banyak air menggunakan pemanasan yang tinggi serta
dibanding kulit orang dewasa, dan epidermis tidak dilakukan pemurnian lebih lanjut,
berikatan longgar dengan dermis. Hal karena minyak kelapa murni sangat alami
tersebut berarti bahwa gesekan mudah dan sangat stabil jika digunakan dalam
menyebabkan pemisahan lapisan tersebut, beberapa tahun kedepan.4
yang mengkibatkan pembentukan lepuh atau Coconut oil juga mengandung
kerusakan kulit. Kulit bayi juga kurang pelembab alamiah dan mengandung asam
pigmentasi dibandingkan dengan kulit orang lemak jenuh rantai sedang yang mudah
dewasa (pada semua ras), yang membuat masuk ke lapisan kulit dalam dan
bayi berisiko lebih tinggi terhadap kerusakan mempertahankan kelenturan serta
kulit akibat radiasi ultraviolet.1 kekenyalan kulit. Asam laurat dan asam
Kondisi kulit pada bayi yang relatif kaprat yang terkandung di dalam coconut oil
lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan mampu membunuh virus. Di dalam tubuh,
terhadap infeksi, iritasi dan alergi. Salah asam laurat diubah menjadi monokaprin,
satu masalah kulit yang masih sering senyawa ini termasuk senyawa
terjadi pada bayi dan anak adalah diaper monogliserida yang bersifat sebagai
dermatitis/diaper rash atau sering disebut antivirus, antibakteri, antibiotik dan
juga dengan ruam popok. Ruam popok antiprotozo. 5
adalah radang /infeksi kulit di sekitar area Minyak kelapa adalah solusi yang aman
popok seperti paha dan pantat bayi, yang untuk mencegah kekeringan dan
umumnya disebabkan terpaparnya kulit bayi pengelupasan kulit, manfaat minyak kelapa
pada zat amonia yang terkandung dalam pada kulit adalah sebanding dengan minyak
mineral, tidak memiliki efek samping yang dan lipatan paha. Selain itu, setelah di teliti
merugikan pada kulit. Hal ini minyak kelapa faktor penyebab terjadinya ruam popok pada
juga membantu dalam mengobati berbagai bayi-bayi tersebut adalah pemakaian popok
masalah kulit termasuk psoriasis, dermatitis, sekali pakai serta frekuensi BAB dan BAK
eksim dan infeksi kulit lainnya.6 Berdasarkan yang terlalu sering.
data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Hasil wawancara juga diketahui bahwa
Dunia (WHO) prevalensi iritasi kulit (ruam beberapa orang tua bayi menggunakan bedak
popok) pada bayi cukup tinggi 25% bayi untuk mengatasi ruam popok pada bayinya.
yang lahir di dunia kebanyakan menderita Orang tua yang masih memakaikan bedak
iritasi kulit (ruam popok) akibat penggunaan belum mengetahui bahwa bedak dapat
popok. Angka terbanyak ditemukan pada memperparah ruam popok karena gumpalan
usia 6-12 bulan.7 bedak bisa bercampur dengan keringat dan
Prevalensi dermatitis popok dalam menjadi lebih gatal menyumbat muara 4
populasi umum adalah antara 7 % dan 35 saluran kelenjar keringat dan dapat menjadi
%, prevalensi bayi dirawat di rumah sakit media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
dan anak-anak berkisar dari 17 % menjadi yang akan menyebabkan infeksi pada kulit.
