Anda di halaman 1dari 32

By. Susmita, SST, M.

Kes
 Mahasiswa mampu menjelaskan neonatus
dan bayi dengan masalah penyerta dan
penatalaksanaannya.
1. Bercak Mongol
2. Hemangioma
3. Ikterik
4. Muntah dan Gumoh
5. Oral Trush
6. Diaper Rush
7. Seborrhea
8. Bisulan
9. Milliariasis
10. Diare
11. Obstipasi atau Konstipasi
12. Infeksi atau Sepsis Neonatorum
13. Sindrom Kematian Mendadak
 Suatu pigmentasi datar yg berwarna biru-
kehitaman, hijau kebiruan/abu kebiruan yg biasa
terdapat pd daerah punggung & bokong.
 90% bercak mongol pd bayi Amerika,Asia,Hispanik
& Afrika.
 Bercak mongol berisi adanya sel melanosit yg
mengandung melanin pd lapisan dermis sebelah
dalam/sekitar folikel rambut.
 Gejala Klinis :
Luka seperti pewarnaan
Daerah pigmentasi memiliki tekstru kulit yang normal
Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
Biasanya akan menghilang dlm hitungan bulan/tahun.
Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.
 Penatalaksanaan :
 Memberikan konseling pada orang tua bayi.
 Bercak akan hilang dengan sendirinya dalam
beberapa tahun pertama/ pd 1-4 tahun.
 Bila bercak mongol berlanjut sampai dewasa
pengobatan dapat dilakukan dengan sinar laser
dengan alasan estetika.
 Suatu tumor jaringan lunak/tumor vaskular jinak
akibat proliferasi dari pembuluh darah yg tidak
normal & dpt terjadi pd setiap jaringan
pembuluh darah.
 Penyebab : masih belum jelas.
 Tumor jinak sering dijumpai pada bayi dan
sebagian besar tidak memerlukan terapi.
 Sebagian kasus hemangioma terlihat pd BBL &
pd anak < 1th (5-10%) dan ada juga yg muncul 1-
2 bulan stlh lahir (70%)
1. Hemangioma Kapiler : 2. Hemangioma Karvenosa :
kumpulan beberapa nervus Merupakan penonjolan
simplek, tampak berupa pembuluh darah tidak
tonjolan berwarna merah berbatas tegas, berwarna
cerah,tegang, dan merah atau keunguan, akibat
pelebaran pembuluh darah
berbentuk lobular, dan merupakan bawaan lahir.
berbatas tegas, dan pada Jarang mengadakan involusi
waktu di raba terasa keras. spontan.
Involusi spontan ditandai Beberapa hemangioma
dengan warna pucat- karvenosa akan membentuk
menghilang. luka terbuka dan mengalami
Perkembangannya mulai perdarahan yang kemudian
dari titik kecil-membesar- sebagian akan menghilang.
regenarasi.
 Bila hemangioma mengganggu, dapat
diperkecil dengan memberikan kortikosteroid
oral.
 Setelah dilakukan observasi dapat
dihilangkan dengan laser.
 Merupakan suatu keadaan yang menyerupai
penyakit hati yg terdapat pada BBL akibat
terjadinya hiperbilirubinemia. Bayi cukup bulan
sebanyak 25-50% dan 80% pada bayi berat lahir
rendah.
 Penyebab : Prahepatik (ikterus hemolitik),
Pascahepatik (obstruktif), dan Hepatoseluler
(ikterus hepatik).
 Gambaran klinis : ada perubahan pada warna kulit
dan sklera yang menjadi kuning.
1. Ikterus Fisiologis : timbul pd 2. Ikterus Patologis : terjadi
hari ke-2 dan ke-3 stelah bayi dalam 24 jam pertama,kadar
lahir, kadar bilirubin indirect bilirubin indirect melebihi
tdk > 10mg% pd neonatus 10mg% pd neonatus ckp
ckp bulan, & 12,5 mg% pd bulan & melebihi 12,5 mg%
neonatus kurang bulan, pd neonatus < bulan,
kecepatan peningkatan kadar peningkatan bilirubin
bilirubin tidak > 5 mg% /hari, melebihi 5 mg%/hari, ikterus
kadar bilirubin direct tidak > menetap ssdh 2 mgg
1mg%, ikterus akan hilang pertama, kadar bilirubin
pada 10 hari pertama, tidak direct > 1mg%, dan
terbukti mpunyai hubungan mempunyai hubungan dg
dg kdan patologis. proses hemolitik.
