Anda di halaman 1dari 26

Neonatus dan Bayi dengan

masalah serta
penatalaksanaanya

SEBORRHEA

Adalah suatu peradangan pada kulit


bagian atas, yang menyebabkan
timbulnya sisik pada kulit kepala,
wajah dan kadang pada bagian
tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala
terjadi secara perlahan-lahan dan
tidak terlihat oleh mata.

Klasifikasi
seborrhea

1.

Seborrhea adipose

2.

Seborrhea neonaturum
(saraf susu)

3.

Seborrhea Squamosa
(bersisik)

Etiologi
a.
b.
c.
d.
e.

f.

Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena


adanya faktor keturunan orang tua
Intake makanan berlemak dan berkalori
tinggi
Asupan minuman beralkohol
Adanya gangguan emosi
Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja
terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon ibu
yang mengalir didalam tubuh bayi
Pengaruh hormon ibu biasanya hanya
berlangsung pada bulan-bulan pertama
kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang
setelah bayi berusia 6-7 bulan.

Seborrhea
Dermatitis

Pada Bayi

seborrheic, adalah ketombe


pada bayi, hal ini terkait dengan
hormon androgen milik ibunya yang
masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah
kenapa, lewat dari masa bayi, masalah
ini akan menghilang seiring dengan
berkurangnya kadar hormon androgen.

Gejala Seborrhea
Dermatitis

seboreik biasanya timbul


secara bertahap, menyebabkan sisik
kering atau berminyak di kulit kepala
(ketombe), kadang disertai gatal-gatal
tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada
kasus yang lebih berat, timbul
beruntusan/jerawat bersisik kekuningan
sampai kemerahan di sepanjang garis
rambut, di belakang telinga, di dalam
saluran telinga, alis mata dan dada.

Penatalaksanaan Seborrhea

Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada


usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan
minyak mineral yang mengandung asam salisilat secara
perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut
pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala
juga dicuci dengan sampo setiap hari setelah sisiknya
menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan
diolesi dengan krim hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit
kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut;
setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini
banyak sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran
untuk membasmi ketombe.

Miliariasis

Miliariasis

adalah kelainan kulit yang


ditandai dengan kemerahan, disertai
dengan gelembung kecil berair yang
timbul akibat keringat berlebihan disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu
di dahi, leher, bagian yang tertutup
pakaian (dada, punggung), tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan
pakaian dan juga kepala.

Faktor

faktor penyebab milariasis :

Udara panas dan lembab dengan


ventilasi udara yang kurang
Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak
menyerap keringat
Aktivitas yang berlebihan
Setelah menderita demam atau panas
Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh
bakteri yang menimbulkan radang dan
edema akibat perspirasi yang tidak
dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum
korneum

Patofisiologis

Patofisiologi terjadinya milliariasis diawali dengan


tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat, sehingga
pengeluaran keringat tertahan.
Milliariasis sering terjadi pada bayi prematur
karena proses diferensiasi sel epidermal dan
apendiks yang belum sempurna. Kasus milliariasis
terjadi pada 40-50% bayi baru lahir. Muncul pada
usia 2-3 bulan pertama dan akan menghilang
dengan sendirinya pada 3-4 minggu kemudian.

Berdasar

letak sumbatan, milliaria


diklasifikasikan menjadi :

1.

Miliaria Kristalina

2.

Miliaria Rubra

3.

Miliaria Profunda

Pencegahan
Pencegahan :
1)
Bayi atau anak tetap dianjurkan mandi secara teratur
paling sedikit 2 kali sehari menggunakan air dingin dan
sabun.
2)
Bila berkeringat, sesering mungkin dibasuh dengan
menggunakan handuk (lap) basah, kemudian dikeringkan
dengan handuk atau kain yang lembut. Setelah itu dapat
diberikan bedak tabur.
3)
Jangan sekali-kali memberikan bedak tanpa
membasuh keringat terlebih dahulu, karena akan
memperparah penyumbatan sehingga mempermudah
terjadinya infeksi baik oleh jamur maupun bakteri.
4)
Hindari penggunaan pakaian tebal, bahan nilon, atau
wol yang tidak menyerap keringat

BISUL ( FURUNKEL )

Bisul

(furunkel) adalah infeksi kulit yang


meliputi seluruh folikel rambut dan
jaringan subkutan di sekitarnya.
Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan
oleh bakteri lainnya atau jamur.

Gejala untuk bisul ini hampir menyamai


penyakit kulit yang lain seperti:
Nanah

di bahagian tengah bisul


Keputihan, lelehan mengandungi darah
daripada bisul tersebut
Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila
disentuh.