43%, di Amerika Serikat sekitar 1 juta Pemakaian bedak cenderung membuat kulit
kunjungan perawatan kesehatan untuk bayi menjadi lebih kering, juga tidak
dermatitis popok terjadi per tahun, dengan dianjurkan karena serbuk bedak dapat
25 % dari anak-anak berisiko di diagnosis terhirup oleh paru-paru bayi dan
dengan dermatitis. Dermatitis popok menimbulkan keluhan pada bayi yang
ditemukan paling umum di antara anak-anak mempunyai hipersensitivitas atau alergi pada
dibawah usia 2 tahun, dengan mayoritas saluran napasnya. Daerah kemaluan tidak
kasus ditemukan pada anak-anak di bawah boleh dibedaki karena bedak bisa
usia 1 tahun.6 Insiden ruam popok di menggumpal dan menutupi muara saluran
Indonesia mencapai 7-35%, yang menimpa kemih, sehingga bayi bisa mengalami
bayi laki-laki dan perempuan berusia kesulitan kencing.8
dibawah tiga tahun.8 Ahli Menteri Kesehatan Selain itu juga banyak orang tua yang
Bidang Peningkatan Kapasitas dan menggunakan coconut oil untuk mengatasi
Desentralisasi, dr. Krisnajaya, MS ruam popok atau diaper reash. Tidak hanya
memperkirakan jumlah anak balita (bawah untuk mengatasi ruam popok saja ternyata
lima tahun) Indonesia mencapai 10% dari banyak dari orang tua juga menggunakannya
populasi penduduk. Jika jumlah untuk iritasi kulit lainnya seperti bintik
penduduknya 220-240 juta jiwa, maka merah oleh nyamuk, bentol, luka, serta
setidaknya ada 22 juta balita di Indonesia membersihkan kotoran di kulit kepala dan
mengalami ruam popok.7 yang lainnya. Fenomena tersebut membuat
Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang dilakukan peneliti pada tanggal 3 tentang pengaruh pemberian coconut oil
Maret 2017, di wilayah Puskesmas terhadap kejadian ruam popok pada bayi di
Karangjaya Pedes diketahui bahwa Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas
prevalensi dermatitis popok pada tahun 2016 Karangjaya Pedes.
terdapat 11 bayi dari 18 bayi sementara pada Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
tahun 2017 ini hampir 19 bayi dari 23 bayi untuk mengetahui pengaruh pemberian
yang mengalami kemerahan di daerah coconut oil terhadap kejadian ruam popok
simpisis pubis, gluteal, alat genital, perianal,
pada bayi di Posyandu Flamboyan Wilayah dan SOP. Untuk mendapatkan hasil derajat
Puskesmas Karangjaya Pedes 2017. ruam popok peneliti menggunakan lembar
observasi skor derajat ruam popok. Lembar
METODE observasi skor derajat ruam popok adalah
Penelitian ini menggunakan jenis suatu daftar untuk pengecekan perubahan-
penelitian kuantitatif dengan desain perubahan kondisi ruam popok yang terjadi
penelitian Quasi Eksperiman rancangan selama penelitian, yang berisi nama
preeksperimental design, dengan metode responden, usia, hari/tanggal, pretest yaitu
penelitian one group pretest posttest design penjelasan kondisi ruam popok sebelum
yaitu dilakukan dengan cara tidak ada dilakukan intervensi, post test yaitu
kelompok pembanding (Kontrol), tetapi penjelasan kondisi ruam popok setelah
paling tidak sudah dilakukan observasi dilakukan intervensi dan hasil derajat yaitu
pertama (pretest) yang memungkinkan penilaian/coding dari hasil intervensi.
menguji perubahan-perubahan yang terjadi Sedangkan untuk pemberian coconut oil
setelah adanya eksperimen.9 Populasi dalam pada bayi peneliti menggunakan Standard
penelitian ini adalah seluruh bayi yang Operasional Prosedur.(SOP)
mengalami ruam popok di Posyandu Tempat penelitian yang digunakan oleh
Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya peneliti yaitu di Posyandu Flamboyan
Pedes sebanyak 19 bayi yang mengalami Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes
ruam popok. Sampel dalam penelitian ini tepatnya di Kabupaten Karawang pada
adalah 16 bayi yang mengalami ruam popok tanggal 19 Mei sampai dengan 22 Mei 2017.
di Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas Jenis data yang digunakan dalam penelitian
Karangjaya Pedes yang sesuai dengan ini adalah data primer dan data sekunder.
kriteria inklusi yaitu bayi yang mengalami Data primer dalam penelitian ini diperoleh
ruam popok derajat I dan II di Posyandu dari pengkajian keadaan ruam popok pada
Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya bayi. Data sekunder dalam penelitian ini
Pedes, bayi yang memakai popok/pempers, diperoleh dari Posyandu Flamboyan
orang tua bayi yang bersedia menjadi Wilayah Puskesmas Karangjaya berupa
responden dalam penelitian, sedangkan nama, usia, jenis kelamin, jumlah bayi,
untuk kriteria eksklusi pada penelitian ini jumlah bayi yang mengalami ruam popok.
