Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lidya Kusuma Putri

Kelas : 2B

Komplikasi Masa Nifas Dan Penatalaksanaannya

1. Perdarahan Pervagina
Perdarahan pervaginam 500 ml atau lebih, sesudah anak lahir atau setelah kala IIIPerdarahan
ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan terutama di dua jam pertama. Kalau terjadi
perdarahan, maka tinggi rahim akan bertambah naik, tekanan darah menurun, dan denyut nadi
ibu menjadi cepat. Perdarahan pasca persalinan adalah komplikasi yang terjadi pada tenggang
waktu di antara persalinan dan masa pasca persalinan. Faktor predisposisi antara lain adalah
anemia, yang berdasarkan prevalensi di Negara berkembang merupakan penyebab yang paling
bermakna kejadian perdarahan pasca persalinan.
Penatalaksanaannya :
a. Hubungi bantuan medis/ tim paramedis, bergantung pada lingkungan
b. Massage uterus jika kontaksi masih dapat dipalpasi
c. Keluarkan setiap bekuan darah
d. Berikan obat oksitosin melalui IV atau IM
e. Simpan semua pembalut atau sprei yang kotor untuk mengkaji volume kehilangan
darah
f. Rujuk ke rumah sakit setelah kondisi stabil jika perdarahannya berat
g. Jika perdarahan menetap, diskusikan tentang pilihan terapi: antibiotic konservatif,

2. Infeksi
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman
kedalam alat - genital genital pd wktu persalinan dan nifas, Demam dalam nifas sering
disebabkan infeksi nifas, ditandai dengan suhu 38 °C yg terjadi selama 2 hari berturut-turut.
Infeksi nifas bisa disebabkan karena kuman,kuman tersebut dapat berasal dari eksogen dan
endogen seperti: streptococcus, bacil coli dan staphylococcus. Gelaja infeksi ini meliputi deman,
Sakit di daerah infeksi, warna kemerahan dan Fungsi organ terganggu.
Penatalaksanaannya :
a. Berikan infus
b. Berikan antibiotika
c. Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut

3. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur


Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia.
Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5).
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan kabur. Gejala-
gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum, bila disertai dengan tekanan
darah yang tinggi.
Penatalaksanaannya :
a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, dan pernafasan).
c. Jika pernafasan dangkal periksa, bebaskan jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter per
menit

4. Pembengkakan di Wajah dan Ekstremitas


Pembengkakan pada wajah dan ekremitas merupakan salah satu gejala dari adanya
preeklampsi walaupun gejala utamanya adalah protein urine. Hal ini biasanya terjadi pada akhir-
akhir kehamilan dan terkadang masih berlanjut sampai ibu postpartum. Oedem dapat terjadi
karena peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal dan tekanan dari pembesaran
uterus pada vena cava inferior ketika berbaring.
Oedema (oedema) atau merupakan meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan
ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam
sela-sela jaringan dan rongga serosa (jarinagn ikat longgar dan rongga badan). Oedema dapat
bersifat setempat (local) dan umum (general).
Penatalaksanaannya :
a. Periksa adanya varises
b. Periksa kemerahan pada betis
c. Periksa apakah tulang kering,pergelangan kaki, kaki oedema

5. Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih


Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam vesika
sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural atau spinal. Sensasi
peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman yang ditimbulkan
oleh episiotomi yang lebar, laserasi periuretra atau hematoma dinding vagina. Setelah melahirkan
terutama saat infuse oksitosin dihentikan terjadi diuresis yang disertai peningkatan produksi
urine dan distensi kandung kemih, Overdistensi yang disertai kateterisasi untuk mengeluarkan air
yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
Penatalaksanaannya :
a. Istirahat baring
b. Rehidrasi per oral atau infus
c. Kompres
d. Jika ada syok, segera beri pengobatan. Sekalipun tidak jelas gejala syok, harus waspada
untuk menilai berkala karena kondisi dapat memburuk dengan cepat.

6. Kelainan Payudara
a. Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu)
hingga puting susu pun mengalami sumbatan.
Penatalaksanaannya :
 Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra
atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada bagian payudaranya
 Ajarkan ibu mengosongkan payudara dengan sering menyusui ke bayi atau jika
payudara nyeri ditekan dapat menggunakan pompa
 Meningkatkan asupan cairan, tirah baring, konsumsi analgesic untuk
meningkatkan kenyamanan, lakukan kompres dingin atau hangat untuk
meredakan nyeri dll.
b. Kelainan puting susu adalah keadaan tidak normal dimana puting susu yang normal
memiliki ciri-ciri khas dengan bentuk yang silendris, menonjol keluar dari permukaan
umum payudara ibu di sebabkan oleh duktus laktiferus yang bermuara langsung pada
cekungan daerah areola. Puting susu yang mengalami inverso yang sangat parah harus
dilakukan penarikan menggunakan jari-jari tangan. Kelainan puting susu meliputi puting
susu datar atau terbenam , puting susu tidak lentur , dan puting susu lecet .
Penatalaksanaannya :
 Usahakan puting menonjol keluar dengan cara menarik dengan tangan (gerakan
Hoffmann) atau pompa puting susu.
 Kalau tetap tidak bisa,usahakan agar tetap disusui dengan sedikit penekanan pada
bagian areola dengan jari sehingga membentuk "dot" ketika memasukkan puting
susu ke dalam mulut bayi
 Kalau rasa nyeri dan luka tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayinya
 Tidak menggunakan BH yang ketat
c. Galaktokel merupakan massa berisi susu yang tersumbat apada duktus laktiferus.
Galaktokel dapat terjadi pada ibu yang baru sedang menyusui. Diagnostik bandingnya
adalah kista berisi cairan, fibrioadenoma dan kanker payudara.
Penatalaksanaannya :
 Payudara dikompres dengan air hangat setelah itu bayi disusui.
 Payudara dipijat(massage), setelah itu bayi disusui.
 Bayi disusui lebih sering.
 Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat
d. Kelainan sekresi asi , Bisa karena minumnya kurang banyak atau makannya, atau ibunya
kurang confident karena faktor psikologi juga berpengaruh. Makin cemas, makin tak
keluar ASI-nya. Itu sebab, dalam memberikan ASI harus di ruangan yang tenang.
Penatalaksanaanya :
 Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah dilahirkan
 Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand
 Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan bayi
 Perawatan payudara pasca persalinan

7. Kehilangan Nafsu Makan dalam Waktu yang Lama


Sesudah anak lahir ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas karena kehabisan tenaga.
Hendaknya lekas berikan minuman hangat, susu, atau teh yang bergula. Apabila ibu
menghendaki makanan, berikanlah makanan yang sifatnya ringan walaupun dalam persalinan
lambung dan alat pencernaan tidak langsung turut mengadakan proses persalinan, tetapi sedikit
atau banyak pasti dipengaruhi proses persalinannya, Sehingga alat pencernaan perlu istirahat
guna memulihkan keadaannya kembali. Penyebab hilangnya nafsu makan pada si ibu, yaitu :
a. Ibu post partum blues,
b. Kurangnya dukungan dari keluarga (terutama suami),
c. Keadaan ekonomis yang tidak mendukung, dan
d. Kurang istirahat.
Penatalaksanaanya :
a) Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri
b) Anjurkan ibu untuk makan yang segar dan bervariasi setiap hari, yaitu: Makan sumber
protein nabati dan hewani, seperti: daging, telur, kacang-kacangan dan ayam.
c) Makanan sumber kerbohidrat, seperti: beras, jagung, kentang, dan ubi.
d) Sayuran (sperti: bayam, kangkung) dan buah-buahan (seperti : jeruk, pepaya, pisang
dan mangga)
e) Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering

8. Rasa Sakit, Merah, Lunak dan/atau Pembengkakan di Kaki


Selama masa nifas, dapat terbentuk thrombus sementara pada vena - vena manapun di pelvis
yang mengalami dilatasi, dan mungkin lebih sering mengalaminya.
Faktor predisposisi :
a. Obesitas
b. Peningkatan umur maternal dan tingginya paritas
c. Riwayat sebelumnya mendukung
d. Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada keadaan
pembuluh vena.
e. penyakit jantung
Penatalaksanaannya :
a) Posisi tidur yang baik selama hamil dan pengeluaran cairan secara teratur akan dapat
mengurangi pembengkakan pada kaki.
b) Menganjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah
buang air kecil ketika ada rasa sakit pada pada jahitan ibu pada masa nifas
c) Memberikan dukungan emosional kepada ibu, serta keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai