Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita

Penyakit Yang Lazim Terjadi


Pada Neonatus Bayi dan Balita

Hilda Oktafia Sukmawati


202206030033
Daftar Isi

• Muntah dan Gumoh


• Oral Trush
• Diaper Rush
• Sebhorrea
Apakah Muntah dan
Gumoh itu sama?
Pengertian

Muntah Gumoh

Muntah adalah keluarnya kembali Gumoh adalah keluarnya kembali


sebagian besar atau seluruh isi lambung sebagian susu yang telah ditelan melalui
yang terjadi secara paksa melalui mulut, mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat
di sertai dengan kontraksi lambung dan setelah minum susu. (Depkes RI 1999).
abdomen. (Markum: 1991)
FAKTOR PENYEBAB
1. Kelainan kongenital. Pada saluran pencernaan, iritasi lambung,
atresia esofagus, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi.
2. Infeksi pada saluran pencernaan.
3. Cara pemberian makan yang salah.
4. Keracunan.
Penatalaksanaan
1. Kaji faktor penyebab dan sifat muntah.
 Jika terjadi pengeluaran cairan terus-menerus, maka kemungkinan dikarenakan obstruksi
esofagus.
 Jika terjadi muntah berwarna hijau kekuning-kuningan, maka patut dicurigai adanya obstruksi
di bawah ampula vateri.
 Jika terjadi muntah proyektil, maka harus dicurigai adanya stenosis pilorus.
 Jika terjadi segera setelah lahir kemudian menetap, maka kemungkinan terjadi peningkatan
tekanan intrakranial.
2. Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab.
3. Ciptakan suasana tenang.
4. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.
5. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah.
6. Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis.
7. Rujuk segera.
Gumoh
Regurgitasi / Gumoh merupakan keadaan normal yang sering
terjadi pada bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Seiring
dengan bertambahnya usia, yaitu sampai usia diatas 6 bulan
maka regurgitasi semakin jarang di alami oleh anak.

Ada beberapa penyebab terjadi regurgitasi, yaitu


1. Bayi sudah merasa kenyang.
2. Posisi salah saat menyusui.
3. Posisi botol yang salah.
4. Tergesa-gesa saat pemberian susu.
5. Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan
Perencanaan
1. Perbaiki teknik menyusui.
Cara menyusui yang benar adalah mulut bayi menempel pada sebagian areoladan dagu menempel
pada payudara ibu.
2. Apabila menggunakan botol, perbaiki cara meminumnya.
Posisi botol dan dot harus masuk seluruhnya kedalam mulut bayi.
3. Sendawakan bayi setelah minum.
Bayi yang selesai minum jangan langsung di tidurkan, tetapi perlu disendawakan terlebih dahulu.
Sendawa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Bayi di gendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan bersandar pundak ibu. Kemudian, punggung
bayi di tepuk perlahan lahan sampai terdengar suara sendawa
 Menelungkupkan bayi dipangkuan ibu, lalu usap / tepuk punggung bayi sampai terdengar suara
bersendawa.
Oral Thrush
Oral thrush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi
oleh jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya
bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping
di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya penderita akan
menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi
gastrointestinal

Penyebab:
Oral thrush terjadi karena adanya infeksi jamur (Candida
albican) yang merupakan organisme penghuni kulit dan
mukosa mulut, vagina, dan saluran cerna.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang sangat mudah terlihat pada pasien oral thrush adalah lesi di mulut
yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh atau
sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan mukosa pipi.

Penatalaksanaan
Oral thrush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi lebih baik jika
diberikan pengobatan dengan cara berikut:
1. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi
2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati dengan pemberian
antibiotik berspektrum luas.
3. Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
4. Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan
juga bersihtang dan juga bersih.
5. Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam
membersihkan botol susu.
Penanganan
1. Lakukan pemeriksaan untuk membedakan antara Trush dan bercak putih karena sisa susu
2. Perawatan mulut bayi
3. Menjaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
5. Mengobati ibu yang terinfeksi Candida Alibicans

PERINGATAN!!!
Jangan mencoba mengeruk bagian putih di lidah dan mulut bayi karena dapat
menimbulkan nyeri dan perdarahan
Pengobatan
1. Olesi bercak thrush dalam mulut bayi dengan suspensi atau larutan nistatin oral 1.000.000 unit
(1 ml) 4x sehari selama 10 hari sesudah bayi disusui selama diobati, sehingga dapat bekerja
secara lokal maupun dalam usus.
2. Juga bisa menggunakan larutan gentian violet 0,25% 1% - akan membersihkan infeksi jamur
ini dalam waktu 3 hari. Maka harus digunakan 3x sehati dengan takaran 3 tetes untuk setiap
kali pemakaian. Penetesannya ke dalam mulut bayi harus dilakukan secara hati-hati karena
larutan gentian violet bisa menimbulkan noda-noda biru yang kotor.
3. Anjurkan ibu mengolesi payudara dengan krim nistatin atau larutan gentian violet setiap kali
setelah menyusui selama bayi diobati.
Diaper Rush
Ruam popok (DIAPER RUSH) merupakan peradangan
kulit di daerah popok yang paling sering dialami bayi dan
anak. Penelitian di Inggris menemukan, 25 persen dari
12.000 bayi berusia empat minggu mengalami ruam popok.
Gangguan kulit ini menyerang bagian tubuh bayi atau anak
batita yang tertutup popok. Daerah yang terserang biasanya
area genital, lipatan paha dan bokong. Kulit anak
cenderung terlihat merah dan agak bersisik
Gejala Diaper Rush

• Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada daerah popok yang sifatnya
terbatas disertai lecet-lecet ringan atau luka pada kulit.
• Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya bintil-binti yang tersusun
seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri
dan tidak nyaman.
• Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-bintil, bernanah dan
meliputi daerah kulit yang luas.
• Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat adanya rasa nyeri, terutama
pada waktu buang air kecil atau besar.
PENYEBAB

 Kulit bayi terpapar cukup lama dengan urin atau kotoran yang mengandung bahan amonia.
 Kulitnya terpapar dengan bahan kimia, sabun atau deterjen yang ada dalam diaper. Diaper
yang terbuat dari bahan plastik atau karet dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
 Diare.
 Infeksi jamur.
 Susu formula memungkinkan bayi mengalami ruam popok lebih besar ketimbang ASI. Ini
karena komposisi bahan kimia yang ada di urin atau kotorannya beda.
 Punya riwayat alergi.
Penatalaksanaan

• Menjaga kebersihan dan kelembaban daerah kulit bayi, terutama didaerah alat kelamin, bokong. lipatan
selangkangan
• Daerah yang terkena iritasi tidak boleh dalam keadaan basah (terbuka dan tetap kering)
• Menjaga kebersihan pakaian danperlengkapan
• Setiap BAB dan BAK bayi segera dibersihkan
• Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus yang dioleskan dengan
minyak atau sabun mild dan air hangat
• Popok dicuci dengan detergen yang lembut
• Mengangin-anginkan kulit sebelum pampers baru dipasang dan menggunkan pampers dengan daya
serap yang tinggi dan pas pemakaiannya
• Menggunakan popok yang tidak terlalu ketat (terbuka atau longgar) untuk memperbaiki sirkulasi udara.
• Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit yang teriritasi
Pengobatan :

 Mengoleskan krim dan lotion yang mengandung zinc


 pada daerah yang sedang meradang
 Memberikan salep/krim yang mengandung kortikosteroid 1%
 Salep anti jamur dan bakteri (miconazole, ketokonazole, nystatin)
Sebhorrea

Sebhorrea adalah radang berupa sisik yang


berlemak dan eritema pada daerah yang memiliki
banyak kelenjar sebaseanya, biasanya di daerah
kepala.
Penyebab

Penyebab sebhorrea masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa ahli
yang menyatakan beberapa faktor penyebab seborrhea, yaitu sebagai berikut:
• Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena adanya faktor keturunan dari
orang tua.
• Diduga akibat disfungsi kelenjar sebasea
• Pengaruh hormon sisa kehamilan ibunya
• Produksi sebum oleh kelenjar keringat yang berlebihan
• Kambuh jika makan makanan berlemak berkalori tinggi, minuman
beralkohol dan gangguan emosi
Penatalaksanaan:

walaupun secara kausal masih belum diketahui, tetapi penyembuhannya bisa


dilakukan dengan obat-obat topikal, seperti sampo yang tidak berbusa
(keramasilah kepala bayi sebanyak 2-3 kali per minggu) dan krim selenium
sulfida/Hg- presipitatus albus 2%.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai