Anda di halaman 1dari 8

kosmetika bayi

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim
susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit..Berbeda dengan kulit
dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang
longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural
kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan
khusus. Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini
diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan
memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat
tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam
memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun
bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan
handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis. Pemeliharaan kulit
itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini.
Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembabkan dan
pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus. Penggunaan
kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan
disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan
pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan
kulit bayi. Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak
berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya
informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang
tua. Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah
meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.
Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan
menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan
sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah. Penyebab
penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu
faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu
perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering. Biang keringat
merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau
sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup
pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-
kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga
menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan
perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan
lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan
oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul
ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher
dan ketiaknya berlipat-lipat. Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama
di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga
pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi
dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga
kamar terasa sejuk. Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya
mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat
mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sediaan Kosmetika Bayi


Sediaan kosmetika bayi adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus untuk
bayi. Pada umumnya penggunaan sediaan kosmetika bayi bertujuan untuk membersihkan,
melembutkan serta melindugi kulit bayi. Atau dengan kata lai perkataan sediaan kosmetika bayi
adalah sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada
kulit bayi.
2.2 Susunan Umum Sediaan Kosmetika Bayi
Dalam kosmetika perawatan bayi ada dua pertimbangan yang dipakai untuk keselamatan bayi
yaitu untuk kebersihan dan untuk perlindungan. Bahan

bahan tambahan yang digunakan dalam kosmetika bayi untuk penyembuhan biasanya
menghasilkan gangguan pada kulit, tapi orang yang membuat formula kosmetika bayi harus
selalu sadar dengan masalah-masalah keselamatan atau kenyamanan untuk bayi dengan bahan-
bahan tambahan yang digunakan, karena dapat merusak kulit bayi. Bahan-bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi harus murni dan aman. Hal ini disebabkan
karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka terhadap iritasi, kuman/bakteri, sinar matahari,
angina dan gesekan. Biasanya susunan umum dari sediaan kosmetika bayi terdiri dari zat pelapis,
zat pelembut, zat pembawa dan zat pewangi ringan. Zat pelembut (
emolien
) yang sering digunakan adalah : 1. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin, vaselin,
ceresin, sera, dsb. 2. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb. 3. Asam-asam lemak
dan alcohol lemak. Misalnya asam stearat, asam palmitat, dsb. 4. Minyak tumbuh-tumbuhan,
ester trigliserida dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemak hewan. 5. Ester-ester alkyl,
metal, isopropyl dan butyl dari asam lemak. 6. Ester-ester setogliserida. 7. hasil etoksilasi
gliserida. 8. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb. Oleh karena kulit bayi sangat halus dan
sangat peka maka pembuatan sediaan kosmetika bayi hanya boleh digunakan zat pewangi yang
bersifat ringan. Zat-zat pewangi yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan sediaan
kosmetika bayi adalah zat-zat pewangi yang mengandung sinamaldehida, sitral, eugenol vanillin,
amilasetat, benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin, menthol, terpen, seskuiterpen, pereubalsem,
tolubalsem dan minyak permen.

2.1

Maksud pembuatan kosmetika bayi


Kosmetika bayi mungkin digunakan untuk maksud yang spesifik atau untuk secara umum yang
sering digunakan, untuk memenuhi fungsi secara keseluruhan. Menurut Alexander (3) kosmetika
bayi dapat digunakan sebagai : 1.

Emolin( zat pelembut) yang dapat memberi kelembutan untuk kulit yang kering dan mencegah
luka. 2.

Alat pembersih untuk melepaskan adherent soil atau bantuan dalam melonggarkan dan
membersihkan dari scurf dalam kulit kepala. 3.

Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri dan mengontrol infeksi. 4.

Meringankan untuk menghilangkan iritasi


2.2

Penggolongan Sediaan Kosmetika Bayi


Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby
powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh
bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji
secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan
kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia
alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian. Beralihlah pada kosmetika bayi
yang bebas bahan kimia (
green product
). Masih berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari
juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu
“kuat”
dan bisa mengiritasi kulit bayi.
a. Bedak Bayi (
Baby Powder
)
Bedak bayi

adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menyerap keringat dan mencegah adanya
luka karena gesekan, juga karena mempunyai permukaan yang luas maka mungkin dapat
mempunyai efek mendinginkan kulit. Sebagai bahan dasar zat pembawa sering digunakan talk,
karena talkselain sebagai polein dan penghalus kulit, juga dapat menempel lama pada kulit dan
tida akan menghalangi keluar keringat. Oleh Karena talk mempunyai sifat kurang menyerap air.,
maka kedalam sediaan bedak bayi sering ditambahkan suatu zat penyerap (absorbent). Zat
penyerap yang sering ditambahkan adalah kaolin, amilum, MgCO3, dsb. Al, Zn, Mg stearat
sering digunakan untuk menambah daya lekat, tetapi harus diingat bahwa Al, Zn, Mg stearat ini
mempunyai sifat yang mengiritasi kulit. Sebagai zat penambah daya lekat yang lain dapat
digunakan setil alcohol, stearil alcohol 0,5-1,5 % atau ZnO 2-5%. Karena talk mempunyai sifat
mudah tercemar maka pada pembuatannya talk harus disterilkan terlebih dahulu. Kedalam
sediaan bedak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika yang berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri pada kulit. Sebagai antiseptika sering digunakan asam salisilat, asam borat,
asam undesilinat, fenol terhalogenasi, dsb. Tipe formula bedak bayi yang selalu dipakai adalah :
1. Sterilized talc ……………………………………………………….80%

Magnesium stearat ……………………………………………….....10%

Precipitated chalk ………………......................................................10%

Perfume …………………………....
..................................................q.s
2. Sterilized talc ………………………………………………………..74%

Kaolin ………………………………………………………….........20%

Magnesium srearat …………………………………………………..4%

Glyceryl monostearat ………………………………………………..1%

Cetyl alcohol …………………………………………………..…….1%

Perfume ……………………………………………..……………….q.s

3. Sterilized talc ……………………………………………………...79,5%

Benzalkonium klorida …………………………………………….0,5%

Kaolin ……………………………………………………………..20%

Perfume …………………………………………………………….q.s

4. Sterilized talc ……………………………………………………….


94%
Undecylenic asam monoethanolamide ……………………………..1%

Starch ……………………………………………………………….5%

Perfume …………………………………………………………….q.s

b. Sabun Bayi (
Baby Soup
)
Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan
kelembutan serta kesegaran kulit bayi. Pada umumnya memepunyai pH sekitar 10,
berwarna putih dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak.
Merupakan sabun lunak hingga tidak akan mengiritasi kulit bayi , tapi mungkin dapat
menyebabkan dermatitis pada kulit. Sabun bayi biasanya dibuat dan reaksi antara asam lemak
tinggi yang terdapat dalam minyak-minyak lemak seperti oleum olivarum cocos, dengan sutau
alkali seperti NaOH, KOH, dsb. Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptika
sperti heksaklorofen, triklorokarborbanilid, dsb.
c. Minyak Bayi (
Babi Oil
)
Minyak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menghilangkan kotoran dan
sisa bedak bayi atau krim bayi dari permukaan kulit. Cara penggunaan minyak bayi adalah
dengan mengoleskannya dengan kapas pada tempat-tempat yang kotor dan tersembunyi. Lapisan
minyak yang tertinggal pada kulit akan memberikan efek perlindungan ada kulit yaitu dapat
sebagai pelindung terhadap air kencing dan keringat serta gesekan tanpa menghilangkan
keluarnya keringat. Sebagai bahan pembawa dapat digunakan minyak mineral yang murni
dengan viskositas 5-15 cps atau minyak tumbuh

tumbuhan seperti minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak wijen, dsb. Oleh karena minyak
tumbuh-tumbuhan cepat tengik, maka kedalamnya ditambahkan suatu antioksidan misalnya
butyl hidroksi arasol ( BHA), butyl hidroksi toleun ( BHT), tokoferol, dsb. Selain minyak
mineral dan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai zat pembawa dapat juga digunakan isopropal
miristat, trigliserida cair, alcohol lemak atau minyak silicon. Kedalam sediaan minyak bayi
sering juga ditambahkan suatu antiseptika misalnya heksakloroten. Zat pengawet dan parfum (
zat pewangi ). Zat pengawi yangboleh digunakan tidak boleh lebih dari 0,2 %, kalau lebih akan
menyebabkan kulit teriritasi. Tipe formula minyak bayi yang selalu dipakai adalah :
1. Light mineral oil ……………………………………………90%

Liguid lanolin ………………………………………………..3%


Ethyl stearat ………………………………………………….4%

Isopropyl myristate …………………………………………..3%

2. Light mineral oil ……………………………………………..64,95%

Isopropyl myristate ……………………………………………5%

Olive oil ……………………………………………………….25%

Anda mungkin juga menyukai