Anda di halaman 1dari 73

BIMBEL UKOM

POKADA

Bayi, Anak
Balita dan Pra
Sekolah
BDN. NURUL SYUHFAL N., S.ST, M.KES

For more info: You can visit my sosial media:


VALNYMAJID89@GMAIL.COM LINKED IN-VALNY MAJID | IG-VHALNY
SOAL 1

Seorang perempuan membawa bayinya yang berusia 6 bulan ke Puskesmas dengan keluhan
terdapat kemerahan pada daerah yang tertutup oleh popok. Hasil anamnesis : anaknya sangat
rewel ketika BAB atau BAK. Hasil pemeriksaan S 370C, P 50 x/mnt, N 120x/mnt, terdapat
kemerahan di sekitar daerah yang tertutup oleh popok.

Apakah permasalahan yang sedang dialami oleh bayi tersebut?

A. Biang keringat
B. Diaper rash
C. Mongolia
D. Hemangioma
E. Bercak mongol
B. Diaper Rash
Kemerahan di sekitar daerah yang tertutup oleh popok.
Biang keringat atau disebut juga miliaria adalah ruam kecil dengan warna kemerahan yang
menyebabkan gatal dan perih pada kulit. Masalah kesehatan yang turut dikenal dengan ruam
panas tersebut memang lebih berisiko terjadi pada bayi, tetapi tidak menutup kemungkinan
terjadi pula pada orang dewasa
Diaper rash atau ruam popok adalah iritasi dan peradangan kulit bayi
akibat penggunaan popok. Ruam popok ditandai dengan kemerahan pada kulit bayi di daerah
pantat, lipat paha, dan kelamin
Pengertian Bercak Mongol adalah bercak bawaan lahir ini disebut dengan congenital dermal
melanocytosis. Tanda lahir ini bisa muncul pada awal kelahiran atau dalam minggu pertama
setelah bayi lahir. Kondisi ini paling banyak dialami oleh bayi yang terlahir dengan kulit gelap
Hemangioma adalah benjolan kemerahan yang tumbuh di kulit bayi. Benjolan ini terbentuk
dari sekumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal dan menjadi satu.
Bercak Mongol adalah bercak bawaan lahir ini disebut dengan congenital dermal
melanocytosis. Tanda lahir ini bisa muncul pada awal kelahiran atau dalam minggu pertama
setelah bayi lahir. Kondisi ini paling banyak dialami oleh bayi yang terlahir dengan kulit gelap

Sembiring. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Praseklah. Yogyakarta : Depublish
SOAL 2

Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke klinik dengan keluhan bayinya sering
mengeluarkan kembali ASI yang telah ditelan setelah beberapa menit selesai menyusui. Hasil
anamnesis : ASI yang dikeluarkan sedikit, tidak ada gerakan seperti mual atau muntah pada
bayinya, tetapi ia merasa cemas. Hasil pemeriksaan : S 36,40C, P 50 x/mnt, N 130x/mnt, tidak
ada kelainan saat pemeriksaan fisik.
Apakah yang bias ditegakkan pada bayi tersebut?
A. Oral trush
B. Diaper rash
C. Gumoh
D. Hemangioma
E. Bercak mongol
C. Gumoh
Bayinya sering mengeluarkan kembali ASI yang telah ditelan
Oral thrush atau disebut kandidiasis mulut adalah sejenis infeksi jamur pada mulut yang
muncul karena infeksi jamur Candida albicans yang berakumulasi pada lapisan mulut
Diaper rash atau ruam popok adalah iritasi dan peradangan kulit bayi
akibat penggunaan popok. Ruam popok ditandai dengan kemerahan pada kulit bayi di
daerah pantat, lipat paha, dan kelamin
Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian susu saat
atau setelah bayi menyusu. Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan
merupakan hal yang normal terjadi. Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi,
umumnya 1 – 2 sendok makan
Hemangioma adalah benjolan kemerahan yang tumbuh di kulit bayi. Benjolan ini terbentuk
dari sekumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal dan menjadi satu
Bercak Mongol adalah bercak bawaan lahir ini disebut dengan congenital dermal
melanocytosis. Tanda lahir ini bisa muncul pada awal kelahiran atau dalam minggu pertama
setelah bayi lahir. Kondisi ini paling banyak dialami oleh bayi yang terlahir dengan kulit gelap

Sembiring. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Praseklah. Yogyakarta : Depublish
SOAL 3
Seorang bayi K umur 3 hari di bawa ibunya ke klinik Matahari dengan keluhan bayi
tiba-tiba demam dan sulit menyusui. Hasil anamnesis : mulut bayi mencucu seperti
mulut ikan. Hasil pemeriksaan : S 370C, P 1250x/menit, P 56x/mnt, BB lahir 2700
gram, PB 50 cm, terdapat kaku kuduk.
Apakah diagnosa yang tepat untuk bayi tersebut?
A. Bayi dengan tetanus neonatorum
B. Bayi dengan oftalmia neonatorum
C. Bayi dengan sindrom TORCH
D. Bayi dengan hidrosefalus
E. Bayi dengan asfiksia
B. Bayi dengan tetanus neonatorum
Sulit Menyusu dan mulut mencucu seperti mulut ikan
Tetanus neonatorum adalah infeksi tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir kurang dari 1
bulan dan umumnya bersifat fatal. Tetanus neonatorum sering terjadi di negara
berkembang, akibat kontaminasi tali pusat pada saat proses persalinan tidak steril
Oftalmia neonatorum merupakan penyakit konjungtivitis yang terjadi pada bulan pertama
kehidupan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, maupun bahan kimia
TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV),
Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus
lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps,
virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B)
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan
pada otak
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga dapat meurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut

Sembiring. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Praseklah. Yogyakarta : Depublish
SOAL 4

Seorang By. A umur 3 bulan di bawa ibunya ke TPMB, ibu mengatakan ingin konsultasi
penyimpanan ASI. Hasil anamnesis : ibu memberikan ASI eksklusif dan ibu sudah mulai bekerja.
Riwayat persalinan : Bayi lahir lahir normal, menangis keras, gerak aktif di lakukan IMD berhasil,
BB 3200 gram, PB 48 cm. BB sekarang 5.000, tidak ada cacat bawaan.
Apakah intervensi yang tepat dilakukan bidan ?
A. ASI di ruangan selama 8-10 jam
B. ASI di ruangan terbuka 4-6 jam
C. ASI di simpan di lemari es (4◦C) selama 4 hari
D. ASI di simpan di lemari es (4◦C) selama 7 hari
E. ASI di simpan frezer dalam lemari es (-40C) selama 3 minggu
C. ASI di simpan di lemari es (4◦C) selama 4 hari
Ingin konsultasi penyimpanan ASI
ASI perah tahan hingga 4 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25°C
ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan dalam kotak pendingin yang ditambah kantung
es (ice pack)
ASI perah tahan sampai 4 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin (chiller)
dengan suhu minimal 4°C
ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer dengan suhu -18°C atau
lebih rendah lagi

Sembiring. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Praseklah. Yogyakarta : Depublish
SOAL5
Seorang By. P jenis kelamin perempuan umur 6 hari. Hasil Anamnesis:
Bayi lahir spontan, umur kehamilan 39 minggu. Hasil Pemeriksaan: BB
3250 gram, terlihat kuning sampai ke tungkai bawah lutut, bayi dirujuk
oleh bidan ke RS, hasil pemeriksaan kadar bilirubin 12 mg%.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Kern icterus
B. Hiperbilirubin
C. Bilirubin Direct
D. Bilirubin Indirect
E. Ikterus fisiologis
E. Ikterus fisiologis
Terlihat kuning sampai ke tungkai bawah lutut, kadar bilirubin 12 mg%.
Hiperbilirubinemia ialah terjadinya peningkatan kadar bilirubin dalam darah, baik oleh faktor
fisiologik maupun non-fisiologik, yang secara klinis ditandai dengan icterus kadar bilirubin
bilirubin indirek yang merupakan bilirubin yang belum mengalami konjugasi oleh hati dengan
asam glukoronat
bilirubin direk yang telah mengalami konjugasi dengan asam glukoronat di dalam hati.
Ikterus disebut normal (fisiologis) jika muncul setelah 24–72 jam dan menghilang sebelum usia
2 minggu. Pada kondisi ini, bilirubin yang belum terkonjugasi (Unconjugated bilirubin)
terdeteksi kurang dari 15 mg/dl, namun menurut AAP masih dianggap normal jika di bawah
17–18 mg/dl.
Kernikterus adalah kerusakan otak pada bayi yang disebabkan oleh tingginya kadar
bilirubin dalam darah. Kondisi ini terjadi ketika penyakit kuning tidak segera ditangani
sehingga kadar bilirubin terus meningkat dan menyebabkan kerusakan pada otak.

Sembiring. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Praseklah.


Yogyakarta : Depublish
SOAL 6

Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan


pada tali pusat bayinya keluar nanah dan berbau busuk. Hasil anamnesis : Ibu
mengatakan melahirkan bayi lahir spontan 5 hari yang lalu di rumah dengan
bantuan dukun. Hasil Pemeriksaan : bayi berjenis kelamin laki-laki, BB 3000
gram, PB 50 cm, S 36.50C, P 26x/menit. Bidan jaga lalu melakukan perawatan
tali pusat pada bayi.
Apakah konseling yang tepat diberikan bidan pada kasus diatas?
A. Konseling tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
B. Konseling tentang pencegahan infeksi
C. Konseling tentang memandikan bayi
D. Konseling tentang perawatan bayi
E. Konseling tentang imunisasi
A. Konseling tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
Tali pusat keluar nanah dan berbau busuk , riwayat persalinan dengan dukun merupakan tanda-
tanda dari infeksi tali pusat Kosnseling yang tepat diberikan pada ibu bayi adalah tanda bahaya
pada BBL meliputi: Bayi tidak mau menyusu, kejang, sesak nafas, infeksi pada tali pusat, demam

Konseling tentang pencegahan infeksi : konseling kurang tepat karena bayi sudah ada tanda
indikasi mengalami infeksi

Konseling tentang memandikan bayi: konseling kurang tepat karena data focus mengarah ke
infeksi, KIE perawatan BBL bisa diberikan setelah lahir termasuk cara perawatan tali pusat.

Konseling tentang imunisasi: konseling kurang tepat, informasi imunisasi bisa diberikan ketika ibu
akan mengimunisasikan bayinya.

Konseling tentang perawatan bayi: konseling kurang tepat karena data fokus mengarah ke infeksi,
KIE perawatan BBL bisa diberikan setelah lahir termasuk cara perawatan BBL
Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
SOAL 7

Seorang bayi perempuan umur 5 hari di kunjungi oleh bidan. Hasil anamnesis :
belum diimunisasi, riwayat persalinan spontan di tolong dukun di rumah. Hasil
pemeriksaan: KU baik, S 37˚C , N 120x/mnt, P 40x/menit, BB 3000 gr.
Apakah imunisasi yang tepat di berikan pada kasus di atas?
A. BCG
B. HB0
C. DPT
D. Polio
E. Campak
B. HB0
Bayi belum mendapatkan imunisasi hepatitis
BCG: imunisasi diberikan pada bayi usia 1 bulan
DPT: imunisasi diberikan pada bayi usia 2, 3 dan 4 bulan
Polio: imunisasi diberikan pada bayi usia 1, 2, 3 dan 4 bulan
Campak: imunisasi diberikan pada bayi usia 9 bulan

Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.


Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
SOAL 8
Seorang bayi perempuan, umur 1 hari di TPMB. Riwayat persalinan aterm, normal,
bayi terlihat menangis, tangan terbuka dan menempel pada box bayi. Hasil
pemeriksaan : FJ 136x/menit, P 48x/menit, S 35, 4°C.
Apakah mekanisme kehilangan panas yang terjadi pada tubuh bayi sesuai kasus
tersebut?
A. Radiasi
B. Konveksi
C. Konduksi
D. Evaporasi
E. Rehabilitasi
C. Konduksi
Tangan terbuka dan menempel pada box bayi
Mekanisme pengaturan suhu pada BBL belum berfungsi sempurna sehingga
berisiko tinggi mengalami hipotermia, dimana suhu tubuh bayi < 36,5 derajat
celcius. Hipotermia dapat mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula darah dalam
tubuh bayi kurang dari 30 mg/dl), bahkan kematian.

Konduksi: Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
IBI, 2021. Modul Pelatihan Midwifery Update.
SOAL 9
Seorang bayi laki-laki, umur 6 jam di RS. Riwayat persalinan spontan. Hasil
anamnesis : bayi terlahir dari ibu yang terkonfirmasi Covid-19, IMD dilakukan
atas dasar hasil informed consent. Hasil pemeriksaan : FJ 146x/menit, P
56x/menit, S 36, 8°C.
Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Rawat gabung
B. Observasi tanda bahaya bayi
C. BBL dapat segera dimandikan setelah keadaan stabil
D. Konseling mengenai bahaya dan risiko penularan COVID-19
E. Dilakukan pemeriksaan swab nasofarin/orofaring untuk pembuktian virus
SARS-2
B. BBL dapat segera dimandikan setelah keadaan stabil
Bayi terlahir dari ibu yang terkonfirmasi covid-19
Prosedur klinis pada BBL dari ibu dengan suspek, Probable, dan terkonfirmasi
COVID-19. BBL dianggap sebagai COVID-19 sampai hasil RT-PCR negatif.
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan periode continuum of care pada
neonatus. Periode 90 menit-6 jam pasca lahir (golden minutes-hours/periode
transisi intra ke ekstra uterin)
Dilakukan pemeriksaan swab nasofarin/orofaring untuk pembuktian virus SARS-2 -
Perawatan neonatal essensial
BBL dapat segera dimandikan setelah keadaan stabil, tidak menunggu setelah 24
jam. - Apabila bayi dalam kondisi bugar dilakukan rawat gabung.
IBI, 2021. Modul Pelatihan Midwifery Update.
SOAL 10

Seorang anak laki-laki, umur 60 bulan dibawa ibu ke Posyandu, dengan


keluhan tidak pernah menjawab pertanyaan orang lain. Hasil anamnesis
belum bisa meniru gambar garis yang dicontohkan. Hasil pemeriksaan:
menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) jawaban ya
dari 10 soal hanya 7 dan hasil intepretasinya meragukan.
Apakah asuhan kebidanan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Rujuk
B. Lakukan stimulus lebih sering
C. Puji orang tua sebagai pengasuhnya
D. Ucapkan selamat pada pengasuhnya
E. Jadwalkan untuk pemeriksaan ulang 2 minggu lagi
E. Jadwalkan untuk pemeriksaan ulang 2 minggu lagi
Hasil intepretasinya meragukan.
Jawaban “Ya” 9 atau 10 (Sesuai umur)
Lanjutkan stimulasi sesuai umur. Jadwalkan kunjungan berikutnya.

Jawaban “Ya” 7 atau 8 (Meragukan) Lakukan stimulasi lebih sering dengan


penuh kasih sayang. Jadwalkan skrining ulang untuk 2 minggu lagi. Apabila
hasil pemeriksaan selanjutnya juga meragukan, konsultasinya dengan
ahlinya, silahkan hubungi AMG clinic

Jawaban “Ya” 6 atau kurang (Penyimpangan) Harus segera ditangani oleh


ahlinya, Hubungi AMG clinic
IBI, 2021. Modul Pelatihan Midwifery Update.
SOAL 11

Seorang bayi laki-laki, umur 3 hari dibawa ibunya ke TPMB dengan


keluhan bayi kuning. Hasil anamnesis : Bayi lahir cukup bulan, spontan
normal, ASI ibu masih sedikit. Hasil pemeriksaan : bayi tampak kuning,
FJ 128x/menit, P 36x/menit, S 36,7◦C. Bidan menentukan tingkat
keparahan ikterus secara kasar.

Bagaimanakah langkah bidan sesuai kasus tersebut?


A. Cek Billirubin total
B. Ukur Produksi ASI
C. Pemeriksaan kadar G6PD
D. Pemeriksaan golongan darah
E. Tekan bagian tangan dan kaki
E. Tekan bagian tangan dan kaki
Bayi kuning
Tekan kulit dengan ringan menggunakan jari tangan untuk memastikan warna
kulit dan jaringan subkutan:
Hari 1, tekan pada ujung hidung dan dahi.
Hari 2, tekan pada lengan dan tungkai.
Hari 3 dan seterusnya, tekan pada tangan dan kaki.
Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
SOAL 12
Seorang bayi laki-laki, umur 4 hari, dibawa ibunya ke Puskesmas,
dengan keluhan tali pusat mengeluarkan darah. Hasil anamnesis : bayi
menyusui kuat dan sedikit rewel. Hasil pemeriksaan : FJ 145x/menit, S.
36.5, P 40x/menit, tampak bekas darah diujung tali pusat.

Apakah diagnosis potensial pada kasus tersebut?


A. Infeksi
B. Kejang
C. Demam
D. Pendarahan
E. Luka memar
B. Infeksi
Tali pusat mengeluarkan darah
Jika tali pusat mengeluarkan darah maka masalah yang bisa terjadi
selanjutnya adalah terjadinya infeksi jika tidak ditangani dengan benar
Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
SOAL 13

Seorang bayi perempuan, umur 8 jam, dirawat di TPMB. Riwayat persalinan


normal. Hasil pemeriksaan: KU bayi menangis, tonus otot bergerak aktif, FJ
137x/menit, P 50x/menit, S 370C, BB 2600 gram, PB 49 cm, reflek rooting
positif. Bidan memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI secara on demand
kepada ibunya.
Apakah jenis kebutuhan dasar pada bayi yang paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Gizi
B. Asih
C. Asah
D. Asuh
E. Primer
D. Asuh
Bidan memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI secara on demand
kepada ibunya.
1. Kebutuhan Asuh pada bayi : (a) Pemberian Asi Eksklusif, (b)
Imuniasi Pada Bayi, (c) Kebutuhan dasar bayi dalam perawatan
sehari hari (memandikan bayi, memberi minum/menyusui,
menyendawakan bayi, pijat bayi, merawat gigi bayi
2. Kebutuhan Asih pada bayi: (a) Bounding attancment, (b) Sibling
rivalry pada bayi
3. Kebutuhan Asah pada bayi: (a) Stimulasi bayi, (b) Deteksi dini pada
bayi
Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
SOAL 14

Seorang bayi laki laki, umur 1 bulan, dibawa ibunya ke Posyandu untuk
pemantauan tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan : KU bayi baik, tonus
otot bergerak aktif, FJ 149x/menit, P 50x/menit, S 36,8 0C, BB 3800
gram, PB 49 cm, pemeriksaan fisik dalam batas normal. Bidan
melakukan pemeriksaan dengan mendengarkan suara lonceng pada
bayi, respon bayi bergerak menoleh mecari sumber suara.
Jenis stimulus apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Visual
B. Taktik
C. Kinetik
D. Auditif
E. Auditif kinetik
D. Auditif
Respon bayi bergerak menoleh mecari sumber suara
Macam macam stimulus dan yang bisa dilakukan pada bayi usia 0 –
3bulan :
a. Stimulus visual : objek warna terang di tempat tidur/ gantung benda
berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi
b. Stimulus auditif ; mengajak bicara dan mendengarkan suara
lonceng atau music pada bayi
c. Stimulus taktik ; membelai, memeluk dan menimang dengan penuh
kasih sayang, menyisir, menyelimuti
d. Stimulus kinektik : berjalan jalan
Adrian. 2018. Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
SOAL 15

Seorang bayi laki laki, umur 2 minggu dibawa ibunya ke TPMB, dengan
keluhan ASI tidak lancar. Hasil anamnesis : ibu memberikan susu formula
kepada bayinya. Hasil pemeriksaan : KU bayi baik, tonus otot aktif, FJ
149x/menit, P 50x/menit, S 36,8 0 C, BB 2800 gram, PB 49 cm. Bidan
menyarankan ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif.
Pasal berapakah dasar hukum peraturan pemerintah No 33 tahun 2012 untuk
tenaga Kesehatan sesuai kasus tersebut?
A. Pasal 13
B. Pasal 14
C. Pasal 15
D. Pasal 16
E. Pasal 17
E. Pasal 17
ASI tidak lancar, ibu memberikan susu formula kepada bayinya.
Pasal 17 :
a. Setiap tenaga kesehatan dilarang memberikan susu formula bayi/ dan
atau produk bayi lainna yang dapat menghambat program pemberian
ASI Eksklusif kecuali dalam hal diperuntukan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 15
b. Setiap tenaga kesehatan dilarang menerima dan/ atau
mempromosikan susu formula bayi dan / atau produk bayi lainnya
yang dapat menhambar program pemberian ASI eksklusif
Peraturan Pemerintah RI No 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI
Eksklusif
SOAL 16

Seorang bayi laki-laki, umur 7 hari datang ke RS untuk kontrol ulang.


Riwayat persalinan spontan, BBLR 2400 gram, menyusui secara on
demand. Hasil pemeriksaan: BB saat ini 2350 gram, PB 46 cm, FJ
120x/menit, S 36, 7℃.
Apakah faktor keberhasilan menyusui yang paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Membuat ibu lebih tenang
B. Meningkatkan percaya diri
C. Meningkatkan produksi ASI
D. Mempertahankan suhu tubuh
E. Membuat ibu lebih sayang bayinya
C. Meningkatkan produksi ASI
Menyusui on demand
Dengan ibunya menyusui bayi secara terus menerus akan
meningkatkan bounding dan membuat kondisi bayi cepat stabil
sehingga mempercepat pemulihan kondisi bayi

Surinah. 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
SOAL 17

Seorang bayi laki-laki, umur 4 hari, dibawa ibunya ke Puskesmas,


dengan keluhan tali pusat mengeluarkan darah. Hasil anamnesis : bayi
menyusui kuat dan sedikit rewel. Hasil pemeriksaan : FJ 145x/menit, S
36.50C, P 40x/menit, tampak bekas darah diujung tali pusat.
Apakah promosi kesehatan yang paling tepat diberikan pada kasus
tersebut?
A. Pemberian ASI
B. Jadwal imunisasi
C. Tanda bahaya BBL
D. Perawatan rutin pada bayi
E. Pertumbuhan dan perkembangan bayi
C. Tanda bahaya BBL
Tali pusat mengeluarkan darah
Tujuan dari perawatan tali pusat adalah untuk menjaga agar tidak terjadi
infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk dari luar karena
kurangnya kebersihan baik pakaian yang digunakan oleh bayi bahkan
udara disekitar lingkugan tempat tinggal sehingga sangat rentan terjadi
infeksi. Sangat perlu diberikan edukasi untu memperluas pengetahuan
khususnya orang tua.

