Anda di halaman 1dari 19

PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA BAYI DAN BALITA

DI SUSUN OLEH :
YUNIMAHARANI 135.21.001
RIZKA .W.B 135.21.005

DOSEN PEMBIMBING : dr. PUTRA PANDU SENTOSA, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES PONDOK PESANTREN ASSANADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Seagala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat
dan hidayah nya lah kita dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul ” PENYAKIT
LAZIM YANG TERJADI PADA BAYI DAN BALITA ” meskipun bentuknya sangat
jauh dari kata kesempurnaan, Maka dari itu saran dan kritik yang sangat saya harapakan.
Shalawat dan salam kami curahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. sebagaimana
beliau telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga terang benerang yang kita
rasakan pada saat ini.

Dan saya juga mengharapkan terimakasih banyak kepada dosen pembimbing


bapak. dr.PUTRA PANDU SENTOSA, M.Kes atas bimbingan dalam penyempurnaan
makalah ini, Serta bermanfaat bagi pembaca dalam hal menambah referensi dalam
menempuh pembelajaran.

Palembang,10 november 2022

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….
…………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………….………………………….ii

BAB I PENDAHULUAAN………………………………..………………………….1
A. Latar belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah…………………………………………...…………………1
C. Tujuan Masalah………………………………………….…………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………2
A. Penyakit lazim yang sering terjadi pada bayi dan balita…………………….....2
B. Penatalaksanan obat,pemberian obat, indikasi dan kontraindikasi…………….5
C. Sistem rujukan pasien…………………………………………………………..7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………................8


A. Kesimpulan……………………………………………………………….........8
B. Saran………………………………………..………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurunkan angka kematian bayi merupakan salah satu tujuan dari asuhan
kebidanan pada neonatal, bayi dan balita.  Dalam pelaksanaannya masih banyak
hambatan yang terjadi, contohnya ialah lahirnya bayi dengan masalah, bayi
dengan penyakit tertentu, dan balita yang terserang penyakit.  Maka dari itu
penting bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk mengetahui dan terampil
dalam mengenali gejala suatu penyakit serta cara menanganinya. Makalah ini akan
membahas tentang beberapa penyakit yang dapat menyerang bayi antara lain ialah
: bercak mongol, hemangioma, muntah, gumoh, oral trush, diaper rash, sebhorrea,
milliariasis, diare, obstipasi , infeksi, syndrom kematian bayi mendadak (sudden
infant death syndrome-sids), muntah dan gumoh, gumoh/regurgitasi serta
penatalaksanaanya.

2. Rumusan Masalah
1. Jelasakan penyakit-penyakit yang lazim terjadi pada bayi dan balita?
2. Bagaimana penatalaksanaan obat, pemberian obat, indikasi dan
kontraindikasi?
3. Jelaskan bagaimana system rujukaan pasien?

3. Tujuan Masalah
1. Mengetahuih penyakit-penyakit yang lazim terjadi pada bayi dan balita
2. Mengetahuih penatalaksanaan obat, pemberian obat, indikasi dan
kontraindikasi
3. Mengetahuih system rujukan pasien
1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyakit-penyakit yang lazim terjadi pada bayi dan balita


Ada pun penyakit yang terjadi pada bayi sebagai berikut:
1. Bercak mongol
Merupakan bercak kebiruan yang disebabkan karena terperangkapnya sel
melanostik (pigmen) di bagian belakang tubuh bayi pada saat pembentukan
sistem saraf. Bercak mongol tergolong normal dan tidak berbahaya dan hampir
dialami oleh semua bayi.
Bercak mongol biasanya terlihat sebagai :
1) Luka seperti pewarnaan
2) Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit normal
3) Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
4) Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun
5) Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
a. Penanganan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama atau pada 1-
4 tahun sehingga tidak memerlukan perlindungan dan penanganan khusus.
Namun bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat
biasa cenderung tidak akan hilang dan dapat menetap sampai dewasa. Apabila
penderita telah dewasa, dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penanganan yang dapat dilakukan oleh bidan :
 Memberikan konseling pada orang tua bayi
 Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bercak mongol
 Menjelaskan bahwa bintik tersebut akan menghilang dalam hitungan
bulan/tahun dan tidak berbahaya sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
2
2. HEMANGIOMA
a. Pengertian
Merupakan tanda lahir yang berupa sekelompok pembuluh darah yang tidak
ikut aktif dalam peredaran darah umum. Biasanya muncul di permukaan kulit.
Meski bisa tumbuh membesar dua kali ukurannya stabil dan buka merupakan
tumor.
b. Penanganan
Umumnya setelah mencapai mencapai ukuran stabil, warnanya akan menipis
kemudian dapat menghilang dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan
penanganan khusus. Kemudian berikan konseling kepada orang tua bayi
bahwa tanda lahir itu normal dan sering terjadi pada bayi baru lahir, sehingga
orang tua tidak perlu khawatir dalam menghadapi kejadian ini.

3. IKTERIK
a. Pengertian
Merupakan perubahan warna kulit / sclera mata berwarna putih menjadi
kuning karena kadar bilirubin dalam darah. Ikterik pada bayi dikatakan
fisiologis apabila muncul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir.

b. Penanganan
Perlu dilakukan pengamatan yang ketat dan cermat pada 24 jam pertama
sehingga ikterus tidak potensial menjadi patologis. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah dengan cara terus memberi ASI pada (banyak minum),
melakukan terapi sinar yaitu dengan menyinari bayi pada pagi hari sekitar jam
7 sampai jam 9 selama sepuluh menit. Namun apabila terjadi keadaan
patologik perlu dirujuk ke RS (periksa golongan darah ibu dan bayi, periksa
kadar bilirubin).
3
4. MUNTAH
a. Pengertian
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik cairan maupun
makanan yang sebelumnya telah dicerna melalui gerak peristaltik otot
lambung.

b. Etiologi
Muntah bias disebabkan karena berbagai hal seperti :
1. Kelainan congenital
Pada saluran pencernaan, iritasi lambung atresia esophagus, hirshprung,
tekanan intracranial yang tinggi.
2. Infeksi pada saluran pencernaan.s
3. Cara pemberian makanan yang salah.
4. Keracunan.
c. Penanganan
1. Kaji factor penyebab dan sifat muntah
2. Berikan pengobatan yang bergantung pada factor penyebab
3. Ciptakan suasana tenang
4. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
5. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah
6. Berikan antiemetic jika terjadi reaksi simptomatis
7. Rujuk segera

5. GUMOH
a. Pengertian
Meupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik cairan maupun
makanan (ASI atau PASI) segera setelah bayi diberikan asupan tersebut tanpa
mengalami proses pencernaan melalui gerak peristaltik otot lambung.
4
b. Etiologi
Penyebab terjadinya gumoh antara lain :
1) Bayi sudah merasa senang
2) Posisi salah saat menyusui

3) Posisi botol yang salah


4) Tergesa-gesa saat pemberian susu
5) Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan

c. Penanganan
1) Perbaiki teknik menyusui
2) Perhatikan posisi botol saat pemberian susu
3) Sendawakan bayi setelah disusui
4) Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup rapat seluruh
putingsusu ibu sampai ke areola.

6. ORAL TRUSH
a. Pengertian
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mukosa mulut bayi oleh jamur
Candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan
membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya
penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi
gastrointestinal.

b. Etiologi
Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (candida albican) yang
merupakan organism penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina, dan saluran
cerna.

5
c. Penanganan

1) Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.


2) Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati
dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.
3) Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.zzzzz
4) Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan
air matang dan juga bersih.
5) Pada bayi yang minun susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik
steril dalam membersihkan botol susu.
6) Berikan terapi pada bayi.

7. DIAPER RUSH (Ruam Popok)


a. Pengertian
Kemerahan pada kulit bayi akibat adanya kontak yang terus menerus dengan
lingkungan yang tidak baik.
b. Etiologi
1) Tidak terjaganya kebersihan kulit dan pakaian bayi
2) Jarang mengganti popok setelah bayi BAB atau BAK
3) Terlalu panas atau lembabnya udara/suhu lingkungan
4) Tingginya frekuensi BAB (diare)
5) Adanya reaksi kontak terhadap karet, plastic dan deterjen
c. Penanganan

1) Dapat diatasi dengan cara menjaga kebersihan dan kelembaban kulit bayi
terutama pada kulit di daerah alat kelamin dan bokong.
2) Menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan.
3) Setiap setelah BAB dan BAK segera bersihkan daerah pada tubuh bayi
yang terkontaminasi.
4) Mencuci popok dengan detergen yang lembut.

6
8. SEBORRHOEA
a. Pengertian
Kulit tampak berkaca-kaca, berwarna merah dan berminyak oleh karena
produksi lemak yang berlebihan dan bisa juga terjadi jerawat komedo pada
kulit. Biasanya seborrhea terjadi di daerah kepala.

b. Etiologi

Beberapa factor penyebab seborrhea :


1) Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena factor keturunan dari orang
tua.
2) In take makanan yang kaya lemak dan kalori.
3) Asupan minuman beralkohol.
4) Adanya gangguacccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccn emosi.

c. Penanganan
Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tapi penyembuhannya bisa
dilakukan dengan obat-obat topical seperti sampo yang tidak berbusa
(keramasilah kepala bayi sebanyak 2 sampai 3 kali seminggu) dank rim
selenium sulfida.

9. BISULAN (FURUNKEL)
a. Pengertian
Infeksi bakterial (terutama oleh kuman Staphylococcus Aureus dan
Streptococcus sp.) pada bagian atas lapisan kulit. Salah satu faktor resiko atau
pemicu munculnya bisulan adalah obesitas (semakin gemuk seseorang
semakin tinggi resiko untuk mengalami bisul).

7
b. Penanganannya

1) Faktor pemicu harus dihilangkan.


2) Menjaga kebersihan umum terutama pada kulit.
3) Bila bisulan melebar (semakin luas) diberikan obat antibiotik golongan
penicilin atau diberikan antibiotik Eritromicin.
4) Bila bisul matang lakukan insisi dan bila bisul sering kambuh perlu
dilakukan pemeriksaan gula darah.

10. MILLIARIASIS
a. Pengertian
Kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan disertai dengan gelembung
kecil berair yang timbul akibat keringat berlebih disertai sumbatan saluran
kelenjar keringat yaitu pada dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada,
punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga
kepala.

b. Penanganan

1) Melakukan perawatan kulit yang benar.


2) Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau
bedak kocok setelah mandi.
3) Bila sangat gatal, pedih, luka, dan timbul bisul, dapat diberikan antibiotik.
4) Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih) sehingga
tidak melukai / menggores kulit saat menggaruk.
11. DIARE
a. Pengertian
BAB dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja /
feses menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang terjadi pada bayi
dan anak yang sebelumnya tampak sehat.

b. Penanganan
1) Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit.
2) Melakukan terapi rehidrasi.
3) Melakukan kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik yang sesuai
dengan kuman penyebabnya.
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk mencegah
penularan.
5) Memantau biakan feses pada bayi yang mendapat terapi antibiotik.
6) Tidak dianjurkan memberi anti diare.

12 OBSTIPASI
a. Pengertian
Merupakan penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya
obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan sebagai tidak adanya
pengeluaran feses selama hari atau lebih.
b. Penanganan
1) Banyak minum.
2) Makan makanan yang tinggi serat.
3) Mencegah memberikan makanan dan obat yang menyebabkan konstipasi /
obstipasi.
4) Lebih baik memberi ASI pada bayi.
5) Melakukan kolaborasi untuk intervensi bedah jika terdapat indikasi.
6) Melakukan perawatan kulit per anal.

13. INFEKSI
a. Pengertian
Kolonaliasis yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang dan
bersifat paling membahayakan inang.
a. Penanganan
1) Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
2) Mencuci tangan sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi, pakaian
bayi harus bersih, alat-alat yang digunakan untuk melakukan tindakan
pada bayi harus bersih.
3) Berikan posisi semi fowler apabila bayi mengalami sesak.
4) Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin.
5) Memberikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit.
6) Apabila bayi muntah lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring
ke kiri atau ke kanan.
7) Apabila ada diare, perhatikan personal hygine dan keadaan lingkungan.
8) Rujuk segera kerumah sakit. Lakukan informant consent pada keluarga

B. Penatalaksanaan obat
1) Terdapat 3 jenis obat yang di perbolehkan yaitu:
 Obat bebas
 Obat bebas terbatas
 Obat keras

b. Obat bebas adalah obat yang di jual bebas di pasaran dan dapat di beli
tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa
lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
c. Obat bebas terbatas adalah obat yang di jual bebasa dan dapat di beli
tanpah dengan resep dokter, tapi disertaih dengan tanda peringatan.
Tandah khusus untuk obat ini adalah lingkaran berwarna buru dengan
garis tepi hitam.
d. Obat kerasa adalah obat yang hanya dapat di peroleh dengan resep dokter.
Ciri cirinya adalah bertanda lingkaran bulat merah dengan garis tepi
berwarna hitam, dengan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.
Obat ini hanya boleh di jual di apotik dan harus resep dokter pada saat
memelinya.

2) Dosis pemberiaan obat


Dosis obat adalah jumlah atau takaran yang tertentuh dari suatu obat yang memberikan
efek tertentu terhadap suatu penyakit. Pemberian dosis obat harus lh tepat karena jika dosis
terlalu rendah maka efek terapi tidak tercapai, sebalikanya jika berlebihan bias menimbulkan
efek toksik atau keracunan bahwakan kematian.

A. Macam macam dosis obat berdasarkan takaran yang di gunakan :


 Dosis terapi atau dosis lazim adalah takaran yang di berikan dalam keadaan biasa dan
dapat menyembuhkan. Dosis lazim suatu obat yang di tentukan sebagai jumlah yang
dapat di harapkan menimbulkan efek pada penggobatan orang dewasa yang sesuai
dengan gejalahnya. Rentangan dosis lazim suatu obat menunjukan perkisaran
kuantitatif atau jumlah obat yang dapat di tentukan dalam kerangka praktek
pengobatan dewasa. Untuk obat obatan yang mungkin di pakai oleh anak anak maka
dosisnya di turunkan dari dosis dewasa.
 Dosis maksimal ( DM ) adalah takaran terbesar yang di berikan kepada orang dewasa
untuk pemakaiaan sekali dan sehari tanpa membahayakan. Dosis maksimal bukan
merupakan batasa yang harusb mutlak yang harus di taati
 Letha dose 50 adalah takaran yang menyebabkan kematian pada 50% pada hewan
percobaaan.
 Dosis toksis adalah takaran pemberiaan obat yang dapat menyebabkan keracunan
tetapi tidak mengyebabkan kematiaan.
 Dosis sinergis, bila dalam suatu resep terdapat dua atau lebih bahan obat yang ber
DM dan mempunyaih efek yang sama mangka di hitung DM gabunggan yang tidak
boleh lebih dari satu.
15
 Tujuan penghitungan dosis adalah agar pasien mendapatkan obat sesuai dengan yang di
perlukan oleh pasien tersebut, baik berdasarkan kemauan sendiri atau berdasarkan dosis
yang di tentukan oleh dokter penulis resep kalua obat tersebut harus dengan resep dokter.

3) Efek samping obat


 Sakit kepala
 Nyeri otot
 Memburuknya fungsi hati
 Mual

4) Indikasi obat adalah suatu kondisi yang menandahi suatu pasien perlu mendapatkan
obat.
5) Kontraindikasi obat adalah suatu kondisi di mana pasien tidak boleh menerima obat.

C. Sistem rujukan pasien


sistem rujukan pasien adalah suatu system penyelenggaraan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang
berkemampuaan kurang kepada unit yang lebih mampu.
16

ssSISTEM RUJUKAN PASIEN


17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah yang terjadi pada bayi dan balita ini sering terjadi. Cara penangananya adalah
dengan mengetahuih bagaimana penanganan dari tiap tiap masalah yang terjadi serta
orang tua bias mencari bagaimana tingkat keparahan dari masalah kesehatan yang di
hadapi, sehinga bias menggetahuih mana yang sudah parah dan mana yang tidak parah
serta bias membawa anaknya ketenagah kesehatan.

B. Saran
1. Sebagai tenaga kesehatan maka harus mengetahuih masalah kesehatan yang lazim
terjadi pada bayi dan balita dan tahu bagaimana cara penangananya.
2. Sebagai tenaga kesehatan maka sebaiknya mampuh memberikan pendidikan kesehatan
ibu agar ibu bias menanggaih secarah cepat masalah kesehatan yang di derita anaknya.
18

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwaty, Eny retna.2009 Ilmu kesehatan anak, Yogyakarta ;Nuha medika

http;//www.scribd.com. ilmu kesehatan anak ; Jakarta

Gita riskika,S.Farm., Apt . Apoteker rumah sakit ; juni 2022

Buku ilmu kesehatan anak jilid 1 cetakan keenam ; Jakarta ;2011


iii

Anda mungkin juga menyukai