Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
BAYI BARU LAHIR
Ns. Nur Fajariyah, S.Kep., M.Kep.
UNIVERSITAS NASIONAL
SEMESTER GENAP
PENGERTIAN
• BAYI BARU LAHIR
• Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adl: bayi
dari lahir sampai dengan usia 4 minggu, biasanya lahir pada usia
kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu(Wong, 2003).
KLASIFIKASI BAYI BARU LAHIR
1. Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
2. Bayi kurang bulan  (prematur)
3. Bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu sampai 42
minggu ( hari)
4. Bayi cukup bulan atau atermbayi dengan masa kehamilan mulai
dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)
5. Bayi lebih bulan atau post date
KARAKTERISTIK UMUM BENTUK TUBUH DAN
PENGUKURAN
1. Neonatus kelihatan besar pada kepala dan badannya
2. Tungkai pendek, kecil dan paha kecil,
3. Leher pendek dan goyah
4. Hidung datar
5. Telapak kaki terlihat janggal dan datar
6. Garis tangan dan kaki jelas
7. Terdapat bantalan lemak pada telapak kaki.
8. Genetalia walau kecil terlihat melebihi proporsinya.
9. Bayi laki-laki cenderung lebih panjang dan berat ketimbang bayi
perempuan.
ADAPTASI FISIOLOGIS
• Sistem Kardiovaskuler
Foramen ovale, duktus arterosus, dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, dan
arterihepatika menjadi ligament Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140 kali/menit
saat lahir, dengan variasi berkisar antara 120 sampai 160 kali/menit.Tekanan darah
sistolik bayi baru lahir ialah 78 dan tekanan diastolik rata-rata ialah 42.
• Sistem HematopoesisHemoglobin (Hb), hematokrit dan Sel darah merah (SDM)
lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hemaglobin bayi baru lahir berkisar antara
14,5 sampai 22,5 g/dl. Hematokrit bervariasi dari 44% sampai 72% dan hitung SDM
berkisar antara 5 sampai 7,5 juta/mm3. Pada akhir bulan pertama. Darah bayi baru
lahir mengandung sekitar 80% hemoglobin janin. Persentasi hemoglobin janin lebih
pendek. Leukosit janin dengan nilai hitung sel darah putih sekitar /mm3 merupakan
nilai normal.
ADAPTASI FISIOLOGIS
• SISTEM PERNAFASAN Perubahan pada Sistem Pernapasan
Rangsangan u/ grk pernafasan: Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ : Mengeluarkan cairan dlm
paru – paru Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama kali. PERNAFASAN bervariasi dari 30
sampai 60 x/menit.
• SISTEM RENAL sudah berfungsi tp belum matur
Ketidakmaturan ginjal membatasi untuk mengekskresi obat. BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, Berkemih sering terjadi
selama periode ini. Berkemih 6 sampai 10x dengan warna urine pucat menunjukan masukan cairan yang
cukup.urine 15 sampai 60 ml per kilogram per hari (Bobak, 2005)
• SISTEM GASTROINTESTINAL
Sdh mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbihidrat sederhana, serta
mengemulsi lemak. Kecuali amylase pancreas Keasaman lambung menurun dalam satu minggu dan tetap
rendah selama dua sampai tiga bulan sehingga menimbulkan “kolik”. Bayi yang mengalami kolik tidak dapt tidur,
menangis dan tampak distress setelah bayi berusia 3 bulan.BU bervariasi. TERDENGAR TIAP DETIK Sekitar
69% bayi normal yang cukup bulan mengeluarkan mekonium dalam 12 jam pertama kehidupannya, 94% dalam
24 jam dan 99,8% dalam 48 jam (Bobak,2005)
ADAPTASI FISIOLOGIS
• SISTEM HEPATIKA Metabolisme KH Konjugasi bilirubin Koagulasi
Hiperbilirubinemia fisiologis
• SISTEM IMUNITAS Sistem immunitas BBL blm matang BBL rentan thd berbagai infeksi &
alergi 3 bulan pertama menerima kekebalan pasif dari ibu barier alami (asam lambung,
pepsin dan tripsin) mempertahankan kesterilan usus sistem immunitas yg telah matang
akan memberikan kekebalan alami & kekebalan didpt pd tbh
• Sistem Integumen Pd BBL struktur kulit sdh terbentuk tp blm matur.
Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt tipis.Verniks caseosa bersatu dgn epidermis
Lanugo halus terlihat di wajah, bahu dan punggung. Edema dan permasalahan lain: Kaput
Suksedaneum, Sefalhematoma, Deskuamasi: pengelupasan kulit,, Kelenjar Lemak, Bintik
Mogolia: daerah pigmentasi biru kehitaman pada semua permukaan tubuh termasuk
ekstremitas, Nevi, Eritema
ADAPTASI FISIOLOGIS
• SISTEM REPRODUKSIPd bayi perempuan cukup bulan, labia mayora dan
minora menutupi vestibulum. Pd bayi laki-laki testis turun ke dalam skrotum
90% tp preputium biasanya tdk sepenuhnya tertarik msk
• SISTEM SKELETAL Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional
kepala berukuran seperempat panjang tubuhTgn sdkt lbh panjang dr
kakiPunggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdh BBL dpt
mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup
• SISTEM NEUROMUSKULAR Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL
Doll eyes reflex, Glabelar reflex, Startle reflex, Suckhing reflex, Rooting reflex,
Ekstrusion reflex, Tonic neck reflex, Neck righting reflex, Grapsing reflex,
Steping reflex, Perez reflex ,Moro reflex.
ADAPTASI FISIOLOGIS
• SISTEM THERMOGENIK Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4
cara a/l :
• Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak dgn udara yg dingin di
sktrnya.
• Radiasi : Proses hilangnya pns tbh bl by diletakkan dkt dgn benda2 yg lbh
rendah suhunya dr suhu tbhnya
• Evaporasi : Proses hilangnya pns tbh bl by berada dlm keadaan bsh
• Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak lgs dgn benda2 yg
mempunyai suhu lbh rendah
PENGKAJIAN FISIK BBL
• Untuk menemukan kelainan yang segera memerlukan pertolongan/tindakan
sebagai dasar pemeriksaan selanjutnya
• Setelah bayi lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang disiapkan pada
perut ibu.
• Dimulai segera selama menit – menit pertama kelahiran menggunakan skoring
APGAR
• Nilai APGAR merupakan suatu metode penilaian cepat untuk menilai keadaan klinis
bayi baru lahir pada usia 1 menit dan 5 menit. Pada tahun 1952 dr.Virginia Apgar
mendesain sebuah metode penilaian cepat untuk menilai keadaan klinis bayi baru
lahir. Nilai Apgar dapat digunakan untuk mengetahui keadaan bayi baru lahir dan
respon terhadap resusitasi. Perlu kita ketahui nilai Apgar suatu ekspresi keadaan
fisiologis bayi baru lahir dan dibatasi oleh waktu.
PENGKAJIAN FISIK BBL
• Tanda 1 2  Warna kulit (Appearance) biru seluruh tubuh, tubuh merah,
ekstr biru merah seluruh tubuh, Pulse (Denyut jantung)Tidak ada < 100
x/menit > 100 x/menit, Grimace (reaksi thd rangsang) tdk ada reaksi, Sedikit
menyeringai bersin Aktifity (tonus otot) tidak ada sedikit fleksi Gerakan aktif
Respiratory Merintih Menangis kuat
• Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi dgn kriteria sbb :
• Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normal
• Nilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan – sedang
• Nilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat
• Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7, maka hrs dilakukan tindakan
resusitasi lebih lanjut.
• DENTIFIKASI
• Tanda pengenal: Pada alat/ gelang identifikasi harus tercantum:
• Nama
• Tanggal lahir
• Jenis kelamin.
• Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identitas.Sidik telapak tangan kaki bayi dan sidik
jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang. Ukurlah berat
badan lahir, Panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam
rekam medis.
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
• Px Umum :KU : baik (gerakan aktif), lihat cacat bawaan yg jelas tampak (hidrosefalus
dll)KesadaranTTV : RR, suhu, nadi
• Pengukuran atropometrik
a. Penimbang berat badan Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas
kain di atasnya,BBL gram.
b. Panjang badanLetakkan bayi datar dengan posisi lurus sebisa mungkin.
Pegang kepala agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut
renggangkan kaki ke bawah menuju bawah kita.PB : 48-52cm.
c. Lingkar kepalaLetakakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan
tarik pita mengelilingi bagian atas alis LK : cm.
d. Lingkar dadaLetakan pita ukur pada tepi terrendah scapula dan tarik pita
mengelilingi kearah depan dan garis putih.LD : 30 – 38 cm.