KEMENKES RI.2023. Buku KIA. Jakarta


SOAL 18

Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas untuk imunisasi. Hasil
anamnesis: bayi tidak demam, batuk, ataupun pilek. Hasil pemeriksaan: BB 8500 gram, S
36,7oC, P 40x/menit.
Apakah jenis imunisasi yang tepat sesuai kasus di atas?
A. MR
B. BCG
C. Polio
D. Campak
E. Hepatitis 0
D. Campak
Umur 9 bulan, ingin imunisasi
Vaksin campak adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit campak.
Vaksin campak termasuk dalam program imunisasi rutin lengkap yang dianjurkan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.. vaksin campak diberikan
pertama kali saat anak berusia 9 bulan, untuk vaksin MR. Kemudian, untuk
imunisasi lanjutan, vaksin MR/MMR dapat diberikan pada anak ketika ia berusia 18
bulan dan 6 tahun.
Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Buku Ajar Imunisasi, Cetakan II. Jakarta:
Pusdiklatnakes
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta:
Pusdiklatnakes.
SOAL 19

Seorang bayi perempuan, umur 3 hari dibawa ibunya ke PMB. Riwayat persalinan normal,
langsung menangis, gerak aktif. Hasil anamnesis: ibu menyatakan anaknya sering gumoh
selesai minum ASI. Hasil pemeriksaan: S 36,9 0C, P 41x/menit, FJ 142x/menit.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat sesuai kasus?
A. Menyusui bayi secara on demand
B. Tanda bahaya bayi baru lahir
C. Cara menyendawakan bayi
D. Pemenuhan nutrisi bayi
E. Asuhan sayang bayi
C. Cara menyendawakan bayi
Cara menyendawakan, bayi
Gumoh merupakan keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan
oleh bayi. Meski demikian, gumoh berbeda dengan muntah. Bayi gumoh setelah
menyusu umumnya terjadi pada 3 bulan pertama setelah kelahirannya. Hal ini
dikarenakan isi perut mereka naik kembali ke kerongkongan, namun tidak
menyakitkan. Sebagian bayi sehat pasti pernah mengalami gumoh. Hal ini normal
dan tidak mengganggu kesehatan bayi. Cara yang tepat untuk menghindari gumoh
adalah dengan cara menyendawakan bayi. Menyendawakan bayi dapat membantu
mengeluarkan udara dan mencegah terjadinya masalah gumoh, sehingga bayi
dapat menyusu lebih lama dan tidur lebih nyenyak.
Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta:
Pusdiklatnakes
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 20

Seorang bayi laki-laki baru lahir di TPMB, nafas megab-megab, lemas. Tali pusat telah
dipotong. Tidak ada cacat bawaan.

Apakah penatalaksanaan bidan sesuai dengan kasus diatas?


A. Pemberian imunisasi vit K
B. Pengukuran antropometri
C. Pemberian oksigen
D. Pemeriksaan fisik
E. Resusitasi bayi
E. Resusitasi bayi
Nafas megab-megab, lemas
Resusitasi bayi adalah prosedur pertolongan dalam menyelamatkan bayi yang
kesulitan bernapas karena kekurangan oksigen. Resusitasi bayi dilakukan ketika
bayi mengalami gejala gangguan pernapasan, mulai dari sesak napas hingga henti
napas. Resusitasi bayi biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir, terutama
ketika melihat tanda-tanda bayi sulit bernapas atau tidak bernapas setelah tali
pusarnya dipotong. Pada situasi seperti ini, tim medis akan langsung melakukan
resusitasi sampai bayi bisa bernapas dengan normal.
Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta:
Pusdiklatnakes.
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 21
Seorang bayi perempuan, umur 3 hari di RS. Riwayat persalinan pre term, bayi dirawat di
ruang perinatology. Ibu menjenguk bayi saat jam besuk. Hasil pemeriksaan: BB 1900 gram,
FJ 152x/menit, P 58x/menit, S 36,5°C. Oksigen terpasang 1L/menit.
Apakah asuhan yang tepat bidan lakukan pada kasus tersebut?
A. Rawat gabung
B. Stabilisasi suhu
C. Lakukan bounding attachment
D. Tidak boleh keluar dari incubator
E. Perawatan Metode Kangguru intermiten
E. Perawatan Metode Kangguru intermiten
Riwayat persalinan pre term, Oksigen terpasang 1L/menit
PMK intermitten ini diperuntukan bagi bayi dalam proses penyembuhan yang masih
memerlukan pengobatan medis (infus, oksigen) yaitu bayi dengan penyakit atau
kondisi berat yang membutuhkan perawatan intensif atau khusus di ruang rawat
neonatologi bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini
tidak diberikan PMK sepanjang waktu akan tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di incubator. PMK ini
dilakukan dengan jangka waktu yang pendek (perlekatan minimal 1 jam perhari)
dilakukan saat ibu berkunjung secara terus menerus perhari setelah bayi lebih
stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk
menjalani PMK kontinue
IBI, 2021. Modul Pelatihan Midwifery Update.
SOAL 22

