Anda di halaman 1dari 54

Kelompok 6

L A E L Y N U RF A IZ A H
N A D H I FA T U N K H U L A I D A H
TATING SUSILAWATI
Bercak Mongol

 Bercak mongol adalah bercak yang berwarna biru yang


biasanya terlihat di bagian atau daerah sakral, walaupun
kadang terlihat di bagian tubuh lain. Bercak ini biasanya
terlihat di daerah posterior paha, tungkai, punggung, bahu,
dan bokong.
Penatalaksanaan

 Subyektif: Orang tua bayi mengatakan sejak lahir pada


punggung bayinya terdapat bercak berwarna biru
kehitaman dan sampai sekarang belum menghilang, tapi
tidak ada keluhan yang ditimbulkan dari bercak tersebut.
 Obyektif :
Inspeksi : terdapat bercak pada pungung bayi dengan
warna biru kehitaman, bentuk bercak tidak teratur
diameter bercak ± 6 inci.
Palpasi : area bercak datar
Planning

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi.


2. Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang
dimaksud dengan bercak mongol
3. Menjelaskan kepada orang tua bayi bahwa bercak mongol
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
4. Menjelaskan kepada orang tua bayi bahwa bercak mongol
tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan
khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas
5. Menjelaskan kepada orang tua bayi jika ingin melakukan
pengobatan dengan alasan estetika pada bercak mongol
dapat dialkukan pengobatan dengan menggunakan sinar
laser.
Hemangioma
Hemangioma adalah sekelompok
pembuluh darah yang tidak ikut
aktif dalam peredaran darah umum
dan ia muncul di permukaan kulit.
Prevalensi himangeoma ±1-3 %
pada neonatus dan ± 10 % pada bayi
sampai umur 1 tahun. Lokasi
tersering pada kepala dan leher
(60%) dan sekitar 20% nya
merupakan lesi yang multiple.
Kejadian wanita dibanding pria 3 : 1.
Hemangioma terjadi karena adanya
poliferasi (pertumbuhan yang
berlebih) dari pembuluh darah yang
tidak normal, dan bisa terjadi di
setiap jaringan pembuluh darah.
Bentuk Hemangioma dan Letaknya

Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)


Hemangioma kapiler disebut juga strawberry hemangioma (hemangioma
simpleks), terjadi pada waktu lahir atau beberapa setelah lahir.
Hemangioma Kovernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu dibagian dermis dan
subkutis (lapisan pada kulit). Hemangioma kovernosum biasanya
memiliki batas tegas berupa benjolan berwarna merah keunguan.
Hemangioma Campuran
Banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh
bagian bawah), misalnya kaki, paha, dll. Ciri-ciranya tonjolan
berwarna merah kebiruan yang terletak di superficial (permukaan)
dalam atau di organ dalam.
Penatalaksanaan

Subyektif :
 Orang tua mengatakan bayinya lahir prematur.
 Orang tua mengatakan sejak lahir pada paha bagian kiri bayinya
terdapat benjolan berwarna merah keunguan yang semakin lama
semakin besar.
 Orang tua mengatakan tidak ada keluhan yang ditimbulkan akibat
benjolan tersebut.
Obyektif :
 Inspeksi : Pada paha kiri bayi terdapat benjolan berwarna merah
keunguan, batas tegas, ukuran kurang lebih 6 inci.
 Palpasi : area benjolan tidak datar, keras, ditekan mengempis dan
menggembung kembali setelah dilepas.
 Assesment : Hemangioma
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi.


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang dimaksud
dengan hemangioma.
Menjelaskan pada orang tua bayi bahwa hemangioma dapat ditangani
dengan cara :
Konservatif
Cara aktif : Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif
Pembedahan
Radiasi, pengobatan ini sudah tidak dilakukan lagi karena penyinaran
berakibat kurang baik untuk anak-anak.
Obat sklerotik
 
Ikhterus
 Ikhterus adalah perubahan warna kulit atau sklera mata (normal
berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin
dalam darah
 Ikhterus pada bayi yang baru lahir dapat merupakan hal yang fisiologis,
terdapat pada 25% - 50% pada bayi yang lahir cukup bulan.
 Tapi juga bisa menjadi patologis misalnya akibat berlawannya rhesus
darah bayi dan ibunya, sepsis (infeki berat), penyumbatan saluran
empedu, dll.
Penatalaksanaan

Subyektif:
 Orang tua mengatakan bayinya umur 2 hari.
 Orang tua mengatakan bayinya terlihat kuning sejak hari ke-2 dilahirkan.
 Orang tua mengatakan tidak ada keluhan yang ditimbulkan dari kuning
tersebut.
Obyektif :
 Inspeksi : terlihat kuning pada bagian permukaan tubuh bayi.
 Palpasi : area datar pada daerah kuning tersebut.
 Assesment : Ikhterus fisiologis
Planning

 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi.


 Menentukan pendekatan penyebab ikhterus pendekatan menggunakan saat
timbulnya ikhterus.
 Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang dimaksud dengan ikhterus
fisiologis.
 Menganjurkan pada orang tua bayi untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya
sesering mungkin.
 Melakukan pencegahan antara lain :
 Pengawasan antenatal yang baik
 Menghindari obat yang meningkatkan ikhterus, contoh : sulfafurazole, novobiosin.
 Pencegahan dan mengobati hipoksia dan neonatus.
 Penggunaan fenol barbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.Imunisasi
 Pencegahan infeksi
 Menganjurkan pada ibu untuk melakukan pengawasan dengan baik, jika dalam waktu
lebih dari 3 hari kuning pada bayinya tidak menghilang, maka harus segara kembali
untuk memeriksakannya pada tenaga kesehatan.
Muntah Gumoh

 Gumoh terjadi karena refleks bayi yang belum sempuran, sedangkan muntah
adalah pengeluaran isi lambung yang disertai dengan kontraksi lambung.
 Baik gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung
bedanya gumoh terjadi seperti ilustrasi air yang mengalir kebawah bisa sedikit
(seperti meludah) atau cukup banyak bersifat pasif dan spontan.
 Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan
kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung.
Planing

Subyektif :
Orangtua mengatakan usia bayinya 1 bulan
Orangtua mengatakan bayinya sering gumoh atau muntah setelah disusuinya.
Objektik :
Inspeksi : pada saat disusui, terlihat bayinya muntah atau gumoh
Planning :
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang dimaksud dengan muntah
gumoh
Hindari memberikan ASI atau susu saat bayi berbaring.
Jaga agar bayi tetap posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
Hindari meletakkan bayi dikursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada
perut.
Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
Kontrol jumlah ASI atau susu yang diberikan
Lanjutan.....


Sendawakan bayi segera setelah menyusu

Cek lubang dot yang akan digunakan untuk memberikan ASI atau susu. Jika
lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar
lubang dot akan mengalir denga cepat yang memungkinkan bayi gumoh.
 Hindari memberikanA SI atau susu ketika bayi sangat lapar, karena bayi akan
tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk
 Jika menyusui, posisi bayi dimiringkan kepala lebih tinggi dari kaki sehingga
membentuk sudut 450 jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.
 Jangan mengangkat bayi saat gumoh muntah
 Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya hal ini justru lebih
baik dari pada cairan kembali dihirup dan masuk kedalam paru-paru karena
bisa menyebabkan radang/infeksi.
 Hindari bayi terdesak.
 
Oral Trush

 Oral trush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut biasanya mukosa dan lidah
dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai
dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang
dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
 Pada umumnya oral trush disebabkan oleh jamur kandida albican yang
ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan (saat bayi baru
lahir)/transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci
tangan yang tidak benar.
Tanda dan Gejala

Tampak bercak keputihan pada mulut seperti bekas susu


yang sulut dihilangkan
Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu.
Mukosa mulut mengelupas
Lesi multiple (luka banyak) pada selaput lendir mulut
sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang
melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi
berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak
yang berlngsung lama hingga beberapa tahun akan
menyerang kulit anak.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Orang tua mengatakan bayinya umur 8 hari.
Orang tua mengatakan pada mulut bayinya terdapat
bercak putih seperti gumpalan susu
Orang tua mengatakan bayinya tidak mau menyusu
Obyektif :
Inspeksi : terlihat bercak putih pada mulut bayi seperti
gumpalan susu
Palpasi : bercak putih tidak dapat dilepas
Assesment : oral trush
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang
dimaksud dengan oral trush
Secara medik dengan memberikan obat anti jamur, misalnya :
Miconazol mengandung moconazol 25mg per ml, dalm gelas
bebas gula.
Gelmiconazol dapat diberikan ke lesi setelah makan
Nystatin tiap pastille mengandung 100 unit nystatin.
Satu pastille harus dihisap perlahan 4 x sehari selama 7-14 hari.
Pastille lebih enak daripada sediaan nystatin lain. Nystatin ini
mengandung gula.
Lanjutan....

Masalah dari oral trush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan
risiko terjadi diare. Upaya agar oral trush tidak terjadi pada bayi
adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan
air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus)
sebelum dipakai.
Lakukan pemeriksaan untuk membedakan trush dari bercak susu
dengan mengorek lidah secara lembut untuk melihat apakah bercak
putih mudah dilepas, sedangkan trush sukar dilepas.
Olesi bercak trus dala mulut bayi dengan larutan nystatin oral atau
gentian violet 0,5 /% 4 x sehari. Lanjutkan sampai 2 hari setelah lesi
menghilang.
Anjurkan ibu mengolesi payudaranya dengan krim nystatin atau
larutan gentatin violet 0,5% setiap kali setelah menyusui selama bayi
diobati.
Diaper rush

Diaper rush (ruam popok) adalah adanya keluhan


bintik merah pada kelamin dan bokong pada bayi
yang mengenakan pampres yang diakibatkan oleh
gesekan-gesekan kulit dengan pampres diaper
rush/ruam popok biasanya dialami oleh bayi berusia
4-15 bulan.
Tanda dan Gejala

Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai


kritaema.
Crupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti
pantat alat kemaluan, perut bawah dan paha atas.
Keadaan lebih parah terdapat : pencipta,
crythamatosa.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Orang tua mengatakan bayinya usia 7 bulan
Orang tua mengatakan pada pantat bayinya terdapat
bintik-bintik merah
Orang tua mengatakan bayinya sering memakai
pampres
Obyektif :
Inspeksi : pantat bayi berwarna kemerahan
Palapasi : ada bintik-bintik pada pantat bayi
Assesment : diaper rush
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang dimaksud dengan
diaper rush
Daerah yang terkena diaper rush, tidak boleh terkena air dan harus
dibiarkan terbuka dan tetap kering
Untuk membersihkan kulit yang iritasi dan menggunakan kapas yang
mengandung minyak.
Segera dibersihkan dan dikeringkan bila anak kencing atau BAB
Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit atau area yang iritasi
Memperhatikan kesehatan kulit dan membersihkan kulit secara
keseluruhan
Memelihara kebersihan pakaian dan alat-alatnya
Pakaian atau celana yang basah oleh air kencing harus direndam di dalam
air dicampur dengan acydumboricum
Lanjutan....

Pencegahan :

Jika menggunakan popok dari kain, sebaiknya terbuat dari bahan katun
yang lembut. Janganlan terlalu ketat menggunakan diaper. Hal ini agar
kulit tidak tergesek.
Sebaiknay perhatikanlah daya tampung dari diaper tersebut.
Cobalah menghindari pemakaian diaper yang terlalu sering.
Janganlah ada sisa urin atau kotoran saat membersihkan kulit bayi karena
kulit yang tidak bersih akan sangat mudah mengalami ruam popok.
Jangan lupa menggunakan sabun jika kulit bayi yang tertutup diaper
terdapat merah dan kasar
Beri krim nystatin pada lesi atau olesi dengan larutan gentian violet 0,5%
setiap mengganti popok, lanjutkan sampai 3 hari setelah lesi menghilang.
Pastikan bahwa popok diiganti setiap basah atau kotor.
Seborrhea

 Sebborhea merupakan kelainan kulit berupa peradangan


superficial dengan papuloskuoamosa yang kronik dengan
tempat predileksi di daerah-daerah seborroik yakni daerah
yang kaya akan kelenjar sebasea, seperti pada kulit
kepala,alis, kelopak mata, naso labial, bibir, telinga, dada,
axilla, umbilikus, selangkangan dan glutea.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Orang tua mengatakan bayinya usia 7 bulan
Orang tua mengatakan pada kulit kepala bayinya
terdapat seperti ketombe.
Obyektif :
Inspeksi : ada sisik pada kulit kepala yang
kemerahan
Palpasi : sisik teraba kasar dan dapat dilepas
Asesment : sebborhea
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi


Menjelaksan kepada orang tua bayi mengenai apa yang dimaksud
dengan sebborhea
Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai :
Umum, hindari semua faktor yang memperberat makanan
berlemak, stres dan emosi. Perawatan rambut dengan dicuci dan
dibersihkan dengan shampo.
Khusus
Sistemik
Anthistamin H1 sebagai penenang dan anti gatal
Vitamin B Complex
Lanjutan.....

Cortikosteroid oral misalnya predmison 20-30mg sehari untuk bentuk


berat
Antibiotik seperti penicilin, eritromisin pada infeksi sekunder
Prefarat azol, misalnya ketokonazol 200 mg per hari
Isotrtionin dapat digunakan pada kasus yang rekalsitran
Narrow band UVB (TL-01) yang cukup aman dan efektif.
Topikal
Cuci rambut dengan selenium sulfida seminggu 2-3 kali scalp
dikeramasi selama 5-15 menit atau dengan larutan salisil 1% atau
larutan belerang 2-4% atau dalam bentuk krim
Kortikosteroid topikal atau krim dapat memberi kesembuhan
sementara
 
Bisulan

 Bisulan (purunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi


seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus
disekitarnya.
 Penyebabnya adalah bakteri stapphylococus tetapi bisa juga
disebbkan oleh bakteri lainnya atu jamur. Paling sering
ditemukan di daerah leher payudara wajah dan bokong.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Ibu mengatakan bayinya usia 8 bulan
Ibu mengatakan bayinya bisulan dibagian leher dan
badannya agak demam
Obyektif :
Suhu 380C
Inspeksi : terlihat benjolan dibagian leher sekitar
benjolan berwarna kemerahan dan ditengahnya
terdapat kustul berwarna putih
Assesment : bisulan
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang
dimaksud dengan bisulan
Memberikan sabun antibakteri atau antibiotik topikal
(salep/krim pada bisul).
Memberikan kompres hangat pada bisul untuk
membantu mempercepat penyembuhan
Menjelaskan pada orang tua bayi bahwa jangan pernah
atau mencoba memecahkan bisul karena bisa
mmperburuk dan menyebarkan infeksi
Milliariasis

Milliariasis disebut juga sudamina, likentrofikus,


biang keringat/keringan buntet. Milliarisis adalah
dermatosis yang disebabkan oleh reterensi keringan,
yaitu akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat.
Penyebab

Personal hygine yang kurang


Pengaruh hormon ibu sedikit bintik putih sring
terlihat pada hidung BBL berkembang pada usia 2-3
minggu setelah kelahiran dan dapat bertambah
hingga 4 bulan setelah kelahiran
Eritematoxicumbiang keringat
Penatalaksanaan

Subyektif :
Ibu mengatakan bayinya usia 4 bulan
Ibu mengatakan bayinya mengalami keringat buntet
Obyektif :
Inspeksi : terlihat eritema/bintik-bintik kemerahan
di sekitar dada dan punggung bayi
Palpasi : teraba bintik-bintik atau benjolan kecil-
kecil kasar pada bagian dada dan punggung bayi
Assesment : milliariasis
Planing

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang
dimaksud dengan milliariasis
Menganjurkan pada orang tua bayi untuk menempatkan bayi
pada ruangan ber AC atau ruangan yang sejuk
Memberikan obat antikolonergic yang membuat produksi
keringat berkurang, yaitu misalnya prantal, probantine dan
sebagainya
Menganjurkan pada orang tua bayi untuk mengenakan pakaian
bayi yang tipis
Memberikan bedak kocok yang bersifat mendinginkan dan
desinfektan serta antigatal misalnya losiokummerpeldi.
Diare
Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer
dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
Jenis-jenis Diare :
1. Diare akut
2. Diare persisten
Tanda-tanda Dehidrasi :
 Tugor dan elastisitas menurun (turgor normal kurang dari 2 detik)
 Matanya cekung
 Lidah atau membrane mukosa kering
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
1. Faktor infeksi
2. Faktor malabsorbsi
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologi
Penatalaksanaan

Subyektif :
 Ibu mengatakan bayinya umur 4 bulan
 Ibu mengatakan bayinya BAB lebih dari 3 kalinsehari dan bentuknya encer
 Ibu mengatakan banyinya rewel, menangis terus, tidak mau menyusu.
Obyektif :
 Keadaan umum: bayi lemas
 Inspeksi : Matanya cekung, lidah atau membran mukosa kering.
 Palpasi : Turgor dan elastisitas menurun (turgor normal kurang dari 2
detik)
 Assesment : Diare
Planning

Menjelaaskan hasil pemeriksaan kepada orangtua bayi.


Menjelaskan kepada orangtua bayi mengenai apa yang di
maksud dengan diare
Menganjurkan pada orang tua bayi untuk meneruskan menyusui
atau memberikan ASI peras.
Menganjurkan orangtua bayi untuk memberikan larutan
dehidrasi oral setiap kalin diare dan mengajarkan pada orangtua
bayi cara membuat larutan oralit yaitu : Siapkan air 200ml,
masukkan 2 sendokn teh gula pasir + ¼ sendok teh garam, aduk
rata, berikan sedikit demi sedikit setuiap habis BAB.
 
 
Obstipasi

Obstipasi adalah pengeluaran mekonium tidak


terjadi ada 24 jam pertama sesudah kelahiran atau
kesulitan atau keterlambatan pada feses yang
menyangkut konsistensi feses dan frekuensi
berjahat.
 
Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala :


Sering menangis
Susah tidur
Gelisah
Perut kembung
Kadang-kadang muntah
Abdomen distensi dan Anoreksia.
Penyebab

Penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya


masukan makanan bayi muda kurang mengandung
air atau gula, sedangkan pada bayi usia lebih tua
biasanya karena makanan yang kurang mengandung
polisakarida atau serat.
Kemungkinan adanya gangguan pada usus seperti
pada penyakit Hirschpung yang berarti usus tidak
melakukan gerakan peristaltic.
Sering menahan terselit karena nyeri pada saat
buang air besar.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Ibu mengatakan bayinya umur 2 hari.
Ibu mengatakan bayinya belum BAB sama sekali
Ibu mengatakan Bayinya rewel, sering menangis,
susah tidur dan kadang muntah.
Obyektif :
Palpasi : Perut Kembung
Assesment: Obstipasi
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orangtua bayi.


Menjelaskan kepada orangtua bayi mengenai apa yang
dimaksud dengan obstipasi.
Menganjurkan orang tua bayi untuk diet yang cukup
mengandung makanan yang banyak serat, buah-buahan dan
sayur-sayuran.
Menjelaskan pada orangtua bayi bahwa pemberian laktasi
hanya merupakan tindakan pariatif yaitu hanya bila
diperlukan saja.
Menjelaskan pada orangtua bayi bahwa bila diduga terdapat
penyakit Hirscprung dapat dilakukan tes tekanan usus.
Infeksi

Infeksi merupakan penembusan dan penggandaan di


dalam tubuh dari organisme yang hidup ganas seperti
bakteri,virus, dan jamur. Sedangkan infeksi
perinatologi yaitu infeksi yang terjadi pada neonatus
terjadi pada masa prenatal, intranatal dan postnatal

Macam-macam infeksi pada Neonatus :


1. Tetanus neonatorum
2. CMV
3. Virus herpes simplex
Terdapat 3 golongan Infeksi

Infeksi intranatal, kuman dari vagina naik dan masuk ke dalam


rongga amnion setelah ketuban pecah. Infeksi dapat terjadi walaupun
ketuban masih utuh. Misalnya pada partus lama dan sering dilakukan
pemeriksaan dalam. Janin terkena infeksi karena inhalasi likuor yang
septik sehingga terjadi pneumonia congenital atau karena kuman
memasuki peredaran darahnya dan menyebabkan seplikerta.
Infeksi intranatal, terjadi dengan jalan kontak langsung dengan
kuman yang terdapat dalam vagina misalnya blenorea. Infeksi
antenatal Kuman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke
plasenta dan selanjutnya infeksi melalui sirkulasi umbilicus masuk ke
janin.
Infeksi pasca natal, Infeksi terjadi sesudah bayi lahir lengkap, infeksi
terjadi akibat penggunaan alat-alat perawatan yang tidak steril atau
karena cross intection.
Infeksi pada neonatus terdapat dua golongan

Infeksi berat termasuk sifilis. Sepsis neonatorum,


meningitis, pneumonia, diare epidem, perelonefritis,
osteibis akuta dan tetanus neonatorum.
Infeksi ringan ialah infeksi pada kulit. Oftalmia,
neonatorum pusat dan monibiasis.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Ibu mengatakan bayinya umur 15 hari, berat badan lahir :
3000 gram.
Ibu mengatakan bayinya malas minum,gelisah, pergerakan
kurang, kadang muntah dan demam.
Obyektif :
Keadaan umum : bayi rendah
Suhu : 39oC
Pernapasan : 60 x per menit
Berat badan : 2600 gram
Assesment : Infeksi
Planning:

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi.


Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa yang di
maksud dengan infeksi.
Menganjurkan pada orang tua bayi untuk mengatur tidur ( semi
fowler) bayi agar sesak berkurang.
Menganjurkan pada orangtua bayi untuk melakukan kompres.
Menganjurkan pada orang tua bayi untuk memberikan ASI
perlahan
Menjelaskan pada orang tua bayi apabila bayi muntah maka
lakukan perawatan muntah.
Menjelaskan pada orang tua bayi jika keadaan bayi memburuk
akan segera dirujuk.
Bayi meninggal mendadak atau Sindrome Kematian Bayi
Mendadak (SKBM)

SKBM adalah penyebab utama kematian bayi pascaneonatus di negara


maju, umumnya mencapai 40-50 % dari kematian bayi antara umur 1
bulan sampai dengan 1 tahun, di Amerika Serikat angka SKBM adalah
1,3/1000 kelahiran hidup paling tidak 6000 kematian terjadi setiap
tahun. SKBM jarang sebelum umur 1 bulan insiden puncak adalah 2-4
bulan dan 95% dari semua kasus SKBM terjadi pada umur 6 bulan
Penyebab

Berbagai faktor genetik, lingkungan atau sosial telah


dikaitkan dengan peningkatan risiko SKBM termasuk
kelahiran prematur dengan riwayat apnoe BBLR
prematuritas murni.
Cuaca dingin, ibu muda yang tidak menikah kondisi
sosial ekonomi yang buruk termasuk populasi yang
pada riwayat ibu perokok, anemia, pengguna
narkotika. Riwayat SKBM pada saudara sekandung
riwayat hampir hilang atau episode SKBM yang
abortif, cacat batang otak. Fungsi saluran napas yang
abnormal dan hiperaktif
Tanda dan gejala

Bayi mempunyai suara tangisan yang bernada lebih


tinggi, lebih rendah dari normal.
Mengalami takikardi dengan variasi denyut yang
lebih dari normal
Meningkatnya frekuensi pernapasan serta
penurunan insiden apnea.
Labilitas yang lebih tinggi dari normal dan stabilitas
denyut jantung yang lebih buruk.
Penatalaksanaan

Subyektif :
Ibu mengatakan bayinya umur 2 bulan
Ibu mengatakan tiba-tiba suara tangisan bayinya
melemah, napasnya sangat cepat.
Obyektif
Keadaan umum : sangat lemah
Pernafasan : Kurang dari 60x per menit , tidak teratur
Frekuensi Jantung : 140 x per menit, tidak terstur
Nadi : 40 x per menit, tidak teratur
Planning

Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada orang tua


bayi
Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai apa
yang dimaksud dnegan bayi meninggal mendadak
atau sindrome kematian bayi mendadak (SKBM)
Memberikan dukungan psikologi dan emosi pada
orangtua bayi.
Dita : apakah penyebab bayi diare dikarenakan apa
yang dikonsumsi oleh ibunya?
Mitos,
Umi: mengapa bayi perempuan lebih berisiko
terkena hemangioma? Apa penyebabnya?

Leha: takaran/ dosis oralit pada bayi berapa?

Anda mungkin juga menyukai