Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

SEBORRHEA

Disusun Oleh :
Nama

Indri Kurnia Dewi

NIM

P07124113018

Kelas

DIII Kebidanan / Tingkat II

POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, dan anak balita adalah perawatan yang diberikan oleh
bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah
adalah suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan
balita.
Oleh karena itu, diberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan anak balita
pada masa perkuliahan, sehingga pada saat calon bidan diterjunkan di lahan praktek sudah
mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita dengan
benar. Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya bercak mongol,
hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rash, dan seborrhea, furunkel,
milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, dan sindrom bayi meninggal mendadak.
Atas dasar pemikiran di atas, maka saya menyusun makalah ini dengan harapan
mahasiswa kebidanan dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada
neonatus, bayi, dan anak balita terutama masalah seborrhea.

B. Tujuan
1.

Untuk mengetahui definisi seborrhea.

2.

Untuk mengetahui patofisiologi seborrhea.

3.

Untuk mengetahui tanda dan gejala seborrhea.

4.

Untuk mengetahui apa saja klasifikasi seborrhea.

5.

Untuk mengetahui terapi seborrhea.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Seborrhea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang
memiliki banyak kelenjar sebaseanya, biasanya di daerah kepala. Seborrhea adalah suatu
peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala,
wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya proses pergantian sel-sel pada kulit
kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata, proses pergantian tersebut
terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada
kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik,
berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit
kepala.Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan
timbulnya sisik berminyak, tebal, lengket dan biasanya berwarna kemerahan pada kulit
kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.Sering juga disebut sarap atau
borokan.
2.

Patofisiologi

Penyebab seborrhea masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa ahli
yang menyatakan beberapa faktor penyebab seborrhea, yaitu sebagai berikut :
1.

Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua.

2.

Intake makanan yang tinggi lemak dan kalori.

3.

Asupan minuman beralkohol.

4.

Adanya gangguan emosi.

5.

Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon
ibu yang mengalir didalam tubuh bayi.

Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama kehidupan
bayi. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu
keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Walaupun
namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami
terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain. Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini
tidak menyebabkan kerugian yang berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca,
hormon, dan stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga
menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur
tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit
yang lama, hasilnya timbul Ketombe.

Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan di
kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian
dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:

Stres

Kelelahan

Cuaca dingin

Kulit berminyak

Jarang mencuci rambut

Pemakaian losyen yang mengandung alkohol

Penyakit kulit (misalnya jerawat)

Obesitas (kegemukan)

Faktor lain yang berperan terjadinya dermatitis seboroik berkaitan


dengan proliferasi spesies Malassezia yang ditemukan di kulit sebagai flora normal. Ragi
genus ini dominan dan ditemukan pada daerah seboroik tubuh yang mengandung banyak
lipid sebasea (misalnya kepala, tubuh, punggung).
3.

Tanda dan Gejala Seborrhea

Pada bayi dermatitis seboroik dengan skuama yang tebal, berminyak pada verteks
kulit kepala (cradle cap). Kondisi ini tidak menyebabkan gatal pada bayi sebagaimana pada
anak-anak atau dewasa. Skuama dapat bervariasi warnanya, putih atau kuning. Gejala
klinik pada bayi dan berkembang pada minggu ke tiga atau ke empat setelah kelahiran.
Dermatitis seboroik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau
berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan
rambut.
Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai
kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis
mata dan dada. Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik
menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan
kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di
wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok. Pada anak-anak,
dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar
disembuhkan.
4. Klasifikasi Seborrhea
Seborrhea adipose
Seborrhea neonaturum (saraf susu)

Seborrhea Squamosa (bersisik)


5.

Terapi Seborrhea

Terapi dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:


1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang
mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut
pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo setiap hari
setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2-3x/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan
krim hydrocortisone. Selama ada sisik kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang
lembut, setelah sisik menghilang cukup dicuci 2-3x/minggu. Kini banyak sediaan krim, lotion,
dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan untuk
mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium
sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan
sebagian digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi
gejala-gejala dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.

BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEBIDANAN
1. SUBJEKTIF
A. Biodata
a. Identitas Bayi
Nama Bayi
: Ny. I
Tanggal lahir/jam : 01 September 2014 / 05.35 WIB
Anak ke:1
Umur
: 32 minggu
Jenis Kelamin
: Laki-laki
b. Identitas Orang Tua
Nama
: Ny.R /Tn.I
Umur
: 25 tahun / 26 tahun
Nikah
:1x / 1x
Lamanya
: 1 tahun
Suku
: Jawa / Jawa
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: D3 / S1
Pekerjaan
: PNS / PNS
Alamat
: Jalan kaliurang km.10 Yogyakarta
B. Data Biologis
a. Riwayat Antenatal
G1 P0 A0 Ah0 Umur kehamilan 2 hari
Riwayat ANC
: teratur, 2 kali per trimester, di RS S oleh bidan
Imunisasi TT
: 2 kali
TT 1 tanggal 12 Januari 2014
TT 2 tanggal 12 Agustus 2014
TT 3 tanggal tidak ada
TT 4 tanggal tidak ada
TT 5 tanggal tidak ada
Kenaikan BB
: 2 kg per bulan
Keluhan saat hamil
: Mual mual, kepala pusing, nafsu makan berkurang
Penyakit selama hamil : tidak ada
Kebiasaan makan
: 2 kali sehari pagi dan sore
Obat/ jamu
: tidak ada
Merokok
: tidak merokok
Komplikasi ibu
: tidak ada
Janin

