Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH NEONATUS BAYI DAN BALITA

SHEBORRHEA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

1.Chintya sri wahyuningsih 2026040020

2. Nike erlina 2026040025

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES TRI MANDIRI
SAKTI BENGKULU TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SEBORRHEA ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pengampu pada NEONATUS BAYI DAN BALITA Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang SEBORRHEA bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bengkulu, 04 juni 2022

Penulis

DAFTAR ISI
Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I SEBORRHEA

1. Pengertian
2. Gejala
3. Pengobatan
4. Penyebab
5. Penatalaksanaan

BAB II SOAP

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

BAB I

A. Seborrhea
1. Pengertian
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya mulai biasanya dari kulit kemudian
menjalar ke muka, kuduk, leher dan Ada yang mengatakan bahwa penyakit ini
termasuk gangguan konstitusionil dan sering terdapat faktor hereditas. Tidak dapat
disangkal bahwa penderita umumnya kulit yang berlemak (seborea), tetapi bagaimana
hubungan antara kelenjar lemak dan penyakit ini sama sekali belum jelas. Ada yang
menganggap bahwa penyakit yang kronis ini merupakan akibat dari makanan yang
berlemak, makanan yang berkalori tinggi, minuman alkhohol dan gangguan
emosi.Pada anak dan bayi biasanya terdapat tipe eritroskuamosa. Efloresensi berupa
sisik yang berlemak dan eritema. Distribusi kelainan pada daerah yang terdapat
banyak kelenjar sebasea dan kepala. Kadang-kadang juga di daerah intertriginosa dan
sekitar bibir.
2. Gejala
a. Semacam noda berwarna kuning yang diinginkan, bersisik, yang kemudian
mengeras dan akhirnya menjadi semacam kerak. Kerak ini sering timbul di
kulit kepala, kadang di alis/bulu mata dan telinga.
b. Eksudat seboroik pada kulit kepala (masalah kosmetik)
3. Pengobatan
 Pengobatan kausal belum diketahui.
 Diusahakan agar penderita (anak yang mendahului umur 13 tahun 19
tahun) menghindarkan makanan yang mengandung lemak, kacang, coklat,
seperti pada pengobatan akne vulgaris. Dapat pula diberikan vitamin B6
dan vitamin B kompleks untuk waktu yang lama.
 Topikal Bila ada infeksi sekunder dan eksudatif harus dikompres dulu
dengan larutan kalium permanganat 1/5.000. Kemudian diberikan krim
yang mengandung asam salisilat (2%), sulfur presipitatus (4%), vioform
(3%) dan hidrokortison (1/2-1%). Neomisin dan basitrasin ditambahkan
bila ada infeksi sekunder. Pada kasus menahun dapat dicoba pengobatan
dengan sinar ultraviolet. Pada daerah kepala sebaiknya penggunaan sampo
yang tidak berbusa 2-3 kali seminggu dan memakai krim yang
mengandung selenium sulfida atau Hg-presipitatus albus 2%.
4. Penyebab
Penyebab seborrhea belum diketahui secara pasti, namun salah satu jenis jamur
yaitu pityrosporum ovale dapat menjadi faktor penyebabnya. Meskipun jamur ini
merupakan flora normal kulit, jika jumlahnya berlebihan atau karena respon imun
pejamu yang abnormal, dapat bermanifestasi sebagai seborrhea. Faktor
predisposisi terjadinya seborrhea :
a. Aktivitas kelenjar sebum yang berlebihan.
b. Infeksi Pitiroporum ovale.
c. Infeksi oleh Candida atau stafilokokus.
d. Hipersensitivitas terhadap bakteri atau antigen epidermal.
e. Gangguan neurotransmiter (misalnya pada penyakit Parkinson).
f. Respon emosional terhadap stres atau kelelahan.
g. Proliferasi epidermis yang menyimpang
5. Penatalaksanaan
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi.
2. kepada orang tua bayi tentang apa yang dimaksud dengan seborrhea.
3. Jelaskan kepada orang tua bayi tentang: Umum Hindari semua faktor yang
memberatkan, makanan berlemak, stres dan emosi. Perawatan rambut dengan
mencuci dan membersihkan dengan sampo. Khususnya Antihistamin Sistemik
antihistamin HI sebagai obat penenang dan anti gatal. Vitamin B kompleks.
Kortikosteroid oral, misalnya prednison 20 30 mg setiap hari untuk bentuk
parah. Antibiotik seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder. Sediaan
azol misalnya ketokonazol 200 mg per hari. 9 Iso-tretionin dapat digunakan
dalam kasus bandel. UVB pita sempit (TL-01) yang cukup aman dan efektif.
Topikal Cuci rambut dengan selenium sulfida (selsun) 2-3 kali scalp
dikeramasi selama 5-15 menit atau dengan laatau dalam bentuk krim.
Kotikosteroid topikal atau krim dapat memberi kesembuhan sementara.
Seborea biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan pertama
saat hormon androgen ibu berkurang atau hilang:
 Jika gejala masih ringan, beri baby oil pada daerah yang terdapat seborea
dimalam hari dan bersihkan dengan sabun antiseptik pada pagi hari
 Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh bayi dengan bayi
dimandikan 2-3 kali sehari dan gunakan sampo pada kepalas bays
dimandikan,
 gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.
 hindari udara panas dan lembap, dan
 upayakan ventilasi lingkungan yang baik