yaitu bayi yang tidak berada di Posyandu Pengumpulan data dilakukan secara
Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya langsung terhadap responden yang
Pedes, bayi yang mengalami ruam popok sebelumnya sudah mendapatkan perizinan
derajat III, bayi yang sedang menjalankan dari Posyandu Flamboyan Wilayah
pengobatan secara farmakologis. Puskesmas Karangjaya Pedes. Selanjutnya
Sampel dalam penelitian ini dipilih peneliti melakukan tahap pendekatan dengan
dengan teknik non-probability sampling responden dan orang tua responden untuk
jenis purposive sampling, yaitu suatu metode menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.
pemilihan sampel yang dilakukan Peneliti menyerahkan surat persetujuan
berdasarkan pada suatu pertimbangan yang untuk menjadi responden atau inform
dibuat oleh peneliti sendiri.9 Pada penelitian consent bahwa orang tua responden
ini untuk mendapatkan informasi sesuai menyetujui bayinya dijadikan responden
yang dibutuhkan, peneliti menggunakan peneliti.
instrument dalam penelitian ini adalah Sebelum intervensi diberikan
lembar observasi skor derajat ruam popok selanjutnya pasien dikaji keadaan derajat
ruam popok nya terlebih dahulu, setelah itu Total 16 100 -
diberikan intervensi pemberian coconut oil
pada pagi dan sore selama 4 hari. Pagi hari Tabel 1 menunjukan bahwa kejadian
peneliti datang untuk melakukan pengukuran ruam popok pada bayi di Posyandu
pada kejadian ruam popok dan menanyakan Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya
kondisi ruam popok bayi nya kepada orang Pedes adalah sebanyak 16 orang bayi yang
tua selama diberikan coconut oil. Setelah mengalami kejadian ruam popok diantaranya 4
data terkumpul dalam 4 hari selanjutnya data 8 orang bayi yang mengalami derajat 1 dan 8
diolah dan dianalisis. Analisa univariat orang bayi yang mengalami derajat 2.
dalam penelitian ini adalah untuk dapat
mengidentifikasi derajat ruam popok
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi b) Rata-rata kondisi derajat ruam popok
pada bayi di Posyandu Wilayang Puskesmas sebelum dan sesudah diberikan
Karangjaya Pedes. Analisa Bivariat dalam Coconut oil pada bayi di Posyandu
penelitian ini menggunakan analisis Flamboyan Wilayah Puskesmas
komparasi dengan uji paired t-test. Adapun Karangjaya Pedes
analisa data dianalisa menggunakan
Software Statistik berbasis komputerisasi. Tabel 2
Semua data dianalisis pada tingkat Rata-rata kondisi derajat ruam popok
kemaknaan (confidence interval) 95% bayi sebelum diberikan Coconut oil di
(α=0,05). Etika penelitian bertujuan untuk Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas
menjaga kerahasiaan identitas responden Karangjaya Pedes
akan kemungkinan terjadi ancaman terhadap
responden. Masalah etika ini ditekankan Derajat F % Mean
pada informed consent, Anonimaty, 0 (Tidak ada ruam) - -
Confidentiality, dan Justice. 1 (Kemerahan) 8 50 1,50
2 (Papul yang berisi 8 50
HASIL cairan)
Total 16 100 -
1. Analisa Univariat
a) Rata-rata Kejadian Ruam Popok Tabel 2 menunjukan bahwa
Pada Bayi di Posyandu Flamboyan
Wilayah Puskesmas Karangjaya karakteristik derajat ruam popok sebelum
Pedes dilakukan pemberian Coconut oil dari 16
(100%) responden, terdapat 8 bayi yang
Tabel 1 mengalami ruam popok derajat 1 dengan
Rata-rata Kejadian ruam popok bayi di besar persentase 50% dan terdapat 8 bayi
Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas yang mengalami ruam popok derajat 2
Karangjaya Pedes
dengan persentase 50%, dengan nilai rata-
Derajat F % Mean rata 1,50.
