Anda di halaman 1dari 45

Pemeriksaan fisik neonatus, bayi dan balita

Septi tri aksari


Pemeriksaaan fisik bayi baru lahir

• Pemeriksaan kepala • Abdomen


• Mata • Tungkai
• Hidung • Genetalia
• Mulut • Spinal
• Leher • Kulit
• Klavikula • Reflek bayi baru lahir
• Tangan
• Dada
Keselamatan kerja
• Perhatikan KU bayi dan cegah hipertermi
• hati-hati dan perhatikan keamanan dan keselamatan bayi
selama melakukan tindakan
Waktu pemeriksaan BBL
• Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam)
• Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
• Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
• Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)
Alat dan tempat yang digunakan untuk memeriksa

• Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan


• Air bersih, sabun handuk kering dan hangat
• Sarung tangan bersih
• Kain bersih
• Stetoskop
• Jam dengan jarum detik
• Termometer
• Timbangan bayi
• Pengukur panjang bayi
• Pengukur lingkar kepala

Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering, hangat, dan terang
Persiapan diri
• Sebelum memeriksa bayi, cucilah tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan dengan lap bersih dan kering
atau dianginkan. Janganlah menyentuh bayi jika tangan anda
masih basah dan dingin.
• Gunakan sarung tangan jika tangan menyentuh bagian tubuh yang
ada darah seperti tali pusat atau memasukkan tangan ke dalam
mulut bayi.
• Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir setelah
pemeriksaan kemudian keringkan.
• Buka hanya bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu
singkat untuk mencegah kehilangan panas.
Persiapan keluarga
• Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan
dilakukan
• sampaikan hasilnya setelah selesai.
Prinsip Pemeriksaan Fisis
• Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak
menangis)
• Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai
pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut
jantung serta perut
FORMULIR BAYI BARU LAHIR
• Catat hasil pemeriksaan di formulir bayi baru lahir.
• Formulir ini merupakan catatan medik yang harus
disimpan oleh petugas kesehatan.
• Tuliskan juga hasil pemeriksaan di buku KESEHATAN
IBU DAN ANAK (KIA) beberapa informasi yang
diperlukan sesuai dengan petunjuk penulisan buku KIA.
• APABILA DIJUMPAI KEADAAN YANG TIDAK
NORMAL, GUNAKAN FORMULIR MTBS UNTUK
PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT
Peralatan pemeriksaan fisik
• Kapas cebok
• Bengkok
• Phantom bayi
ANTOPOMETRI
• Berbeda dengan pemeriksaan fisik pada dewasa, pada anak
diperlukan cara pendekatan tertentu agar anak tidak merasa takut,
tidak menangis dan tidak menolak untuk diperiksa sehingga dapat
memperoleh data kesehatan fisik anak secara lengkap dan akurat.
• Pada bayi dan anak kecil akan merasa nyaman jika pemeriksaan
dilakukan adanya orang tua, terutama ibu.
• Pada bayi di bawah 4 bulan, pemeriksaan akan lebih mudah karena
bayi belum bisa membedakan orang di sekitarnya.
• Pemeriksaan dapat dimulai saat bayi atau anak masih berada di
pangkuan ibu, kemudian sedikiti demi sedikit bayi dan anak
dipindahkan ke meja periksa sambil dibujuk atau diajak bicara
• meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
• Pada keadaan tertentu tidak harus berurutan.
• Pada bayi dan anak kecil, setelah inspeksi umum, dianjurkan untuk melakukan
auskultasi abdomen (untuk mendegarkan bising usus) serta auskultasi jantung
karena jika anak menangis, bising usus akan meningkat dan suara jantung sulit
dinilai.
• Pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang tenang dengan pencahayaan cukup.
• Sebelum pemeriksaan, pemeriksa harus mencuci tangan terlebih dahulu,
kemudian tangan dikeringkan dan dihangatkan.
• Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki,
namun tidak harus dengan urutan tertentu.
• Pemeriksaan yang dilakukan dengan alat seperti pemeriksaan tenggorok, mulut,
telinga, suhu tubuh, dan tekanan darah sebaiknya dilakukan paling akhir.
pemeriksaan hati
1. Garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis
midklavikularis kanan dengan arkus aorta
2. Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus xifoideus

• Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dan dinyatakan


dengan berapa bagian dari kedua garis tersebut(misalnya 1/3-1/2)
atau dinyatakan dalam cm, dan akan lebih jelas apabila digambar
secara skematis
• Dalam keadaan normal pada anak Indonesia sampai umur 5-6 tahun
hati masih dapat teraba sampai berukuran 1/3-1/3 dengan tepi tajam,
konsistensi kenyal, permukaan rata dan tidak terdapat nyeri tekan.
• Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dan
dinyatakan dengan berapa bagian dari kedua garis
tersebut (misalnya 1/3-1/2) atau dinyatakan dalam cm,
• akan lebih jelas apabila digambar secara skematis
• Dalam keadaan normal pada anak Indonesia sampai
umur 5-6 tahun hati masih dapat teraba sampai
berukuran 1/3 –2/3 dengan tepi tajam, konsistensi kenyal,
permukaan rata dan tidak terdapat nyeri tekan.

Anda mungkin juga menyukai