Oleh:
Widya Rezkita
C014202076
Residen Pembimbing :
dr. Sidrah Darma
dr. Dian Anggraeni Hafid
Supervisor pembimbing :
dr. A. Dwi Bahagia Febriani, Ph.D, Sp. A(K)
NIM : C014202076
Judul : Ruam Kulit yang Sering Terjadi pada Bayi Baru Lahir, Kapan
Harus Ke Dokter?
Hasanuddin, Makassar.
Supervisor Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
2.1. Definisi......................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUA
Bayi baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif. Kondisi kulit pada bayi
yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi dan
alergi. Beberapa perbedaan lain kulit neonatus dibandingkan dewasa antara lain
produksi melanin rendah membuat kulit neonatus rentan terhadap paparan sinar
rentan terkena infeksi kulit, iritasi, dan maserasi. Pada kulit neonatus struktur
yang menghubungkan dermis dan epidermis kurang kuat membuat kulit menjadi
lebih tipis dan kurang elastis, sehingga bulla dapat terbentuk lebih mudah selama
masalah kulit yang dapat terjadi seperti erythema toxicum neonatorum, acne
Beberapa jenis dari ruam kulit pada bayi yang biasa terjadi seperti eritema
toxicum neonatorum yang merupakan kondisi kulit jinak yang terjadi sekitar 30-
70% pada bayi baru lahir. Acne neonatorum yang terjadi pada 20% bayi baru
lahir. Milia mempengaruhi 40-50% bayi baru lahir yang sehat. Miliaria
mempengaruhi hingga 40% bayi dan biasanya muncul selama bulan pertama
kehidupan. Serta kejadian diaper rash dermatitis pada bayi (usia 1-12 bulan)
berkisar antara 7 hingga 35%. Selain itu, survei prevalensi di rumah sakit AS dan
Inggris menemukan prevalensi sekitar 16% pada anak yang memakai popok.(2,3)
terutama selama 12 bulan pertama kehidupan. Kulit terdiri dari beberapa lapisan,
1
dengan epidermis membentuk lapisan terluar (eksternal) kulit—stratum korneum.
2
Fungsi utama stratum korneum adalah bertindak sebagai penghalang, mencegah
asing serta melindungi lapisan kulit yang lebih dalam atau yang dikenal sebagai
bayi baru lahir 30% lebih tipis daripada orang dewasa. Lawton (2013) mengakui
risiko masalah kulit yang terjadi pada tahap ini meningkat secara signifikan
Beberapa ruam kulit pada bayi baru lahir dapat sembuh dengan sendirinya
dan tidak menimbulkan gejala yang serius. Namun, juga ada yang bisa membuat
manifestasi yang buruk yang membuat bayi tidak nyaman dan membutuhkan
penanganan dari petugas medis. Kerja sama antara orang tua dan petugas medis
dalam mengatasi keluhan ruam pada bayi sangatlah penting untuk mencegah
mortalitas dari bayi yang baru lahir. Pentingnya edukasi kepada orang tua dalam
lanjut.
BAB II
PEMBAHASA
2.1 Definisi
Ruam menurut definisi KBBI adalah bintil-bintil merah pada kulit. Ruam
biasanya disebabkan karena beberapa etiologi pada bayi yang baru lahir
ataupun infeksi kuman. Hal ini akan memberikan gambaran merah hingga
iritasi pada kulit karena terjadinya peradangan yang bisa membuat gejala
minggu. Epidermis terdiri dari 4 lapisan utama, yaitu stratum basalis, stratum
kehilangan air dan menolak cairan, sementara juga melindungi lapisan kulit
yang lebih dalam. Ini dilakukan oleh fungsi yang dikenal sebagai
asing.(4)
Tingkat pH kulit pada bayi lebih tinggi daripada kulit orang dewasa.
pada pH basa kulit saat lahir, yang paling relevan adalah paparan terhadap
epidermis dan pembentukan stratum korneum. Vernix caseosa terdiri dari air
(80.5%), protein, lipid sebum, dan properti yang berikatan dengan air. lapisan
vernix caseosa, memiliki sifat pelumas dan antibakteri yang pH-nya berkisar
antara 6,7 hingga 7,4. Di bawah vernix caseosa, kulit memiliki pH 5,5-6,0.
(4,5,6)
2.3 Jenis Jenis Ruam pada Kulit Bayi
beberapa jenis ruam yang sering muncul pada bulan pertama setelah kelahiran.
(7)
kelahiran.(2)
Kondisi ini dapat terkena 30-70% dari bayi yang baru lahir dengan
berat badan lahir dan usia gestasi yang normal. Penyebab dari kondisi ini
masih tidak diketahui pasti. Peningkatan viskositas zat dasar pada kulit
kondisi ini. Lesi eritematosa dengan papula atau pustula sentral cenderung
(Gambar 2). Temuan klinis sebagian besar cukup untuk diagnosis. Namun,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470222/?report=printable
dalam waktu 7 hari sampai dengan 14 hari setelah lahir. Namun, tetap
perlu diperhatikan apabila lesi yang tampak bertahan lebih lama, dan jika
ada gejala lainnya seperti ruam bayi baru lahir yang dikombinasikan
B. Acne Neonatorum
Acne Neonatorum adalah kondisi umum bayi baru lahir dan dapat
kepala, dan punggung, benjolan dapat berupa komedo, papul, dan pustule .
Benjolan ini sebenarnya menyerupai versi yang lebih kecil dari jerawat
dewasa dan merupakan respons terhadap androgen ibu yang masih ada
dalam kasus yang parah, yang tidak sembuh, kelebihan androgenik harus
bayi dapat diobati dengan losion benzoil peroksida 2,5% jika lesinya luas
dan bertahan selama beberapa bulan. Acne neonatorum yang parah disertai
dengan tanda-tanda hiperandrogenisme lainnya harus segera diselidiki
yang kemudian dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan. Meskipun
tua khawatir, kondisi ini sebenarnya tidak begitu serius. Perawatan dapat
dilakukan dengan menjaga kulit bayi tetap bersih dengan sabun lembut
dan air. Jangan mengoleskan minyak atau losion karena ini dapat
menyebabkan infeksi lebih dalam di kulit. Lesi pada kulit akan memudar
C. Miliaria
epidermis dan dermis. Miliaria sering disebut juga biang keringat oleh
masyarakat awam.(8)
Jenis yang paling umum pada bayi baru lahir adalah miliaria crystalina, yang
ditandai dengan vesikel non-inflamasi kecil di saluran kelenjar ekrin pada tingkat
ketiak yang ditutupi kain leher. Terdiri dari vesikel 1 hingga 2 mm tanpa eritema
yang kecil. Obstruksi pada miliaria jenis ini terjadi di pertengahan epidermis.
Temuan klinis sebagian besar pada dahi, batang tubuh bagian atas, aspek volar
lengan dan bagian kulit yang tertutup. Untuk menghindari retensi keringat,
lain juga meliputi anjuran untuk mengenakan pakaian dari bahan yang sejuk dan
menyerap keringat, mandi lebih sering, melakukan eksfoliasi kulit, dan mengatasi
demam bila ada. Miliaria kristalina bersifat self-limiting dan akan berkurang
erupsi inflamasi di daerah yang tertutupi oleh popok, yaitu daerah paha,
bokong, dan anal. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit kulit
tersering pada bayi dan anak-anak yang popoknya selalu basah dan jarang
diganti, dapat pula terjadi pada pasien-pasien inkontinen yang memerlukan
sendiri dan hilang dalam waktu tiga hari. Kejadian diaper rash dermatitis
pada bayi (usia 1-12 bulan) berkisar antara 7 hingga 35%. Selain itu,
sekitar 16% pada anak yang memakai popok. Candida albicans dapat
diisolasi pada hingga 80% bayi dengan iritasi kulit perineum. Infeksi
yang cembung di genitalia dan bokong, dimulai dari area paling dekat
popok. Pada kasus parah didapatkan erosi dangkal bahkan ulserasi, ujung
penis dapat teriritasi disertai krusta, sehingga bayi sering miksi dan
patch, dan plak merah cerah pada lipatan tubuh dan pada permukaan
sehingga mulut bayi harus selalu diperiksa. Lesi satelit adalah tanda khas
diaper dermatitis kandida. Kandida yang berasal dari flora usus sering
pada bayi yang tidak menggunakan popok tetapi ditemukan sekitar 41%
Sumber: Irfianti,2020
genitoana. Yang disebabkan oleh kontak lama dengan popok yang lembab.
Sumber: Irfianti,2020
Gambar.6 Diaper dermatitis kandida dengan pustul satelit dan papul yang
daya serap tinggi; cara kerjanya adalah menyerap air dari kulit yang basah
lebih baik dibandingkan popok kain atau popok sekali pakai. Penggunaan
E. Dermatitis Seboroik
dengan eritema dan sisik berminyak. Gambaran klinis dapat berupa area
minggu kedua dan keenam pertama setelah lahir, biasanya hilang dalam
beberapa minggu dan tidak kambuh. Dermatitis seboroik infantil dapat
Sumber: AFP
cap" ketika terjadi di kulit kepala. Dan dapat terjadi pada telinga, leher dan
area popok
mineral atau emolien ke kulit kepala satu jam sebelum mandi dan sampo
serta menggunakan sikat yang lembut untuk kepala bayi. Hal ini akan
melembutkan sisik sehingga sampo dan aksi mekanis dari sikat lembut
seminggu sekali. Jika tidak jelas menjadi dua minggu, kembali ke dokter
anak untuk evaluasi lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, dokter anak
ringan atau anti-jamur sampo. Jika kondisi terus berlanjut selama 12 bulan,
Bayi dikenal memiliki kulit yang halus, lembut, dan wangi khas bayi.
berperan penting sebagai pelindung dari cedera atau infeksi serta mengatur
suhu tubuh dan keseimbangan cairan. Pada bayi yang baru lahir, jaringan
melindungi kulit dari bakteri. Oleh karena itu kulit bayi rawan terhadap
ruam.(7)
penggunaan pelembap dan bahan yang aman untuk kulit seperti tanpa
bayi seperti pelembab dengan bahan yang aman perlu diperhatikan. Adapun
perawatan awal saat bayi baru lahir seperti dimulai dengan membiarkan
ditambahkan air bersih jika perlu. Mandi pertama dapat dilakukan jika suhu
sudah stabil atau setelah 2 - 4 jam dengan air steril hangat (<37°C untuk
usia kurang dari 32 minggu) menggunakan sarung tangan. Tidak disarankan
membersihkan daerah mata kecuali ada indikasi seperti ada sekret lengket;
dapat dibersihkan dengan cotton wool bersih dan air steril atau air mendidih
mempererat hubungan antara bayi dan ibu. Mandi yang dimaksud adalah
periode mandi, bila terlalu lama dalam air maka kulit hiperhidrasi, stratum
korneum menjadi lebih tebal dan kohesi antar sel longgar, sehingga lebih
mudah trauma friksi. Jangan membersihkan dengan kain basah tetapi dibilas
dengan air bersih, menggosok dengan kain atau sponge tidak disarankan
water loss), Neonatus dapat dimandikan bahkan sebelum tali pusat terlepas.
Perlu diperhatikan lokasi seperti wajah, leher, lipatan, dan area popok.
setelah mandi dikeringkan secara cepat dari kepala hingga kaki lalu
bath, tinggi air harus sekitar 5 inci atau hingga menutupi bahu bayi.(1)(16)
dianjurkan. Untuk area scalp dan rambut neonatus prinsip perawatan sama
dengan bagian kulit lainnya. Bisa digunakan shampo bayi yang tidak
mengiritasi mata dengan pH dan konsentrasi salin sama dengan air mata.(15)
Umumnya ruam pada bayi baru lahir dapat sembuh sendiri dan bukan
merupakan kondisi yang serius, namun terdapat beberapa hal yang harus
lain;(1,15)
2. Jika bayi mengalami ruam yang berlangsung lebih dari seminggu dan
bayi iritasi.
3. Jika bayi mengalami ruam yang meluas, terutama di sekitar mulut, atau
darurat. Ini mungkin merupakan tanda dari reaksi alergi yang sangat
4. Ruam disertai dengan demam yang sangat tinggi, leher kaku, kepekaan
medis.
BAB III
KESIMPULA
N
1. Bayi baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif. Kondisi kulit pada bayi
yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi
masalah kulit yang dapat terjadi seperti erythema toxicum neonatorum, acne
2. Beberapa ruam kulit pada bayi baru lahir dapat sembuh dengan sendirinya
dan tidak menimbulkan gejala yang serius. Namun, juga ada yang bisa
membuat manifestasi yang buruk yang membuat bayi tidak nyaman dan
dalam waktu 7 hari sampai dengan 14 hari setelah lahir. Namun, tetap perlu
diperhatikan apabila lesi yang tampak bertahan lebih lama, dan jika ada gejala
lainnya seperti ruam bayi baru lahir yang dikombinasikan dengan iritabilitas,
lesu, atau ketidakstabilan suhu harus dirujuk untuk pertimbangan lebih lanjut.
4. Acne Neonatorum adalah kondisi umum bayi baru lahir dan dapat muncul
sebagai jerawat kecil, merah biasanya hilang dan kembali selama beberapa
minggu yang kemudian dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan.
5. Miliaria adalah penyakit kulit yang bersifat self-limiting dan akan berkurang dalam
6. Diaper rash dermatitis atau disebut juga ruam popok, merupakan erupsi
inflamasi di daerah yang tertutupi oleh popok, yaitu daerah paha, bokong, dan
anal. Penggunaan popok sekali pakai dengan gel penyerap (mengandung
7. Dermatitis seboroik adalah ruam yang sangat umum ditandai dengan eritema
sedikit minyak mineral atau emolien ke kulit kepala. Dalam beberapa kasus,
kondisi yang serius, namun terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan
disertai demam, ruam yang berlangsung lebih dari seminggu dan tidak respon
terhadap pengobatan rumahan, atau menyebabkan kulit bayi iritas, ruam yang
meluas, disertai gejala pernapasan, ruam disertai dengan demam yang sangat
:C0l4202D76
: Ruam Kulit yang Scring Terjadi pada Bayi Baru Lahir, Kapan
TCIlh mcoye]csa jkan j-g/ PAIRS Jatam rangka kcpauitcroaJl klinik yada
Mengetahui,
Residen Pembimbinp
Rtsiden Pembirnbirg II
I