TANDA-TANDA VITAL
• SUHU TUBUH Hipotalamus bayi belum sempurna sehingga suhu belum stabil terutama
terpapar dingin. Bayi mempertahankan suhu tubuh dengan sikap fleksi serta meningkatkan
frekuensi pernafasan dan aktifitasnya. Kisaran suhu 36,5-37,5ºc,diperlukan nutrisi dan
pergerakan yang cukup, sehingga tidak dianjurkan pembedongan yang terlalu kuat

• DENYUT NADI Denyut jantung harus diukur dengan cara auskultasi dan dihitung selama
satu menit penuh Pada BBL yang stabil, detak jantung harus dihitung sesuai jadwal
penanganannya setiap 3-4 jam Pada BBL yang tidak stabil, denyutnya harus dihitung setiap
jam Denyut jantung normal BBL adalah 120 –160 kali per menit (bpm) pada posisi berbaring
DENGAN RATA-RATA 140X/MENIT
TANDA-TANDA VITAL
• PERNAFASAN Frekuensi nafas normal adalah 40 –60 kali per menit
Frekuensi nafas dilakukan dengan melakukan observasi selama satu menit
penuh.Untuk BBL yang stabil, frekuensi nafas diukur dengan melakukan
penghitungan periodik setiap 3-4 jam.ika BBL tidak stabil, hitung frekuensi
pernafasan setiap jam.

• TEKANAN DARAH  pada bayi sulit diukur. Tekanan sistolik rata-rata adalah
60-80 mmHg, pada saat lahir 100/50 mmHg sampai hari ke sepuluh. Tekanan
darah bisa meningkat saat menangis dan turun saat tidur. Tekanan darah
normal bervariasi menurut umur kehamilan dan usia BBL
• Meraba adanya molase, sutura, ubun-ubun, kaput, hematoma, dan trauma kelahiran.
Lingkar kepala dilakukan dengan meletakkan pita melingkar pada lingkar oksipito-frontal
• Lingkar dada, diukur dari dada kedaerah punggung kembali ke dada melalui puting susu,. Lingkar
Lengan Atas, nilai 10-11cm.
• Mata : perdrhan subconjuctiva,tanda infeksi
• Hidung : kelainan bawaan
• Mulut
• Memeriksa adanya sumbing bibir, sumbing langitan, gigi kongenital dan lidah menonjol, refleks
hisap dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu.
• Leher : hematom sternokleidomastoideus
• Dada : bentuk, p’nafasan,pembesaran buah dada, bunyi paru
• Abdomen : membuncit (asites, pembesaran hati, tumor), skafoid (hernia diafragmatika, atresia
esofagi), tali pusat berdarah
• Kulit : Normal (kemerahan, dilapisi verniks caseosa, lanugo), elastisitas, kelainan kulit akibat
trauma lahir (hematoma), hemangioma
• Punggung : kelainan (spina bifida)
Genetalia : hematoma, kelainan (fimosis, hipospadia), testis belum turun, labia mayor
menutupi labia minor Anus : atresia ani Ekstremitas : sindaktili, polidaktili, fraktur paralisis
• Keadaan neuromuskuler :
Reflek dol eyes Reflek kornea Reflek glabellar Reflek startel Reflek rooting (mencari putting
susu) Reflek sucking (menghisap) Reflek gag Reflek ekstrusion Reflek tonick neck (otot
leher) Reflek grasping (menggenggam) Reflek babinsky (jari kaki membuka) Reflek staping
(melangkah) Reflek morro (memeluk)
• (sucking reflex) Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan
puting susu ke ujung mulut bayi (rooting reflex) / refleks mencari : Rooting reflex terjadi
ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Bayi memutar kea
rah pipi yang di gores, refleks ini menghilang pada umur 3-4 bulan. Tetapi bias menetap
sampai umur 12 bulan khususnya selama tidur. Refleks leher (tonic neck reflex) Akan terjadi
peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh
ke salah satu sisi. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex) Grasping Reflex adalah
refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi,
indikasi syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4 bulan
• Refleks moro (moro reflex) Releks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada
bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.
Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya,
melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
Refleks moro: Bayi mengekstensi dan memfleksi lengan dalam berespon
terhadap suara yang keras tangan tetap rapat, refleks ini akan menghilang
setelah umur 4 bulan.Babinski Reflex . Refleks primitif pada bayi berupa
gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi
syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
• Refleks berjalan dan melangkah (stepping) Jika ibu atau seseorang
menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya menyentuh
permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu
gerakan kaki seperti melangkah ke depan.
PENAMPILAN DANPERILAKU BAYI
• MENANGIS Merupakan reaksi pertama yg dilak bayi ketika lahir. Merupakan ekspresi
(minta perhatian, lapar, popok basah dll)Tangisan bayi yang sehat adl keras
• Tersedak Lebih sering terjadi jika bayi minum susu botol Jika bayi sering tersedak ada
kemungkinan terdapat kelainan anatomis BAK / BAB Pada 3 hari pertama BAB bayi
berupa meconium BAK ± x sehari
• Melihat ke atas BBL hanya bisa membedakan terang & gelap Usia 2 bulan penglihatan
masih buram Usia 4 bulan penglihatan telah jelas Gumoh/muntah Harus dapat
membedakan antara gumoh & muntah Kemungkinan bayi kekenyangan Muntah terus
menerus gangguan
• Tidur Bayi lebih banyak menghabiskan waktunya utk tidur ± 18 jam sehariTersenyum
Senyum bayi tidak berarti apa-apa sebelum bayi bisa melihat
DIAGNOSA KEPERWATAN
• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd mukus berlebihan, pengaturan posisi
yang tidak memadai
• Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh b.d kehilangan panas ke lingkungan/
perubahan suhu lingkungan
• Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan
imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu
• Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua
• Perubahan proses keluarga b.d penambahan anggota keluarga
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd mukus berlebihan, pengaturan posisi yang tidak
memadai
Tujuan: pasien mempertahankan patensi jalan nafas
• Intervensi:
1. Lakukan pengisapan mulut dan nasofaring sesuai kebutuhan
2. Batasi setiap upaya pengisapan sampai 5 detikPosisikan bayi ke samping kanan setelah
disusui untuk mencegah aspirasi
3. Posisiskan bayi terlentang selama tidur untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi
mendadak
4. Ukut tanda tanda vital
5. Periksa adanya distres pernafasan
6. Pasang popok, pakaina dan selimut dengan longgar
• Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh bd
Risiko terjadinya perubahan suhu tubuh b.d kehilangan panas ke lingkungan/ perubahan suhu lingkungan
• Tujuan: pasien akan mempertahankan suhu tubuh yang stabil
• Intervensi :
1. Selimuti bayi dengan rapat dalam selimut hangat
2. Tempatkan bayi dalam lingkungan yang dihangatkan sebelumnya di bawah penghangat radian atau di
dekat ibuTempatkan bayi pada permukaan yang diberi bantalan dan penutup
3. Ukur suhu bayi pada saat tiba di tempat perawatan atau kamar ibu: lakukan sesuai kebijakan rumah
sakit mengenai metode dan frekuensi pemantauan
4. Pertahankan temperatur ruangan antara 24°C-25,5°C dan kelembaban sekitar 40% sampai 50%Berikan
mandi awal sesuai kebijakan rumah sakit, cegah menggigil pada bayi sebelum mandi dan tunda mandi
bila ada pertanyaan mengenai stabilisasi suhu tubuh
5. Beri pakaian dan popok pada bayi dan bedong dalam selimut
6. Berikan penutup kepala pada bayi bila kehilangan panas menjadi masalah karena area permukaan
besar dari kepala memungkinkan terjadinya kehilangan panas
7. Buka hanya satu area tubuh untuk memeriksa atau prosedur
8. Waspada terhadap tanda hipotermia atau hipertermia.
• Resiko infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan
imunologis, faktor lingkungan, penyakit ibu
• Tujuan: pasien tidak memperlihatkan tanda infeksi
• Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan pada bayi
2. Kenakan sarung tangan saat akan berhubungan dengan sekresi tubuh
3. Periksa mata bayi setiap hari mengenai adanya atanda inflamasi atau
keluaran cairan
4. Jaga bayi dari potensial sumber infeksi
5. Bersihkan vulva ke arah posterior untuk mencegah kontaminasi vaagina
dari uretra
6. Jagalah puntung umbilikus tetap bersih dan kering
• Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan imaturas, kurangnya pengetahuan orang tua
• Tujuan: pasien akan memperoleh nutrisi maksimal
• Intervensi:
• Kaji kekuatan mengisapberikan asupan awal ASI
• Berikan dukungan dan bantuan kepada ibu yang menyusui
dengan ASI
• HINDARI PEMBERIAN AIR ATAU MAKANAN
• Letakan bayi ke samping kanan setelah diberi makan untuk
mencegah terjadinya aspirasi
TERIMA KASIH
SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai