Kelas : 2B
1. Perdarahan Pervagina
Perdarahan pervaginam 500 ml atau lebih, sesudah anak lahir atau setelah kala IIIPerdarahan
ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan terutama di dua jam pertama. Kalau terjadi
perdarahan, maka tinggi rahim akan bertambah naik, tekanan darah menurun, dan denyut nadi
ibu menjadi cepat. Perdarahan pasca persalinan adalah komplikasi yang terjadi pada tenggang
waktu di antara persalinan dan masa pasca persalinan. Faktor predisposisi antara lain adalah
anemia, yang berdasarkan prevalensi di Negara berkembang merupakan penyebab yang paling
bermakna kejadian perdarahan pasca persalinan.
Penatalaksanaannya :
a. Hubungi bantuan medis/ tim paramedis, bergantung pada lingkungan
b. Massage uterus jika kontaksi masih dapat dipalpasi
c. Keluarkan setiap bekuan darah
d. Berikan obat oksitosin melalui IV atau IM
e. Simpan semua pembalut atau sprei yang kotor untuk mengkaji volume kehilangan
darah
f. Rujuk ke rumah sakit setelah kondisi stabil jika perdarahannya berat
g. Jika perdarahan menetap, diskusikan tentang pilihan terapi: antibiotic konservatif,
2. Infeksi
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman
kedalam alat - genital genital pd wktu persalinan dan nifas, Demam dalam nifas sering
disebabkan infeksi nifas, ditandai dengan suhu 38 °C yg terjadi selama 2 hari berturut-turut.
Infeksi nifas bisa disebabkan karena kuman,kuman tersebut dapat berasal dari eksogen dan
endogen seperti: streptococcus, bacil coli dan staphylococcus. Gelaja infeksi ini meliputi deman,
Sakit di daerah infeksi, warna kemerahan dan Fungsi organ terganggu.
Penatalaksanaannya :
a. Berikan infus
b. Berikan antibiotika
c. Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut
6. Kelainan Payudara
a. Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu)
hingga puting susu pun mengalami sumbatan.
Penatalaksanaannya :
Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra
atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada bagian payudaranya
Ajarkan ibu mengosongkan payudara dengan sering menyusui ke bayi atau jika
payudara nyeri ditekan dapat menggunakan pompa
Meningkatkan asupan cairan, tirah baring, konsumsi analgesic untuk
meningkatkan kenyamanan, lakukan kompres dingin atau hangat untuk
meredakan nyeri dll.
b. Kelainan puting susu adalah keadaan tidak normal dimana puting susu yang normal
memiliki ciri-ciri khas dengan bentuk yang silendris, menonjol keluar dari permukaan
umum payudara ibu di sebabkan oleh duktus laktiferus yang bermuara langsung pada
cekungan daerah areola. Puting susu yang mengalami inverso yang sangat parah harus
dilakukan penarikan menggunakan jari-jari tangan. Kelainan puting susu meliputi puting
susu datar atau terbenam , puting susu tidak lentur , dan puting susu lecet .
Penatalaksanaannya :
Usahakan puting menonjol keluar dengan cara menarik dengan tangan (gerakan
Hoffmann) atau pompa puting susu.
Kalau tetap tidak bisa,usahakan agar tetap disusui dengan sedikit penekanan pada
bagian areola dengan jari sehingga membentuk "dot" ketika memasukkan puting
susu ke dalam mulut bayi
Kalau rasa nyeri dan luka tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayinya
Tidak menggunakan BH yang ketat
c. Galaktokel merupakan massa berisi susu yang tersumbat apada duktus laktiferus.
Galaktokel dapat terjadi pada ibu yang baru sedang menyusui. Diagnostik bandingnya
adalah kista berisi cairan, fibrioadenoma dan kanker payudara.
Penatalaksanaannya :
Payudara dikompres dengan air hangat setelah itu bayi disusui.
Payudara dipijat(massage), setelah itu bayi disusui.
Bayi disusui lebih sering.
Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat
d. Kelainan sekresi asi , Bisa karena minumnya kurang banyak atau makannya, atau ibunya
kurang confident karena faktor psikologi juga berpengaruh. Makin cemas, makin tak
keluar ASI-nya. Itu sebab, dalam memberikan ASI harus di ruangan yang tenang.
Penatalaksanaanya :
Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah dilahirkan
Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand
Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan bayi
Perawatan payudara pasca persalinan