Tidak ada ruam - -
Kemerahan 8 50 1,50
Papul yang berisi 8 50
cairan
Tabel 3
Rata-rata kondisi derajat ruam popok Tabel 3 menunjukan bahwa karakteristik
bayi sesudah diberikan coconut oil di derajat ruam popok sesudah dilakukan
Posyandu
pemberian Coconut oil dari 16 (100%)
Flamboyan Wilayah Puskesmas
Karangjaya responden, terdapat 7 bayi yang
Pedes mengalami ruam popok derajat 0 (Tidak
Derajat F % Mean ada ruam) diantaranya yaitu 6 bayi yang
Tidak ada ruam 7 43,8 mengalami ruam popok derajat 1 menjadi
5
ruam popok derajat 0,1 bayi yang
Kemerahan 7 43,8 0,69
Papul yang 2 12,5 mengalami ruam popok derajat 2 menjadi
berisi cairan ruam popok derajat 0,dengan besar
Total 16 100 - persentase 43,8%, terdapat 7
bayi yang mengalami ruam popok derajat 1 ruam popok derajat 2 masih tetap mengalami
yakni 6 bayi yang mengalami ruam popok ruam popok derajat 2 dimana tidak
derajat 2 menjadi ruam popok derajat 1, dan mengalami perubahan, dan bayi yang
1 bayi yang mengalami derajat 1 setelah 4 mengalami ruam popok derajat 1 setelah 4
hari pemberian coconut oil tidak mengalami hari dilakukan pemberian coconut oil tidak
perubahan masih mengalami derajat 1, mengalami perubahan yaitu mengalami
dengan persentase 43,8%, dan terdapat 2 peningkatan/memperparah ruam popok
bayi yang mengalami ruam popok derajat 2 menjadi derajat 2 dengan persentase 15%,
diantaranya yaitu 1 bayi yang mengalami dengan nilai rata-rata 0,69.

2, Analisa Bivariat
Tabel 4
Perbedaan Pemberian Coconut Oil Terhadap Kejadian Ruam Popok Pada Bayi di
Posyandu Flamboyan Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes 2017

Variabel Penguku F Mean St. P T T Tabel


ran Deviasi Value Hitung (df=14)
Ruam Popok Sebelum 16 1,50 0,516
0,000 4,961 2,131
Sesudah 16 0,69 0,704

Tabel 4 menunjukan hasil uji perbedaan dua 1,50 (St. Deviasi: 0,516) dan setelah
kali pengukuran (Paired T-test) yang diberikan intervensi pemberian Coconut oil
menunjukan bahwa sebelum dilakukan rata-rata kondisi derajat ruam popok pada
intervensi pemberian Coconut oil rata-rata bayi mengalami penurunan yaitu 7 orang
kondisi derajat ruam popok yaitu 8 orang bayi yang mengalami derajat 0 (tidak ada
yang mengalami derajat 1 dan 8 orang yang ruam), 7 orang bayi yang mengalami derajat
mengalami derajat 2 dengan persentase 1 dan 2 orang bayi yang mengalami derajat 2
masing-masing 50%, dengan besar mean dengan besar mean 0,69 (St. Deviasi: 0,704),
hasil analisis Paired T-test menunjukan P saat dalam keadaan bayi nya
Value 0,000 < α 0,05 ; T hitung (df=14) terluka/sakit sehingga panik dan
4,961 > T Tabel 2,131 yang menyatakan bingung harus melakukan apa, serta
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% ada saat bayinya BAB/BAK kebiasaan
perbedaan kejadian derajat ruam popok pada orang tuanya hanya di lap dengan kain
bayi sebelum dan sesudah diberikan lalu langsung menggantikan popok nya
intervensi pemberian Coconut oil. saja tidak dibersihkan dahulu denga
menggunakan air bersih dan juga saat
PEMBAHASAN setelah mendapatkan penyuluhan oleh
1. Analisa Univariat pihak puskesmas tentang perawatan
a) Mengetahui kejadian ruam popok pada bayi yang baik dan benar akan tetapi
bayi di Posyandu Flamboyan Wilayah kadang suka lupa-lupa ingat apalagi
Puskesmas Karangjaya Pedes 2017. saat dalam keadaan bayinya
Berdasarkan hasil penelitian yang terluka/sakit sehingga panik dan
dilakukan oleh peneliti menunjukan bingung harus melakukan apa, serta
bahwa bayi yang mengalami kejadian saat bayinya BAB/BAK kebiasaan
ruam popok di Posyandu Flamboyan orang tuanya hanya di lap dengan kain
Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes lalu langsung menggantikan popok nya
terdapat 8 bayi yang mengalami ruam saja tidak dibersihkan dahulu dengan
popok derajat 1 terdiri dari 2 laki-laki, menggunakan air bersih dan juga saat
6 perempuan, hal ini dikarenakan setelah dibersihkan langsung diberikan
kebiasaan orang tua yang menunda bedak tidak dianginkan terlebih dahulu
membersihkan kulit yang terkena sehingga bedak menggumpal dan
urin/feses dalam jangka waktu lama trcampur dengan urin/feses
membuat bakteri menumpuk disekitar menimbulkan penumpukan bakteri,
area popok, serta setiap hari bayinya dan yang lebih parah ada orang tua
selalu dipakaikan popok sekali yng memberikan povidone iodine
pakai/pempers karena malas untuk mengobati ruam popok setelah
menggantikan popok bayinya setiap diketahui bahwa orang tua bayi
kali BAB/BAK sehingga pemakaian tersebut tidak pernah mengikuti
popok yang terlalu sering dan lama kegiatan–kegiatan penyuluhan dari
dapat memicu terjadinya ruam popok pihak tim kesehatan manapun dan
disebabkan oleh kulit yang yang melahirkan di dukun beranak.
terlalu lembab dan 8 bayi yang Terdapat 3 klasifikasi ruam popok
mengalami ruam popok derajat 2 diantaranya yaitu derajat I terjadi
terdiri dari 6 laki-laki, 2 perempuan. kemerahan, derajat II (Papul) yang
Setelah diwawancarai hal ini berisi cairan, derajat III (Pus).3 Ruam
disebabkan bahwa orang tua bayi popok umumnya disebabkan
masih belum paham mengenai terpaparnya kulit bayi pada zat amonia
perawatan bayi yang baik dan benar, yang terkandung dalam urin atau feses
orang tua bayi juga mengatakan sudah bayi dalam jangka waktu lama.2
pernah mendapatkan penyuluhan oleh Apabila diaper rash tidak segera
pihak puskesmas tentang perawatan ditangani atau diobati maka akan
bayi yang baik dan benar akan tetapi menyebabkan ulkus punch-out atau
kadang suka lupa-lupa ingat apalagi erosi dengan tepi meninggi.3
b) Mengidentifikasi kondisi ruam popok kegiatan-kegiatan penyuluhan dari
sesudah dilakukan pemberian coconut pihak tim kesehatan manapun dan
oil pada bayi di Posyandu Flamboyan melahirkan di dukun beranak. Ruam
Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes popok dapat terjadi disebabkan karena
2017. kulit terlalu lembab, terjadi luka atau
Berdasarkan hasil analisa gesekan, kulit terlalu lama terkena
univariat yang dilakukan oleh peneliti urin, feses atau keduanya, infeksi
menunjukan bahwa kondisi ruam jamur, reaksi alergi terhadap bahan
popok bayi sesudah dilakukan popok, gangguan pada kelenjar
pemberian Coconut oil dari 16 (100%) keringat di area yang tertutup popok,
responden, terdapat 13 bayi yang dan reaksi kontak terhadap karet,
mengalami perubahan, 2 bayi yang plastik, detergen.3
menetap/tidak mengalami perubahan, c) Mengidentifikasi kondisi ruam popok
1 bayi yang mengalami peningkatan. sebelum dilakukan pemberian coconut
Sebelum dilakukan pemberian coconut oil pada bayi di Posyandu Flamboyan
oil rata-rata kondisi derajat ruam Wilayah Puskesmas Karangjaya Pedes
popok pada bayi 1,50 diantaranya 2017.
