BARU LAHIR,
NEONATUS, DAN
BALITA
By: Puteri Andika, S.Tr.Keb., M.Kes
PENDAHULUAN
● Mengalami masa transisi dari intra uterin (hangat, redup,
lingkungan penuh O2 dan pengaturan suhu, bebas
kebisingan) ke ekstra uterin
● Periode penyesuaian ini dimulai dari berkurangnya O2
selama kontraksi uterus, kompresi-dekompresi kepala dada,
ekstensi anggota gerak dan tulang selama proses persalinan
● Setelah lahir mendapat rangsangan suara, cahaya,
dingin, gravitasi, sentuhan, dll
DEFINISI
● Bayi baru lahir normal : bayi yang lahir melalui proses kelahiran sampai usia 4
minggu, dengan masa gestasi 37 – 42 minggu dan mampu menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin
● Periode neonatal: periode sejak lahir hingga berusia 4 minggu (28 hari) sesudah lahir
Empat penyesuaian utama
1. Perubahan suhu dalam rahim dan suhu lingkungan
di luar rahim
2. Perubahan pernapasan sebelum lahir
memperoleh O2 melalui plasenta dan setelah lahir
bernapas sendiri
3. Menghisap dan menelan merupakan cara bayi
memperoleh makanan, untuk menggantikan cara
menerima makanan melalui plasenta
4. Cara pembuangan melalui organ sekresi, yang
sebelumnya terjadi melalui sistem eksresi-sekresi
amnion
PENAMPILAN FISIK BBL
● Perbandingan berbagai bagian tubuh BBL sangat berlainan dengan proporsi pada
janin, balita, remaja dan dewasa
Ukuran kepala relatif lebih besar, berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih
bundar
Pada waktu lahir : terlihat bentuk kepala yang tidak normal akibat tekanan waktu
proses persalinan
Sikap BBL cenderung lebih fleksi
● Pada BBL sering terlihat milia, fimosis, bercak putih
mengkilat pada mukosa mulut, bentuk telinga yang berbeda
(liang telinga luar pendek, membran timpani lebih tebal dan
curam, telinga tengah banyak mengandung mukoid, tuba
eustacii pendek, dll)
● Hati dan limpa biasanya teraba sedikit di bawah arkus
kostal
● Kedua ginjal sering dapat diraba
● BB Bayi Baru Lahir kira-kira 3000 gram, biasanya anak
laki-laki lebih berat dari perempuan
● Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai BB antara
2500 – 4250 gram
● PB rata-rata 50 cm. Lebih kurang 95% diantaranya PB
sekitar 45 – 55 cm
● Ukuran lingkar kepala (LK) rata-rata 35,5 cm
● Lingkar dada rata-rata 33 cm ( 2-3 cm lebih kecil dari LK)
FISIOLOGI NEONATUS
1. Sistem Pernapasan
- Dalam uterus janin mendapat O2 melalui plasenta
- Setelah lahir pertukaran gas terjadi dalam paru-paru
- Rangs. untuk pernapasan pertama adalah akibat adanya tekanan mekanis pada thorak
sewaktu melewati jalan lahir
- Penurunan tekanan O2 dan kenaikan tekanan CO2
merangsang kemoreseptor pada sinus karotis (stimulasi
kimia)
- Rangsangan dingin di daerah muka bayi dapat merangsang
permulaan pernapasan ( stimulasi sensorik)
- Usaha bayi pertama kali untuk mempertahan-kan tekanan
alveoli; selain adanya surfaktan, adalah dengan menarik
napas dan mengeluarkan napas dengan menjerit.
2. Jantung dan sirkulasi darah
- Saat lahir janin segera menghirup udara dan menangis kuat
paru-paru mengembang
- Tek. paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru
duktus botali tidak berfungsi dan foramen ovale akan
menutup
- Dengan adanya pemotongan tali pusat, foramen ovale
menutup, dengan proses : sirkulasi plasenta berhenti
aliran darah ke atrium kanan menurun tekanan jantung
kanan menurun, tekanan rendah di aorta hilang tekanan
jantung meningkat dan resistensi pada paru meningkat, hal
ini meningkatkan tekanan ventrikel kiri
3. Saluran pencernaan
- Bila dibandingkan dengan ukuran tubuh, saluran pencernaan
pada neonatus relatif lebih berat dan lebih panjang dibandingkan
dengan orang dewasa.
- Tinja pertama (mekonium) keluar pada usia 8 – 24 jam setelah
lahir.
- Hepar dan enzim belum aktif sempurna. Misal : enzim Uritis Di
Phosphat Glukoronida Transferase ( UDPGT) dan enzim
Glukosa 6 Phosphat Dihodrogenase ( G6PD) yang berfungsi
dalam sintesa bilirubin kadang neonatus memperlihatkan
gejala ikterus
4. Produksi Panas
- Pada neonatus apabila mengalami hipotermi bayi
mengadakan penyesuaian suhu dengan cara pembakaran
cadangan lemak
- Tidak semua neonatus memiliki suhu tubuh yang sama
karena hal ini sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan,
umur kehamilan dan BB bayi
Mekanisme terjadinya Hipotermia:
Hipotermia pada bayi baru lahir timbul
karena penurunan suhu tubuh yang dapat
terjadi melalui:
● Radiasi : Yaitu panas tubuh bayi memancar kelingkungan
sekitar bayi yang lebih dingin, misal : BBL diletakkan
ditempat yang dingin
● Evaporasi : Yaitu cairan/air ketuban yang membasahi kulit
bayi menguap, misal : BBL tidak langsung dikeringkan dari
air ketuban.
NEXT
● Konduksi : Yaitu pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak
dengan permukaan yang lebih dingin, misal : popok/celana basah tidak langsung
diganti.
● Konveksi : Yaitu hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi,
misal : BBL diletakkan dekat pintu/jendela terbuka.
5. Kelenjar Endokrin
- Selam dalam uterus janin mendapatkan hormon dari ibunya.
- Pada kehamilan 10 mgg kortikotropin (hormon yang
diperlukan untuk mempertahankan glandula suprarenalis janin)
telah ditemukan dalam hipofisis janin.
- Kadang-kadang hormon yang didapat dari ibu masih berfungsi
dan pengaruhnya dapat dilihat
Pembesaran kelenjar air susu, pseudomenstruasi
- Kelenjar adrenal waktu lahir relatif lebih besar dibanding org
dewasa
- Kelenjar tiroid sdh sempurna terbentuk waktu lahir dan mulai
berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir
6. Keseimbangan Cairan dan Fungsi Ginjal
- Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin
umur 8 mgg
- Ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan
12 mgg
- Tubuh neonatus mengandung relatif lebih banyak
air dan kadar natrium > kadar kalium
- Ginjal belum berfungsi sempurna karena :
a. Jumlah nefron matur belum sebanyak org dws
b. Tidak seimbang antara luas perm glomerulus dan
vol tubulus proksimal
c. Aliran darah ke ginjal pada neonatus relatif kurang,
tergantung tingkat perkembangan ginjal dan
jumlah cairan yang masuk
7. Susunan Syaraf
- Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada usia
kehamilan 16 mgg sedangkan gerakan menghisap terjadi
pada usia kehamilan 32 mgg
- Pada triwulan terakhir hubungan antara syaraf dan fungsi
otot menjadi lebih sempurna shg janin di atas usia
kehamilan 32 mgg dpt hidup di luar kandungan.
- Pada usia kehamilan 28 mgg mata janin menjadi sangat
sensitif pada cahaya.
8. Sistem imunologi
- Protein yang mengandung zat antibodi Ig G yang banyak
dibentuk pada bulan kedua setelah bayi dilahirkan
- Ig G pada janin berasal dari ibunya yang didapat melalui
plasenta
- Ig A banyak ditemukan setelah janin lahir dan khususnya
saluran pernapasan.
- Ig M ditemukan pada usia kehamilan 20 mgg dan
produksinya meningkat setelah janin lahir
9. Nutrisi BBL
- Makanan utama neonatus ASI
- Keuntungan ASI
1. Bagi Ibu :
Memberi kepuasan batin
Lebih praktis
Mengembalikan bentuk tubuh
Menunda masa kehamilan
2. Bagi Bayi
Memberi perlindungan terhadap infeksi dan diare
Memberi kekebalan
Meningkatkan hubungan kasih sayang
Mengurangi kegemukan
Membentuk rahang gigi yang baik
PERILAKU NEONATUS
1. Perilaku Fisik
a. Perilaku neonatus
- Habituation
- Orientasi
- Maturitas Motorik
- Kemampuan menenangkan diri
- Perilaku sosial
b. Keadaan tidur
- Tidur pulas
- Tidur ringan
- Status mengantuk
- Status yang senang kesiagaan
- Status terbangun dari aktif
- Status menagis dengan keras
Penilaian perilaku skala Brazelton, meliputi 4 dimensi
:● Proses interaksi dengan lingkungan, kegembiraan, kasih sayang dan
kemesraan
● Proses motorik mencakup tonus otot, kematangan motorik, reaksi
defensif, gerakan tangan ke mulut, gerakan secara umum berbagai
refleks
● Pengelolaan status fisiologi seperti reaksi terhadap cahaya, suara dan
tusukan jarum
● Respon terhadap ketegangan seperti gemetar, perubahan warna kulit,
terkejut
Refleks-refleks pada neonatus
● Refleks tonus otot
● Refleks menghisap
● Refleks menggenggam
● Refleks moro
● Refleks menghentak
● Refleks stapping
Reflek ● Reflek moro