Faktor penyebab :
1. Aspirasi mekonium terjadi jika janin mengalami stress selama proses persalinan
2. Selama persalinan berlangsung, bayi bisa saja mengalami kekurangan O2. Hal
ini dapat menyebabkan meningkatnya gerakan usus dan pengenduran otot anus,
sehingga mekonium dikeluarkan kedalam cairan ketuban yang mengelilingi
bayi didalam rahim. Cairan ketuban dan mekonium bercampur membentuk
cairan bewarna hijau dengan kekentalan yang bervariasi
Faktor resiko :
Kehamilan post matur
Gawat janin
Hipoksia intra-uterin
Gejala :
Terlihat adanya mekonium dalam cairan ketuban
Pneumonia
Gangguan metabolisme
Bayi menggigil.
Kulit pucat.
6. Asfiksia neonatus
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat
janin akan mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin
berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama
atau sesudah persalinan (Depkes RI, 2009).
Gejala dan tanda Asfiksia :
Tidak bernafas atau napas megap-megap atau pernapasan lambat
(kurang dari 30 kali per menit)
Tangisan lemah atau merintih
Denyut jantung tidak ada atau lambat (bradikardia) (kurang dari 100 kali
per menit)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan gawat janin (asfiksia)
Faktor ibu
Keadaan ibu yang dapat mengakibatkan aliran darah ibu melalui plasenta
berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang sehingga akan
mengakibatkan gawat janin dan akan berlanjut sebagai asfiksia BBL antara
lain:
Preeklampsia dan eklampsia
Faktor bayi
3.Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan patologis yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebrospinal yang meninggi, sehingga terdapat
pelebaran ventrikel dan dapat diakibatkan oleh gangguan reabsorbsi.
Hidrosefalus meliputi peristiwa produksi cairan serebrospinal di pleksus
koroidalis yang berlebih, gangguan absorbsi, dan obstruksi pada sirkulasi
cairan serebrospinal.
4.Anensefalus
Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak
tidak terbentuk. Anensefalus merupakan suatu kelainan tabung saraf yang terjadi pada
awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk
otak. Salah satu gejala janin yang dikandung mengalami anensefalus jika ibu hamil
mengalami polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak). Prognosis
untuk kehamilan dengan anensefalus sangat sedikit. Jika bayi lahir hidup, maka
biasanya akan mati dalam beberapa jam atau hari setelah lahir.
5.Hernia Diafragma
Adalah kelainan berupa tidak terbentuknya sebagian diafragma karena adanya
penutupan yang tidak sempurna dari sinus pleuroperitoneal yang terlekat pada bagian
posterolateral dari diafragma yang menyebabkan isi perut masuk ke rongga dada.
Tanda dan gejala :
Kulit berwarna pucat bahkan biru
Sesak napas
perut kecil dan cekung
Suara napas tidak terdengar pada paru karena karena terdesak isi perut
Terdengar bising usus di daerah dada
4. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN
MASALAH DAN KOMPLIKASI
1. Diaper Rush
Daerah yang terkena diaper rash tidak boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka
dan tetap kering
Untuk membersihkan kulit iritasi dengan menggunakan kapas halus yang
mengandung minyak (babby oil)
Segera bersihkan dan keringkan sesudah selesai BAK atau BAB
Atur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit atau daerah yang iritasi
Usahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dengan porsi
yang cukup
Memperhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh secara keseluruhan
Pakaian yang terpapar urine harus direndam dalam air yang dicampur acidum borium
Kemudian dibersikan dan tidak boleh menggunakan sabun cuci, langsung dibilas air
bersih dan dikeringkan (Sudarti, 2010).
2.Oral Trush
Penanganan
Menurut Vivian (2010), oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, akan
tetapi lebih baik jika diberikan penanganan berikut:
Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi
Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera di obati dengan pemberian
antibiotik
Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut
Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan
juga bersih
Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam
memberikan botol susu. Sebelum botol susu diberikan sebaiknya botol susu direbus hingga
mendidih.
Pengobatan
1 ml larutan Nystatin (100.000 unit/ml) untuk diberikan 4 kali sehari dengan interval setiap
6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak menyebar luas ke rongga
mulut sebelum ditelan. Obat ini akan membatasi penyebaran penyakit hanya di ruang
perawatan bayi serta menghindari infeksi berkepanjangan yang kadang terjadi (Deslidel,
2011).
Gentian violet (1-2 %) dioleskan pada lesi mulut 1 jam setelah pemberian ASI
3.Gumoh
Cara mengatasi gumoh pada bayi, dapat dilakukan hal-hal berikut:
Menyusui hanya pada satu payudara. Payudara yang lain digunakan untuk menyusui pada
kesempatan berikutnya, kecuali bayi masih menunjukkan keinginannya untuk menyusu lagi.
Menyendawakan bayi dengan cara menegakkan bayi dalam posisi berdiri menghadap dada ibu dan
diberi tepukan ringan pada punggung bayi selama beberapa saat.
Setelah selesai menyusu, bayi diletakkan/digendong dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki
sekitar 300 - 450.
Tidak mengayun/mengoyang/memijat bayi terutama daerah perut
Kita dapat mengurangi banyaknya susu yang keluar ketika gumoh dengan cara-cara berikut ini:
Susui bayi sebelum bayi terlalu lapar. Bayi yang lapar meminum susu terlalu cepat sehingga banyak
udara yang ikut tertelan dan terperangkap di dalam perut.
Susui bayi sedikit demi sedikit. Bila ia disusui dengan botol, berhentilah setiap 30-50 ml (tergantung
usia bayi). Bila ia menyusu ASI, berhentilah setiap 5-10 menit, tergantung kondisi bayi dan
kelancaran ASI ibu.
Bila ia menyusu dengan botol, gunakan dot yang pas dengan bayi Anda. Bila lubang dot terlalu
besar, aliran susu terlalu cepat. Bila lubang terlalu kecil, aliran susu terlalu lambat dan banyak udara
ikut terminum oleh bayi.
Hindari pemakaian diaper yang terlalu ketat, dan jangan menekan perut bayi.
Setiap menyusu 30-50 ml, gendonglah bayi dalam posisi tegak dengan kepalanya di atas bahu kita.
Lalu tepuk-tepuk punggungnya agar ia bersendawa. Bila ia menyusu ASI, lakukan ketika akan
beralih ke payudara lainnya.
4. Biang Keringat
Biang keringat bisa tidak dialami bayi asalkan orang tua rajin
menghindari penghalang penguapan keringat yang menutup pori-pori bayi
dengan cara:
Bayi harus dimandikan secara teratur pada pagi dan sore hari.
Setelah selesai mandi pastikan semua lipatan kulit bayi seperti ketiak, leher,
paha dan lutut harus benar-benar kering kemudian oleskan bedak
keseluruhan tubuh dengan tipis.
Jaga tubuh bayi agar tetap kering.
Jika bayi berkeringat jangan keringkan dengan menggunakan bedak.
Sebaiknya dengan waslap basah, lalu dikeringkan, dan diolesi dengan
bedak tipis
Gunakan pakaian bayi dari bahan katun yang menyerap keringat bayi.
Biasanya 70% biang keringat timbul pada bayi karena sirkulasi udara kamar
yang tidak baik. Untuk itu usahakan udara di dalam kamar bayi mengalir
dengan baik sehingga kamar selalu sejuk.
Pada saat memandikan bayi yang menderita biang keringat, sebaiknya
gunakan sabun bayi yang cair, sebab sabun cair tidak meninggalkan
5.BBLR
Surat rujukan
Melindungi bayi
Suhu asi sesuai
dari infeksi
dengan suhu bayi
(kekebalan tubuh)
Menurunkan angka
kesakitan dan
kematian bayi
Meningkatkan
kualitas generasi yang
akan datang
MANFAAT ASI BAGI KELUARGA
Asi mengurangi
Asi tidak pengeluaran biaya
merepotkan rumah tangga
WAKTU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Asi sebaiknya
diberikan setengah jam
setelah bayi lahir
ASI eksklusif Ibu harus
diberikan mengkonsumsi
selama 6 makanan yg
bulan, setelah WAKTU cukup bergizi
itu boleh PEMBERIAN
ASI dan minum
diberikan sebnayak 8
makanan gelas-10 gelas
tambahan perhari
Berikan sesering
mungkin setiap bayi
membutuhkan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ASI
1.Perubahan
sosial budaya
Merasa ketinggalan
jaman jika menyusui Adanya tradisi dalam
bayinya masyarakat
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ASI
PAKTOR
PSIKOLOGI
1. Takut kehilangan
daya tarik sebagai seorang
wanita
2. Tekanan batin
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ASI
4. Faktor
kurangnya
petugas 6. Pemberian
kesehatan, susu tambahan
sehingga untuk
5.Meningkatkan
masyarakat pencegahan
produksi susu
kurang dehidrasi
kaleng sebagai
mendapatka karena
pengganti asi
n produksi asi
pengetahuan belum
tentang mencukupi
manfaat asi
ekslusif
A. Pengertian Apgar Skor
7 – 10 Normal afiksia
Memerlukan tindakan
4-6 Ringan
medis segera seperti
penyedotan lendir yang
menyumbat jalan napas,
atau pemberian oksigen
untuk membantu
Merupakan saluran
kehidupan bagi janin
selama ia di dalam
kandungan.
Mencegah
terjadinya
ah infeksi Ag
g a
nc e k it pu r ta
Me enya us te sat li
p tan be tap
te rsi
h
Cuci Tangan Sebelum Menyentuh
Tal-Pus
INFEKSI TALI
PUSAT
TERIMAKASIH