Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU DALAM PERAWATAN PERIANAL

DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI RSUD DR
H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Siti Nurbaeti2

2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

ABSTRAK

Latar Belakang: Ruam popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang pada
daerah yang tertutup popok. Penelitian di Inggris menemukan 25% dari 12.000 bayi berusia
empat minggu mengalami ruam popok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal dengan kejadian ruam popok pada
bayi usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik puposive sampling dengan jumlah sampel
78 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi,
kuesioner pengetahuan, kuesioner tindakan dan observasi ruam popok. Analisis data
menggunakan chi square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan responden berpengetahuan baik (65,4%) dan
bertindak benar (87,2%) dengan angka kejadian ruam popok (42,3%). Berdasarkan hasil uji
statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu dalam perawatan perianal dengan
kejadian ruam popok (nilai p = 0,000) dimana nilai OR = 16.00 dan ada hubungan tindakan
ibu dalam perawatan perianal dengan kejadian ruam popok (nilai p = 0,000) dimana nilai OR =
16.50.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan ibu dalam
perawatan perianal dengan kejadian ruam popok pada bayi usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Kata Kunci: Pengetahuan, tindakan, perawatan perianal, ruam popok.

PENDAHULUAN
bayi belum berkembang dan berfungsi
Memiliki anak yang sehat merupakan
optimal.2
dambaan setiap orang tua. Modal utama
Gangguan kulit yang sering timbul
untuk mewujudkannya adalah
pada bayi antara lain yaitu dermatitis
menerapkan pola hidup sehat sedini
atopik, seborhea, bisul, miliariasis
mungkin. Langkah awal yang dapat
(keringat buntat), alergi dan peradangan
dilakukan adalah dengan merawat anak
berupa ruam kulit yang dikenal dengan
sesuai dengan tahap-tahap tumbuh
dermatitis diapers atau ruam popok.
kembanganya. Perawatan tersebut
Dermatitis diapers atau ruam popok adalah
dilakukan untuk menghindari dan mencegah
gangguan kulit yang timbul akibat radang
timbulnya penyakit yang mungkin terjadi
di daerah yang tertutup popok, yaitu di alat
yang salah satunya adalah masalah kulit.
kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan
Orang tua harus tau bahwa kulit bayi sangat
paha, dan perut bagian bawah.2
sensitif, beda dari kulit orang dewasa, kulit
Perawatan daerah perianal adalah
bayi lebih tipis dan halus. Itu sebabnya kulit
perawatan daerah yang tertutup popok
bayi lebih peka dan mudah terjadi gangguan
yang dapat dilakukan dengan mengganti
kulit.1
popok usai mengompol, menjaga kulit agar
Bayi memiliki permasalahan yang luas
tetap kering, menggunakan sabun khusus,
dan kompleks, terutama masalah kulit.
melonggarkan popok dan membiarkan
Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka
daerah alat kelamin terkena udara bebas.
dalam bulan-bulan pertama kehidupan.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah jangan
Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih
memaksakan menggosok alat kelamin bayi
tipis ini menyebabkan bayi lebih rentan
laki-laki yang belum dikhitan agar kelihatan
terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara
bersih dan jangan membuka lebar-lebar
struktural dapat dilihat bahwa kulit pada

