Anda di halaman 1dari 51

GANGGUAN MINOR PADA BBL, BAYI,

BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH


GANGGUAN MINOR PADA BBL, BAYI,
BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

Kebanyakan ibu mengamati bayi mereka dengan


hati-hati dan sering dikecewakan oleh keanehan
fisik kecil, yang mungkin tidak penting.

Penyakit ringan adalah suatu kondisi fisik dimana


terdapat gangguan fungsi normal

Gangguan ringan paling sering terjadi pada bayi baru


lahir, mengabaikan masalah kesehatan ringan
merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap
angka kematian bayi baru lahir.
Stuffy nose : Hidung
tersumbat
• Menyebabkan pernapasan
mulut dan menelan udara
yang berlebihan
• Asuhanya: Lubang hidung
dibersihkan dengan kapas
yang dibasahi dengan
saline normal dan
semprotan hidung atau
tetes.
Sticky eyes ( Mata lengket)
• Karena iritasi kimia atau
infeksi bakteri
staphylocolous
• Terapi: Pemberian
eritromicin 0,5 % setiap
enam jam selama 7-10 hari.
• Asuhan Komplementer :
berikan kapas dan air
hangat pelan-pelan
Ruam kulit
• Tambalan kecil biasanya
pada area yang
melibatkan kelenjar
gondok, ketiak, wajah,
kaki, dan punggung.
• Asuhan Komplementer:
Kayu secang dan oil
untuk kulit dll
Payudara Membesar

• Karena hormon ibu payudara


menjadi bengkak
• pembesaran payudara terjadi pada
bayi cukup bulan dari kedua jenis
kelamin pada 3 atau 4 hari dan
dapat berlangsung selama
beberapa hari atau bahkan
berminggu-minggu
• Tidak ada terapi yang dilakukan,
Jangan meremas payudara
BERCAK MONGOL
• PENYEBAB
Bercak mongol bisa dibilang adalah tanda lahir,
kemunculan tanda lahir disebabkan ada hal-hal
tertentu yang terjadi dalam proses jalan lahir
semisal trauma lahir atau terjadi pembuluh darah
melebar.

Secara etiologi ada yang bilang terkait dengan


faktor keturunan tetapi tidak setiap anak punya
bercak mongol. Jika terjadi pada saat dewasa itu
bukan bercak mongol.
 Bercak mongol adalah
suatu mokula biru hitam
yang ditemukan didaerah
lumbosakral pada 90%
bayi-bayi indian, negro,
oriental, mediterania, asia
dan orang yang berkulit
hitam.

 Bila bayi berkulit • Mongolian spots


putih,berambut pirang • Noda mongol
• Bercak-bercak mongoloid
dan bermata biru
biasanya kurang dari 10%.
• Bercak mongol merupakan suatu
tipe tanda lahir yang disebabkan
oleh sel pigmen (pewarna) yang
terdapat pada kulit.

• Bercak mongol biasanya timbul


saat lahir namun juga dapat
timbul dalam waktu minggu
pertama kelahiran bayi.

• Tanda lahir biasanya timbul dalam


dua bulan pertama setelah
kelahiran. Jika tanda tersebut
muncul setelah itu, biasanya
sudah tidak dapat digolongkan
sebagai tanda lahir.
• Bercak mongol tidak
memerlukan pengobatan
tertentu. Bercak ini tidak
menimbulkan rasa nyeri dan
tidak menimbulkan gangguan
pada kulit.
• Terlebih lagi, bercak ini juga tidak
menimbulkan masalah kosmetik
karena biasanya terletak di
bagian punggung atau bokong
sehingga dapat ditutupi dengan
pakaian.
• Kebanyakan bercak mongol akan menghilang
sepenuhnya ketika anak mencapai usia 5
tahun. Namun pada beberapa kasus, tanda
lahirnya tidak menghilang dan menetap
sampai bayi tumbuh dewasa.

• Untuk bercak mongol yang menetap, dapat


dilakukan pengobatan dengan sinar laser.
Sebuah penelitian di Dermatologic
Surgery melaporkan bahwa pengobatan
bercak mongol dengan laser alexandrite paling
sukses jika dilakukan sebelum usia 20 tahun.

• Penggunaan kombinasi laser tipe lain dengan


krim pemutih kulit juga dapat digunakan
bersamaan dengan laser alexandrite.
HEMANGIOMA
Hemangioma adalah suatu kelainan pembuluh
darah bawaan yang tidak ikut aktif dalam
peredaran darah umum.

Biasanya Hemangioma sudah tampak sejak bayi


dilahirkan atau muncul setelah beberapa minggu
setelah kelahiran.
• Tergolong tanda lahir yang sering
muncul di wajah, leher, kulit kepala,
dada, dan punggung, pada anak usia
18 bulan ke bawah.

• Kondisi ini tidak bersifat kanker dan


dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, pengobatan diperlukan bila
benjolan menyebabkan gangguan
pada penglihatan dan pernapasan.

• Akan hilang dengan sendirinya


seiring pertumbuhan bayi.
KLASIFIKASI
• Hemangioma kapiler
Strawberry hemangioma (hemangioma
simpleks) Hemangioma kapilar terdapat pada
waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir.
Tampak sebagai bercak merah yang makin
lama makin besar. Warnanya menjadi merah
menyala, tegang, dan berbentuk lobular,
berbatas tegas, dan keras pada perabaan.

• Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa
makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan
mengempis dan akan cepat menggembung
lagi apabila dilepas.

• Hemangioma campuran
sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan
MUNTAH DAN GUMOH

Muntah adalah keluarnya Gumoh adalah keluarnya


kembali sebagian besar kembali sebagian susu yang
atau seluruh isi lambung telah ditelan melalui mulut
yang terjadi secara paksa dan tanpa paksaan,
melalui mulut, di sertai beberapa saat setelah
dengan kontraksi lambung minum susu.
dan abdomen
REGURGITASI/GUMOH

• Muntah harus di bedakan


dengan regurgitasi (gumoh).
Pada regurgitasi, pengeluaran
susu terjadi sesat setelah
minum susu.

• Hal ini dapat di sebabkan


karena kebanyakan minum atau
kegagalan untuk mengeluarkan
udara yang tertelan.
Penyebab terjadi regurgitasi :
- posisi saat menyusui yang tidak tepat
- minum terburu buru, atau anak sudah
kenyang tetapi tetap di beri minum
karena orang tuanya kawatir kalau
anaknya kekurangan makanan

Bayi gumoh (bahasa jawa) sesudah


minum biasanya hanya untuk
membersihkan sisa susu dari mulutnya.

Gumoh menjadi abnormal bila


jumlahnya banyak dan pertambahan
berat badannya tidak mencukupi.
ASUHAN ANAK DENGAN REGURGITASI

PENGKAJIAN
1. Usia timbul gumoh. Gumoh sering terjadi pada anak usia di bawah 6 bulan.
2. Cara dan bahan makanan yang keluar. Hal ini di maksudkan untuk
mengidentifikasi apakah anak mengalami gumoh atau muntah. Pada anak yang
gumoh, bahan makanan yang keluar biasanya berupa susu dan terjadi secara
spontan. Sementara pada anak yang muntah, bahan makanan yang keluar
berupa susu di sertai dengan bahan makanan lain dan juga di sertai dengan
kontraksi abdomen.
3. Pola minum yang perlu di perhatikan adalah apakah susu diberikan dengan
menggunakan botol, sendok, atau menetekan pada ibunya; sudah benarkah cara
meminumnya; serta berapa jumlah dan jumlah frekuensi pemberiannya. Orang
tua kadang mengkhawatirkan bahwa kebutuhan minum anak kurang terpenuhi,
sehingga susu diberikan terlalu sering.
4. Suasana saat minum. Anak yang tergesa gesa minumnya mudah mengalami
gumoh. Demikian pula posisi saat minum.
PERENCANAAN
1. Perbaiki teknik menyusui. Cara menyusui
yang benar adalah mulut bayi menempel pada
sebagian areoladan dagu menempel pada
payudara ibu.
2. Apabila menggunakan botol, perbaiki cara
meminumnya. Posisi botol dan dot harus
masuk seluruhnya kedalam mulut bayi.
3. Sendawakan bayi setelah minum. Bayi yang
selesai minum jangan langsung di tidurkan,
tetapi perlu disendawakan terlebih dahulu.
Sendawa dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Bayi di gendong agak tinggi (posisi
berdiri) dengan bersandar pundak
ibu. Kemudian, punggung bayi di
tepuk perlahan lahan sampai
terdengar suara sendawa.
b. Menelungkupkan bayi dipangkuan
ibu, lalu usap / tepuk punggung bayi
sampai terdengar suara bersendawa.
FAKTOR PENYEBAB MUNTAH:

• Isi lambung terlalu penuh


• Adanya infeksi pada saluran pencernaan
• Adanya kelainan pada saluran pencernaan
• Tekanan intrakranial yang meninggi
CARA PENANGGULANGAN MUNTAH :

Pertolongan pada bayi muntah ringan dan


sedang.
• Mengobati penyebab utamanya
• Posisi tidur bayi/ anak sebaiknya miring jangan
terlentang supaya bila muntah tidak terjadi
aspirasi.
• kurangi pemberian makanan berbentuk cair.
• Asuhan
Komplementer bayi
muntah : Pemijatan
ORAL TRUSH
• Oral Thrush adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur
( Candida Albicans ) pada mulut
dan saluran kerongkongan akibat
pemakaian dot yang kurang bersih
atau pemakaian antibiotik jangka
panjang yang muncul karena zat
berwarna putih yang menempel di
lidah dan mulut dan tidak bisa
dibersihkan.

• Oral Trush yaitu adanya bercak


putih pada lidah, langit-langit dan
pipi bagian dalam.
• MACAM-MACAM
Luka pada sudut mulut (keilitis angularis)
Lidah putih (White Coeted Tongue)
Guam (Thrush)
BAHAYA
• Iritasi pada mulut bayi
• Gangguan Penghisapan untuk bayi pada saat
diberi ASI
• Timbul mual pada bayi sehingga akan
mengakibatkan gumoh pada bayi
PENULARAN ORAL THRUSH
- Dapat terjadi akibat Koloni candida albicans
yang di bawa bayi ketika melalui jalan lahir
- Didapat di tempat perawatan, misalnya :
ditularkan melalui dot, tangan para petugas
yang mengandung candida albicans. Penyakit
merupakan endemis di tempat perawatan bayi
baru lahir.
DIAPER RUSH
• Diaper rush atau ruam popok adalah Kelainan
kulit yang disebabkan karena infeksi jamur
Candida biasanya Candida albicans.

• Senantiasa menyerang bagian tubuh bayi/anak


balita yang tertutup popok yang selalu basah
dan jarang diganti - area genitalia, lipat paha
dan bokong. Kulit anak cenderung terlihat
kemerahan dan agak bersisik.
PENCEGAHAN
• Bila menggunakan popok kain, sebaiknya dari bahan katun yang
lembut
• Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak
tergesek.
• Perhatikan daya tampung diaper. Bila sudah menggelembung
atau menggantung, segera ganti dengan yang baru.
• Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat
bepergian).
• Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena
kulit yang tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
• Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper
merah dan kasar
JAUNDICE
• Penyakit kuning
atau jaundice merupak
an suatu kondisi medis
ketika terjadinya
perubahan warna
menjadi kekuningan
pada kulit, bagian
putih dari mata
(Sklera) dan juga
membran mukosa
Kuning pada bayi baru lahir (Jaundice)

• Jaundice diambil dari bahasa


Perancis jaune yang artinya
kuning, sedangkan ikterus
diambil dari bahasa yunani
icteros.
• Jaundice merupakan warna kuning pada kulit
yang paling sering ditemukan selama periode
BBL.
• Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi
bilirubin dalam darah. 60% terjadi pada bayi
cukup bulan, 80% pada bayi kurang bulan.
• Hiperbilirubin adalah peningkatan kadar
bilirubin dalam darah, yang biasanya
disebabkan karena proses patologis (Bowdeen
& Greenberg, 2010)
Jaundice = Ikterus = Hiperbilirubin ?

AKUMULASI / KADAR BILIRUBIN DIDALAM DARAH


PATOFISIOLOGI • Warna kuning ini terjadi akibat penumpukan
zat kimia yang disebut bilirubin.

• Bilirubin itu sendiri merupakan produk


”sampah” dari sel darah merah (eritrosit).
Eritrosit hanya hidup dalam jangka waktu
tertentu.

• Setelah habis masa hidupnya, eritrosit akan


hancur dan terbentuklah bilirubin.
Selanjutnya, bilirubin akan diproses oleh
hati untuk kemudian dibuang sebagai
empedu.

• Namun, hati sang bayi belum cukup


“matang” untuk memproses bilirubin
sehingga bilirubin pun menumpuk.
• Jaundice umumnya mulai muncul di wajah, kemudian turun
ke dada, perut, lengan, dan kaki. Bagian putih mata juga
tampak kuning. Jaundice yang paling sering terjadi adalah:

- Jaundice fisiologis. Dapat terjadi pada 50 % bayi


baru lahir. Muncul pada usia 2-3 hari, memuncak
pada hari 4-5, dan menghilang dengan sendirinya
pada usia 2 minggu.

- Jaundice pada bayi prematur (karena kemampuan


membuang bilirubin masih sangat kurang).
• Breastfeeding jaundice (5-10 persen bayi baru lahir):

Terjadi pada minggu pertama setelah lahir pada bayi yang tidak
memperoleh cukup ASI.

Jika bayi tidak memperoleh cukup ASI, gerakan usus tidak


terpacu dan frekuensi buang air besar berkurang sehingga tidak
banyak bilirubin yang dapat dikeluarkan. Karena itu, susui bayi
minimal 8-12 kali per hari khususnya dalam beberapa hari
pertama.

Untuk menilai kecukupan asupan ASI, perhatikan:


– Jika berat badan bayi berkurang ≥ 10 persen berat lahir pada hari
ketiga, kecukupan ASI harus dievaluasi.
– Bayi yang memperoleh cukup ASI popoknya akan basah kuyup 4-6 kali
per hari dan BAB 3-4 kali (usia 4 hari). Pada usia 3-4 hari, feses bayi
berubah dari mekonium (warna gelap) menjadi kekuningan dan lunak.
• Breastmilk jaundice (1 persen bayi baru lahir):
Terjadi di akhir minggu I atau awal minggu II
setelah lahir.
Sebagian kecil ibu memiliki suatu zat dalam
ASI mereka yang dapat menghambat
pengolahan bilirubin oleh hati.
Tipe ini ringan dan menghilang pada usia 3-10
minggu.
Daerah kepala Dada dan Perut bawah Sampai Lengan Sampai telapak
dan leher pinggang hingga lutut dan kaki Kaki dan
(daerah badan (sampai badan dibawah lutut tangan
atas) bawah hingga
tungkai)
IKTERUS FISIOLOGIS IKTERUS PATOLOGIS

• Warna kuning timbul pada hari ke 2


• Ikterus timbul pada 24 jam pertama
dan 3 tampak jelas pada hari ke 5
• Ikterus menetap setelah 2 minggu
dan ke 6 serta menghilang pada hari
• Kadar bilirubin > 12,5 mg/dl pada
ke 10
bayi cukup bulan dan > 10 mg/dl
• Bilirubin serum meningkat tidak
pada bayi kurang bulan
lebih dari 5mg/dl dalam 24 jam
• Peningkatan bilirubin > 5 mg/dl/hari
• Kadar bilirubin serum :
• Kadar bilirubin direk > 1 mg/dl
<12mg/dl pada bayi aterm
• Terdapat faktor resiko
<14mg/dl pada bayi preterm
• Tinja berwarna pucat
• Dapat menghilang dengan
sendirinya
• Tidak perlu penanganan khusus (Bilirubin total serum >17 mg/dl pada bayi
yang mendapatkan ASI)
TERAPI/PENGOBATAN

Bila kadar bilirubin>10mg%  lakukan terapi


sinar

Pantau setelah dihentikan terapi sinar

Bila kadar Hb < 13g/dl lakukan transfusi darah


RDS
INFEKSI
HIPOTERMI
HIPERTERMI

Anda mungkin juga menyukai