Anda di halaman 1dari 2

PUTING SUSU LECET

Masalah yang tersering dalam menyusui adalah puting susu lecet atau
nyeri, sekitar 57% dari ibu yan menyusui di laporkan pernah
menderitakelecetan pada putingnya.
Penyebab :
1. Kebanyakan puting susu lecet di sebabkan oleh kesalahan dalam tekhnik
menyusui, yaitu bayi tidak menyusu sampai ke kalang payudara. Bila bayi
hanya menyusu pada puting susu, maka bayi akan mendapatkan ASI
sedikit karena gusi bayi tidak menenlkan pada daerah sinus laktiferus,
sedangkan pada ibunya akan terjadi kelecetan pada puting susunya.
2. Selain itu puting yang lecet juga di sebabkan oleh mobilisasi pada mulut
bayi yang menular pada puting susu ibu.
3. Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk
mencuci puting susu ibu.
4. Keadaan ini juga terjadi pad abayi dengan tali lidah (frenulum lingue)
yang pendek, sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai kalang
payudara dan hisapan hanya pada putingnya saja.
5. Rasa nyeri atau lecet juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusu
kurang hati-hati.
Penatalaksanaan:
1. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada puting susu yang normal atau
yang lecetnya lebih sedikit. Untuk menghindari tekanan lokal pad aputing,
maka posisi menyusui harus sering dirubah. Untuk puting yang sakit
dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui. Disamping itu
kita harus yakin bahwa tekhnik menyusui bayi adalah benar, yaitu bayi
harus menyusui sampai kalang payudara. Untuk menghindari payudara
yang bengkak, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa, kemudian
diberikan dengan sendok, gelas atau pipet.
2. Setiap kali habis menyusui bekas ASI tidak perlu di bersihkan, tetapi
diangin-anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Karena bekas
ASI berfungsi sebagai pelembut puting dan sekaligus sebagai anti infeksi.
3. Jangan menggunakan sabun, alkohol atau zat iritan lainnya untuk
membersihkan puting susu.
4. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak lanolin atau minyak kelapa
yang telah dimasak terlebih dahulu.
5. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak
terlalu penuh dan bayi yang tidak begitu lapar akan menyusu tidak terlalu
rakus.
6. Periksalah apakah bayi tidak menderita moniliasis, yang dapat
menyebabkan lecet pada puting susu ibu. Kalau ditemukan gejala
moniliasis dapat di berikan nistatin.
Dengan mengikuti petunjuk tersebut diatas, maka puting susu yang lecet
tersebut akan menyembuh setelah beberapa hari, dan tidak akan bertambah
berat. Akan tetapi, bila lecetnya bertambah berat sehingga tidak mungkin
menyusukan lagi, dianjurkan agar ibu memeras ASI dengan tangan dan ASI
nya diberikan dengan sendok atau pipet, sampai lecetnya menyembuh.
Sementara puting ynag lecet dapat diberikan antibotika topikal. Karena puting
susu yang lecet akan memudahkan tejadinya infeksi pada payudarfa
(mastitis).
Penceghan :
1. Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, krim dan zat
iritan lainnya.
2. Sebaiknya untuk melepaskanputing susu dari hisapan bayi pada saat bayi
selesai menyusu, tidak dengan memaksa menarik puting, tetapi dengan
menekan dagu bayi atau dengan memasukkan jari kelingking yang bersih
ke dalam mulut bayi.
3. Posisi menyusu harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke kalang
payudara dan menggunakan kedua payudara.

Anda mungkin juga menyukai