Anda di halaman 1dari 7

PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP

SIKAP DAN PERILAKU PADA REMAJA PUTRI

Linda Juwita, Ninda Ayu Prabasari


Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
lindajuwita73@gmail.com

ABSTRAK
Pengetahuan wanita tentang resiko dan manfaat deteksi dini kanker payudara mempengaruhi
keyakinan positif tentang kesehatan, sikap, dan perilaku. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh
mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).
Sampel dari penelitian ini sebanyak 134 orang. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Pengetahuan SADARI dan Variabel dependent dalam penelitian ini adalah sikap dan
perilaku SADARI. Uji statistik Spearman Correlation menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dan sikap terhadap BSE dengan nilai signficance p = 0,009, sedangkan
antara pengetahuan dan tindakan BSE nilai signficance p = 0,607. Ada korelasi signifikan yang
lemah antara pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan sikap terhadap BSE.
Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan BSE. Sikap terhadap BSE akan
dipengaruhi pendidikan, lingkungan dan pengalaman. aksi BSE dipengaruhi oleh proses untuk
membentuk perilaku.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Pemeriksaan diri payudara (BSE)

ABSTRACT
Women's knowledge of the risks and benefits of early detection of breast cancer positively
affects the beliefs about health, attitudes, and behavior. This study was using correlational
research design with cross sectional approach. The population were all female students of
Faculty of Nursing of Widya Mandala Catholic University Surabaya (UKWMS). Samples of
this study was 134 people. Variable independent in this research that is knowledge, and variable
dependent in this research that is attitude and action of Breast self-examination (BSE).
Spearman Correlation test statistic showed that there is corelation between knowledge and
attitude toward BSE with a signficance value p = 0,009, while between knowledge and action of
BSE a signficance value p = 0,607. There was weak significant corelation identified between
knowledge of breast self- examination (BSE) and attitude toward BSE. There was no
relationship between knowledge and action of BSE. Attitude toward BSE will be influenced
education, environment and experience. action of BSE is influenced by the process to shape the
behavior.

Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Breast self-examination (BSE)

ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018 11


PENDAHULUAN mereka tentang kesehatan, sikap, dan perilaku,
Kanker payudara terjadi karena sehingga perawatan kesehatan professional
terganggunya sistem pertumbuhan sel di dapat mengembangkan program kesehatan
dalam jaringan payudara (Nurcahyo, 2010). payudara yang efektif (Erbil & Bolukbas,
Kanker payudara di Indonesia merupakan 2012). Salah satu upaya yang bisa dilakukan
kanker kedua paling banyak diderita kaum untuk mencegah kanker payudara ini adalah
wanita setelah kanker mulut/leher rahim dengan melaksanakan gaya hidup sehat dan
(Mardiana, 2009). Saat ini telah banyak melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau
ditemukan penderita kanker peyudara pada SADARI (Monty & Aksan, 2012. Oleh karena
usia muda, bahkan tidak sedikit remaja putri itu peneliti ingin melakukan penelitian
usia empat belas tahun menderita tumor di hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku
payudaranya (Lily, 2008). Semakin tingginya pemeriksaan payudara sendiri (sadari) pada
kanker payudara di usia remaja dikarenakan remaja putri sebagai deteksi dini kanker
kurangnya kesadaran untuk melakukan payudara. Tujuan penelitian menjelaskan
deteksi dini kanker payudara di kalangan hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku
remaja (Widyastuti et al, 2009). Kesadaran pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
diri untuk memeriksakan diri tidak hanya pada remaja putri sebagai deteksi dini kanker
terjadi pada wanita berpendidikan rendah, payudara.
namun begitu pula pada wanita berpendidikan
tinggi (Fitria, 2007). METODE
Menurut WHO 8-9% wanita akan Penelitian ini menggunakan desain
mengalami kanker payudara. Ini menjadikan penelitian korelasional dengan pendekatan
kanker payudara sebagai jenis kanker yang cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
paling banyak ditemui pada wanita. (NCI, adalah semua remaja putri mahasiswi Fakultas
2013). Di Indonesia prevalensi insiden kanker Keperawatan Universitas Katolik Widya
payudara adalah sebesar 26 per 10.000 Mandala Surabaya (UKWMS). Dalam
perempuan (RISKESDAS, 2013). Untuk Jawa penelitian ini, cara pengambilan sampel yang
Timur jumlah penderita kanker payudara digunakan adalah purposive sampling.
tahun 2013 sebesar 9688 penderita Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
(www.Depkes.go.id). Berdasarkan profil remaja putri mahasiswi Fakultas Keperawatan
mortalitas kanker angka kematian yang UKWMS yang bersedia mengikuti penelitian
disebabkan oleh kanker payudara pada wanita ini. Jumlah remaja putri di Fakultas
sebesar 21,4 % (WHO, 2014). Menurut Fitria Keperawatan Universitas Katolik Widya
(2007) 70% penderita kanker payudara yang Mandala Surabaya yaitu 134 orang. Instrumen
berkunjung kedokter dan rumah sakit penelitian menggunakan 3 kuesioner. Variabel
sejumlah sudah pada stadium lanjut. Pengetahuan tentang SADARI menggunakan
Tidak ada satu pun penyebab yang kuesioner pengetahuan SADARI yang
spesifik dari kanker payudara sebaliknya diadopsi dari penelitian tentang pengetahuan
serangkaian faktor genetik, hormonal, dan dan sikap ibu dalam melakukan SADARI
kemungkinan kejadian lingkungan dapat (Purba, 2010). Variabel Sikap terhadap
menunjang terjadinya kanker ini (Smeltzer& SADARI menggunakan kuesioner sikap
Bare, 2002). Gaya hidup dan perkembangan terhadap sadari yang diadopsi dari kuesuiner
zaman adalah faktor penting yang sangat sikap dari penelitian terdahulu (Suhita, 2008).
mempengaruhi remaja dalam terkena resiko Variabel perilaku terhadap SADARI
kanker payudara (Kusminarto, 2005). menggunakan kuesioner perilaku terhadap
Tingginya angka kejadian kanker payudara SADARI yang diadopsi dari penelitian
mengakibatkan tidak sedikit pula penderita hubungan antara pengetahuan kanker
kanker payudara yang berujung pada payudara dengan perilaku SADARI
kematian. Jika saja tanda dan gejala kanker (Sugiharto, 2014).
payudara dapat ditemui sedini mungkin maka
tingkat kesembuhan akan semakin tinggi
(Monty & Aksan, 2012).
Pengetahuan perempuan tentang risiko
dan manfaat dari deteksi dini kanker payudara
berpengaruh positif terhadap keyakinan

