Anda di halaman 1dari 23

(HAND OUT)

NEONATUS DAN BAYI DENGAN MASALAH SERTA PELAKSANAANNYA A. Bercak Mongol De !n!"! Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat dibagian sacral. Walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, terkadang juga terjadi pada anak-anak dengan orang tua Mediterania.( Mayes Midwifery e!tbook ". #ementara itu, menurut Mary $ilton dalm bukunya %asar-dasar &eperawatan Maternitas, bercak mongol adalah daerah pigmentasi biru kehitaman yang dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan di bokong. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan dan tahun . E#!olog! Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. 'esi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang. 'esi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebalah dalam atau disekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada orangtua bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya.

Tan$a $an Ge%ala anda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. erkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang ber(ariasi. #eorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai ) *. 'uka seperti pewarnaan +. %aerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal ,. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur -. Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun .. idak ada komplikasi yang ditimbulkan

Pena#alak"anaan Bercak mongol biasanya menghilang di tahun pertama, atau pada *-- tahun pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. /amun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang dan dapat menetap sampai dewasa. #umber lain mengatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 0-*, tahun. erkadang juga menghilang setelah dewasa. #ebagian kecil (sekitar . 1" anak lahir dengan bercak mongol masih memiliki betcak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus. /e(us ota (daerah 2igomatikus" dan ne(us ito (daerah sclera atau fundus mata atau daerah delto trape2ius" biasanya menetap, tidak perlu diberika pengobatan. /amun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini pengobatan dianjurkan menggunakan sinar laser. 3enatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberika konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bentuk mongol ini akan

menghialng dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas. B. He&ang!o&a De !n!"! $emangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor (ascular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih" dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. $emangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari * tahun (.-*41". Biasanya hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (,41" atau muncul beberapa minggu setelah kelahiran (041". $emangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki, atau dada. $emangioma merupakan tumor (ascular jinak terla2im pada bayi dan anak. Pe&'ag!an a. /e(us flammeus %aerah kapiler yang tidak menonjol, berbatas tegas, ukurannya tidak bertambah, berwarna merah ungu, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. b. /e(us (askulosus &apiler yang baru terbentuk dan membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis" yang tumbuh beberapa bulan setelah lahir kemudian mengerut dan menghialng dengan sendirinya. Pena#alak"anaan 3enatalaksanaan masalah ini menggunakan pendekatan) *. &onserfatif a. %itunggu regresi (5.-6 tahun". mempercepat proses pemulihan. b. &amuflase dengan krem pewarna
3

indakan pemasangan pembalut elastis indakan ini membantu

dengan sedikit penekanan secara terus-menerus.

c. 3enyuntikan sclerosing agent. 7ntuk anak kecil sebagiknya menggunakan narkose sebelum dipasang jahitan untuk tie o(er. +. 8peratif. 3endekatan ni dipilih untuk indikasi ) a. 9ecurrenrt bleeding b. 7lserasi yang sulit sembuh dengan terapi biasa c. $emangioma yang disebabkan dengan terapi biasa d. $emangima yang disebabkan oleh fleboit e. 'esi setelah : * tahun tidak menunjukkan pertumbuhan dan tidak ada tandatanda regresi f. 'esi :+ tahun menunjukkan progresi(itas g. 'okasi khusus ) mulut, jalan nafas, sekitar mata, perineum h. &adang-kadang diperlukan embolisasi preperatif untuk mengecilkan tumor ,. erapi lain ) a. #teroid dapat ddigunakan untuk rapid enlarging hamangioma b. (. M)n#a* De !n!"! Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen. %alam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah. Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian A#; atau makanan, keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan selama proses persalinan. E#!olog! Muntah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti berikut ini ) *. &elainan kongenital 3ada saluran pencernaan, iritasi lambung, atresia esophagus, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi.
4

erapi laser.

+. ;nfeksi pada saluran pencernaan. ,. <ara pemberian makan yang salah. -. &eracunan Ko&+l!ka"! &omplikasi terjadinya muntah adalah sebagai berikut) *. %ehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh=elektrolit. +. &etosis karena tidak makan dan minum. ,. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang. -. &etegangan otot perut, perdarahan konjungti(a, rupture esophagus, aspirasi yang disebabkan karena muntah yang sangat hebat. Pa#o !"!olog! Muntah terjadi ketika anak=bayi menyemprotkan isi perutnya keluar. terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan. 3ada bayi, muntah sering terjadi pada mingguminggu pertama. $al tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. 9efle! ini dikoordinasikan di medulla oblongata. Muntah dapat dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit intrakranial, atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri. S! a# &)n#a* &eluar cairan terus-menerus, hal ini kemungkinan disebabkan oleh obstruksi esophagus. Muntah proyektil, hal ini kemungkinan disebabkan oleh stenosis pylorus (suatu kelemahan pada katup di ujung bawah lambung yang menghubungkan lambung dengan usus *+ jari yang tidak mau membuka". Muntah hijau kekuningkuningan kemungkinan akibat obstruktif dibawah ampula (ateri. Muntah segera setelah lahir dan menetap, kemungkinan adanya tekanan intrakranial yang tinggi atau obstruksi pada usus.

Pena#alak"anaan *. &aji faktor dan sifat muntah. a. >ika terjadi pengeluaran cairan terus-menerus, maka kemungkinan dikarenakan obstruksi esophagus. b. >ika terjadi muntah berwarna hijau kekuning-kuningan, maka patut dicuriagai adnya obstruksi di bawah ampula (ateri. c. >ika terjadi muntah proyektil, maka harus dicurigai adanya stenosis pylorus. d. >ika terjadi segera setelah lahir kemudian menetap, maka kemungkinan terjadi peningkatan tekanan intracranial. +. Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab. ,. <iptakan suasana tenang. -. 3erlakukan bayi dengan baik dan hati-hati. .. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah. 6. Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis. 0. 9ujuk segera.

D. G)&o* De !n!"! ?umoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung. Muntah susu adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bayi yang mendapatkan A#;. $al ini tidak akan mengganggu pertambahan berat badan secara signifikan. ?umoh biasanya terjadi karena bayi menelan udara pada saat menyusu. E#!olog! 3enyebab terjdinya gumoh adalah sebagsi berikut. *. Bayi sudah merasa kenyang. +. 3osisi salah saat menyusui. ,. 3osisi botol yang salah.
6

-.

ergesa-gesa saat pemberian susu.

.. &egagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan. Pa#o !"!olog! 3ada keadaan gumoh, biasanya lambung sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga terkadang gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar memalui mulut pada sudut-sudut bibir. $al tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik. 8tot tersebut seharusnya mendorong isi lambung ke bawah. &ebanyakan gumoh terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya. Pena#alak"anaan *. 3erbaiki teknik menyusui +. 3erhatikan posisi botol saat pemberian susu. ,. #endawakan bayi setelah disusui. -. 'akukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup rapat seluruh putting susu ibu. E. Oral Tr)"* De !n!"! 8ral trush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh jamur <andidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal. E#!olog! 8ral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (<andida albican" yang merupakan organisme penghuni kulit dan mukosa mulut, (agina, dansaluran cerna.

Tan$a $an Ge%ala anda dan gejala yang sangat mudah terlihat pada pasien oral trush adalah lesi di mulut yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan mukosa pipi. Pena#alak"anaan 8ral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi lebih baik jika pengobatan dengan cara berikut. *. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi. +. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas. ,. >aga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut. -. Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan juga bersih. .. 3ada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu. Berikan terapi pada bayi a. * ml larutan /ystatin *44.444 unit diberikan - kali sehari dengan inter(al setiap 6 jam. 'arutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak menyebar luas ke rongga mulut. b. ?entian (iolet , kali sehari. ,. D!a+er Ra"* De !n!"! %iaper rash adalah kemerahan pada kulit bayi akibat adanya kontak terusmenerus dengan lingkungan yang tidak baik. E#!olog! *. ,. idak terjaganya kebersihan kulit dan pakaian bayi. erlalu panas atau lembapnya udara=suhu lingkungan.
8

+. >arangnya mengganti popok setelah bayi BAB atau BA&

-.

ingginya frekuensi BAB (diare"

.. Adanya reaksi kontak terhadap karet, plastic, dan deterjen. Tan$a $an Ge%ala *. ;ritasi pada kulit yang kontak langsung dengan allergen, sehingga muncul eritema. +. @rupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti bokong, alat genital, perut bawah, atau paha atas. ,. 3ada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa, (esikula, dan ulserasi. Pena#alak"anaan *. %aerah yang terkena ruam popok, tidak terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering. +. ?unakan kapas halus yang mengandung minyak untuk membersihkan kulit yang iritasi. ,. #egera bersihkan dan keringkan bayi setelah BA& atau BAB. -. Atur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit=dearth iritasi. .. 7sahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein ( & 3" dengan porsi cukup. 6. 3erhatikan kebersiahan kulit dan tubuh secara keseluruhan. 0. >agalah kebersihan pakaian dan alat-alat untuk bayi. A. 9endamlah pakaian atau (elana yang terkena urine dalam air yang dicampur acidum borium, setelah itu bersihkan tetapi jangan menggunakan sabun cuci, segera bilas dan keringkan. G. Se'*orrea De !n!"! #ebhorrea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang memiliki banyak kelenjar sebaseanya, biasanya didaerah kepala.
9

E#!olog! 3enyebab sebhorrea masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa ahli yang menyatakan beberapa faktor penyebab sebhorrea, yaitu sebagai berikut. *. Baktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena adanya factor keturunan dari orang tua +. ;ntake makanan yang tinggi lemak dan kalori ,. Asupan minuman beralkohol -. Adanya gangguan emosi 3enatalaksanaan Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tetapi penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obat topical, seperti sampo yang tidak berbusa (keramasilah kepala bayi sebanyak +-, kali per minggu" dan krim selenium sulfide=$g-presipitatus albus +1.

H. M!ll!ar!a"!" De !n!"! Milliariasis disebut juga sudamina, liken tropikus, biang keringat, keringat buntet, atau prickle heat. Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan olehr etensi keringat tersumbatnya pori kelenjar keringat. E#!olog! 3enyebab terjadinya milliariasis ini adlah udara yang panas dan lembap serta adanya infeksi bakteri. Pa#o !"!olog! 3atofisiologi terjadinya milliariasis diawali dengan tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan. ertahannya pengeluaran keringat ini ditandai dengan adanya (esikel miliar di muara kelenjar keringat lalu
10

disusul dengan timbulnya radang dan udema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar yang kemudian diabsorpsi oleh stratum korneum. Milliariasis sering terjadi pada bayi premature karena proses diferensiasi sel epidermal dan apendiks yang belum sempurna. &asus milliariasis terjadi pada -4.41 bayi baru lahir. Muncul pada usia +-, bulan pertama dan akan menghilang dengan sendirinya pada ,-- minggu kemudian. erkadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Pe&'ag!an "er#a #an$a $an ge%ala Ada + tipe milliariasis, yaitu milliaria kristalina dan milliaria rubra. *. Milliaria kristalina. Milliaria kristalina ini timbul pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah keringat, seperti pasien demam yang terbaring di tempat tidur. 'esinya berupa (esikel yang sangat superficial, bentuknya kecil, dan menyerupai titik embun berukuran *-+ mm. umumnya, lesi ini timbul setelah keringat, (esikel mudah pecah karena trauma yang paling ringan, misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Cesikel yang pecah berwarna jernih dan tanpa reaksi peradangan, asimptomatik, dan berlangsung singkat. Biasanya tidak ada keluhan dan dapat sembuh dengan sendirinya. +. Milliaria rubra Milliaria rubra memiliki gambaran berupa papula (esikel dan eritema disekitarnya. &eringat menembus ke dalam epidermis. Biasanya, disertai rasa gatal dan pedih pada daerah ruam dan daerah di sekitarnya, sering juga diikuti dengan infeksi sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan timbulnya impetigo dan furunkel. Pena#alak"anaan Asuhan yang diberikan pada neonatus, bayi, dan balita dengan milliaria bergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan yang umum diberikan adalah sebagai berikut.

11

*. 3rinsip asuhan adalah mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang sudah timbul. +. >aga kebersihan tubuh bayi. ,. 7payakan untuk menciptakan lingkungan dengan kelembapan yang cukup serta suhu yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal di ruangan berA< atau didaerah yang sejuk dan kering. -. ?unakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit. .. #egera ganti pakaian yang basah dan kotor. 6. 3ada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil +1 dengan menambahkan mentol 4,.-+1 yang bersifat mendinginkan ruam. I. D!are De !n!"! %iare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Bisa juga didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari , kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari - kali buang air besar. E#!olog! %iare dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti infeksi, malabsorbsi, makanan, dan psikologi. *. ;nfeksi a. @nteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare. ;nfeksi enteral meliputi) a" ;nfeksi bakteri ) Cibrio, @. <oli, #almonella, #higella campylobacter, Dersinia, Aeromonas dan sebagainyaE b" ;nfeksi (irus ) entero(irus, seperti (irus @<$8, co!sackie, poliomyelitis, adeno(irus, rota(irus, astro(irus, dan sebagainyaE

12

c" ;nfeksi parasit ) cacing (Ascaris,

richuris, 8!yuris, dan strongylodies",

proto2oa (@ntamoeba histolytica, ?iardia lamblia, dan trichomonas hominis", serta jamur (<andida albicans". b. 3arenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, misalnya otitis media akut (8MA", tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. +. Malabsorbsi a. &arbohidrat ) disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa" serta monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa". 3ada anak dan bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi laktosa. b. 'emak c. 3rotein. ,. Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi. -. 3sikologis, misalnya rasa takut atau cemas. Pa#ogene"!" Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan terjadinya diare adalah sebagai berikut) *. ?angguan osmotik Akibat adanya makanan atau 2at yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. ;si rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan isinya sehingga timbul diare. +. ?angguan sekresi Akibat rangsangan tertentu, misalnya toksin pada dinding usus yang akan menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit yang berlebihan ke dalam rongga usus, sehingga akan terjadi peningkatan isi dari rongga usus yang akan merangsang pengeluaran isi dari rongga usus dan akhirnya timbullah diare. ,. ?angguan motilitas usus $iperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan bagi usus untuk menyerap makanan yang masuk, sehingga akan timbul diare. Akan tetapi,

13

apabila terjadi keadaan yang sebaliknya yaitu penurunan dari peristaltik usus maka akan dapat menyebabkan diare juga. Pa#ogene"!" D!are Ak)# *. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung. +. >asad renik tersebut akan berkembang biak (multiplikasi" di dalam usus halus. ,. %ari jasad renik tersebut akan keluar toksin (toksin diaregenik". -. oksin diaregenik akan menyebabkan hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Tan$a $an Ge%ala Berikut ini adalah tanda dan gejala pada anak yang mengalami diare. *. <engeng, rewel +. ?elisah ,. #uhu meningkat -. /afsu makan menurun .. Beses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan adanya darah. &elamaan, feses ini akan berwarna hijau dan asam 6. Anus lecet 0. %ehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi penurunan (olume dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan kesadaran, dan akhirnya syok A. Berat badan menurun F. urgor kulit menurun *4. Mata dan ubun-ubun cekung **. #elaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering Ko&+l!ka"! &omplikasi yang terjadi jika diare tidak tertangani secara tepat dan tepat, antara lain)
14

*. %ehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, yang dibagi menjadi) a. %ehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan 5.1 BB b. %ehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan .-*41 BB c. %ehidrasi berat, apabila terjadi kehilangan cairan :*4-*.1 BB +. 9enjatan hipo(olemik akibat menurunnya (olume darah dan apabila penurunan (olume darah mencapai *.-+.1 BB maka akan menyebabkan penurunan tekanan darah ,. $ipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorismus, hipotoni otot, kelemahan, bradikardi, dan perubahan pada pemeriksaan @&? -. $ipoglikemia .. ;ntoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi en2im laktosa karena kerusakan (ili mukosa usus halus 6. &ejang 0. Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah, biasanya penderita mengalami kelaparan Pena#alak"anaan 3rinsip perawatan diare adalah sebagai berikut) *. 3emberian cairan (rehidrasi awal dan rumatan" +. %iatetik (pemberian makanan" ,. 8bat-obatan a. >umlah cairan yang diberikan adalah *44ml=kgBB=hari sebanyak * kali setiap + jam, jika diare tanpa dehidrasi. #ebanyak .41 cairan ini diberikan dalam jam pertama dan sisanya adlibitium b. #esuaikan dengan umur anak) a" 5+ tahun diberikan G gelasE b" +-6 tahun diberikan * gelasE c" :6 tahun diberikan -44cc (+ gelas". c. Apabila dehidrasi ringan dan diarenya - kali sehari, maka diberikan cairan +.*44 ml=kgBB dalam sehari atau setiap + jam

15

d. 8ralit diberikan sebanyak lebih kurang *44 ml=kgBB setiap --6 jam pada kasus dehidrasi ringan sampai berat. Beberapa cara untuk membuat cairan rumah tangga (cairan 9 " a" 'arutan gula garam ('??") * sendok teh gula pasir H G sendok teh garam dapur halus H * gelas air masak atau air teh hangat b" Air tajin (+ liter H .g garam" *" <ara tradisional ) , liter air H *44g atau 6 sendok makan beras dimasak selama -.-64 menit +" <ara biasa ) + liter air H *44g tepung beras H .g garam dimasak hingga mendidih -. eruskan pemberian A#; karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh

-. O'"#!+a"! De !n!"! 8bstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama , hari atau lebih. 'ebih dari F41 bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam +- jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam ,6 jam pertama kelahiran. >ika hal ini tidak terjadi, maka harus dipikirkan adanya obstipasi. Akan tetapi harus diingat bahwa ketidakteraturan defekasi bukanlah suatu obstipasi karena pada bayi yang menyusu dapat terjadi keadaan tanpa defekasi selama .-0 hari dan tidak menunjukkan adanya gangguan karena feses akan dikeluarkan dalam jumlah yang banyak sewaktu defekasi. $al ini masih dikatakan normal. %engan bertambahnya usia dan (ariasi dalam dietnya akan menyebabkan defekasi menjadi lebih jarang dan fesesnya lebih keras. E#!olog! 8bstipasi pada anak dapat disebabkan oleh hal-hal berikut)
16

*. &ebiasaan makan 8bstipasi dapat timbul bila feses terlalu kecil untuk membangkitkan keinginan untuk buang air besar. &eadaan ini terjadi akibat dari kelaparan, dehidrasi, dan mengonsumsi makanan yang kurang selulosa. +. $ipotiroidisme 8bstipasi merupakan gejala dari dua keadaan, yaitu kreatinisme dan myodem yang menyebabkan tidak cukupnya eksresi hormon tiroid sehingga semua proses metabolisme berkurang. ,. &eadaan-keadaan mental Baktor kejiwaan memegang peranan penting terhadap terjadinya obstipasi, terutama depresi berat yang tidak memedulikan keinginannya untuk buang air besar. Biasanya terjadi pada anak usia *-+ tahun. >ika pada anak usia *-+ tahun pernah mengalami buang air besar yang keras dan terasa nyeri, maka mereka cenderung tidak mau buang air besar untuk beberapa hari, bahkan beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudahnya karena takut kembali mengalami nyeri. %engan tertahannya feses dalam beberapa hari= minggu= bulan, maka akan mengakibatkan kotoran menjadi keras dan lebih terasa nyeri, sehingga anak menjadi semakin malas buang air besar. &ondisi anak dengan keterbelakangan mental juga merupakan penyebab terjadinya obstipasi karena anak sulit dilatih untuk buang air besar. -. 3enyakit organik 8bstipasi bisa terjadi berganti-ganti dengan diare pada kasus karsinoma kolon dan di(ertikulus. 8bstipasi bisa terjadi bila terasa nyeri saat buang air besar dan sengaja dihindari seperti pada fistula ani atau wasir yang mengalami thrombosis. .. &elainan &ongenital Adanya penyakit seperti atresia, stenosis, megakolon aganglionik kongenital (penyakit hirschsprung", obtruksi bolus usus ileus mekonium, atau sumbatan mekonium. 6. $al ini dicurigai terjadi pada neonatus yang tidak mengeluarkan mekonium dalam ,6 jam pertama. 3enyebab lain

17

3enyebab lainnya adalah diet yang salah, tidak mengonsumsi makanan yang mengandung serat selulosa sehingga bisa mendorong terjadinya peristaltik, atau pada anak setelah sakit atau sedang sakit, ketika anak masih kekurangan cairan. Tan$a $an Ge%ala *. 3ada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam ,6 jam pertama, pada bayi jika tidak mengeluarkan feses selama , hari atau lebih. +. #akit dan kejang pada perut ,. 3ada pemeriksaan rectal, jari akan merasa jepitan udara dan mekonium yang menyemprot -. Beses besar dan tidak dapat digerakkan dalam rectum .. Bising usus yang janggal 6. Merasa tidak enak badan, anoreksia, dan sakit kepala 0. erdapat luka pada anus

Pa#o !"!olog! 3ada keadaan normal, sebagian besar rektum dalam keadaan kosong kecuali bila adanya refleks masa dari kolon yang mendorong feses ke dalam rektum yang terjadi sekali atau dua kali sehari. $al tersebut memberikan stimulus pada arkus aferen dari refleks defekasi. %engan adanya stimulus pada arkus aferen tersebut akan menyebabkan kontraksi otot dinding abdomen sehingga terjadilah defekasi. Mekanisme usu yang normal terdiri atas , faktor, yaitu sebagai berikut) *. Asupan cairan yang adekuat +. &egiatan fisik dan mental ,. >umlah asupan makanan berserat %alam keadaan normal, ketika bahan makanan yang akan dicerna memasuki kolon, air dan elektrolit diabsorbsi melewati membrane penyerapan. 3enyerapan tersebut berakibat pada perubahan bentuk feses, dari bentuk cair menjadi bahan yang lunak dan berbentuk. &etika feses melewati rektum, feses menekan dinding rektum dan merangsang untuk defekasi. Apabila anak tidak mengonsumsi cairan secara adekuat, produk dari pencernaan lebih kering dan padat, serta tidak dapat
18

dengan segera digerakkan oleh gerakan peristaltik menuju rektum, sehingga penyerapan terjadi terus-menerus dan feses menjadi semakin kering, padat dan susah dikeluarkan, serta menimbulkan rasa sakit. 9asa sakit ini dapat $al tersebut menyebabkan kemungkina berkembangnya luka. 3roses dapat terjadi bila anak kurang berakti(itas, menurunnya peristaltik usus, dan lain-lain. menyebabkan sisa metabolisme berjalan lambat yang kemungkinan akan terjadi penyerapan air yang berlebihan. Bahan makanan berserat sangat dibutuhkan untuk merangsang peristaltik usus dan pergerakan normal dari metabolisme dalam saluran pencernaan menuju ke saluran yang lebih besar. #umbatan pada usus dapat juga menyebabkan obstipasi. Pe&'ag!an *. 8bstipasi akut, yaitu rektum tetap mempertahankan tonusnya dan defekasi timbul secara mudah dengan stimulasi laksatif, supositoria, atau enema. +. 8bsipasi kronik, yaitu rektum tidak kosong dan dindingnya mengalami peregangan berlebihan secara kronik, sehingga tambahan feses yang datang mencapai tempat ini tidak menyebabkan rektum meregang lebih lanjut. 9eseptor sensorik tidak memberikan respons pada dinding rectum lebih lanjut, flaksid dan tidak mampu untuk berkontraksi secara efektif. Ko&+l!ka"! &omplikasi yang bisa terjadi pada penderita obstipasi adalah sebagai berikut) *. 3erdarahan +. 7lserasi ,. 8bstruksi -. %iare intermitten .. %istensi kolon akan menghilang jika ada sensasi regangan rektum yang mengawali proses defekasi.

19

Mana%e&en Tera+! Berikut adalah penilaian yang perlu dilakukan pada saat melakukan manajemen kebidanan) *. 3enilaian asupan makanan dan cairan +. 3enilaian dari kebiasaan usus (kebiasaan pola makan" ,. 3enilaian penampakan stress emosional pada anak yang dapat memengaruhi pola defekasi bayi. Pena#alak"anaan *. Mencari penyebab obstipasi +. Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal dengan mempertahankan gi2i, tambahan cairan, dan kondisi psikis ,. 3engosongan rektum dilakukan jika tidak ada kemajuan setelah dianjurkan untuk menegakkan kembali kebiasaan defekasi. 3engosongan rektum bisa dilakukan dengan disimpaksi digital, enema minyak 2aitun, dan laksatif. K. In ek"! De !n!"! ;nfeksi perinatal adalah infeksi pada neonates yang terjadi pada masa antenatal, intranatal dan postnatal. E#!olog! ;nfeksi perinatal dapat disebabkan oleh bakteri seperti @scherichia coli, 3seudomonas pyocyaneus, &lebsielia, #taphylococcus Aureus, dan <occus ?onococcus. ;nfeksi ini bias terjadi pada saat antenatal, intranatal dan postnatal. *. ;nfeksi antenatal ;nfeksi yang terjadi pada masa kehamilan ketika kuman masuk ke tubuh jann melalui sirulasi darah ibu, lalu masuk melewati plasenta dan akhirnya kedalam sirkulasi darah umbilkus. Berikut ini contoh kuman yang mengin(asi ke dalam janin.
20

a. Cirus ) rubella, poliomyelitis, (ariola, (accinia, co!sackie, dan cytomrgalic inclusion. b. #pirochaeta ) erponema palidium. c. Bakteri ) @. coli dan 'isteria monocytoganes +. ;nfeksi intranatal ;nfeksi terjadi pada masa persalinan. ;nfeksi ini sering terjadi ketika mikroorganisme masuk dari (agina, lalu naik kemudian masuk ke dalam rongga amnion, biasanya setelah selaput ketuban pecah. &etuban yang pecah lebih dari *+ jam akan menjadi penyebab timbulnya plasentitis dan amnionitis. ;nfeksi dapat terjadi pula walaupun air ketuban belum pecah, yaitu pada partus lama yang sering dilakukan manipulasi (agina, termasuk periksa dalam dan kromilage ( melebarnya jalan lahir dengan jari tangan penolong". ;nfeksi dapat pula terjadi melalui kontak langsung dengan kuman yang berasla dari (agna, misalnya pada Blennorhoe. ,. ;nfeksi 3ostnatal ;nfeksi pada priode postnatal dapat terjadi setelah bayi lahir lengkap, misalnya melalui kontaminasi langsung dengan alat-alat yang tidak steril, tindakan yang tidak antisetik atau dapat juga terjadi akibat infeksi silang, misalnya pada neonates neonatorum, omfalitis, dan lain-lain. Tan$a $an ge%ala ?ejala infeksi yang umumnya terjadi pada bayi yang mengalami infeksi perinatal adalah sebagai berikut ) *. Bayi malas minum +. ?elisah dan mungkin juga terjadi letargi ,. Brekuensi pernafasan meningkat -. Berat badan menurun .. 3ergerakan kurang 6. Muntah 0. %iare
21

A. #klerma dan udema F. 3erdarahan, icterus, dan kejang *4. #uhu tubuh dapat normal, hipotermi, atau hipetermi. Pena#alak"anaan *. Berikan posisi semifowler agar sesak berkurang +. Apabila suhu tinggi, lakukan kompres dingin ,. Berikan A#; perlahan-lahan, sedikit demi sedikit -. Apabila bayi muntah, lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring kekiri atau ke kanan. .. Apabila ada diare, perhatikan personal hygiene dan keadaan lingkungan 6. 9ujuk segera ke rumah sakit. 'akukan informed consent pada keluarga.

L. S.n$ro& Ke&a#!an Ba.! Men$a$ak (S)$$en In an# Dea#* S.n$ro&e S!$") De !n!"! #indrom kematian mati mendadak (sudden infant death syndrome#;%#" terjadi pada bayi yang sehat, saat ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam kemudian. #;%# terjadi kurang lebih - dari *444 kelahiran hidup, insiden puncak dari #;%# pada bayi usia + minggu dan * tahun. E#!olog! #ecara pasti penyebabnya belum diketahui, namun beberapa ahlu telah melakuka penelitian dan mengemukakan ada beberapa penyebab #;%# yaitu sebagai berikut) *. ;bu yang masih remaja +. Bayi dengan jarak kehamilan yang dekat ,. Bayi laki-laki dengan berat badan di bawah normal -. Bayi yang mengalami dysplasia bronkopulmoner
22

.. Bayi premature 6. ?emelli (bayi kembar" 0. Bayi dengan sibling A. Bayi dari ibu dengan ketergantungan narkotika F. 3re(alensi pada bayi dengan posisi tidur telungkup *4. Bayi dengan (irus pernapasan **. Bayi dengan infeksi botulinum *+. Bayi dengan apnea yang berkepanjangan *,. Bayi dengan gangguan pola napas herediter *-. Bayi dengan kekurangan surfaktan pada al(eoli Pena#alak"anaan *. Bantu orang tua mengatur jadwal untuk melakukan konseling +. mengungkapkan rasa dukanya ,. Berikan penjelasan mengenai #;%#, beri kesempatan pada orang tua untuk mengajukan pertanyaan -. Beri pengertian pada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah hal yang wajar .. Beri keyakinan pada sibling (jika ada" bahwa mereka tidak bersalah terhadap kematian bayi tersebut, bahkan jika mereka sebenarnya juga mengharapkan kematian dari bayi tersebut 6. >ika kemudian ibu melahirkan bayi kembali, beri dukungan pada orang tua selama beberapa bulan pertama, paling tidak sampai melewati usia bayi yang meninggal sebelumnya.

23

Anda mungkin juga menyukai