terdapat 8 bayi yang mengalami ruam Berdasarkan hasil penelitian yang
popok derajat 1 dan terdapat 8 bayi dilakukan oleh peneliti menunjukan
yang mengalami ruam popok derajat 2 bahwa kondisi ruam popok bayi
tetapi setelah dilakukan pemberian sebelum dilakukan pemberian Coconut
coconut oil menunjukan menjadi 0,69 oil dari 16 (100%) responden, terdapat
diantaranya 6 bayi yang mengalami 8 bayi yang mengalami ruam popok
ruam popok derajat 2 menjadi ruam derajat 1, hal ini dikarenakan
popok derajat 1, 6 bayi yang kebiasaan orang tua yang menunda
mengalami ruam popok derajat 1 membersihkan kulit yang terkena
menjadi ruam popok derajat 0, 1 bayi urin/feses saat bayinya BAB/BAK
yang mengalami ruam popok derajat 2 sehingga kulit bayi basah terkena
menjadi ruam popok derajat 0, terdapat urin/feses dalam jangka waktu lama
2 bayi yang dibersihkan langsung membuat bakteri menumpuk disekitar
diberikan bedak tidak di anginkan area popok, serta setiap hari bayinya
terlebih dahulu sehingga bedak selalu dipakaikan popok sekali
menggumpal dan tercampur dengan pakai/pempers karena malas
urin/feses menimbulkan penumpukan menggantikan popok bayi nya setiap
bakteri, dan yang lebih parah ada kali BAB/BAK sehingga pemakaian
orang tua yang memberikan povidone popok yang terlalu sering dan lama
iodine untuk mengobati ruam popok dapat memicu terjadinya ruam popok
setelah diketahui bahwa orang tua bayi disebabkan oleh kulit yang terlalu
tersebut tidak pernah mengikuti lembab.
kegiatan-kegiatan penyuluhan dari Terdapat 8 bayi yang mengalami
pihak tim kesehatan manapun dan ruam popok derajat 2 hal ini
melahirkan di dukun beranak. iodine disebabkan bahwa orang tua bayi
untuk mengobati ruam popok setelah masih belum paham mengenai
diketahui bahwa orang tua bayi perawatn byi yang baik dan benar,
tersebut tidak pernah mengikuti
98

orang tua bayi juga mengatakan sudah pernah mendapatkan tapi suka lupa.
tidak mengalami perubahan tentang efektifitas minyak kelapa dan
diantaranya bayi yang mengalami minyak zaitun terhadap pencegahan
ruam popok derajat 1 serta bayi yang diaper dermatitis pada anak usia 3 – 24
mengalami ruam popok derajat 2 bulan, bahwa jumlah responden yang
setelah 4 hari pemberian coconut oil mengalami diaper dermatitis dengan
tidak mengalami perubahan masih terapi minyak kelapa lebih sedikit
mengalami ruam popok derajat 2, dan dibanding dengan responden yang
terdapat 1 bayi yang mengalami mendapatkan terapi minyak zaitun,
peningkatan/memperparah ruam dari hasil penelitian didapatkan hasil
popok, diantaranya bayi yang dari 30 responden yang mendapatkan
mengalami ruam popok derajat 1 terapi minyak kelapa, sebanyak 27
setelah 4 hari pemberian coconut oil responden (90%) tidak terjadi diaper
ruam popok bayi mengalami dermatitis dan 3 responden (10%)
peningkatan menjadi derajat 2. mengalami kejadian diaper
Setelah di wawancarai mengenai dermatitis.10
perawatan ruam popok selama Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian kepada orang tua bayi teori yang menjelaskan bahwa minyak
bahwa beliau masih ada yang menunda kelapa bermanfaat untuk kesehatan
waktu penggantian popok saat bayi dan penyembuhan sebagai obat
BAK/BAB, serta ada yang penyakit ringan hingga kategori berat,
mengatakan bahwa saat malam hari seperti mematikan jamur kulit dan
masih dipakaikan popok sekali fungus yang menyebabkan kandida,
pakai/pempers alasan beliau bayi kurap, kutu air, sariawan, diaper 7
sering BAK sehingga orang tua bayi dermatitis pada bayi, dan infeksi
malas menggantikan popok sesering lainnya.10
itu, sehubungan saat itu sedang musim
hujan masih banyak orang tua bayi 2. Analisa Bivariat
mengenakan popok sekali Hasil uji normalitas yang dilakukan
pakai/pempers terhadap bayi nya, dan oleh peneliti menunjukan bahwa
lupa mengoleskan kembali minyak sebelum melakukan pemberian coconut
kelentik sesuai dengan yang diarahkan oil pada 16 responden, kejadian ruam
peneliti. popok pada bayi didapatkan nilai P
Pengukuran derajat ruam popok (0,057) > nilai Alpha (0,05) yang berarti
bertujuan untuk mengetahui apakah data distribusi normal, sedangkan
ada perbedaan antara hasil ukur derajat kejadian ruam popok pada bayi setelah
ruam popok sebelum dan sesudah di lakukan pemberian coconut oil
dilakukan pemberian coconut oil. didapatkan nilai P (0,184) > nilai Alpha
Hasil penelitian yang telah dilakukan (0,05) yang berarti data distribusi
menunjukan bahwa terjadi penurunan normal. Berdasarkan hasil analisis
derajat ruam popok setelah dilakukan tersebut, pada tingkat kemaknaan 95%
pemberian coconut oil pada bayi di dinyatakan bahwa sebelum dan sesudah
Posyandu Flamboyan Wilayah dilakukan pemberian coconut oil pada
Puskesmas Karangjaya Pedes. Hasil bayi dengan kejadian ruam popok di
penelitian ini sesuai dengan penelitian Posyandu Flamboyan Wilayah
Puskesmas Karangjaya Pedes dinyatakan pada anak usia 3 – 24 bulan di RSUD
distribusi normal, dengan menggunakan Tugurejo Semarang.10
Kolmogrov-smirnov test. Coconut oil adalah minyak kelapa
Berdasarkan hasil analisa bivariat murni yang hanya bisa dibuat dengan
dengan uji komparasi Paired sample t- bahan kelapa segar non-kopra,
test tentang kondisi derajat ruam popok pengolahan nya pun tidak menggunakan
sebelum dan sesudah dilakukan bahan kimia dan tidak menggunakan
pemberian Coconut oil pada ruam popok pemanasan yang tinggi serta tidak
bayi di Posyandu Flamboyan Wilayah dilakukan pemurnian lebih lanjut, karena
Puskesmas Karangjaya Pedes dengan minyak kelapa murni sangat alami dan
jumlah sampel sebanyak 16 responden sangat stabil jika digunakan dalam
(n=16) pada kondisi derajat ruam popok beberapa tahun kedepan.4 Coconut oil
di dapatkan data bahwa T hitung df=14 juga mengandung pelembab alamiah dan
(4,961) > T Tabel (2,131) dan nilai P mengandung asam lemak jenuh rantai
(0,000) < nilai Alpha (0,05) yang berarti sedang yang mudah masuk ke lapisan
ada perbedaan kondisi derajat ruam kulit dan mempertahankan kelenturan
popok sebelum dan sesudah dilakukan serta kekenyalan kulit. Asam laurat dan
pemberian Coconut oil, dimana rata-rata asam kaprat yang terkandung di dalam
kondisi derajat ruam popok sesudah coconut oil mampu membunuh virus. Di
dilakukan pemberian Coconut oil lebih dalam tubuh, asam laurat diubah menjadi
rendah (m=0,69) daripada sebelum monokaprin, senyawa ini termasuk
dilakukan pemberian Coconut oil senyawa monogliserida yang bersifat
(m=1,50). sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik
Hasil analisa komparasi di dapatkan dan antiprotozo.5
hasil T hitung derajat ruam popok pada Minyak kelapa adalah solusi yang
bayi (4,961) > T Tabel (2,131) dan nilai aman untuk mencegah kekeringan dan
P (0,000) < nilai Alpha (0,05). Sehingga pengelupasan kulit, manfaat minyak
dapat disimpulkan bahwa pada hasil uji kelapa pada kulit adalah sebanding
hipotesis dinyatakan H0 ditolak artinya dengan minyak mineral, tidak memiliki
ada pengaruh pemberian Coconut oil efek samping yang merugikan pada kulit.
terhadap kjadian ruam popok pada bayi Hal ini minyak kelapa juga membantu
di Posyandu Flamboyan Wilayah dalam mengobati berbagai masalah kulit
Puskesmas Karangjaya Pedes. Penlitian termasuk psoriasis, dermatitis, eksim dan
ini sejalan dengan penelitian tentang infeksi kulit lainnya.6
efektifitas minyak kelapa dan minyak
zaitun terhadap pencegahan diaper PENUTUP
dermatitis pada anak usia 3 – 24 bulan, Hasil penelitian pengaruh pemberian
bahwa jumlah responden yang Coconut oil terhadap kejadian ruam popok
mengalami diaper dermatitis dengan pada bayi di Posyandu Flamboyan Wilayah
terapi minyak kelapa lebih sedikit Puskesmas Karangjaya Pedes 2017 yang
dibanding dengan responden yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan
mendapatkan terapi minyak zaitun, hal Coconut oil dapat disimpulkan sebagai
ini hasil menunjukan lebih efektif berikut :
minyak kelapa daripada minyak zaitun 1. Rata-rata kejadian ruam popok pada bayi
terhadap pencegahan diaper dermatitis di Posyandu Flamboyan Wilayah
Puskesmas Karangjaya Pedes sebanyak bayi mengalami peningkatan menjadi
16 orang bayi diantaranya 8 orang bayi derajat 2.
yang mengalami derajat 1 dan 8 orang 4. Ada pengaruh pemberian Coconut oil
bayi yang mengalami derajat 2. terhadap kejadian ruam popok pada bayi
2. Rata-rata karakteristik kondisi derajat di Posyandu Flamboyan Wilayah
ruam popok sebelum dilakukan Puskesmas Karangjaya Pedes dengan P
pemberian Coconut oil dari 16 (100%) value (0,000).
responden, terdapat 8 bayi yang 8
mengalami ruam popok derajat 1 dengan DAFTAR PUSTAKA
besar persentase 50% dan terdapat 8 bayi a. Kyle, T. dan Carman. S. 2014. Buku Ajar
yang mengalami ruam popok derajat 2 Keperawatan Pediatri. EGC. Jakarta
dengan persentase 50%, dengan nilai (Sitompul, 2014).
rata-rata 1,50. b. Manggiasih, A.V. dan Jaya, Pongki.
3. Rata-rata karakteristik kondisi derajat 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
ruam popok setelah dilakukan pemberian Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Coconut oil dari 16 (100%) responden, Sekolah. TIM. Jakarta
terdapat 7 bayi yang mengalami ruam c. Brian. dan Shilhavy, Marianita. 2012.
popok derajat 0 (Tidak ada ruam) dengan Virgin Coconut Oil (How it has changed
besar persentase 43,8%, terdapat 7 bayi people’s lives, and how it can change
yang mengalami ruam popok derajat 1 yours!). Sophia Media. Amerika
dengan persentase 43,8%, dan terdapat 2 d. Purwanto, Budhi. 2013. Herbal dan
bayi yang mengalami ruam popok Keperawatan Komplementer (Teori,
derajat 2 dengan persentase 12,5%, Praktik, Hukum dalam Asuhan
dengan nilai rata-rata 0,69. Diantaranya Keperawatan). Nuha Medika. Yogyakarta
6 bayi yang mengalami ruam popok e. Vala, G.S. dan Kapadiya, P.K. 2014.
derajat 2 menjadi ruam popok derajat 1, Medicinal Benefits of Coconut Oil,
6 bayi yang mengalami ruam popok International Journal of Life Sciences
derajat 1 menjadi ruam popok derajat 0, Research. District-Bhavnagar (Gujarat),
1 bayi yang mengalami ruam popok (2) : p.124-126
derajat 2 menjadi ruam popok derajat 0, f. La Ramba, Hardin. Dan Nurbaya, Siti.
terdapat 2 bayi yang tidak mengalami Kejadian Iritasi Kulit (Ruam Popok)
perubahan diantaranya bayi yang Pada Bayi Usia 0-12 Bulan, journal of
mengalami ruam popok derajat 1 setelah Pediatric Nursing. STIKES Nani
4 hari pemberian coconut oil tidak Hasanuddin Makassar, (2) : p.087-092
mengalami perubahan masih mengalami g. Merrill, Lisa. 2015. Continuing Nursing
derajat 1, serta bayi yang mengalami Education (CNE) Credit, Prevention,
ruam popok derajat 2 setelah 4 hari Treatment and Parent Education for
pemberian coconut oil tidak mengalami Diaper Dermatitis
perubahan masih mengalami ruam popok h. Susanti, F.S. 2013. 132 Jawaban Dokter
derajat 2 , dan terdapat 1 bayi yang Untuk Perawatan & Perkembangan Bayi
mengalami peningkatan/memperparah 0-12 Bulan. Anak Kita. Jakarta
ruam popok diantaranya bayi yang i. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi
mengalami ruam popok derajat 1 setelah Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
4 hari pemberian coconut oil ruam popok Jakarta
j. Watti Widya, A. W. dkk. 2013. Efektifitas
Minyak Kelapa Dan Minyak Zaitun
Terhadap Pencegahan Diaper Dermatitis
Pada Anak Usia 3 – 24 Bulan Di RSUD
Tugurejo Semarang.

Anda mungkin juga menyukai