12 ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018


HASIL PENELITIAN (91%). Para responden sebesar 116 responden
Data Umum (86,6%) pernah mendapatkan informasi
Tabel 1 Karakteristik Demografi tentang SADARI sebelumnya dan 93
Responden responden (69,4%) mendapatkan informasi
Karakteristik Frekuensi Presentase tentang SADARI berseumber dari media
No (N= 134) (%) masa. dalam penelitian ini sebanyak 102
(N=134)
1 Usia
responden (76,1%) pernah melakukan
18 tahun 17 12.7 SADARI.
19 tahun 34 25.4
20 tahun 32 23.9 Data Khusus
21 tahun 24 17.9
Tabel 2 Data Khusus Identifikasi Variabel
22 tahun 27 20,1
2 Status Penelitian
perkawinan Karakteristik Frekuensi (%)
Belum 133 99.3 1 Pengetahuan
menikah Kurang 57 42.5
Sudah menikah 1 0.7 Cukup 34 25.4
3 Riwayat Baik 43 32.1
keluarga 2 Sikap
menderita Negatif 0 0
kanker Netral 39 29.1
Tidak ada 122 91 Positif 95 70.9
Ada 12 9 3 Perilaku
4 Sudah pernah Kurang 14 10.4
mendapatkan Cukup 83 61.9
informasi Baik 37 27.6
SADARI
Tidak pernah 18 13.4 Tabel 2 menerangkan bahwa dalam
pernah 116 86.6 tingkat pengetahuan responden tentang
5 Sumber SADARi yaitu kurang yaitu 57 responden
informasi (42,50%). 34 responden (25,40%) memiliki
SADARI
Media masa 93 69.4
pengetahuan cukup dan 43 responden (32,10
lainya 41 30.6 %) memiliki pengetahuan baik.
6 Melakukan Sikap responden terhadap SADARI
SADARI hanya terdiri dari 2 yaitu sebanyak 39
Tidak pernah 32 23.9 responden (29,10%) dan 95 responden
pernah 102 76.1
(70,90%) memiliki sikap positif. Perilaku
Pada tabel 1 menerangkan bahwa terhadap SADARI sebesar 14 responden
responden terbanyak berusi 18 tahun (10,40%) memiliki perilaku kurang, 83
sebanyak 34 responden (25,4%). Dalam responden (61,90%) memiliki perilaku cukup
penelitian ini responden sebagian besar yaitu dan 37 responden (27,60%) memiliki perilaku
133 responden (99,3%) belum baik.
menikah.Sebagian besar dalam penelitian ini
responden tidak memiliki keluarga yang
memiliki riwayat kanker yaitu 122 responden

Tabel 3 Tabulasi Silang Pengetahuan dan Sikap


Pengetahuan Sikap
Netral % Positif % Total %
Kurang 22 38,6 35 61,4 57 100
Cukup 11 32,4 23 67,6 34 100
Baik 6 14,0 37 86 43 100
Total 39 95 134 100

Berdasarkan data-data penelitian yang sudah terkumpul dan uji statistik rank Spearman,
analisis statistik menunjukan hasil p=0,009 yang berarti Ada hubungan dengan korelasi yang
rendah antar variable yang diuji.

ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018 13


Tabel 4 Tabulasi Silang Pengetahuan dan Perilaku
Pengetahuan Perilaku
Kurang % Cukup % Baik % Total %
Kurang 9 15,8 32 56,1 16 28,1 57 100
Cukup 1 2,9 24 70,6 9 26,5 34 100
Baik 4 9,3 27 62,8 12 27,9 43 100
Total 14 83 37 134 100

Berdasarkan data-data penelitian yang sudah terkumpul dan uji statistik rank Spearman,
analisis statistik menunjukan p=0,607 yang berarti Tidak ada hubungan antar variable yang diuji.

PEMBAHASAN keberhasilan anak dalam membentuk


Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap kepribadian anak. Ketika anak memasuki
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sekolah lanjutan, peran guru dalam
hubungan yang signifikan antara pengetahuan mempengaruhi kepribadian anak mulai
SADARI dan sikap terhadap SADARI. Hasil dibatasi oleh peran anak itu sendiri. Pada
penelitian ini sejalan dengan Ferdian (2015) tahap ini, anak sudah mempunyai sikap,
tentang hubungan tingkat pengetahuan kepribadian, dan kemandirian (Wigati, 2008).
SADARI terhadap sikap remaja putri dalam Bahwa pada umumnya semakin tinggi tingkat
SADARI di SMAN Ngagklik Yogyakarta pendidikan seseorang, maka akan semakin
diketahui bahwa terdapat hubungan yang tinggi pula pengetahuannya. Pengetahuan itu
signifikan (bermakna) secara statistik antara sendiri merupakan kemampuan seseorang
pengetahuan SADARI dan sikap remaja putri. untuk mengingat fakta, simbol, prosedur
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan teknis (Notoatmodjo, 2010).
ini terjadi setelah orang melakukan Berdasarkan teori tersebut penelitian ini
penginderaan suatu objek tertentu. menyimpulkan bahwa responden yang duduk
Pengindraan terjadi melalui pancaindra di bangku perguruan tinggi sudah melewati
manusia, yakni indra penglihatan, jenjang pendidikan yang beragam baik formal
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. maun informal, sehingga responden dapat
Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia menentukan sikap positif secara mandiri
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman terhadap hal-hal positif yang yang didapatkan.
sendiri maupun pengalaman orang lain, media hal ini sejalan dengan penelitian Abidin et al
masa maupun lingkungan (Notoatmodjo, (2015) yang berjudul gambaran sikap wus
2003). Penelitian ini menyimpulkan tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari)
responden yang lebih sering terpapar media di dusun kedung boto desa podoroto
massa akan memperoleh informasi yang lebih kecamatan kesamben kabupaten jombang.
banyak dibandingkan dengan orang yang Pendapat penelitian tersebut menjelaskan
tidak pernah terpapar informasi media tentang bahwa sebagian besar dari responden
SADARI. Pengetahuan dapat diperoleh dari berpendidikan terakhir yaitu pendidikan dasar
TV, radio, majalah maupun sumber informasi (SD dan SMP), dengan bekal pendidikan
lainnya. rendah maka responden kurang mampu
Dari hasil penelitian, responden yang menerima informasi tentang pemeriksaan
memiliki pengetahuan baik yaitu 32,10% dan payudara sendiri.
jumlah responden yang memiliki pengetahuan Dalam penelitian ini didapatkan data
baik serta memiliki sikap yang positif sebesar bahwa terdapat responden yang memiliki
86%. Azwar (2013) menuliskan bahwa sikap pengetahuan kurang namun memiliki sikap
seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa yang positif. Apa yang telah dan sedang
hal salah satunya adalah lingkungan. dialami seseorang, akan ikut membentuk dan
Lingkungan sendiri terbagi atas rumah, mempengaruhi penghayatan seseorang
sekolah, dan pekerjaan. untuk factor sekolah terhadap stimulus sosial. anggapan akan
peran pranata pendidikan adalah untuk menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap
membentuk kepribadian anggota masyarakat (Azwar, 2013). Middlebrook (dalam Azwar,
agar menjadi warga yang baik dan unggul 2007) mengatakan bahwa tidak adanya
secara intelektual. Guru senantiasa pengalaman sama sekali dengan suatu objek
memberikan dorongan dan motivasi terhadap psikologis cenderung akan membentuk sikap