Seorang bayi laki-laki, umur 1 jam di Puskesmas. Riwayat persalinan normal, langsung
menangis, gerak aktif. Bayi selesai di IMD
Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang tepat diberikan oleh bidan?
A. Pemeriksaan fisik bayi (head to toe)
B. Bayi disusukan kembali ke ibunya
C. Pemberian injeksi antibiotik
D. Pemberian imunisasi BCG
E. Membedong bayi
A. Pemeriksaan fisik bayi (head to toe)
Bayi sudah IMD
Setelah dilahirkan, bayi perlu mendapatkan pemeriksaan fisik untuk memastikan
kondisi kesehatan tubuhnya secara menyeluruh. Prosedur ini penting dilakukan
karena ada beberapa kondisi gangguan medis yang tidak bisa terdeteksi saat bayi
masih berada dalam kandungan. Pemeriksaan fisik untuk bayi baru lahir akan
langsung dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan. Pemeriksaan ini meliputi
pengecekan organ vital, seperti detak jantung, pernapasan, suhu tubuh, berat
badan, panjang badan, dan organ tubuh lainnya
Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta:
Pusdiklatnakes.
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 23

Seorang bayi laki-laki, umur 16 hari dibawa ibunya ke puskesmas, dengan keluhan diare
sejak 4 hari yang lalu. Hasil anamnesis: BAB 5-8 x/hari, tidak mau menyusu, minum asi
perah, BB lahir 3200 gram, bayi rewel dan gelisah. Hasil pemeriksaan: BB 3100 gram, FJ
120 x/menit, P 55 x/menit, S 380C, mata sekung, cubitan kulit perut kembali lambat,
terdapat darah dalam tinja.
Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
B. Diare dengan dehidrasi berat
C. Diare persisten berat
D. Diare persisten
E. Disentri
E. Disentri
Diare, 5-8 x/hari, mata sekung, cubitan kulit perut kembali lambat, terdapat darah dalam
tinja

Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta: Pusdiklatnakes.
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 24

Seorang anak laki-laki umur 2 tahun dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan diare sejak 2
hari yang lalu. Hasil anamnesis: anak rewel, masih mau menyusu, BAB lebih dari 6x/hari,
tidak ada darah dalam tinja. Hasil pemeriksaan: P 28 x/menit, S 37,2 0C, mata cubitan kulit
perut kembali lambat.
Tindakan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Merujuk segera
B. Memberikan antibiotic yang sesuai
C. Meminta ibu tetap memberikan ASI
D. Memberikan cairan tablet Zink, dan rencana terapi B
E. Memberikan cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc
D. Memberikan cairan tablet Zink, dan rencana terapi B
Anak rewel, masih mau menyusu, BAB lebih dari 6x/hari, tidak ada darah dalam tinja

Esty W dan Estu Tiar. 2012. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan 2. Jakarta: Pusdiklatnakes.
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 25

Seorang anak laki-laki umur 3 tahun, dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan demam sejak
2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: anak mengalami batuk, pilek, bintik merah pada kulit,
sudah diberikan penurun demam tetapi badan masih panas. Hasil pemeriksaan: N 90
x/menit, P 30 x/menit, S 380C, terdapat kekeruhan pada kornea mata, luka pada mulut
bagian dalam dan luas, sakit tenggorokan, terdapat ruam kemerahan dikulit yang
menyeluruh.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Malaria
B. Pneumonia
C. Penyakit berat dengan demam
D. Campak dengan komplikasi berat
E. Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut
D. Campak dengan komplikasi berat
Demam, batuk, pilek, bintik merah pada kulit, terdapat kekeruhan pada kornea
mata, luka pada mulut bagian dalam dan luas.
Sudarti dan Fauziah, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
SOAL 26

Seorang perempuan umur 16 tahun datang ke TPMB mengeluh nyeri saat haid. Hasil
anamnesis: haid hari pertama, nyeri di bagian pinggang dan bawah pusat. Hasil
pemeriksaan : TD 100/70 mmHg, N 70 x/menit, S 36 0C, P 20 x/menit, wajah pucat, skala
nyeri 8. Bidan mendengarkan semua keluhan klien dengan seksama dan lalu memberikan
asuhan kebidanan sesuai kebutuhan klien.
Hak pasien apakah yang dipenuhi bidan pada kasus tersebut?
A. Mendapatkan informasi yang benar dan jujur dari pelayan kesehatan
B. Didengarkan oleh tenaga kesehatan yang melayaninya akan keluhannya
C. Memilih jasa tenaga kesehatan mana saja sesuai kebutuhan kemampuannya
D. Mendapatkan perlindungan hukum dalam hal ini pasien wajib dijaga kerahasiaannya
E. Mendapatkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan dalam menggunakan jasa
B. Didengarkan oleh tenaga kesehatan yang melayaninya akan keluhannya
Mengeluh Nyeri skala 8 karena dismenore, bidan mendengarkan dan
memberikan asuhan sesuai kebutuhan klien

UU nomor 8 tahun 1999 tentang Konsumen


SOAL 27
Seorang remaja umur 13 tahun datang ke Puskesmas untuk melakukan konseling. Hasil
anamnesis: klien mulai tertarik dengan lawan jenis dan mudah terpengaruhi oleh hal-hal
yang berbentuk erotis. Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg, N 23 x/menit, P 80 x/menit, S
36,5oC.
Tahapan apakah yang dialami oleh remaja tersebut?
A. Thelarche
B. Adolescence
C. Late adolescence
D. Early adolescence
E. Middle adolescence

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik
D. Early adolescence
Umur remaja 13 tahun
Thelarche adalah suatu kondisi yang mengacu pada perubahan payudara tanpa disertai dengan pertumbuhan ciri
sekunder yang lain

Adolescence adalah tumbuh menjadi dewasa yang mempunyai arti yang luas mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik.

Late adolescence (usia 19 – 21 tahun) remaja di masa-masa kuliah atau mahasiswa. Tahap ini masa menuju periode
dewasa yang ditandai dengan 5 hal yang menarik, minat makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek seperti egonya
mencari kesempatan utk bersatu dgn orang-orang, tertarik pengalaman baru, berpusat pada diri sendiri dan memiliki
ranah pribadi

Early adolescence (usia 11-13 tahun). Tahap ini remaja masih merasa terheran-heran akan perubahan-perubahan
pada tubuhnya.
Middle adolesence (usia 14 – 18 tahun). remaja membutuhkan teman sebaya, merasa senang banyak teman yang
menyukainya. Ada kencederungan “narsistic” atau mencintai diri sendiri, dan menyukai teman-teman yang mempunyai
sifat yang sama pada dirinya

Mustika Dewi, Mega Ulfah. 2021. Buku Ajar Remaja dan Pranikah untuk Mahasiswa Profesi Bidan. UB Press: Malang
SOAL 28 Seorang remaja perempuan umur 10 tahun datang ke TPMB bersama ibunya, remaja
tersebut mengalami menarche. Hasil anamnesis: baru pertama kali menstruasi, dan tidak
merasa nyeri pada perut. Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg, N 80 x/menit P 23 x/menit
S 360C.
Hormon apakah yang meningkat dalam kasus diatas?
A. AMH
B. Esterogen
C. LH dan FSH
D. Testosteron
E. Progesteron
C. LH dan FSH
Mengalami menarche dan tidak merasa nyeri pada perut
Testosteron: pada wanita dapat menjaga kekuatan tulang, berperan dalam gairah seksual,
mengontrol suasana hati, hingga dapat meringankan nyeri.

Esterogen: berperan pada wanita memasuki masa pubertas. Hormon ini berperan terhadap
perubahan fisik seperti tumbuhnya payudara, rambut kemaluan dan bulu ketiak

Progesteron: berperan pada wanita mempersiapkan tubuh untuk melalui masa kehamilan
karena berfungsi untuk menjaga otot rahim tetap rileks dan menjaga ketebalan dinding rahim

LH dan FSH: membantu tubuh mengatur siklus mnestruasi sehingga pada saat menstruasi
akan meningkat

AMH (Anti-Mullerian Hormone): hormon ini menggambarkan jumlah sel telur yang tersisa di
dalam ovarium wanita

Mustika Dewi, Mega Ulfah. 2021. Buku Ajar Remaja dan Pranikah untuk Mahasiswa Profesi
Bidan. UB Press: Malang
SOAL 29

Seorang remaja perempuan umur 12 tahun datang ke TPMB bersama dengan ibunya. Hasil
anamnesis: klien mengalami perubahan bentuk dan ukuran pada payudara yaitu payudara
menonjol seperti bukit kecil dan areola mulai melebar. Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg,
N 80 x/menit P 23 x/menit S 360C.

Tahapan apakah yang dialami oleh klien tersebut?


A. Tahap 1
B. Tahap 2
C. Tahap 3
D. Tahap 4
E. Tahap 5
B. Tahap 2
Payudara menonjol seperti bukit kecil dan areola mulai melebar
Tahap 1 : prapubertas

Tahap 2 : breast budding, payudara menonjol seperti bukit kecil dan areola mulai melebar

Tahap 3 : payudara dan areola membesar, tidak ada kontur pemisah, payudara dan areola
menjadi satu bukit

Tahap 4 : terdapat dua bukit. Areola dan papilla membentuk bukit kedua yang terpisah dari kontur
payudara

Tahap 5 : bentuk payudara dewasa, papilla menonjol, areola kembali menjadi bagian dari kontur
payudara

Dartiwen, Mira Aryanti. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopause.
Deepublish
SOAL 30

Seorang remaja laki-laki umur 12 tahun datang ke TPMB bersama dengan ibunya. Hasil
anamnesis: klien mengatakan mengalami perubahan ukuran pada genitalia dan rambut pubis
tebal, ikal meluas hingga mons pubes. Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg, N 80 x/menit P 23
x/menit S 360C.

Tahapan apakah yang dialami oleh klien tersebut?


A. Tahap 1
B. Tahap 2
C. Tahap 3
D. Tahap 4
E. Tahap 5
C. Tahap 3
Mengalami perubahan ukuran pada genitalia dan rambut pubis tebal, ikal meluas
hingga mons pubes
Tahap 1 : tidak ada rambut pubes

Tahap 2 : Jarang, sedikit pigmentasi dan agak ikal, terutama pada pangkal penis

Tahap 3 : tebal, ikal, meluas hingga ke mons pubes

Tahap 4 : bentuk dewasa tetapi belum meluas ke medial paha

Tahap 5 : bentuk dewasa, meluas ke medial pubes


Jose RI, Batubara. 2010. Adolescent Development dalam buku Dartiwen, Mira
Aryanti. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopause.
Deepublish
SOAL 31