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 1


bibir vagina bayi perempuan untuk dalam The ALSPAC Survey team. British
membersihkannya.3 Journal of General Practice pada bulan
Selain pengetahuan, kemampuan ibu agustus 1997, mengatakan semua anak
dalam merawat daerah perianal bayi juga akan menderita ruam popok minimal satu
diperlukan. Kemampuan ibu dalam kali selama masa kanak-kanaknya.5,9
perawatan daerah perianal sama halnya Menurut penelitian Yessi Febrika
dengan merawat kulit bayi dari kegiatan Manullang tentang Pengetahuan dan
sehari-hari, misalnya seperti memandikan Tindakan Ibu Dalam Perawatan Perianal di
secara teratur, mengganti popok atau Klinik Sally Medan Pada Tahun 2011 dari 66
baju pada saat yang tepat, memilih responden bahwa sebagian responden
bahan pakaian yang lembut, memilih memiliki pengetahuan yang baik sebnyak 36
kosmetik berupa sabun mandi, sampo dan orang (54,5%) dan 30 orang berpengatahun
minyak khusus bayi dipilih dengan tepat dan tidak baik (45,5%) dengan angka kejadian
disesuaikan dengan keadaan kulit bayi.4 ruam popok sebanyak 26 orang (39,4%)
Angka kejadian ruam popok berbeda-
beda di setiap Negara, tergantung hygiene, Metode Penelitian
pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang Menggunakan metode deskriptif
tata cara penggunaan popok dan analitik dengan pendekatan cross sectional.
berhubungan dengan faktor cuaca. Menurut Pengambilan sampel menggunakan teknik
Kimberly A Horii, MD (asisten profesor puposive sampling dengan jumlah sampel
spesialis anak Universitas Misouri) dan 78 orang. Instrumen penelitian
John Mersch, MD, FAAP menyebutkan menggunakan kuesioner yang meliputi data
bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai demografi, kuesioner pengetahuan,
pada praktek spesialis anak di Amerika. kuesioner tindakan dan observasi ruam
Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar popok. Analisis data menggunakan chi
antara 7-35%, dengan angka terbanyak square.
pada usia 9-12 bulan.5
Penelitian di Inggris menemukan 25% Kriteria Inklusi
dari 12.000 bayi berusia 4 minggu 1. Ibu yang memiliki bayi berusia 0-12
mengalami ruam popok. Gangguan kulit ini bulan, menggunakan popok dan berada
menyerang bagian tubuh bayi yang tertutup di Ruang Rawat Inap Alamanda RSUD Dr.
popok. Daerah yang terserang biasanya H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
area genital, lipatan paha dan 2. Ibu bersedia untuk menjadi responden
bokong. Kulit bayi cenderung terlihat dan menandatangani informed consent.
merah dan agak bersisik. Salah satu Kriteria Ekslusi
upaya yang dapat dilakukan untuk 1. Ibu yang memiliki bayi dan mengalami
mencegah terjadinya ruam popok adalah kelainan kulit selain ruam popok di
perawatan perianal.5 daerah predileksi :
Menurut laporan Journal of Pediatrics a. Dermatitis seboroik infantil
terdapat 54% bayi berumur 1 bulan yang b. Acrodermatitits enterohepatica
mengalami ruam popok setelah memakai c. Napkin psoriasis
popok sekali pakai. Disposable Diapers : d. Histiositosis sel Langerhans
Potential Health Hazards, Cathy Allison e. Dermatitis kontak alergi
menyatakan bahwa Procter & Gamble 2. Ibu yang memiliki bayi yang mengalami
(produsen Pampers dan Huggies) melalui diare.
penelitiannya memperoleh data angka ruam
popok pada bayi yang menggunakan popok Hasil Penelitian
sekali pakai meningkat dari 7,1% hingga Pada hasil penelitian ini akan diuraikan
61%. Sementara itu Mark Fearer dalam mengenai hubungan pengetahuan dan
Diaper Debate-Not Over Yet menyatakan tindakan ibu dalam perawatan perianal
beberapa hasil study medis menunjukan dengan kejadian ruam popok pada bayi
angka peningkatan ruam popok 7% pada usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul
tahun 1955 dan 78% pada tahun 1991.7 Moeleok Bandar Lampung. Dimana
Setiap anak yang menggunakan penelitian ini telah dilaksanakan pada
popok sekali pakai, berpotensi untuk bulan Januari sampai dengan Februari 2016
menderita ruam popok. Berdasarkan
penelitian Philip, seperti yang dipublikasikan
dengan jumlah responden sebanyak 78 orang.
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 2
frekuensi dari masing-masing karakteristik
Analisis univariat dalam penelitian ini responden, pengetahuan dan tindakan ibu
adalah untuk mengetahui distribusi dalam perawatan perianal.28

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di RSUD


Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Umur Frekuensi Presentase
17 - 25 tahun 18 23,1
26 – 35 tahun 41 52,6
36 – 45 tahun 19 24,4
Total 78 100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat 26–35 tahun dengan jumlah sebanyak 41


bahwa dari 78 responden mayoritas berusia orang (52,6%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan,


Pekerjaan dan Sumber Informasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung
No Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
1 Pendidikan
SD 8 10,3
SMP 20 25,6
SMA 41 52,6
PT 9 11,5
Total 78 100,0
2 Pekerjaan
IRT 68 87,2
Wiraswasta 3 3,8
Pegawai Swasta 5 6,4
PNS 2 2,6
Total 78 100,0
3 Sumber
Informasi
Teman 29 37,2
Orang 16 20,5
Tua/Keluarga
Tenaga kesehatan 24 30,8
Media Cetak 1 1,3
Media Elektronik 8 10,3
Total 78 100,0

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat jumlah sebanyak 68 orang (87,2%), dan


bahwa dari 78 responden mayoritas mayoritas responden mendapatkan sumber
pendidikan ibu yaitu Sekolah Menengah Atas informasi dari teman dengan jumlah
(SMA) dengan jumlah sebanyak 41 orang sebanyak 29 orang (37,2%) serta tenaga
(52,6%), mayoritas pekerjaan responden kesehatan dengan jumlah sebanyak 24
yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan orang (30,8%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Dalam


Perawatan Perianal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Kategori Frekuensi Presentase (%)
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 3
Kurang 27 34,6
Baik 51 65,4
Total 78 100,0
Berdasarkan hasil penelitian pada mayoritas berpengetahuan baik yaitu
tabel 3 diperoleh bahwa responden sebanyak 51 orang (65,4%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Ibu Dalam


Perawatan Perianal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Kategori Frekuensi Presentase (%)
Salah 10 12,8
Benar 68 87,2
Total 78 100,0

Berdasarkan hasil penelitian pada mayoritas sudah melakukan tindakan yang


tabel 4 diperoleh bahwa responden benar yaitu sebanyak 68 orang (87,2%).

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Ruam Popok di


RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Kategori Frekuensi Presentase (%)
Ruam 33 42,3
Tidak Ruam 45 57,7
Total 78 100,0

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 Analisis bivariat dalam penelitian ini
diperoleh bahwa angka kejadian ruam adalah untuk mengetahui keeratan
popok sebanyak 33 orang (42,3%) dan hubungan antara masing-masing variabel.
yang tidak mengalami ruam popok Pengetahuan ibu dalam perawatan perianal
sebanyak 45 orang (57,7%). dengan kejadian ruam popok dan tindakan
ibu dalam perawatan perianal dengan
Analisis Bivariat kejadian ruam popok.28

Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Ibu Dalam Perianal Dengan Kejadian Ruam


Popok Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung
Ruam Popok Total
Pengetahuan
Ruam Tidak Ruam
n % n N % P OR
%
Kurang 22 28,2 5 6,4 27 34,6 16,00
0,000 (4,92-51,97)
Baik 11 14,1 40 51,3 51 65,4

Jumlah 33 42,3 45 57,7 78 100,0

Berdasarkan hasil penelitian pada mengalami ruam popok dan dari 51


tabel 6 diperoleh hasil analisis (65,4%) ibu yang berpengetahuan baik
hubungan antara pengetahuan ibu
dalam perawatan perianal dengan
kejadian ruam popok pada bayi usia 0-
12 Bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung bahwa dari 27
(34,6%) ibu yang memiliki bayi usia 0-
12 bulan yang berpengetahuan kurang
baik terdapat 22 bayi (28,2%) yang

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 4


terdapat 11 (14,1) bayi yang pengetahuan ibu dalam perawatan
mengalami ruam popok. perianal dengan kejadian ruam popok
Berdasarkan hasil uji statistik pada bayi usia 0-12 bulan di RSUD Dr.
diperoleh nilai p = 0,000 (α<0,05) H. Abdul Moeleok Bandar lampung.
maka dapat disimpulkan bahwa ada Berdasarkan hasil uji statistik pula
hubungan yang signifikan antara diperoleh nilai OR = 16,00 (4,92-51,97)
yang artinya kurangnya pengetahuan dibandingkan dengan ibu yang
ibu dalam perawatan perianal terhadap mempunyai pengetahuan yang baik
bayi mempunyai peluang sebesar dalam perawatan perianal terhadap
16,000 kali untuk kejadian ruam popok bayi.

Tabel 7 Hubungan Tindakan Ibu Dalam Perianal Dengan Kejadian Ruam Popok
Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung
Ruam Popok Total
Tindakan Tidak Ruam
Ruam N
n % P OR
n
%
%
Salah 9 11,5 1 1,3 10 12,8 16,50
Benar 24 30,8 44 56,4 68 87,2 0,000 (1,97-
Jumlah 33 42,3 45 57,7 78 100,0 138,15)

Berdasarkan hasil penelitian pada Pengetahuan Ibu Dalam Perawatan


tabel 7 diperoleh hasil analisis Perianal Dengan Kejadian Ruam
hubungan antara tindakan ibu dalam Popok Pada Bayi Usia 0-12 Bulan
perawatan perianal dengan kejadian Berdasarkan hasil penelitian yang
ruam popok pada bayi usia 0-12 Bulan diperoleh dari hasil analisis menunjukan
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung bahwa dari 10 (12,8%) ibu
yang memiliki bayi usia 0-12 bulan
yang melakukan tindakan yang salah
terdapat 9 bayi (11,5%) yang
mengalami ruam popok dan dari 68
(87,2) ibu yang memiliki bayi usia 0-12
bulan yang melakukan tindakan yang
benar terdapat 24 (30,8%) yang
mengalami ruam.
Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,000 (α<0,05)
maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara
tindakan ibu dalam perawatan perianal
dengan kejadian ruam popok pada bayi
usia 0-12 bulan di RSUD Dr. H. Abdul
Moeleok Bandar Lampung. Berdasarkan
hasil uji statistik pula diperoleh nilai OR
= 16,50 (1,97-138,15) yang artinya
salah/tidak tepatnya tindakan ibu dalam
perawatan perianal terhadap bayi
mempunyai peluang sebesar 16,50 kali
untuk kejadian ruam popok
dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai tindakan yang benar/tepat
dalam perawatan perianal terhadap
bayi.
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 5
tindakan ibu dalam perawatan perianal
bahwa mayoritas responden sudah di Klinik Sally Medan Pada Tahun 2011
berpengetahuan baik yaitu sebanyak dengan jumlah responden sebanyak 66
51 orang (65,4%). Notoadmojo9 dimana dari hasil penelitian diperoleh
mengemukakan bahwa pengetahuan bahwa responden yang memiliki
merupakan hasil dari ”tahu” dan hal ini pengetahuan yang baik sebanyak 36
terjadi setelah seseorang melakukan responden (54,5%) dan 30 responden
penginderaan terhadap suatu objek memiliki pengetahuan yang tidak baik
tertentu serta pengetahuan disini (45,5%). Hasil Penelitian ini
menyangkut segala sesuatu yang menunjukan bahwa mayoritas
dipahami dan diketahui oleh responden responden sudah berpengetahuan baik
tentang perawatan perianal bayi. dalam perawatan daerah perianal pada
Pengetahuan seseorang dipengaruhi bayi.2
oleh tujuh faktor diantaranya adalah Jika dilihat secara rinci dari
pendidikan , pekerjaan, umur, minat, kuesioner pengetahuan sebagian besar
pengalaman, kebudayaan lingkungan responden menjawab benar pada
serta informasi.9 pertanyaan positif, yaitu nomor 1
Hasil penelitian ini sesuai dengan tentang pengertian perawatan perianal
hasil penelitian Yessi Febrika yaitu sebanyak 74 orang (94,9%) dan
Manullang2 tentang pengetahuan dan pertanyaan nomor 2 yaitu tentang
daerah tempat dilakukannya perawatan
perianal yaitu sebanyak 78 orang Tindakan Ibu Dalam Perawatan
(100%). Pengetahuan ibu dalam Perianal Dengan Kejadian Ruam
beberapa pertanyaan tentang Popok Pada Bayi Usia 0-12 Bulan
perawatan perianal ini mayoritas sudah Berdasarkan hasil penelitian yang
baik dipengaruhi oleh tingkat diperoleh dari hasil analisis menunjukan
pendidikan ibu yang mayoritas sudah bahwa mayoritas responden sudah
SMA dan mayoritas responden selain melakukan tindakan yang benar dalam
memperoleh sumber informasi dari perawatan perianal yaitu sebanyak 68
teman juga dari tenaga kesehatan.9 orang (87,2%). Notoadmojo9
Hasil penelitian ini sesuai dengan mengemukakan bahwa tindakan adalah
teori yang mengatakan bahwa semakin suatu sikap yang belum otomatis dalam
tinggi pendidikan seseorang maka suatu tindakan dan untuk mewujudkan
semakin baik menerima informasi. sikap menjadi suatu perbuatan maka
Informasi yang baik berpengaruh besar perlu didukung oleh faktor lain seperti
terhadap pembentukan opini dan pengetahuan. Adapun terbentuknya pola
kepercayaan orang, semakin banyak perilaku baru dan berkembangnya
dan lengkap informasi yang diperoleh kemampuan seseorang terjadi melalui
maka akan semakin baik pula tahapan-tahapan tertentu yang dimulai
pengetahuan seseorang.9,29 dari pembentukan pengetahuan, sikap,
Sebagian kecil menjawab salah
pada pertanyaan negatif yaitu nomor 8
tentang ibu membersihkan daerah yang
tertutup popok dengan menggunakan
tissue basah yaitu sebanyak 8 orang
(10,2%), pertanyaan nomor 10 tentang
sebaiknya jangan biarkan alat kelamin
bayi terkena udara bebas setelah bayi
selesai dimandikan yaitu sebanyak 24
orang (30,8%), pertanyaan no 9
tentang sebaiknya pemakaian popok
bayi dengan cara sedikit dikencangkan
yaitu sebanyak 25 orang (32%).
Menurut asumsi peneliti hal ini
dikarenakan masih ada pemahaman ibu
yang masih kurang terhadap beberapa
hal tentang perawatan perianal.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 6


sampai dimilikinya keterampilan yang tertutup popok dengan
baru.9,29 menggunakan tissue basah yaitu
Jika dilihat secara rinci dari sebanyak 49 orang (62,8%). Hal ini
kuesioner tindakan sebagian besar ibu disebabkan karena belum cukupnya
sudah melakukan tindakan benar pada pengetahuan ibu mengenai perawatan
pertanyaan nomor 3 tentang ibu perianal serta ibu belum melakukan apa
menjaga kulit bayi tetap dalam yang dia tahu tentang perawatan
keadaan kering yaitu seba 70 orang perianal tersebut dalam wujud tindakan.
(89,7%), pertanyaan nomor 5 tentang Salah satu contohnya adalah
ibu segera mengganti popok setelah pertanyaan tindakan nomor 10 jika
bayi BAK/BAB yaitu sebanyak 65 orang dilihat dari jawaban ibu pada
(83,3%), pertanyaan no 7 tentang ibu pertanyaan pengetahuan nomor 8 (10,2
membersihkan pantat bayi dengan air %) dalam hal ini dikarenakan ibu
menggunakan kain bersih yang kering belum mengetahui atau kurangnya
dan lembut yaitu sebanyak 53 orang pengetahuan ibu sehingga ibu tidak
(67,9%). Hal ini disebabkan karena mampu untuk mewujudkannya dalam
ibu sudah melakukan apa yang dia bentuk tindakan. Sedangkan pada
tahu dalam perawatan perianal dalam pertanyaan tindakan nomor 8 jika
bentuk tindakan.2,9 dilihat dari jawaban ibu pada
Sebagian besar ibu melakukan pertanyaan pengetahuan nomor 3
tindakan salah pada pertanyaan no 1 (88,4%) ibu sudah tau namun belum
tentang bayi menggunakan popok kain melaksanakannya, padahal dengan
yaitu sebanyak 66 orang (84,6%), melakukan tindakan tersebut
pertanyaan nomor 8 yaitu tentang ibu merupakan salah satu upaya
mengganti popok bayi hanya jika pencegahan ruam popok.9,29
popok sudah terisi penuh yaitu Hal ini sesuai dengan teori yang
sebanyak 56 orang (71,8%), dan mengatakan dengan menjaga
pertanyaan nomor kelembapan kulit akan menghindari
10 tentang ibu membersihkan daerah terjadinya ruam popok dimana
disebutkan popok yang bersifat dalam perawatan perianal dengan
menutup kulit akan menghambat kejadian ruam popok di RSUD Dr. H.
penguapan dan menyebabkan kulit Abdul Moeloek Bandar Lampung.
menjadi lembab. Kulit yang lembab Berdasarkan hasil penelitian yang
akan lebih mudah dilalui oleh bahan- diperoleh bahwa dari 27 orang yang
bahan yang dapat menyebabkan iritasi berpengetahuan kurang baik terdapat
(bahan iritan) dan lebih mudah 22 orang (28,2%) yang mengalami ruam
terinfeksi jamur maupun kuman. popok. Sedangkan dari 51 ibu yang
Selain itu, kulit yang lembab juga berpengetahuan baik terdapat 11 orang
lebih rentan terhadap gesekan sehingga (14,1%) orang yang mengalami ruam
kulit mudah lecet yang akan popok.
mempermudah iritasi.16,17 Berdasarkan Hertherington dan Parke29
penjelasan di atas peneliti mengatakan bahwa orang tua dengan
menyimpulkan semakin baik latar belakang pendidikan tinggi dalam
pengetahuan ibu tentang perawatan praktik merawat anak akan cenderung
perianal maka akan terbentuk sikap dan mengikuti kemajuan perkembangan
tindakan yang benar dalam melakukan anak. Sedangkan orang tua dengan latar
perawatan perianal sehingga kejadian pendidikan rendah memiliki pengetahuan
ruam popok dapat dicegah. dan pemahaman yang terbatas
mengenai kebutuhan untuk tumbuh
Hubungan Pengetahuan Ibu Dalam kembang anaknya. Hal ini dikarenakan
Perawatan Perianal Dengan semakin tinggi pendidikan maka maka
Kejadian Ruam Popok Pada Bayi akan semakin baik pula pengetahuan
Usia 0-12 Bulan seseorang.29
Berdasarkan hasil analisa uji Pernyataan ini sesuai dengan
statistik chi-square diperoleh nilai p- pendapat Notoadmojo9 bahwa
vallue = 0,000 (α <0,05) sehingga pengetahuan seseorang diperoleh dari
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan, baik itu pendidikan
yang signifikan antara pengetahuan ibu
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 7
formal maupun pendidikan non statistik chi-square diperoleh nilai p-
formal. Semakin tinggi pendidikan vallue = 0,000 (α<0,05) sehingga dapat
maka akan semakin tinggi pula tingkat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
pengetahuan orang tua dalam signifikan antara tindakan ibu dalam
melakukan perawatan pada bayi perawatan perianal dengan kejadian
sehingga hal ini akan mempengaruhi ruam popok di RSUD Dr. H. Abdul
tindakan orang tua pula dalam hal Moeloek Bandar Lampung. Berdasarkan
perawatan tersebut. Dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa
pengetahuan yang baik akan menjadi dari 10 ibu yang melakukan tindakan
salah satu bekal bagi ibu dalam yang salah terdapat 9 (11,5%) orang
perawatan perianal. Berdasarkan yang mengalami ruam popok.
penjelasan diatas Sedangkan dari 68 orang yang
peneliti melakukan tindakan dengan benar
menyimpulkan bahwa semakin tinggi terdapat 24 (30,8%) orang yang
pendidikan ibu maka semakin mudah mengalami ruam popok.
ibu mengerti dan memahami tentang Hal ini disebabkan oleh masih ada
perawatan perianal sehingga dengan beberapa ibu yang sudah tahu tindakan
adanya pengetahuan ibu tentang yang baik dalam perawatan perianal
perawatan perianal ini maka akan pada bayi namun tidak tidak
terbentuk tindakan ibu dalam mewujudkannya dalam bentuk tindakan
perawatan perianal sehingga kejadian yang benar. Dalam hal ini contohnya
ruam popok pada bayinya dapat masih ada beberapa ibu yang
dicegah.9 menggunakan popok sekali pakai atau
diapers pada bayinya yang dimana
Hubungan Tindakan Ibu Dalam penggunaan popok sekali pakai atau
Perawatan Perianal Dengan diapers merupakan salah satu penyebab
Kejadian Ruam Popok Pada Bayi terjadinya ruam popok.9
Usia 0-12 Bulan Ruam popok banyak ditemui pada
Berdasarkan hasil analisa uji bayi yang memakai popok disposable
(kertas atau plastik) dari pada popok resiko terjadinya ruam popok lebih
yang terbuat dari bahan katun karena banyak terjadi pada bayi yang
kontak yang terus – menerus antara menggunakan popok sekali pakai /
popok kertas dengan kulit bayi serta diapers dari pada bayi yang
dengan urin dan feses, kontak bahan menggunakan popok kain. Berdasarkan
kimia yang terdapat dalam kandungan hal tersebut peneliti dapat
bahan popok itu sendiri, akibat udara menyimpulkan bahwa semakin baik
panas, bakteri dan jamur lebih mudah tindakan ibu dalam melakukan
berkembang biak pada bahan plastik / perawatan perianal pada bayinya maka
kertas daripada bahan katun.16 semakin kecil angka kejadian terjadinya
Popok bersifat menutup kulit ruam popok pada bayinya, dimana
sehingga menghambat penguapan dan tindakan yang salah dalam melakukan
menyebabkan kulit menjadi lembab. perawatan perianal akan lebih rentan
Kulit yang lembab akan lebih mudah dalam mempengaruhi terjadinya ruam
dilalui oleh bahan- bahan yang dapat popok.
menyebabkan iritasi (bahan iritan) dan
lebih mudah terinfeksi jamur maupun Kesimpulan
kuman. Selain itu, kulit yang lembab Berdasarkan hasil penelitian mengenai
juga lebih rentan terhadap gesekan hubungan pengetahuan dan tindakan ibu
sehingga kulit mudah lecet yang akan dalam perawatan perianal di RSUD Dr. H.
mempermudah iritasi. Kelembapan Abdul Moeloek Bandar Lampung, diperoleh
kulit dapat meningkat oleh pemakaian kesimpulan sebagai berikut :
popok yang ketat atau yang ditutup 1. Berdasarkan pengetahuan ibu
oleh celana plastik.3,7,16 Berdasarkan diperoleh bahwa dari 78 responden
hasil penelitian yang diperoleh peneliti mayoritas ibu berpengetahuan baik
menyimpulkan bahwa memperhatikan yaitu sebanyak 51 orang (65,4%).
jenis popok yang digunakan oleh bayi 2. Berdasarkan tindakan ibu diperoleh
merupakan salah satu tindakan yang bahwa dari 78 responden mayoritas
dapat mencegah ruam popok dimana
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 8
ibu sudah melakukan tindakan yang Jogjakarta : Diglosia Media. 2008. 14-
benar yaitu sebanyak 68 orang 16.
(87,2%). 4. Sudilarsih, F. Optimal Mengurus
3. Berdasarkan angka kejadian ruam Segala Kebutuhan dan Masalah Bayi
popok bahwa dari 78 responden Sehari-hari Anda. Jogja : Garailmu.
didapatkan yaitu sebanyak 33 2010. 23-25.
(42,3%) bayi yang mengalami ruam 5. Chang MW, Orlow SJ. Neonatal,
popok. Pediatric & Aldolescent Dermatology :
4. Ada hubungan yang signifikan Wolf K, Goldsmith LA. Katz SL, dkk
antara pengetahuan ibu dalam (editor). Fitzpatcri’s Dermatology
perawatan perianal dengan kejadian General Medicine. 2000. 182-212.
ruam popok. 6. Serdaroglu S, Ustunbas TK. Diaper
5. Ada hubungan yang signifikan Dermatitis (Napkin dermatitis, Nappy
antara tindakan ibu dalam Rash) : Jurnal of The Turkish Academy
perawatan perianal dengan kejadian of Dermatology. 2010. Di unduh dari
ruam popok. www.jtad.org/2010/4/jtad0440Ir.pdf(20
10)
DAFTAR PUSTAKA 7. Allison, Cathy. Disposable Diaper :
1. Soepardan S. Panduan Perawatan Potensial Health Hazard. Journal of
Bayi Sakit. Jakarta : Puspa Swara. Pediatrics. 2000.
2001. 1-47. 8. Harahap M. Dermatitis Kontak Iritan.
2. Manullang YS. Pengetahuan dan Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta :
Tindakan Ibu dalam Perawatan Hipocrates. 2000. 22-26.
Perianal Terhadap Pencegahan Ruam 9. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan
Popok pada Neonatus di Klinik Bersalin Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Medan. 2011 Cipta. 2007.
3. Mueser A M. Panduan Lengkap 10. Prof. Dr.dr Adhi Juanda, dr. Mochamad
Perawatan Bayi dan Anak. Hamzah. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2001. 3-8 2266.
11. Junquera, Curneiro. Histologi Dasar. 18. James W, Berger T, Elston D. Atopic
Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2007. Dermatitis Eczema and Nonfinfection
356-362. Immunodeficiency Disorders. USA :
12. Sheir, Butler dan Lewis. Hole Human Clinical Company, Waunders Company.
Anatomy and Physiology. Mc Graw Hill 80-81.
Company. 1999. 19. Dunitz M, Baram R (editor). Skin Cre For
13. Wahyuni, Fatimah. Hubungan Children. Cosmatic Dermatology USA :
Perawatan Perianal Bayi Dengan Dunitz M. United Kingdom : 1994. 349-
Kejadian Dermatitis Diapers Pada Bayi 355.
0-6 Bulan yang Menggunakan Diapers
di Wilayah Kelurahan Ketawanggede
Malang. 2011.
14. Handy, Fransiska. Panduan cerdas
perawatan bayi. Jakarta : Pustaka
Bunda. 2011. 9-10.
15. Wolf K.Lowel, A. Katz S, Paller A, Leffel
D. Fitzpatrick’s. Dermatology in General
Medicine ke-7 ed. United States : The
Mc. Grawl Hill Companies. 2008. 924-
943.
16. Rook’s Wilkinson, Burns T. Breatnach S
(editor). Eczematon Eruption in the new
born In : Rook Text book of
Dermatology ke-7 ed. USA : Blackwell,
Science, Ltd. 2000. 1422-1427.
17. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu
Kesehatan Anak Nelson Vol. 3. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC. 2000. 2258-
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 9
20. Siregar R.S, Prof. Dr. Saripati Penyakit
Kulit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
2002. 109-113.

21. Dorland, W.A Newman. Kamus


Kedokteran. Jakarta : Buku
Kedokteran. EGC. 2010. 580.
22. Bolognia J. Classification of Irritan
Chemicals. In Schuffer J (editor).
Dermatology USA Mosby : 2008. 1-17
23. Nelson E, Wahab S (editor). Kandidiasis
: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC. 1999. 663-664.
24. Driesch P, Herxheimer A (editor).
Candidiasis. Dermatology London : BMJ
Books. 2013. 490-494.
25. Adhi D, Mochtar H, Siti A, (editor).
Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi
4. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
2015. 92-99.
26. Weiner, F. The relationship of diapers
to diaper rashes in the one-month-old
infant. The Journal of Pediatrics, 1979.
422-424.
27. Lehrburger, Carl. Diapers in the Waste
Stream : A review of waste
management and public policy issues.
Sheffield,MA : self-published. 1998.
28. Proff. Dr. Soekidjo Notoatmodjo.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta. 2010. 35-186.
29. Hetherington, E.M, Parke, R.D. Child
Psychology. USA : Mc Graw. 1999.
30. Data Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
2012.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2017 10

Anda mungkin juga menyukai