14 ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018


negatif terhadap objek tersebut. Untuk dapat dengan keinginan individu untuk melakukan
menjadi dasar pembentukan sikap, perbuatan sesuai dengan keyakinan dan
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan keinginannya.
kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih Dari penjelasan diatas dalam penelitian
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi ini menyimpulkan bahwa sikap buakan hanya
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan terbentuk dari pengetahuan, tetapi keyakinan
faktor emosional. Dalam situasi yang responden yang menggap SADARI baik
melibatkan faktor emosi, penghayatan akan untuk kesehatan mereka yang menciptakan
pengalaman akan lebih mendalam dan lebih sikap yang positif. Pendapat peneliti sejalan
lama membekas. Pengalaman dapat dengan Setyowati (2013) yang menunjukkan
didapatkan dari pendidikan dari suatu instansi, tidak ada hubungan antara pengetahuan
pernah mengalami suatu kejadian, dan pernah dengan kejadian kanker payudara di RSUD
melihat dari orang lain. Pengalaman sangat Dr. Moewardi.
mempengaruhi seseorang dalam bersikap.
Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar Hubungan Antara Pengetahuan dan
pembentukan sikap apabila pengalaman Perilaku
tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Sikap Bedasarkan hasil uji statistik
akan lebih mudah terbentuk apabila didapatkan hasil tidak ada hubungan
pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam pengetahuan terhadap perilaku pemeriksaan
situasi yang melibatkan faktor emosional payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri
(Azwar, 2011). Responden merupakan mahasiswi Fakultas Keperawatan UKWMS.
mahasiswa Fakultas Keperawatan, mereka Menurut Green dalam Notoadmodjo (2007),
telah memiliki pengalaman untuk praktek di peningkatan pengetahuan tidak selalu
Rumah Sakit. Pengalaman ini tidak menutup menyebabkan perubahan perilaku, namun
kemungkinan mereka untuk menemukan hubungan positif antara kedua variabel ini
kasus ca mamae. Situasi inilah yang telah diperlihatkan dalam sejumlah penelitian
memberikan pengalaman pribadi yang nyata yang dilakukan sampai saat ini. Menurut
kepada responden sehingga dengan adanya Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau
pengalaman tersebut responden mengambil kognitif merupakan domain yang sangat
langkah dengan menentukan sikap yang penting untuk terbentuknya tindakan
positif walaupun memiliki pengetahuan yang seseorang.Dari pengalaman dan penelitian
minim terhadap SADARI. ternyata perilaku yang didasari oleh
Dalam penelitian ini terdapat 61,4% pengetahuan akan lebih langgeng daripada
yang memiliki pengetahuan kurang namun perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
memiliki sikap yang postif. Menurut Azwar Sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(2007) secara umum, dalam berbagai (berperilakubaru didalam diri seseorang
referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni: terjadiproses yang berurutan), yakni Teori
kognitif, afektif, dan kecenderungan tindakan Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned
(konatif). Komponen kognitif merupakan Action) dan versi selanjutnya dari kerangka
aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian berfikir ini lebih dikenal sebagai teori tingkah
individu terhadap obyek atau subyek. laku terencana (theory of planned behaviour)
Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, yang pertama kali dinyatakan oleh Fishben
melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi dan Ajzen (1980,Ajzen, 1991, dalam Baron &
akan menghasilkan nilai baru yang akan Byrne, 2003). Teori ini menyatakan bahwa
diakomodasi atau diasimilasikan dengan keputusan untuk menampilkan tingkah laku
pengetahuan yang telah ada di dalam otak tertentu adalah hasil dari proses rasional yang
manusia. Nilai -nilai baru yang diyakini benar, diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan
baik, indah, dan sebagainya, pada akhirnya mengikuti urutan -urutan berpikir. Pilihan
akan mempengaruhi emosi atau komponen tingkah laku dipertimbangkan, konsekuensi
afektif dari sikap individu. Oleh karena itu, dan hasil dari setiap tingkah laku dievaluasi,
komponen afektif dapat dikatakan sebagai dan dibuat sebuah keputusan apakah akan
perasaan (emosi) individu terhadap obyek bertindak atau tidak. berdasarkan teori diatas
atau subyek, yang sejalan dengan hasil penyebab penelitian ini tidak signifikan
penilaiannya. Sedang komponen adalah dominanya responden yang tidak
kecenderungan (konatif) bertindak berkenaan memiliki keluarga dengan riwayat kanker.

ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018 15


Responden berpikir penyakit kanker memiliki perilaku SADARI pada mahasiswa fakultas
persentase kecil untuk menyerang mereka. ilmu keperawatan universitas padjadjaran
Dari penjelasan ini dapat dikatakan walaupun dengan hasil perilaku SADARI responden
responden memiliki pengetahuan yang baik tidak berhubungan dengan penegetahuanya.
tentang SADARI namun responden tidak
memiliki perilaku yang positif terhadap KESIMPULAN
SADARI. Berdasarkan hasil penelitian yang
Dari hasil penelitian ini terdapat diperoleh, maka dapat disimpulkan yaitu: 1)
persamaan dengan penelitian sebelumnya Terdapat hubungan yang lemah antara
karya Utami (2015) dengan judul hubungan pengetahuan SADARI dan Sikap SADARI. 2)
antara pengetahuan tentang kanker payudara Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri SADARI dan perilaku SADARI. Kesimpulan
(sadari) pada mahasiswi Program Studi Ilmu tersebut membuktikan hipotesis pertama yaitu
Keperawatan (PSIK) A FK UGM. Hasil ada hubungan pengetahuan terhadap sikap
analisis pada penelitian tersebut diperoleh pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
nilai π = 0,176 dengan tingkat signifikansi pada remaja putri mahasiswi Fakultas
0,064 (P > 0,05) menunjukkan bahwa tidak Keperawatan UKWMS dan menolak hipotesis
ada hubungan yang signifikan antara tingkat kedua yaitu tidak ada hubungan pengetahuan
pengetahuan tentang kanker payudara dengan terhadap perilaku pemeriksaan payudara
perilaku pemeriksaan payudara sendiri sendiri (SADARI) pada remaja putri
(SADARI) dengan tingkat korelasi sangat mahasiswi Fakultas Keperawatan UKWMS.
lemah.
Dalam penelitian ini didapatkan data SARAN
28,1% memiliki pengetahuan kurang namun Bagi responden yang telah memiliki
perilaku baik. Menurut teori Lawrence Green pengetahuan yang baik dan cukup tentang
dalam Notoatmodjo (2007) yang kanker payudara dan pemeriksaan payudara
menyebutkan faktor pendorong, faktor sendiri untuk membagikan pengetahuan dan
pendukung dan faktor pemerkuat. Pengalaman yang ada kepada masyarakat dan teman-teman
pribadi membuat responden lebih tertarik yang berada di lingkungan sekitar. Bagi
untuk melakukan penginderaan terhadap suatu responden yang telah memiliki sikap yang
objek tertentu. Di dalamnya juga termasuk positif dan telah melakakukan SADARI
rasa takut, rasa cemas yang dirasakan oleh diharapkan dapat mempengaruhi teman-taman
responden. Rogers (1974) (dalam dan lingkungan sekitar agar menjadi memiliki
Notoadmojo, 2007) mengemukakan bahwa sikap dan perilaku yang positif. Bagi Peneliti
sebelum orang mengadopsi perilaku baru Selanjutnya diharapkan data dilakukan
dalam dirinya, terjadi proses berurutan yakni: peneltian lanjutan dapat memperluas populasi
Kesadaran (awareness) dimana orang tersebut dan menganalisis hubungan sikap dan
menyadari dalam arti mengetahui terlebih perilaku SADARI
dahulu terhadap stimulus (objek), tertarik
(interest) dimana orang mulia tertarik pada DAFTAR PUSTAKA
stimulus, evaluasi (evaluation) menimbang- Abidin, Z., Kurniati, E., Alie, Y. (2015).
nimbang terhadap baik tidaknya stimulus Gambaran Sikap Wus Tentang
tersebut bagi dirinya, mencoba (trial) dimana Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)
orang mulai mencoba perilaku baru, Di Dusun Kedung Boto Desa Podoroto.
menerima (adaptation) dimana subjek telah Jurnal Ilmiah Keperawatan; Vol 1(1)
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, Azwar, S. (2007). Sikap Manusia teori dan
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Berdasarkan teori yang dijelaskan Pelajar
penulis mengambil kesimpulan bahwa Azwar, S. (2013). Sikap Manusia Teori dan
perilaku seseorang bukan hanya terbentuk dari Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
pengetahuan saja tetapi proses yang dilalui Pelajar Offset
yang akan mempengaruhi perilaku yang akan Baron & Byrne. (2003). Psikologi Sosial. Jilid
terbentuk. Pedapat ini seirama dengan 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga
penelitian penelitian Nugrahini et al (2012) Erbil, N & Bolukbas. (2012). Beliefs,attitudes,
tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan and behavior of Turkish women about

