Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan
pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah adalah
suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita.
Apabila tidak diberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita pada masa
perkkuliahan, sehingga pada saat calon bidan diterjunkan di lahan praktek sudah mampu
untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita dengan benar.

Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya bercak mongol,
hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rash, dan seborrhea,
furunkel, milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, dan sindrom bayi meninggal mendadak.

Atas dasar pemikiran di atas, maka kami menyusun makalah ini dengan harapan
mahasiswa kebidanan dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada
neonatus, bayi, dan balita terutama masalah seborrhea, milliariasis, bisulan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Seborrhea, dan Bisulan ?


2. Apa penyebab dari Seborrhea, dan Bisulan ?
3. Bagaimana patofisiologi Seborrhea, dan Bisulan ?
4. Apa saja pembagian dan tanda gejala Seborrhea, dan Bisulan ?
5. Bagaimana cara mengatasi Seborrhea, dan Bisulan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Seborrhea, dan Bisulan


2. Untuk mengetahui penyebab dari Seborrhea, dan Bisulan
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Seborrhea, dan Bisulan
4. Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Seborrhea, dan
Bisulan
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi Seborrhea, dan Bisula

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Seborrhea

2.1.1 Pengertian

Suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit
kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-
sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses
pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan
timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih
parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala.

2.1.2 Klasifikasi seborrhea

a. Seborrhea adipose
b. Seborrhea neonaturum (saraf susu)
c. Seborrhea Squamosa (bersisik)

2.1.3 Etiologi

a. Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
b. Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
c. Asupan minuman beralkohol
d. Adanya gangguan emosi
e. Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar
hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
f. Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama
kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.

2
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga.
Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Walaupun
namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami
terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.

Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti.
Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan
menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale
berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan
gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya
timbul Ketombe.

Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan
di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau
bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada
kulit kepala.

Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:

 Stres
 Kelelahan
 Cuaca dingin
 Kulit berminyak
 Jarang mencuci rambut
 Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
 Penyakit kulit (misalnya jerawat)
 Obesitas (kegemukan).

3
Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit dibawahnya
disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode keratinisasi ini tidak
normal, diantaranya:

 Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit
kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
 Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum
Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang
menyebabkan iritasi kulit kepala.
 Makanan berlemak,
 Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain
yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak
kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
 Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu,
sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit
kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
 Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak
misalnya hormon Androgen.
 Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.

Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja. Inilah yang kemudian
menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna merah, bersisik, dan
sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu
mata, kulit di belakang kuping, dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada,
selangkangan, atau bokong.

Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut dengan nama
Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat usia bayi berkisar
antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi merupakan warisan hormon
berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut lahir.

4
2.1.4 Seborrhea Pada Bayi

Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan hormon
androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari
masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon
androgen.

Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi
tertentu saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi
menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu
terjadi di kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila
dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut
menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya.
Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit yang kemerahan.

2.1.5 Gejala Seborrhea

Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering


atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa
kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik
kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam
saluran telinga, alis mata dan dada.

Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik
menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan
kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan
merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok. Pada
anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala
yang sukar disembuhkan.

5
2.1.6 Penatalaksanaan Seborrhea

Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:

1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang
mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang
lembut pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan
sampo setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim
hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo
yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak
sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-
produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam
salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun
sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan
sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala
dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih
maksimal:
 Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang
dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati,
gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang
dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan,
bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata.
Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang
bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar
kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
 Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa
sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika
menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah

6
seminggu dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut,
sehingga tidak masalah bila dipakai setiap hari.
 Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat
dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih
sampo jenis mild.
 Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan
mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan
pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan
jamur lewat serpihan kulit yang lepas.

Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah
produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif
dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.

Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.

2.1.7 Pencegahan Seborrhea

 Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang
dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
 Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
 Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo
jenis mild.
 Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan
mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah
kulit kepala
 dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan
kulit yang lepas.
 Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah
produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang

7
sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
 Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut

2.2. Bisul ( Furunkel )

2.2.1 Pengertian

Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan
jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa
juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.

Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa
sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan.
Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah.
Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning
(membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan
nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.

Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak
kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak enak badan. Jika
furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut furunkulosis

Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang


luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus.
Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul
tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih
serius.

Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian
belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes, gangguan
sistem kekebalan dan dermatitis. Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh
lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah
rumah menderita karbunkel pada saat yang sama.

8
2.2.2 Etiologi

a. Iritasi pada kulit


b. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
c. Daya tahan tubuh yang rendah
d. Infeksi oleh Staphylococcus Aureus

Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya adalah bayi yang:

 Kurang terjaga kebersihan


Faktor kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila
lingkungan kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala
bisul mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam
bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah main,
anak tidak dicuci tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak dijaga,
akan mempermudah terjadinya bisul.
Pada dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Orang tua yang tidak menjaga
kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang
terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah
pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan
akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang
bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga kebersihkan badan san bayi, dengan
sendirinya kuman pun akan bersarang.
 Daerah tropis
Secara geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas
sehingga dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah
satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
 Kawasan penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan.
 Faktor gizi
Namun jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat
memengaruhi timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh
menurun, sehingga akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi,
kekebalan tubuhnya kurang dibandingkan orang dewasa.

9
 Sistem imuniti
Badan yang lemah seperti pembawa HIV. Menurunnya daya tahan tubuh bisa
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti
anemia, mengidap penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti
diabetes dan sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian,
melainkan ada beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian
muncul biang keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya
jelek dan gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul.

2.2.3 Tanda-tanda dan Gejala Bisul

Gejala untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:

 Nanah di bahagian tengah bisul


 Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
 Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
 Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.

Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk
kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman.
Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan
darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar,
besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul pula.
Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar
bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut
autoinokulasi.

10
2.2.4 Penatalaksanaan

Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel tergantung dari keadaan
penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan adalah :

1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan


sendirinya
2. Pemeliharaan kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
3. Pengobatan topical, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan
melunakkan nodul.Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk
mencegah penularan ke daerah lainnya
4. Jangan memijit furunkel terutama di daerah hidung dan bibir atas karena dapat
menyebabkan penyebaran kuman secara homogen
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka
dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi
6. Jika memungkinkan dapat membuka bisul dengan cara :
a. Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent
b. Minta seseorang untuk memegangi anak
c. Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera
pada puncaknya saja.Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya.Dengan cara ini, akan membuka jalan keluar untuk nanah tanpa
mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk ke dalam karena
dapat melukai pembuluh darah syaraf
d. Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi
nyeri
e. Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassaa
dimasukkan agar tetap terbuka, sehingga nanah dapat keluar
f. Bersihkan alat – alat
g. Pesankan akan ganti perban
7. Terapi antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya
penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari
8. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang
banyak maka kenali faktor predisposisi adanya diabetes mellitus

11
2.2.5 Pencegahan

 Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri
merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah
penularan.
 Agar bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
 Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan
 Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk
basah
 Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika
terlalu banyak keringat yang keluar
 Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
 Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab
 Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap
keringat
 Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
 Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
 Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
 Pahami penanganannya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan
timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga.
Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Biasanya timbul
secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe),
kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut.

Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan
jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa
juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur. Biasanya muncul bintil atau benjol
berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan
demam karena bisul sudah terinfeksi kuman.

3.2 Saran

Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang
macam-macam masalah sering terjadi pada neonatus, bayi dan balita terutama Seborrhea,
Bisulan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.

13

Anda mungkin juga menyukai