Seorang bidan memberikan konseling pada remaja putri umur 16 tahun agar tidak tertular
HIV dengan memilih untuk tidak berhubungan seks berganti-ganti pasangan. Hasil
Pemeriksaan: KU baik, Composmentis, konjungtiva tidak anemis, TD 110/80 mmHg, N
75x/menit, P 20 x/menit, S 360C.
Tugas utama bidan dalam kasus tersebut adalah?
A. Peneliti
B. Pendidik
C. Pengelola
D. Pelaksana asuhan
E. Keterampilan tambahan
B. Pendidik
Memberikan konseling pada remaja putri
Pelaksana asuhan adalah profesi yang tugasnya merupakan pengaplikasian ilmu secara langsung dalam
bentuk pelayanan kepada masyarakat

Pengelola adalah mengembangkan pelayanan dasar kesehatankebidanan kelompok khusus, dan masyarakat
di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat

Pendidik adalah melaksanakan bimbingan penyuluhan, pendidikan kesehatan pada klien, masyarakat dan
nakes termasuk siswa bidan, kader, dukun bayi yang berhubungan dengan KIA/KB

Peneliti adalah melaksanakan penelitian secara mandiri atau bekerjasama secara kolaboratif dalam tim
penelitiannya dalam asuhan kebidanan

Keterampilan tambahan adalah mengelola dan memberikan obat sederhana sesuai kewenangannya,
surveilance dan kesehatan lingkungan

Jose RI, Batubara. 2010. Adolescent Development dalam buku Dartiwen, Mira Aryanti. 2022. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopause. Deepublish
SOAL 32

Seorang perempuan 18 tahun datang ke TPMB dengan keluhan menstruasi banyak, sering
pusing dan pucat. Hasil anamnesa: siklus 28 hari, lama 6-7 hari, ganti pembalut 4-5 kali/
hari, Pasien belum menikah. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 80 x/menit P 23
x/menit S 360C Hb 10 mg/dl.
Diagnosa apakah yang tepat pada kasus diatas?
A. Amenorea
B. Polimenorea
C. Hipomenorea
D. Oligomenorea
E. Hipermenorea
E. Hipermenorea
Keluhan menstruasi banyak dan ganti pembalut 4-5 kali/ hari
Polimenorea yaitu dimana siklus terjadi kurang dari 20 hari

Oligomenorea yaitu siklus terjadi diatas 35 hari

Amenorea yaitu terjadinya keterlambatan siklus selama 3 bulan

Hipomenorea yaitu volume darah haid yang lebih sedikit dari biasanya

Hipermenorea yaitu volume darah keluar lebih banyak dari biasanya


Jose RI, Batubara. 2010. Adolescent Development dalam buku Dartiwen, Mira
Aryanti. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopause.
Deepublish
SOAL 33

Seorang remaja perempuan umur 18 tahun datang ke TPMB bersama dengan temannya.
Hasil anamnesis: pasien mengatakan ingin menggugurkan kehamilannya karena merasa
malu dan takut. Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg, N 80 x/menit P 23 x/menit S 36 0C
PP Test positif. Bidan memberikan konseling bahaya aborsi bagi kesehatan.
Apakah prinsip etik yang harus di miliki dalam kasus tersebut?
A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Confidentiality
B. Beneficience
Bidan memberikan konseling bahaya aborsi bagi kesehatan agar pasien mengerti
bahaya aborsi
1. Autonomy adalah didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
2. Benifience adalah hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain
3. Justice adalah prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan.
4. Fidelity adalah Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain
5. Confidentiality adalah Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien.
Riyanti. 2018 . Etikolegal dalam praktik kebidanan
SOAL 34

Seorang bidan ditugaskan di suatu desa dan mendapatkan data temuan cakupan imunisasi
dasar yang rendah. Setelah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hal
tersebut diantaranya: umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, dan wilayah. Cakupan
imunisasi dasar yang lengkap lebih banyak ditemukan di kota dibandingkan di desa.
Apa langkah awal yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Membangun kesadaran kepada masyarakat
B. Melakukan kerjasama dengan kader setempat
C. Melibatkan partisipasi keluarga untuk melakukan imunisasi
D. Mengedukasi ibu muda pentingnya bayi dibawa ke posyandu
E. Meningkatkan pengetahuan dengan KIE pentingnya imunisasi dasar lengkap
E. Meningkatkan pengetahuan dengan KIE pentingnya imunisasi dasar lengkap
Cakupan imunisasi dasar yang rendah

Ikatan Dokter anak Indonesia. 2020. Jadwal Imunisasi.


https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020.
SOAL 35

Seorang bidan desa yang bertugas di polindes, kedatangan ibu yang membawa bayinya
berumur 3 bulan. Ibu mengeluh anaknya sudah 2 hari mengalami diare. Satu minggu yang
lalu anak mulai diberikan pisang lumat. Berat badan lahir 2900 gram. Hasil pemeriksaan :
BB 7700 gram, S 36,80C, N 100x/menit, P 55x/menit, turgor kulit baik dan bayi masih mau
menyusu.
Apakah konseling yang paling teapat untuk kasus tersebut?
A. Nutrisi
B. Imunisasi
C. ASI Eksklusif
D. Tumbuh Kembang
E. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
C. ASI Eksklusif
Bayi berumur 3 bulan
ASI eksklusif berarti bayi hanya menerima air susu ibu dari umur 0-6 bulan dan
tidak ada cairan atau padatan lain bahkan air, kecuali larutan rehidrasi oral atau
tetes/sirup vitamin, mineral, atau obat-obatan.
Amalia, A., & Shaluhiyah, Z. (2013). Langkah peningkatan pemberian ASI eksklusif
di kabupaten Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 8(2), 90–99.
https://doi.org/10.14710/jpki.8.2.90
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai