Anda di halaman 1dari 4

NAPKIN ECZEMA

Definisi
Napkin eczema merupakan salah satu bentuk dermatitis kontak iritan yang ditandai
dengan munculnya ruam di area popok. Napkin eczema juga sering disebut sebagai diaper
rash, nappy rash, diaper dermatitis atau ruam popok. IR napkin eczema berbeda di setiap
negara, tergantung pada hygiene; pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang cara penggunaan
popok; dan cuaca.
Kimberly A Horii, MD dan John Mersch, MD menyatakan bahwa 10 -20% diaper
rash dijumpai pada praktek spesialis anak di Amerika. Prevalensi pada bayi berkisar antara 7
35% dengan angka terbanyak pada usia 9 12 bulan. Sementara itu, Rania Dib, MD
menyebutkan bahwa diaper rash berkisar 4 -35% pada usia 2 tahun pertama. Hampir setiap
bayi akan mengalami diaper rash sekali pada usia 3 tahun pertama, dengan mayoritas terjadi
pada usia 9 12 bulan.
Penyebab umumnya yaitu gesekan antara popok dengan kulit bayi yang masih sangat
sensitif, penggunaan popok yang terlalu ketat, jarang mengganti popok, bahan pokok yang
tidak bersahabat dengan kulit bayi, yang semua dapat ini menimbulkan iritasi pada kulit bayi.
Diaper rash merupakan masalah multifaktorial. Faktor faktor yang dapat menyebabkan
diaper rash antara lain:

Hidrasi kulit yang berlebih: hal ini sebanding dengan frekuensi dan kuantitas
urin, feses, dan penggantian popok

Trauma pada kulit yang disebabkan gesekan antara kulit dengan popok

Iritasi:
-

Amonia

Feses

Detergen dan sabun

Bahan bahan yang terdapat dalam popok

Bedak dan cream popok

Candida albicans (infeksi sekunder)


Diagnosis

1. Anamnesis
Anamnesis umum
Riwayat penggunaan popok/ riwayat kontak
Jenis bahan
Penyebab lain selain popok
Riwayat alergi
2. Pemeriksaan fisik
Didapatkan bercak makula eritematus pada area anogenital yang biasanya ditutupi
dengan popok
3. Pemeriksaan laboratorium
Bisa dilakukan dengan diaper rash yg disertai infeksi sekunder oleh Candida albicans

KOH:
-

Budding yeast cell

Blastospora = blatoconodia

Pseudohyphae

Hyphae

Kultur: SDA mycobiotic/ mycosel

HistoPA

Gejala klinis

Kulit: didapatkan bercak makula eritematus pada area anogenital (skrotum dan penis
pada laki-laki; labia dan vagina pada perempuan) yang biasanya ditutupi dengan
popok yang semakin lama semakin membesar dan bisa meluas sampai lipatan paha.
Diaper rash yang disertai dengan infeksi candida didapatkan satelite papule/ pustule.

Anak menjadi irritable

Diagnosis banding

Seborrhoeic dermatitis
Atopic dermatitis
Psoriasis
Perianal streptococcal cellulitis
Zinc deficiency
Langerhans' cell histiocytosis
Syndrom malabsorpsi
Crohns disease
Terapi

Menghentikan pemakaian popok


Diaper cream, seperti petroleum jelly
Zinc oxide based ointment
Bila disertai dengan infeksi candida, perlu digunakan antifungal: miconazole,
ketoconazole, nystatin. Bisa dikombinasikan dengan hydrocortisone 1% untuk
mengurangi inflamasi
Berikut merupakan flow chart pengobatan diaper rash:

Edukasi

Ganti popok sesering mungkin. Bayi sampai usia 3 bulan bisa buang air kecil 12x / hr
Jika mungkin, lepaskan popok agar pantat bisa terkena udara & tetap kering.
Baringkan bayi di atas kain / handuk + alas kedap air di bawahnya
Jika memakai popok kain, cuci & bilas sebersih mungkin untuk menghilangkan sisa
deterjen,dll
Celana / popok kedap air mencegah penguapan & ruam popok makin parah tapi
hanya untuk waktu singkat
Setiap kali ganti popok, kulit harus benar-benar dibersihkan dengan air hangat
kemudian dilap dengan kain atau tisu basah . kemudian diberi lotion (untuk
mencegah iritasi)

Prognosis
Diaper rash berespon baik terhadap pengobatan
Daftar pustaka
Clinical practice guidelines of nappy rash
http://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Nappy_Rash/
Nappy Rash available at http://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Nappy_rash/
Diper Rash available at http://children.webmd.com/guide/diaper-rash
Dipaer Rash availabe at http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000964.htm
Tallia A, Scherger J, Dickey N, eds. Swanson's Family Medicine Review. 6th ed.
Philadelphia, Pa: Mosby Elsevier; 2008:chap 103.
Morelli JG. Cutaneous fungal infections. In: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB,
Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier;
2011:chap 658.

Anda mungkin juga menyukai