Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN FISIK

( SEHARI – HARI) PADA


BAYI, BALITA DAN ANAK
PRA SEKOLAH
FRISKA JUNITA, SST, M.KM
DEFINISI
• Bayi adalah Anak yang berumur usia > 28 hari namun dibawah 1 tahun.
• Balita adalah Anak yang berumur 1- 5 tahun kurang 1hari
• Anak Pra sekolah : Usia antara 5 – 6 tahun kurang 1 hari
Sumber :
https://data.oecd.org/pop/young-population.htm#indicator-chart
PENGANTAR
• Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan di mana perubahan terjadi dengan cepat.
• Untuk memastikan anak tumbuh dewasa dalam keadaan sehat, perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin yang untuk memeriksa kondisi dan gangguan kesehatan yang kemungkinan
ada pada tubuh anak.
• Pemeriksaan ini berperan sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan perkembangan atau
menangani penyakit dengan segera agar mendapat prognosis yang lebih baik.
• Pemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan
data dasar (pengkajian data) pada bayi, balita dan pra usia sekolah sebagai dasar dalam
menentukan asuhan kebidanan
PENGANTAR
• Pemeriksaan Bayi, Balita dan Pra sekolah berbeda dengan dewasa.
• Suasana harus tenang dan nyaman karena jika anak ketakutan, kemungkinan
dia akan menolak untuk diperiksa. Untuk anak usia 1 – 3 tahun, kebanyakan
diperiksa dalam pelukan ibu, sedangkan pada bayi usia  6 bulan, biasanya
bisa diperiksa di atas meja periksa. Tata cara dan urutan pemeriksaan fisik
pada anak tetap dimulai dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
• Gunakan tempat hangat dan kering untuk pemeriksaan
• Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan gunakan sarung tangan,
bertindak lembut pada saat melakukan pemeriksaan.
• Lihat, dengar dan rasakan masing – masing daerah yang diperiksa
• Jika ditemukan factor resiko / penyulit lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Rekam / catat hasil pengamatan
PRINSIP DASAR DAN TEHNIK
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Fisik merupakan salah satu cara untuk
mengetahui gejala / masalah Kesehatan yang dialami
oleh Bayi, Balita, anak prasekolah.
• Tujuan
a. Untuk mengumpulkan data Kesehatan
b. Menambah informasi atau menyangkal data yang
diperoleh dari pasien
c. Mengidentifikasi masalah pasien
d. Menilai perubahan status pasien
e. Mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan
TEHNIK DASAR
INSPEKSI : PENGLIHATAN.
Untuk melihat perubahan yang terjadi secara
umum dengan membandingkan tempat yang
diperiksa dengan daerah sekitarnya atau organ
yang sama pada sisi yang berbeda.
1. Atur Posisi bagian tubuh yang akan diperiksa
2. Berikan pencahayaan yang cukup
3. Lakukan inspeksi ukutan, bentuk, warna,
kesimterisan, posisi dan abnormalitasnya.
4. Bandingkan area sisi tubuh dengan tubuh
lainnya
5. Jangan melakukan inspeksi terburu - buru
TEHNIK DASAR

PALPASI : Perabaan
Palpasi, dilakukan dengan telapak tangan dan atau jari-jari tangan. Palpasi diperlukan
untuk menentukan bentuk, ukuran, tepi, permukaan dan untuk mengetahui intensitas
nyeri serta konsistensi.
Palpasi dapat dilakukan dengan kedua tangan, terutama untuk mengetahui adanya
cairan atau ballottement.
1. Menentukan ketahanan, kekenyalan, tekstur, kekerasan dan mobilitas
2. Menggunakan palmar jari
TEKHNIK DASAR
• AUSKULTASI : Mendengarkan
Auskultasi, pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
untuk mendengar suara pernafasan, bunyi dan bising
jantung, peristaltic usus dan aliran darah dalam pembuluh
darah.
1. Frekuensi atau siklus gelombang bunyi
2. Kekerasan atau amplitude bunyi
3. Kualitas bunyi dan lamanya bunyi

https://www.youtube.com/watch?v=CjOIyxJlubU
https://www.youtube.com/watch?v=Ntj5lFN25CU
https://www.youtube.com/watch?v=TZnY7P0Tgow
TEKHNIK DASAR
PERKUSI : Pengetukan
1. Untuk mengetahui perbedaan suara ketukan sehingga dapat ditentukan batas-batas organ atau
massa abnormal.
2. Untuk mengetahui ukuran, Batasan, konsistensi organ – organ tubuh
3. Hasil perkusi : Sonor, pekak, timpani
Suara perkusi dibagi menjadi 3 macam yaitu :
4. Sonor (perkusi paru normal),
5. Timpani (perkusi abdomen), dan
6. Pekak (perkusi otot).
Suara lain yang terdapat diantara dua suara tersebut seperti redup (antara sonor dan pekak) dan
hipersonor (antara sonor dan timpani).
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK (UMUM)
PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
• INFORMED CONSENT
• ANAMNESA
• SIAPKAN ALAT DAN BAHAN
• CUCI TANGAN
• PERSIAPKAN TEMPAT PEMERIKSAAN DAN
LINGKUNGAN
• PERIKSA KEADAAN UMUM : Baik ( Gerakan aktif),
tampak sakit, Kesadaran : Baik, samnolen atau koma
• ANTROPOMETRI : BB, TB, LINGKAR KEPALA,
LINGKAR LENGAN
• TTV : SUHU, TEKANAN DARAH, NADI, PERNAFASAN
• PERIKSA HEAD TO TOE : KEPALA SAMPAI KAKI
• Anamnesa merupakan langkah awal dalam
ANAMNESA
melaksanakan asuhan praktikum pada bayi,
BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH.
• Anamnesa dilakukan pada keluarga untuk
memperoleh data subyektif terkait dengan
kondisi Bayi, Balita dan anak pra sekolah.
• Sebelum anamnesa perlu menyiapkan alat yang
diperlukan yaitu format pengkajian bayi,
bolpoin. Menanyakan identitas bayi, identitas
orang tua, keluhan atau alasan bayi dirawat.
Menanyakan riwayat kesehatan ibu, riwayat
persalinan, riwayat tumbuh kembang bayi.
Menanyakan riwayat imunisasi dan pola
kebutuhan sehari-hari
ANAMNESA
• Identitas Bayi : Nama Bayi, Tanggal Lahir, Tanggal pemeriksaan
• Identitas orang tua : nama ibu/ayah, umur ibu/ayah, pendidikan terakhir ibu/ayah, pekerjaan
ibu/ayah, alamat ibu dan suami tinggal serta nomor telepon yang bisa dihubungi.
• Keluhan bayi : bila ada
•Riwayat persalinan (SC, normal spontan atau dengan vaccum ekstraksi) dan bagaimana
kesehatan bayi pasca kelahiran.
•Menanyakan riwayat tumbuh kembang bayi meliputi: Berat badan bayi, Perkembangan
bayi, Kelainan bawaan.
•Menanyakan riwayat imunisasi bayi, kapan dan apakah jenis imunisasi
•Menanyakan pola kebutuhan bayi:
•Menanyakan apakah bayi mendapat ASI? kapan? Berapa kali dalam sehari?
•Pola hygiene bayi, mandi, ganti baju, popok.
•Eliminasi bayi
•Menanyakan pola istirahat/tidur?
TANDA TANDA VITAL PADA BAYI,
BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
TANDA VITAL ATAU TANDA – TANDA DASAR MELIPUTI :
1. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
2. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
3. PEMERIKSAAN PERNAFASAN
4. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
SUHU TUBUH
• Suhu Tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan keluar.
• Suhu permukaan berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang
hilang ke lingkungan luar.
• Pengukuran suhu :
a. Suhu Oral : Cara termudah untuk mendapatkan pengukuran suhu yang
akurat.
b. Suhu rektal : Ukuran yang dapat diandalkan dari pengukuran suhu tubuh
c. Suhu Aksila : Cara yang paling aman untuk bayi baru lahir
PENGUKURAN SUHU
1. MELALUI ORAL / MULUT
• Menurut TAMSURI ANAS 2007, suhu tubuh dibagi menjadi :
1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36O C
2. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5O C
3. Febris/Pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40 OC
4. Hipertemi, bila suhu tubuh lebi dari 40 0 C
DENYUT JANTUNG
• Nadi denyut normal 120 – 140 x menit
• Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis
• Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga
mengkaji :
a. Irama jantung
b. Kekuatan denyut jantung
NADI
• Nadi merupakan aliran darah yang menonjol dan dapat diraba (Arif Mutagin, 2020)
• Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit
• Nadi Normal :
Nadi anak – anak : 80 – 100 x per menit
PERNAFASAN
• Pernafasan adalah Tindakan mengambil oksigen (inspirasi) dan membuang karbondioksida
dari dalam tubuh (ekspirasi)
• Normal : 20-40x/menit dan tidak ada tarikan dinding dada.
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
PENJELASAN ADA DI JOB SHEET
• KEPALA
• RAMBUT
• MATA
• TELINGA
• HIDUNG
• MULUT
• LEHER
• DADA DAN JANTUNG
• ABDOMEN
• GENITALIA
• ANUS DAN RECTUM
• TUNGKAI DAN KAKI
• PUNGGUNG
EVALUASI
1. SEBUTKAN DAN JELASKAN TEKNIK DASAR PEMERIKSAAN FISIK.
2. SEBUTKAN DAN JELASKAN 5 DARI BAGIAN TUBUH (TEKNIK DASAR PEMERIKSAAN DAN HASIL PEMERIKSAAN
NORMAL)

Anda mungkin juga menyukai