Daerah Luas Ikterus Kadar Bilirubin
(mg%)
1 Kepala dan Leher 5
2 Daerah 1 + badan 9
bagian atas
3 Daerah 1,2 + badan 11
bagian bawah dan
tungkai
4 Daerah 1,2,3 + lengan 12
dan kaki di bawah
tungkai
5 Daerah 1,2,3,4 + 16
tangan dan kaki
 Ikterus fisiologis :  Hiperbilirubinemia sedang
memberikan ASI sedini & : berikan ASI secara
sesering mungkin, jemur adekuat,lakukan
bayi dibwh sinar matahari pencegahan
dg kondisi telanjang slm 30 hipotermi,letakkan bayi
mnt, 15 menit posisi ditmpt yg ckp sinar
telentang dan 15 mnt matahari ± 30 menit
posisi tengkurap, berikan selama 3-4 hari,
asupan mknan bergizi pemeriksaan ulang 2 hari
tinggi bg ibu, kmudian, segera rujuk jka
kdn bayi bertambah parah
serta mengeluarkan feses
brwrna putih keabu-abuan
seperti dempul.
 Hiperbilirubinemia berat : informed consent pd
keluarga segera merujuk bayi, slm merujuk berikan
ASI secara adekuat, pencegahan hipotermi, bila
mungkin ambil contoh darah ibu sebanyak 2,5 ml.
 Muntah : keluarnya kmbl sbgian besar/slrh isi lambung stlh
bbrp saat/lama maknan msk lambung disertai kontraksi
lambung & abdomen.
 Penyebab muntah : adanya kelainan kongenital
sal.pencernaan (atresia esofagus, hirschprung), iritasi
lambung, cara memberi makan/minum salah dan keracunan.
 Gumoh : keluarnya kembali/tumpah susu di telan setelah/
saat minum susu dalam jumlah sedikit. Penyebab : bayi
sudah kenyang, posisi menyusui yg salah, tergesa-gesa saat
memberikan susu.
MUNTAH GUMOH

 Kaji faktor penyebab dan  Perbaiki teknik menyusui.


sifat muntah.  Perhatikan posisi botol saat
 Berikan pengobatan sesuai memberikan susu.
pd faktor penyebab.  Sendawakan bayi setelah
 Ciptakan suasana tenang.
 Perlakukan bayi dg baik &
disusui.
hati-hati.  Lakukan teknik menyusui
 Diet yang sesuai dan tidak yg benar.
merangsang muntah.
 Berikan antiemetik .
 Segera rujuk
 Infeksi pada membran mukosa mulut karena
Jamur Candidiasis ditandai dengan bercak
putih dan plak-plak berkeping pada mulut
dan sukar dihilangkan. Gejala :
 Pengobatan Oral Trush :
 Mencuci tangan sebelum tindakan.
 Membersihkan mulut dengan jari di balut
kain/kasa bersih menggunakan air hangat
 Olesi mulut dengan nistatin oral atau
(gentian violet 3x/hari).
 Anjurkan ibu mengolesi payudara dengan
gentian violet/nistatin setiap selesai
menyusui selama bayi diobati.
 Anjurkan ibu menjaga kebersihan botol susu.
 Jaga kebersihan mulut bayi dengan
memastikan tidak ada susu pada mulut
setelah menyusui, terutama sebelum tidur.
 Ruam popok yang disebabkan kontak terus menerus dengan
lingkungan yang tidak baik, biasanya ditandai eritema pada
daerah bokong, lipatan paha, alat genetalia, perut bawah.
 Penyebab : kebersihan kulit tidak dijaga, popok basah tidak
segera diganti, udara lingkungan lembab, alergi
karet/plastik/deterjen.
 Biarkan daerah diaper rush terbuka jaga tetap kering.
 Membersihkan daerah iritasi dengan kapas
mengandung minyak.
 Segera bersihkan dan keringkan setelah bayi BAK/BAB.
 Atur posisi tidur agar daerah iritasi tidak tertekan.
 Perhatikan kebersihan kulit bayi.
 Bila bayi alergi hindari faktor penyebab.
 Rendamlah pakaian/celana yg terkena urine dalam air
yang dicampur acidum borium ttpi jgn berikan sabun
cuci segera bilas dan keringkan.
 Radang berupa sisik yg berlemak berwarna merah
dan kuning, ruam berkulit keras yang terjadi pada
kepala wajah dan bagian tubuh lainnya.
 Penyebab belum diketahui secara pasti.
 Penatalaksanaan :
 Seborrhoe dapat hilang dengan sendirinya.
 Bila seborrhoe masih ringan olesi baby oil dan
shampoo antiseptik.
 Anjurkan ibu menjaga kebersihan tubuh bayi (mandi
2x sehari dan shampoo, gunakan pakaian menyerap
keringat, hindari udara lembab).
 Pembengkakan pada kulit, berwarna merah dan nyeri
tekan. Penyebab: iritasi pd kulit, daya tahan tubuh yg
rendah dan bakteri stapylococus aureus.
 Tanda dan gejala : nyeri pd daerah ruam dan berndenyut-
denyut.
 Penatalaksanaan:
 Sebagian besar bisulan akan sembuh sendiri
 Bila bisulan mengganggu kompres dengan air hangat 15
mnt, 1-2x
 Jika bisulan mengandung nanah jangan memerah nanah
karena dapat menyebabkan bisulan tempat lain.
 Bila bisul pecah jaga tetap bersih dan kering.
 Rujuk bila bisul bertambah parah/terjadi demam.
 Biang keringat atau dermatosis karena retensi keringat
disebabkan karena tersumbatnya pori kel.keringat.
 Penyebab : udara yg panas dan lembab, adanya infeksi
bakteri.
 Ada 2 jenis miliariasis : 1.Milliariasis Kristalina (keringat
dapat keluar di stratum korneum, terdapat vesikel
menyerupai titik embun yang mudah pecah krn gesekan),
2.Milliariasis Rubra (keringat merembes dalam epidermis,
tampak vesikel, papula dan eritema, biasanya gatal dan
pedih)
 Jaga kebersihan tubuh bayi.
 Gunakan pakaian yg menyerap keringat & tidak terlalu
sempit.
 Segera ganti pakaian yang dan kotor.
 Mengurangi produksi keringat dan berikan bedak
kocok/lotion bersifat mendinginkan, disinfektan, anti gatal.
 Berikan bedak salisil 2% dan mentol 0,5-2%.
 BAB yg tidak normal/feces encer yang frekuensinya lebih
dari biasanya (>4x pada neonatus dan >3x bayi 1 bln.
 Penyebab:
 Enteral : bakteri (E.Coli, Salmonella,Shigella
campylobacter),Virus(enterovirus,coxsackie,poliomyelitis),Pa
rasit (cacing,protozoa,jamur).
 Parenteral :otitis media akut
(OMA),tonsilofaringitis,bronkopneumonia,ensefalitis)
 Makanan : keracunan dan alergi.
 Psikologis : takut atau cemas
 Tanda dan gejala : cengeng rewel,gelisah, suhu
meningkat,nafsu makan↓,feces cair &
berlendir,anus lecet,dehidrasi,BB↓,turgor
kulit↓,mata & ubun-ubun cekung serta selaput
lendir, mulut & kulit kering.
 Bila diare tanpa dehidrasi, tanpa demam,
nafsu makan baik cukup dengan memberikan
ASI.
 Bila diare disertai muntah berikan oralit
setiap muntah.
 Bila diare berat tiap jam disertai dehidrasi
segera rujuk.
 Tidak BAB selama 3 hari/lebih dikarenakan otot pada usus besar
mengencang.
 Tanda & Gejala : neonatus tidak mengeluarkan mekonium dlm 36
jam pertama, bayi tdk mngluarkan feces slm 3 hari/lebih,sakit &
kejang pd perut,bising usus yg janggal,trdpt luka pd anus, tidak
enak badan,anoreksia dan sakit kepala, feses besar dan tidak dpt
digerakkan dlm rektum
 Pentalaksanaan :
 Bila bayi hanya mendapat ASI jangan hentikan pemberian ASI, bila
obstipasi krn mendapat susu formula baru berikan susu formula
lama.
 Bila bayi tlh mndpt makanan tmbhan berikan makanan serat
tinggi dan tambahan konsumsi air.
 Bila obstipasi berat rujuk ke dokter anak untuk mendapat obat
pencahar.
 Sepsis neonatorum aldh infeksi berat dg gejala
sistemik dan tdpt bakteri dalam darah. Merupakan
penyebab kematian utama neonatus.
 Penyebab :
 Masa antenatal : melalui plasenta ibu masuk sirkulasi
darah janin (rubela,
herpes,hepatitis,toksoplasma,sifilis)
 Masa intranatal : kuman dari vagina/servik naik,
kuman cairan amnion yang tertelan, saat melewati
jalan lahir (Herpes, GO,Sifilis)
 Postnatal : infeksi dari lingkungan misal : penghisap
lendir, infus, botol minuman/dot.
 Tanda Gejala: latergi, gelisah, gangguan nafas, malas
minum, ubun-ubun cembung,BB turun, muntah dan
diare, demam, adanya nanah, kemerahan, kejang.
 Penanganan :
Berikan posisi semifowler
Lakukan kompres dingin.
Lakukan penanganan sesuai gejala misal
kejang/hipotermi/gangguan nafas.
Jaga kehangatan bayi
Jaga kadar gula darah agar tdk turun dengan ttp
memberikan ASI
Rujuk.
 Kematian bayi secara mendadak, tidak terduga, dengan
alasan tidak jelas meskipun dilakuan otopsi. Peristiwa ini
menggambarkan sindrom kematian bayi mendadak/SIDS
(Sudden Infant Death Syndrom).
 Penyebabnya blm diketahui secara pasti.
 Penanganan kasus SIDS dengan memberikan
support/dukungan psikologik dan emosi pada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai