Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN PADA NEONATUS DAN BAYI BARU

LAHIR
DENGAN MASALAH YANG LAZIM TERJADI

Oleh Rupdi SST, M.Kes


Neonatus dan Bayi dengan masalah serta
penatalaksanaannya

1. Bercak Mongol

 Bercak mongol merupakan bercak kebiruan, kehitaman


atau kecoklatan yang lebar, difus( melebar tdk
terlokalisasi), terdapat didaerah bokong atau lumbosakral
yang akan menghilang setelah beberapa bulan setelah lahir
 Bercak mongol adalah pigmentasi yang datar dan
berwarna gelap didaerah pinggang bawah dan
bokong yang ditemukan pada saat lahir pada
beberapa bayi yang akan menghilang secara
perlahan-lahan selama tahun pertama.

Penyebab
 Belum jelas
 Timbulnya bercak akibat ditemukannya lesi yang
berisi sel melanosit pada lapisan dalam dermis atau
sekitar folikel rambut
2. Hemangioma (tumor jinak
dikulit)

Hemangioma adalah malformasi vascular local yang disebut


juga nevi vascular atau hemangima yang sering ditemukan
pada kelopak mata atas neonatus.
Hemangioma merupakan tumor jinak atau
hamartoma/gumpalan yang terjadi akibat gangguan
pada perkembangan dan pembentukan pembuluh
darah dan dapat terjadi disegala organ seperti hati,
limfa, otak, tulang dan kulit
Kelainan yang terjadi pada kulit akibat gangguan pada
perkembangan dan pembentukan pembuluh darah
yang terletak di superficial (kutan), subkutan atau
campuran.

Penyebab
 Masih belum jelas

 Timbulnya hemangioma dikarenakan pembuluh darah


yang melebar dan berhubungan dengan proliferasi
endotel (pembelahan sel endotel dan sel perisit yang
cepat membuat sinusoid yang rapat)
3. Ikterus Fisiologi

 Ikterus fisiologis adalah peningkatan kadar


bilirubin dalam darah dalam satu minggu
pertama kehidupannya. Pada hari ke 2-3 dan
puncaknya di hari ke 5-7,
kemudian akan menurun pada hari ke 10-14, peningkatannya tidak
melebihi 10 mg/ddl pada bayi aterm dan <12 mg/dl pada bayi
permatur. Keadaan ini masih dalam batas normal.

 Tanda dan gejala

Warna ikterus (kuning) pada kulit, konjungtiva dan mukosa

4. Muntah dan Gumoh


Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi
lambung secara ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau
seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk
kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan
terlihat sebagai kontraksi otot perut.
 Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali
dijumpai dan dapat terjadi pada berbagai gangguan. Dalam
beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah
lendir, bahkan kadang-kadang disertai sedikit darah

Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian makanan


pertama, suatu keadaan yang mungkin disebabkan adanya
iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan
selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap
pembilasan lambung dengan larutan garam fisiologis akan
dapat menolongnya.
Penyebab muntah
Pada neonatus
 Organik
1. Gastrointestinal
Obstruksi : atresia esofagus
Non obstruksi : perforasi lambung
2. Ekstra gastrointestinal
Insufisiensi ginjal, obstruksi urethra
3. Susunan syaraf pusat
Peningkatan tekanan intra cranial (TIK)
 Non organik

Teknik pemberian minum yang salah, makanan/minuman yang


tidak cocok atau terlalu banyak, keracunan, obat-obat
tertentu, kandidasis oral.
Sifat muntah
 Keluar cairan terus menerus maka kemungkinan
obstruksi esophagus

 Muntah proyektil kemungkinan stenosis pylorus


(pelepasan lambung ke duodenum)

 Muntah hijau (empedu) kemungkinan obstruksi


otot halus, umumnya timbul pada beberapa hari
pertama, sering menetap, biasanya tidak proyektil.

 Muntah hijau kekuningan kemungkinan obsruksi


dibawah muara saluran empedu
 Muntah segera lahir dan menetap kemungkinan
tekanan intrakranial tinggi atau obstruksi usus
B. Gumoh
Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah
ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum
susu botol atau menyusui pada ibu dan
jumlahnya hanya sedikit.
Regurgitasi (campuran antara getah perut
dengan makanan belum bercampur ) yang tidak
berlebihan merupakan keadaan normal terutama
pada bayi dibawah usia 6 bulan
Penyebab

 Anak/bayi yang sudah kenyang


 Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui
akibatnya udara masuk kedalam lambung
 Posisi botol yang tidak pas
 Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap
 Akibat kebanyakan makan
 Kegagalan mengeluarkan udara
5. Oral Trush
Oral Trush adalah infeksi Candida yang didapat bayi melalui
jalan lahir atau perkontinuitatum. Biasanya infeksi terjadi
didaerah mukokutan, mulut dan bibir. Lesi berupa bercak putih
yang lekat pada lidah, bibir dan mukosa mulut yang dapat
dibedakan dengan sisa susu. Infeksi ini dapat meluas ke saluran
terutama di lipatan kulit, bahkan ke berbagai alat dalam.
Penyebab
 Infeksi melalui jalan lahir pada ibu yang
menderita kandidosis vagina (Candida
albicans)
 Infeksi silang dari penderita kandidiasis lain
 Candida albicans dapat menyebabkan infeksi
apabila ada faktor predisposisi
 Peralatan minum terutama yang
menggunakan PASI
 Bayi yang mendapatkan terapi antibiotika
atau immunosupresi
6. Diaper Rush (Ruam popok)
 Diaper Rush adalah ruam kulit akibat radang pada daerah
yang tertutup popok, yaitu pada alat kelamin, sekitar
dubur, bokong, lipatan paha dan perut bagian bawah.
Berupa bercak-bercak iritasi kemerahan, kadang menebal
dan bernanah.
Penyebab
 Sering terjadi pada usia 9-12 bulan, tidak sering
mengganti pampers, modifikasi diet
 Kebersihan kulit yang tidak terjaga
 Udara atau suhu lingkungan yang teralu panas
atau lembab
 Kulit bayi masih peka sehingga mudah iritasi
 Popok yang basah karena urin dan feses yang
tidak segera diganti (enzim protease dan lipase)
 Infeksi jamur Candida albicans dan infeksi
bakteri Staphylococcus menyebabkan perubahan
sistem imun
 Popok yang mengiritasi akibat sabun, karet,
plastik dan detergen yang keras
7. Bisulan
 Bisul adalah infeksi kulit yang disebabkan
oleh staphylococcus profunda yang
berbentuk nodul-nodul lemak eritematosa
dan letaknya didalam, biasanya daerah
muka, pantat, leher, ketiak dan lain-lain.
 Nodul ini mengandung cairan yang dalam
waktu beberapa hari akan mengeluarkan
bahan nekrotik bernanah.
7. Penangan Bisulan
 Menjaga kebersihan badan
 Memberikan kompres dengan air panas
(hangat) 20-30 menit, 3-4x sehari, yang
dapat meningkatkan sirkulasi darah ke
tempat tersebut.
 Memberikan sabun anti bakteri atau
antibiotik topikal (salep atau krim) pada
bisul
 Menjelaskan pada orangtua bahwa jangan
pernah memencet atau mencoba
memecahkan bisul karena bisa memperburuk
dan menyebarkan infeksi
8. Miliariasis atau Biang Keringat
 Miliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan
kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang
timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan
saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang
tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.
Faktor penyebab
 Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara
yang kurang
 Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak
menyerap keringat
 Aktivitas yang berlebihan
 Setelah menderita demam atau panas
8. Penangan Miliariasis atau Biang Keringat
 Atur sirkulasi ruangan
 Kurangi menyentuh area biang keringat
 Memakai pakaian yang nyaman, tipis, dan longgar
 Pastikan tubuh bayi mendapatkan udara sejuk
 Hindari menggendong bayi sesering mungkin
 Menghentikan pemakaian sabun dan perawatan tubuh yang
mengandung pewangi.
 Hindari produk kulit mengandung minyak mineral
 Beri asupan gizi cukup
Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau
lebih per hari, disertai perubahan tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada bayi
dan anak yang sebelumnya tampak sehat
Penyebab
 Bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman
patogen saat dilahirkan
 Infeksi silang oleh petugas kesehatan dari bayi lain yang
mengalami diare, hygiene dan sanitasi yang buruk
 Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan

 Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun,


alergi)
 Infeksi kuman E. Coli, Salmonella, Echovirus,
Rotavirus dan Adenovirus
 Sindroma malabsorbsi (karbohidrat, lemak, protein)
 Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)
 Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR,
immunosupresi, terapi antibiotik)
 Intoleransi lemak, disakarida dan protein hewani

Penanganan
 Memberikan asi dan cairan elektrolit yang cukup

 Memberikan suplemen zinc


 Memberikan probiotik
 Memberikan Mpasi jika bayi sudah makan
10. Konstipasi
Konstipasi/sembelit adalah keadaan dimana anak jarang
sekali buang air besar dan kalau buang air besar keras
Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)

Penyebab
 Kurang makanan yang tinggi serat
 Kurang cairan
 Obat/zat kimiawi
 Kelainan hormonal/metabolik
 Kelainan psikososial
 Perubahan mikroflora usus
 Perubahan/kurang exercise
 Nyeri karena tinja keras
Tanda dan gejala
 Frekuensi BAB kurang dari normal
 Gelisah, cengeng, rewel
 Menyusu/makan/minum kurang
 Feases keras

Penatalaksanaan
 Banyak minum
 Makan makanan yang tinggi serat (sayur dan buah)
 Latihan
 Cegah makanan dan obat yang menyebabkan konstipasi
 ASI lebih baik dari susu formula
 Enema perotal/peranal
 Kolaborasi untuk intervensi bedah jika ada indikasi
 Perawatan kulit peranal
11. Infeksi Neonatal Conjunctivitis pada Bayi Baru Lahir

Neonatal Conjunctivitis adalah


mata merah pada bayi baru
lahir yang disebabkan oleh
iritasi, pembuluh air mata yang
diblokir, atau infeksi.
Banyak organisme bisa
menyebabkan infeksi pada mata
Gejala : bayi yang baru lahir. Yang
berdarah dari mata bayi, paling umum dengan infeksi
nanah-berair dari mata bakteri yang serius dapat
bayi, bengkak, kelopak menyebabkan kerusakan mata
mata merah. adalah gonore (Neisseria
gonorrhea) dan klamidia
(Chlamydia trachomatis), yang
dapat ditularkan dari ibu ke
anak saat melahirkan.
12. Bayi Meninggal Mendadak

 Kasus Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian

bayi mendadak saat tidur, kerap tidak dapat diduga dan

umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir hingga usia satu

bulan.

 Berdasarkan Journal Compilation of Foundation Acta Pediatrica,

sebanyak 90 persen kasus SIDS disebabkan gangguan

pernapasan akibat posisi tidur yang salah, tersedak saat tidur,

keracunan asap, dan perlengkapan bayi yang menutupi saluran

pernapasan. Namun, beberapa waktu lalu, para peneliti

menemukan rendahnya daya tahan tubuh bayi terhadap bakteri

dan virus menjadi faktor tambahan penyebab SIDS.


Walaupun kejadian SIDS di Indonesia tidak marak, bukan
berarti Anda tidak peduli pada kasus ini. Untuk mencegah
SIDS terjadi, berikut adalah hal-hal yang harus Anda
perhatikan saat newborn akan tidur :

1. Pastikan posisi tidurnya terlentang, tidak tengkurap, dan


tidak menghadap kiri karena akan menekan pembuluh
jantungnya. Hal ini dilakukan karena bayi yang baru lahir,
perkembangan ototnya belum mampu menopang secara
penuh tubuh dan kepalanya.

2. Hindari bayi dari lingkungan yang berasap karena dapat


membuat bayi mengalami sesak napas.

3. Pastikan wajahnya tidak tertutup bantal, selimut, ataupun


guling kecilnya.
4. Sedapat mungkin usahakanlah agar bayi
mendapatkan ASI, karena ASI memiliki antibodi
yang dapat memperkecil risiko infeksi saluran
pernapasan atas pada bayi. Perhatikan pula saat
Si Kecil tidur setelah menyusu, pastikan bahwa ia
tidak tersedak ataupun gumoh.
5. Hindari membaringkan bayi di bantal atau
matras yang terlalu empuk.
Jaga bayi agar ia tidak terlalu kepanasan saat
tidur. Tidurlah di dekatnya untuk mempermudah
pengawasan di malam atau siang hari
Asuhan Neonatus Dengan Jejas Persalinan

Jejas lahir merupakan


istilah untuk
menunjukkan trauma 1. Caput Suksadenum
mekanik yang dapat
dihindari atau tidak
dapat dihindari, serta
trauma yang dialami bayi
selama kelahiran dan
persalinan. Beberapa
macam jejas persalinan
yang akan dibahas,
antara lain : caput
suksedeneum,
cepalhaematom
Caput suksadenum
adalah
pembengkakan dapat hilang pada
yang pada kulit beberapa hari yaitu
kepala bayi saat hari pertama dan
ketiga, sehingga
lahir.
tidak diperlukan
terapi. Tetapi jika
terjadi ekimosis
yang luas, dapat
diberikan indikasi
fototerapi untuk
kecenderungan
hiperbilirubin.
2. Cepalhaematoma

Cepalhaematoma adalah

pembengkakan pada daerah


 Sepalhematoma
kepala bayi yang disebabkan dapat sembuh
karena adanya penumpukan darah dalam waktu 2
dibawah kulit kepala. Hematoma minggu hingga 3
atau penumpukan darah dapat bulan, tergantung
terjadi karena : Proses Persalinan pada ukuran
lama perdarahannya
.
2. Cepalhaematoma

Gejala

 Kelainan pada bentuk kepala bayi  Memberikan vit K


muncul 6-8 jam setelah lahir
 Pemeriksaan
 Adanya pelunakan pada daerah

saat palpasi laboratorium seperti


 Adanya pembengkakan yg terbatas hematokrit
tidak sampai melewati sutura
 Foto thorax
 Lokasi pembengkakan menetap

dan batas yang jelas  Observasi ketat


 Kulit kepala tampak kemerahan

akibat berisi darah

 Benjolan dapat membesar hingga

hari ketiga
3. TRAUMA PLEKSUS BRAKIALIS 4. Fraktur klavikula

 Jejas pada pleksus brakialis  Tanda dan gejala yang


dapat menyebabkan paralisis tampak pada bayi yang
lengan atas dengan atau mengalami fraktur klavikula
tanpa paralisis lengan bawah antara lain : bayi tidak dapat
atau tangan, atau lebih lazim menggerakkan lengan secara
bebas pada sisi yang terkena,
paralisis dapat terjadi pada
krepitasi dan
seluruh lengan. Jejas pleksus ketidakteraturan tulang,
brakialis sering terjadi pada kadang-kadang disertai
bayi makrosomik dan pada perubahan warna pada sisi
penarikan lateral dipaksakan fraktur, tidak adanya refleks
pada kepala dan leher moro pada sisi yang terkena,
adanya spasme otot
selama persalinan bahu pada
sternokleidomastoideus yang
presentasi verteks atau bila disertai dengan hilangnya
lengan diekstensikan depresi supraklavikular pada
berlebihan diatas kepala daerah fraktur.
pada presentasi bokong serta
adanya penarikan berlebihan
pada bahu.
5. Fraktur humerus

 Pada fraktur humerus ditandai dengan tidak adanya

gerakan tungkai spontan, tidak adanya reflek moro.

 Penangan pada fraktur humerus dapat optimal jika

dilakukan pada 2-4 minggu dengan imobilisasi tungkai yang

mengalami fraktur.

 
THANK YOU
FOR ATTENTION . . . .

Anda mungkin juga menyukai