Dermatitis seboroik yaitu chronic papulosquamous dermatosis yang sering ditemukan pada
usia bayi dan dewasa, dikaitkan dengan peningkatan kelenjar sebum (seborrhoea) yang aktif,
seperti pada kulit kepala, wajah, telinga, dapat meluas ke dada dan daerah popok.
Dandruff sering disebutkan bersama dermatitis seboroik karena klinisnya berupa skuama
halus pada kulit kepala, nasolabial dan hubungan antara keduanya masih memicu kontroversi.
Penelitian mendukung peranan jamur Malassezia (efek mikrobial), sekresi gladula sebasea
(seborroea) dan kerentanan individu.
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit kronis yang berulang dengan predileksi pada area
yang memiliki banyak kelenjar sebasea. Dermatitis seboroik (DS) dapat terjadi pada semua
golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Pada awal pubertas sampai dekade-dekade
selanjutnya, aktivitas kelenjar sebasea mencapai puncak keduanya. Pencegahan rekurensi
menjadi hal yang paling penting yaitu dengan menjauhi salah satu faktor pencetusnya yaitu
stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat
stres dan dermatitis seboroik pada remaja. Penelitian ini merupakan studi analitik
observasional dengan desain cross-sectional yang dianalisis dengan uji statistik Chi-Square
dengan tingkat kepercayaan 95%. Studi ini meliputi analisis univariat dan bivariat terhadap
variabel tingkat stres dengan kejadian dermatitis seboroik. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 72 sampel remaja. Prevalensi dermatitis seboroik didapatkan 25%, variabel jenis
kelamin dan kejadian ketombe didapatkan p=0,892 dan variabel tingkat stres dan kejadian
dermatitis seboroik didapatkan p=0,936. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan
kejadian dermatitis seboroik pada remaja dan juga tidak terdapat hubungan antara tingkat
stres dengan kejadian dermatitis seboroik pada remaja.
Seborrhea adalah penyakit yang umum, kronis, dan merupakan peradangan superfisial pada
kulit yang mengandung banyak kelenjar sebaceous. Menurut World Health Organization
(WHO), pada tahun 2012 kejadian seborrhea sebanyak 619 pasien (28%). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan tentang
seborrhea. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh
melalui kuesioner sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel adalah total populasi 32 ibu
yang memiliki bayi usia 0-11 bulan di Dusun I-V Desa Paluh Manan Kecamatan Hampran
Perak Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan
tentang seborrhea sebagian besar kurang pengetahuan sebanyak 19 orang (59,4%),
berdasarkan usia sebagian besar memiliki pengetahuan cukup pada usia 24-27 tahun
sebanyak 10 orang (50%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang 14
orang tamat SD (60,8%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar berpengetahuan kurang ibu
rumah tangga sebanyak 13 orang (56,5%), berdasarkan secara paritas sebagian besar
memiliki pengetahuan kurang tentang multipara sebanyak 10 orang (50%), berdasarkan
sumber informasi sebagian besar kurang berpengetahuan tentang sumber informasi dari orang
sebanyak 11 orang (61,2%). Pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan tentang
seborrhea sebagian besar masih kurang pengetahuan, diharapkan ibu yang memiliki bayi usia
0-11 bulan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang seborrhea.
BAB II

SOAP SEBORRHEA

Tanggal : 15 juni 2022


Waktu : 14.00
Tempat : PMB A

A. DATA SUBJEKTIF

1. Identitas
Identitas Bayi
Nama : By. C
TTL : Bengkulu, 12 oktober 2018 Umur : 1 tahun
JK : Laki-laki
Identitas Ibu Nama : Ny. S Umur : 25 tahun Agama : Islam Pekerjaan : IRT
Alamat : sawah lebar
Identitas Ayah Nama : Tn. K Umur 27 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Swasta
Alamat : sawah lebar
2. Keluhan Utama
Ibu bayi mengatakan bahwa di kulit kepala anaknya terdapat seperti kerak-kerak yang
bersisik berwarna putih, anaknya terlihat merasa gatal karena selalu menggaruk
bagian kepalanya.
3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan anak nya tidak pernah menderita penyakit
b) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa di kulit kepala anaknya terdapat seperti kerak-kerak
yang bersisik berwarna putih
4. Imunisasi
5. Kebutuhan Dasar
a. Makan
Ibu mengatakan bayinya diberikan asi esklusif

b. Istirahat
Ibu mengatakan bayinya tidur dengan pulas

c. Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya diganti popok 4-5 kali sehari saat popok penuh air
kencing, dan BAB frekuensi 4 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan.

d. Mandi
Ibu mengatakan anaknya mandi 2x sehari, dan keramas 2x seminggu

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemerikasaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis TTV
Pernapasan : 43x/menit
Nadi : 105x/menit
Suhu : 37c
BB : 10kg
TB : 75cm
Lingkar kepala : 45cm
2. Pemerikasaan Fisik
a. Kepala : terdapat sisik berwarna putih di kulit kepala dan sedikit kemerahan
b. Wajah : tidak pucat, tidak terdapat odema
c. Mata : konjungtiva ananemis, sklera anikterik
d. Bibir :lembab tidak terlihat adanya tanda dehidrasi, tidak pucat
e. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan parotis
f. Eksermitas : tidak ada odema dan simetris.

C. ASSASMENT
By. C, umur 1 tahun keadaan umum baik dengan seborrhea

D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu hasil dari pemeriksaan
Evaluasi : ibu mengatakan mengerti oenjelasan bidan hasil pemeriksaan
2. Memberikan ibu informasi tentang seborrhea (ketombe pada bayi) bisa terjadi
Evaluasi : ibu mengatakan mengerti kenala ketombe pda bayi bisa terjadi
3. Memberitahukan pda ibu cara penanganan dan penyembuhan seborrhea
Evaluasi : ibu mengatakan paham cara penanganan seborrhea
4. Memberitahukan pada ibu untuk selalu menjaga kebersihan anaknya dan melakukan
keramas sedikit-dikit nya 2 hari sekali
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seborrhea adalah penyakit yang umum, kronis, dan merupakan peradangan superfisial
pada kulit yang mengandung banyak kelenjar sebaceous. Penyakit ini belum diketahui
penyebabnya mulai biasanya dari kulit kemudian menjalar ke muka, kuduk, dan leher.

B. Saran

1. Jika gejala masih ringan, beri baby oil pada daerah yang terdapat seborea dimalam
hari dan bersihkan dengan sabun antiseptik pada pagi hari
2. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh bayi dengan bayi dimandikan 2-3 kali
sehari dan gunakan sampo pada kepalas bays dimandikan,
3. gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.
4. hindari udara panas dan lembap, dan upayakan ventilasi lingkungan yang baik
DAFTAR PUSTAKA

Julina br Sembiring,2019,asuhan neonatus bayi,balita,anak

prasekolah,yogyakarta,CV Budi Utama.

Ni luh made atia kornita sari,2019,Hubungan Antara Tingkat Stress dengan

Kejadian Dermatitis Seboroik pada Remaja,Universitas Tri Sakti.

Rukiyah Al Yeyeh, Lia Yulianti,2016,Asuhan Neonatusbayi dan anak

balita,Jakarta Timur,CV Trans Info Media.

Siti Hajar,2015,Manifestasi Klinis Dermatitis Seboroik Pada Anak,Jurnal

kedokteran syiah Kuala,15(3).

Yongki,Mohamad Judha,2017,Asuhan Pertumbuhan

Kehamilan,Persalinan,Neonatus Bayi dan Balita,yogyakarta,Nuha Medika

Yulia Safitri,2018,Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-11 Bulan

Tentang Seborrhea (kerak kepala),Jurnal Kebidanan Flora,11(2).

Anda mungkin juga menyukai