16 ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018


breast cancer and breast self- 2013.http://www.depkes.go.id/resource
examination according toa Turkish s/download/general/Hasil%20Riskesda
version of the Champion Health Belief s%202013.pdf.19 Agustus 2016
Model Scale. Asian Pacific Journal Setyowati, I., Setiyadi, N. A., Ambarwati.
Cancer Prevention. (2013). Resiko Terjadinya Kanker
Ferdian, F.A. (2015). Hubungan Tingkat Payudara Ditinjau dari Pengetahuan,
Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Sikap, Dan Perilaku Pencegahan.
Remaja Putri Dalam Pemeriksaan http://publikasiilmiah.ums.ac.id
Payudara Sendiri Di Sma Negeri 1 Smeltzer, C.S & Bare, G.B. (2002). Buku Ajar
Ngaglik Yogyakarta. Diunduh dari Keperawatan Medikal Bedah (Vol
http://opac.unisayogya.ac.id/481/ 2).Jakarta: EGC.
Fitria, A. (2007). Panduan Lengkap Sugiharto, S. (2014). Hubungan Antara
Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Pengetahuan Kanker Payudara Dengan
Ilmu Semesta Perilaku SADARI. Skripsi.Universitas
Kusminarto. (2005). Hati-hati, ABG Rentan Katolik Widya mandala Surabaya.
Terkena Kanker Payudara. Yogyakarta Surabaya
:Andi offset Suhita, B. M. (2008). PengaruhHealth
Lily. (2008). Hati– Hati ABG Education Terhadap Pengetahuan Dan
RentanTerkenaKankerPayudara.http:// Sikap Wanita Dewasa Tentang“
www. Rileks.Com. 12 Agustus 2016 SADARI “ Dalam Upaya Deteksi Dini
Mardiana, L. (2009). Mencegah dan CaMammae Di Kediri. Tesis. Program
Mengobati Kanker Wanita dengan Pasca Sarjana Universitas Sebelas
Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Maret. Surakarta
Swadaya. Utami, N. (2015). Hubungan Tingkat
Monty, P.S & Aksan, H. (2012). Blakblakan Pengetahuan Kanker Payudara Dengan
Kanker Payudara Temukan Sedini Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
Mungkin. Bandung: Qanita. (Sadari) Pada Mahasiswi Psik Afk
National Cancer Institute (NCI). (2013). Ugm. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fk
Estimatednew cases and deathsfrom Ugm. Yogyakarta Kecamatan
breastcancer in the UnitedStates. Kesamben Kabupaten Jombang. Jurnal
http://www.cancer.gov/cancertopics/typ Ilmiah Keperawatan; Vol 1 (1)
es/breast.1 Agustus 2016. WHO. (2014). World Health Organization-
Nugrahini, S. D., ., Anna, A., Emaliyawati, E. Cancer Country Profile. www.
(2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Who.org.com. 20 Agustus 2016
Dengan Perilaku Sadari Pada Widyastuti, Yani et al. (2009).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan KesehatanReproduksi. Fitramaya:
Universitas Padjadjaran. Jurnal Yogyakarta.
universitas Padjajaran; Vol 1(1) Wigati, Mulat Abdullah. (2008). Sosiologi
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan VIII. Jakarta: Grasindo.
Masyarakat. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
RinekaCipta.
Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rinekacipta
Nurcahyo, J. (2010). Bahaya Kanker Rahim
dan Payudara. Jakarta: WahanaTotalita
Publisher.
Purba, J. R. (2010). Pengetahuan Dan
SikapIbuDalamMelakukan SADARI.
Skripsi.Universitas Sumatra
Utara.Medan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013).
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun

ADI HUSADA NURSING JOURNAL, VOL.4, NO.2, DESEMBER 2018 17

Anda mungkin juga menyukai