Diare
Diare

adalah pengeluaran feses yang


tidak normal dan cair. Bisa juga
didefinisikan sebagai buang air besar
yang tidak normal dan berbentuk cair
dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya. Bayi dikatakan diare bila
sudah lebih dari 3 kali buang air besar,
sedangkan neonatus dikatakan diare bila
sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
Diare dapat disebabkan karena
beberapa faktor, seperti infeksi,
malabsorbsi, makanan, dan psikologi

Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan


terjadinya diare adalah sebagai berikut:

Gangguan osmotik
Gangguan sekresi

Gangguan motilitas usus

Tanda

dan Gejala

Berikut ini adalah tanda dan gejala pada anak yang


mengalami diare.
1.
Cengeng, rewel
2.
Gelisah
3.
Suhu meningkat
4.
Nafsu makan menurun
5.
Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan
adanya darah. Kelamaan, feses ini akan berwarna hijau
dan asam
6.
Anus lecet
7.
Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi
penurunan volume dan tekanan darah, nadi cepat dan
kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan kesadaran,
dan akhirnya syok
8.
Berat badan menurun
9.
Turgor kulit menurun
10. Mata dan ubun- ubun cekung
11. Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering.

OBSTIPASI

Obstipasi adalah penimbunan feses yang


keras akibat adanya penyakit atau adanya
obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga
didefinisikan sebagai tidak adanya
pengeluaran feses selama 3 hari atau lebih.
Lebih dari 90% bayi baru lahir akan
mengeluarkan mekonium dalam 24 jam
pertama, sedangkan sisanya akan
mengeluarkan mekonium dalam 36 jam
pertama kelahiran.

Obstipasi

pada anak dapat disebabkan


oleh hal-hal berikut:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kebiasaan makan
Hipotiroidisme
Keadaan-keadaan mental
Penyakit organik
Kelainan congenital
Penyebab lain

Tanda dan Gejala

Pada neonatus jika tidak mengeluarkan


mekonium dalam 36 jam pertama, pada bayi
jika tidak mengeluarkan feses selama 3 hari
atau lebih.
Sakit dan kejang pada perut
Pada pemeriksaan rectal, jari akan merasa
jepitan udara dan mekonium yang
menyemprot.
Feses besar dan tidak dapat digerakkan
dalam rectum.Bising usus yang janggal
Merasa tidak enak badan, anoreksia, dan
sakit kepala
Terdapat luka pada anus

SYNDROM KEMATIAN BAYI


MENDADAK (SUDDEN INFANT
DEATH SYNDROME SIDS)
Sindrom

kematian mati mendadak


(sudden infant death syndrome-SIDS)
terjadi pada bayi yang sehat, saat
ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal
beberapa jam kemudian. SIDS terjadi
kurang lebih 4 dari 1000 kelahiran hidup,
insiden puncak dari SIDS pada bayi usia 2
minggu dan 1 tahun.

Penyebab

Secara pasti penyebabnya belum diketahui,


namun beberapa ahlu telah melakuka penelitian
dan mengemukakan ada beberapa penyebab
SIDS yaitu sebagai berikut:

1.
Ibu yang masih remaja
2.
Bayi dengan jarak kehamilan yang dekat
3.
Bayi laki-laki dengan berat badan di bawah
normal
4.
Bayi yang mengalami dysplasia
bronkopulmoner
5.
Bayi premature
6.
Gemelli (bayi kembar)

INFEKSI

Infeksi pada neonatus lebih sering ditemukan


pada BBLR. Infeksi lebih sering ditemukan
pada bayi yang lahir di rumah sakit
dibandingkan dengan bayi yang lahir di luar
rumah sakit. Dalam hal ini tidak termasuk bayi
yang lahir di luar rumah sakit dengan cara
septik. Bayi baru lahir mendapat imunitas
trans. Plasenta terhadap kuman yang berasal
dari ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar
pada kuman yang berasal bukan saja dari
ibunya tetapi juga berasal dari ibu lain.
Terhadap kuman yang disebut terakhir ini,
bayi tidak mempunyai imunitas.

Infeksi

pada neonatus dapat melalui


beberapa cara yaitu :

1.

Infeksi Antenatal
2. Infeksi Intranatal
3. Infeksi Pascanatal

Asuhan Neonatus Pencegahan Infeksi


Berikan perawatan rutin bayi baru lahir :
Setelah enam jam pertama kehidupan atau setelah suhu
tubuh bayi stabil, gunakan kain katun yang direndam
dalam air hangat untuk membersihkan darah dan cairan
tubuh lain ( misal: dari kelahiran ) dari kulit bayi, kemudian
keringkan kulit. Tunda memandikan bayi kecil ( kurang dari
2,5 kg pada saat lahir atau sebelum usia gestasi 37 minggu
) sampai minimal hari kedua kehidupan.
Bersihkan bokong dan area perineum bayi setiap kali
mengganti popok bayi, atau sesering yang dibutuhan
dengan menggunakan kapas yang direndam dalam air
hangat bersabun, kemudian keringkan area tersebut
secara cermat.
Pastikan bahwa ibu mengetahui peraturan posisi
penempatan yang benar untuk meyusui untuk mencegah
mastitis dan kerusakan puting.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai