Oleh
Hani Handayani,
M Kep
Penyesuaian terhadap kehidupan
ekstrauterin
• Perubahan fisiologis terberat yang pasti terjadi
pada neonatus adalah transisi dari sirkulasi
janin atau plasenta ke respirasi independen.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi transisi
normal ini atau yang meningkatkan asfiksia
janin akan mempengaruhi penyesuaian janin
terhadap kehidupan ekstrauterin
Penyesuaian segera
• SISTEM RESPIRASI
Perubahan fisiologis paling kritis dan segera
yang harus dilakukan oleh bayi adalah
memulai bernapas
Rangsang yang membantu memulai
respirasi adalah faktor kimia dan faktor
suhu
Kemampuan untuk mengatur suhu tubuh bayi masih buruk, hal ini
disebabkan karena : isulasi lemak sedikit, Luas permukaan tubuh yang
relatif besar, sirkulasi yang relatif buruk, dan belum dapat
berkeringat/ menggigil.
2. Nadi
– denyut nadi normal 110 – 160 x/m, tergantung aktivitas
– Nadi tak teratur disebabkan karena : stimulasi fisik/
emosional, menangis dan perubahan suhu yang tiba- tiba
3. Pernafasan
– Pernafasan normal 40 – 60 x/m
– Pernafasan tidak teratur baik kedalaman,kecepatan
dan iramanya bervariasi
– Nafas normal : tenang, cepat dan melambat
– Pernafasan dapat dilihat dari gerakan abdomen
4. Tekanan darah
– Tekanan darah pada bayi baru lahir sulit diukur
secara akurat dengan spignomanometer
– Pada saat lahir 80 – 60/ 45 – 40 mmHg, 100/ 50
mmHg sampai hari ke – 10
– Tekanan darah secara bertahap meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Molding :
adalah tulang kepala yang saling tindih selama persalinan sehingga
mengurangi diameter tengkorak untuk sementara waktu sehingg
a bentuknya kepala bayi memanjang ini biasanya menghilang dalam
beberapa jam setelah lahir karena tulang kembali ke posisi
semula.
• 1. Suctioning
– Miringkan kepala pada satu sisi
– Hisap dengan lembut dan cepat
– Bersihkan dulu faring kemudian baru hidung
– Test kepatenan jalan nafas
2. Dukung Posisi
– Pastikan jalan nafas terbuka
– Jangan menghiperektensikan kepala
– - tempatkan neonatus pada posisi supine
– -kepala agak ekstensi
Mempertahankan suhu tubuh
– 1. Selimuti bayi segera
– 2. Selimuti hingga hangat
– 3.Simpan bayi dibawah lampu
KEHANGATAN
Saat lahir, BBL harus memulai
termoregulasi (mempertahankan
temperatur tubuh)
– 3 Factor :
• Produksi panas
• Retensi panas
• Kehilangan panas
1. PRODUKSI PANAS
• Thermogenesis – melalui
– Metabolisme
– Aktivitas otot
• Bayi di tempat yang dingin
– Memerlukan lebih banyak panas
– Peningkatan laju metabolik
– Menghasilkan lebih banyak panas
– BBL dapat menangis dan terdapat aktivitas otot
ketika kedinginan tapi tidak terdapat kontrol
volunter dari aktivitas otot
– Jika temperatur BBL tidak meningkat seiring
dengan peningkatan metabolisme
• 1.Asidosis metabolik
– Peningkatan BMR, glikolisis anerob,
peningkatan produksi asam, asidosis
metabolik
• 2. Hypoglycemia
– Peningkatan energi memerlukan produksi
panas
– Glukosa diperlukan untuk meningkatkan
panas
4 mekanisme kehilangan panas
• 1. Konveksi - aliran panas dari permukaan
tubuh bayi ke udara sekitar yang dingin
• 2. Radiasi- Kehilangan panas dari permukaan
tubuh ke benda padat yang lebih dingin
• 3. konduksi – Kehilangan panas akibat dari
kontak langsung dengan permukaan yang
dingin
• 4. Evaporasi- Kehilangan panas akibat dari
tubuh tersentuh oleh cairan dandiubahnya
menjadi gas
• A. Convection
• B. Radiation
• C. Conduction
• D. Evaporation