Anda di halaman 1dari 10

CRACKED NIPPLE

Definisi :
• Cracked nipple (puting susu lecet) merupakan luka pada puting susu yang disebabkan
karena trauma pada puting susu saat menyusui, kadang kulitnya sampai terkelupas atau
luka berdarah (sehingga ASI menjadi berwarna pink).
Epidemiologi :

Data epidemiologi menunjukkan bahwa cracked nipple meningkatkan risiko ibu


berhenti menyusui bayi.

Global
• Nyeri pada puting merupakan masalah yang sering ditemukan pada ibu
menyusui dan menjadi salah satu penyebab ibu memilih berhenti menyusui
bayinya. Diperkirakan sekitar 80-90% ibu menyusui mengalami nyeri pada
puting susu, dan 26% diantaranya mengalami cracked nipple. 
Etiologi
• Kesalahan dalam teknik menyusui, bayi tidak menyusui sampai areola tertutup oleh mulut
bayi.Bila bayi hanya menyusui pada putting susu, maka bayi akan mendapatkan ASI sedikit,
karena gusi bayi tidak menekan pada sinus latiferus, sedangkan pada ibunya akan menjadi
nyeri/kelecetan pada putting susu.
• Monoliasis
pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu.
• Akibat dari pemakaian
sabun, alcohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci puting susu.
• Bayi dengan tali lidah
yang pendek (frenulum lingual), sehingga menyebabkan bayi sulit menghisap
sampai ke kalang payudara dan isapan hanya pada putting susu saja.
• Rasa nyeri juga dapat
timbul apabila ibu menghentikan menyusui dengan kurang berhati – hati
Gejala
 Luka lecet kekuningan
 Kulit tampak terkelupas/ luka berdarah sampai mengakibatkan rasa sakit pada saat
menyusui
 Tampak lebih merah
 Terlihat retak
Patofisiologi Cracked Nipple

• Cracked nipple adalah lesi kutan makroskopik pada ujung dan areola payudara, yang
dapat berupa hilangnya jaringan kulit, luka, celah, eritema, edema, atau lepuhan.
• Cracked nipple sering kali disebabkan perlekatan yang tidak baik. Bayi akan
menarik puting keluar-masuk saat menyusu. Jika perlekatan saat menyusui tidak
tepat, akan terjadi gesekan antara kulit ibu dengan mulut bayi dan tekanan kuat pada
puting.
• Penyebab cracked nipple lain adalah infeksi Staphylococcus aureus dan Candida
albicans, atau frenulum bayi yang pendek
Diagnosis:
 Anamnesis
Keluhan yang paling sering dialami pasien dengan cracked nipple adalah
nyeri pada daerah sekitar puting susu yang bertambah jika menyusui bayi.
Pasien bisa menyadari adanya lecet atau retakan kulit, perdarahan, kulit
terkelupas, serta keluar discharge dari puting susu.
 Pemeriksaan fisik => sesuai dengan temuan gejala klinis
 Pemeriksaan penunjang => mammografi & USG payudara
Tatalaksana :

Penatalaksanaan cracked nipple harus meliputi konseling menyusui. Terapi medikamentosa dapat berupa analgetik dan krim lanolin.
• Konseling Menyusui
Konseling menyusui sangat penting pada pasien cracked nipple, karena kondisi ini sering terkait dengan teknik menyusui yang
kurang tepat. Teknik menyusui meliputi posisi menyusui, posisi tangan saat memberikan puting ke mulut bayi, dan perlekatan yang
baik. Posisi menyusui dapat dilakukan dengan teknik cradle hold atau football hold. Pada cradle hold, infant didekap ke payudara
ibu dengan lengan ibu menahan kepalanya, dan perut infant didekatkan ke abdomen bagian atas ibu. Pada football hold, ibu
merangkul bayi sambil menumpu kepala bayi dan kaki bayi diorientasikan ke siku ibu.
• Terapi Medikamentosa
1. Memberikan tablet Parasetamol tiap 46 jam untuk menghilang-kan nyeri.
2. Pemberian Lanolin dan vitamin E
3. Pengobatan terhadap monilia / candidiasis
Prognosis & Komplikasi
Prognosis cracked nipple tergantung pada derajat keparahan penyakit.
Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul pada cracked nipple  berhubungan dengan
kesulitan dalam menyusui, sehingga menyebabkan terjadinya mastitis atau
abses payudara. Selain itu, retakan pada puting susu dapat menjadi port
d’entrée mikroorganisme, termasuk yang berasal dari flora mulut bayi. 
• Thank You

Anda mungkin juga menyukai