: (Polihidramnion) hasil USG

b. Riwayat Intranatal
Lahirtanggal 01 September 2014 jam 05.35 WIB
Jenis persalinan
: Normal
Penolong
: Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit S
Lama persalinan Kala I 2 jam 0 menit
Lama persalinan Kala II 0 jam 15 menit
1. Keadaan bayi baru lahir
BB / PB Lahir : 2300 gram / 45 cm
Nilai APGAR : 9 /10

N
o
1
2

Kriteria
Denyut
jantung
Usaha
nafas

Tonus uteri

Reflek

1 menit

5 menit

Tidak ada

100 x

100 x

Tidak ada

Normal

Menangis

Ekstermita

Banyak

s sering
Gerakan

gerakan
Reaksi

normal

melawan
Seluruh

10

Tidak ada
ada
reaksi

Warna

Sawo

kulit

matang

Kemerahan

tubuh
kemeraha
n

TOTAL
Caput succedaneum : tidak ada
Cepal haematom
: tidak ada
Cacat bawaan
: tidak ada

2. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Pernafasan
b. Warna kulit
c. Denyut jantung
d. Suhu aksiler
e. Posstur dan gerakan
f. Kesadaran
g. Ekstremitas

: 50 kali / menit
: Sawo matang
: 130 x / menit
: 36,2C
:pergerakan aktif
: Compos mentis
: jari tangan lengkap, pada ujung akral tampak

kemerahan dan tidak dingin, jari kaki lengkap dan kemerahan,


h. Kulit
: Bersisik hanya pada bagian kulit

kepala,

kemerahan
i. Tali pusat
: Tali pusat bersih
j. BB sekarang
: 2300 gram
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
: Oksiput Datar,terdapat sisik kuning
b. Muka
: Tidak ada perbesaran palpebrae
c. Mata
: Konjungtiva tidak anemis, mata ikterik
d. Telinga
: Kanalis tidak ada secret
e. Hidung
: Tidak ada secret
f. Mulut
: Bibir kering,tidak cianosis, terpasang OGT dengan residu
berwarna hijau 5 cc
g. Leher
: Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
deviasi tracea
h. Klavikula : Normal

i. Lengan tangan: Lengan tangan tanpa kelainan


j. Dada
: Normal
k. Abdomen : Abdomen lebih tinggi dari dinding dada,Bising usus +,Supel,hepar

3.

4.
5.

6.

dan lien teraba,abdomen bagian atas bengkak, abdomen skafoid


l. Genetalia : Pada genetalia tidak ada secret , testis suda turun
m. Tungkai dan kaki: Kaki tidak berbentuk X atau O
n. Anus
:Tidak hemoroid, kebersihan baik, anus +
o. Punggung : normal
Antropometri : PB : 45 cm
LK : 36 cm
LD : 31 cm
LLA : 11 cm
Eliminasi Miksi
: BAK setelah disusui
Meconium
:BAB berwarna normal
Pemeriksaan Refleks :
a. Suching : +
b. Rooting : +
c. Moro
:+
d. Grip
:+
e. Plantar
:+
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Hb
: 17,2 g/dl
Leu

: 8,4 /m3

Tromb

: 55 /m3

Gula darah sewaktu : 56g /dl


Ureum
: 26 mg / dl
3. ASSESMENT
1. Diagnois Kebidanan : Sebhorea
2. Masalah
: sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit
kepala
3. Kebutuhan
: Melakukan adanya terapi kulit kepala
4. Diagnosis Potensial : seborrhea
5. Kebutuhan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
: Bidan M
b. Kolaborasi
:c. Merujuk
: Dokter Spesialis Anak
4. PENATALAKSANAAN
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang
mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang
lembut pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo
setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2-3x/minggu.

2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan
krim hydrocortisone. Selama ada sisik kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang
lembut, setelah sisik menghilang cukup dicuci 2-3x/minggu. Kini banyak sediaan krim,
lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang
digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc
pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat
yang dijual bebas dan sebagian digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut
hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab
ketombe.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang
lebih maksimal:
1. Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang
dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan
sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo
untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi,
pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi
sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo
tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum bekerja
secara sempurna.
2. Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun
tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada
kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya.
Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga
kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai
setiap hari.
3. Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis
mild.
4. Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit
yang lepas.

5. Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah
produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif
dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seborrhea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang
memiliki banyak kelenjar sebaseanya, biasanya di daerah kepala. Seborrhea adalah suatu
peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala,
wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Penyebab seborrhea yaitu sebagai berikut :
a.

Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua.

b.

Intake makanan yang tinggi lemak dan kalori.

c.

Asupan minuman beralkohol.

d. Adanya gangguan emosi.


e. Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon
ibu yang mengalir didalam tubuh bayi.
Penatalaksanaan dermatitis seboreik pada bayi yaitu kulit kepala dicuci dengan sampo bayi
yang lembut dan diolesi dengan krim hydrocortisone. Selama ada sisik kulit kepala dicuci
setiap hari dengan sampo yang lembut, setelah sisik menghilang cukup dicuci 2-3x/minggu.

SARAN
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa kebidanan harus mempelajari tentang kelaianan
bawaan dan penatalaksanannya khususnya seborrhea sebagai tambahan ilmu pengetahuan
dan bekal kita apabila sudah mengabdi dimasyarakat atau di tempat pelayanan kesehatan,
demi kesejahteraan neonates.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzia, Afroh dan Sudarti. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi, dan Anak
Balita.Yogyakarta: Nuha Medika.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi, dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.
Markum, A. H. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FK UI.
http://forum.detik.com/seborrhea-atau-ketombe-pada-bayi-t218652.html.
materikuliahkebidanan.files.wordpress.com/.../presentasi-asuhan-neonatus-pptkel-2.pdf.

Anda mungkin juga menyukai