Anda di halaman 1dari 5

Ingin Tetap Glowing Saat Hamil, Bolehkah Ibu Hamil Memakai Skincare ?

Sumber: Kompas.com

Temanggung – Kehamilan adalah hal yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri.
Sebagian orang mengatakan bahwa kehamilan merupakan anugerah Tuhan yang sangat patut
untuk disyukuri. Pasalnya tidak semua orang langsung dikaruniai anak seusai menikah. Tak
jarang, perempuan yang telah menikah, tetapi belum diberi momongan kerap mendapatkan
gunjingan yang menyanyat hati dari orang-orang di sekitarnya. Meskipun begitu, menjadi
seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Mau tidak mau harus siap mengalami perubahan-
perubahan besar pada fisik dan psikisnya.

Berdasarkan informasi dari Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,


perubahan fisik pada ibu hamil umumnya terjadi pada trimester I sampai dengan trimester III.
Perubahan fisik yang kerap dialami oleh ibu hamil seperti halnya perubahan rasa kecap di
mulut, hiperpigmentasi kulit, puting susu, perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, dan
kenaikan berat badan. Sementara itu, perubahan psikis pada masa kehamilan diantaranya
perubahan emosional, timbul rasa malas, sensitif, mudah cemburu, hingga selalu ingin
diperhatikan.

Perubahan fisik dan psikis sangat erat kaitannya, yang mana perubahan fisik memicu terjadinya
perubahan psikis. Maka dari itu, tidak hanya nutrisi dari makanan saja yang dibutuhkan oleh
ibu hamil. Kenyaataannya, skincare juga tak kalah penting bagi ibu hamil untuk mengatasi
adanya perubahan fisik serta untuk meminimalisir perubahan psikis yang mungkin terjadi.
Akan tetapi, sebelum mengaplikasikan skincare pada kulit wajah perlu diperhatikan terlebih
dahulu kandungan yang ada didalamnya. Kira-kira apa saja ya kandungan skincare yang
berbahaya bagi ibu hamil ? Yuk simak penjelasannya.

Kandungan Skincare yang Berbahaya bagi Ibu Hamil

Seperti halnya makanan dan minuman, tidak sembarang skincare boleh digunakan oleh ibu
hamil. Pada masa kehamilan, fisik seorang ibu cenderung lebih sensitif dari biasanya. Produk
skincare dengan kandungan yang berbahaya dapat berisiko terhadap tumbuh kembang janin di
dalam kandungan. Berikut sepuluh kandungan skincare yang berbahaya menurut para dokter
yang dikutip dari Skin Science dan Irish News:

1. Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide merupakan bahan kimia antimicrobial yang biasanya terkandung dalam
produk pembersih, gel, dan juga krim. Umumnya bahan kimia ini digunakan untuk
mengatasi jerawat. Namun ternyata, saat terserap kulit dapat membahayakan janin dalam
kandungan ibu. Menurut Dr. Jenna Queller dari Moy, Fincher, Chipps Facial Plastics &
Dermatology (MFC Dermatology), benzoyl peroxide masuk kedalam kategori C
kandungan skincare yang tidak boleh dipakai oleh ibu hamil.
2. Hydrokuinon
Hydrokuinon adalah salah satu kandungan bahan kimia dalam skincare yang bermanfaat
untuk mengalang paparan sinar Ultraviolet (UV) yang dapat membakar kulit. Akan tetapi,
hydrokuinon juga dikenal sebagai whitening agent atau zat pemutih kulit yang berbahaya.
Dr. Queller dari MFC Dermatology menegaskan kepada ibu hamil untuk menghindari
skincare yang mengandung hydrokuinon ini selama kehamilan hingga pasca melahirkan.
Dampak yang dapat ditimbulkan terhadap janin dalam kandungan adalah risiko keguguran
dan cacat lahir.
3. Paraben
Paraben adalah bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai pengawet produk skincare.
Pemakaian bahan kimia ini bertujuan untuk mencegah timbulnya jamur dan bakteri dalam
produk skincare. Berdasarkan penjelasan Dendy Engelman, MD, selaku ahli bedah kulit
bersertifikat Paraben erat kaitannya dengan kanker payudara yang mana dapat
berpengaruh pada sistem reproduksi.
4. Retinoid
Retinoid atau retinol adalah bahan aktif kuat dalam perawatan anti-aging. Retinoid
merupakan antioksidan yang dapat menangkis radikal bebas yang berpotensi merusak sel-
sel kulit dan menghambat penuaan dini. Dr. Queller menyampikan jika penggunaan
retinoid dalam skincare dapat meningkatkan risiko cacat lahir untuk perkembangan bayi.
5. Sodium Lauryl Sulfate
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) termasuk bahan surfaktan yang dipakai pada produk
pembersih salah satunya sabun cuci muka. SLS dapat menyebabkan iritasi pada ibu hamil
jika digunakan secara berlebihan meskipun senyawa itu tidak mengandung racun. Menurut
Dr. Engelman, SLS dapat merusak sistem saraf dan organ-organ dalam seperti ginjal dan
hati.
6. Glycolic Acid
Glycolic Acid merupakan bahan aktof skincare yang bermanfat untuk perawatan anti-
aging, mencerahkan kulit wajah, memudahkan hiperpigmentasi, mengatasi jerawat, dan
menghidrasi kulit. Dr. Tiina Meder, selaku dermatologis dan pendiri Meder Beauty
Science menyarankan untuk menghindari glycolic acid atau asam glikolat selama masa
kehamilan. Meskipun demikian, beberapa produk AHA seperti asarm sitrat dan laktat
masih aman digunakan oleh ibu hamil.
7. Thioglycolic Acid
Thioglycolic acid atau asam tioglikolat adalah bahan aktif yang terkandung dalam krim
penghilang bulu maupun rambut. Dr. Queller menjelaskan, thioglyclic acid terkadang
tercantum pada label sebagai asetil merkaptan, merkatoasetat, asam merkaptoaseat, dan
asam tiovanat. Walaupun belum ada penelitian penggunaan thioglycolic acid terhadap
pertumbuhan janin. Negara Eropa membatasi penggunaan bahan aktif ini untuk mecegah
terjadinya risiko fatal.
8. Tabir Surya
Tabir surya adalah produk yang berguna untuk menghalangi pengaruh cahaya matahari
yang dapat merusak kulit. Produk itu dapat berupa lotion, semprotan, gel, foam, batang,
serta produk tropikal. Menurut informasi dari Dr. Queller, kandungan tabir surya yang
sebaiknya dihindari adalah avobenzone, homosalate, octisalate, octocrylene, oxybenzone,
octinoxate, menthyl anthranilate, dan octocrylene. Queller menambahkan, kandungan
tabir surya atau yang dikenal sunscreen yang aman untuk ibu hamil seperti halnya seng
oksida dan titanium dioksida. Pemakaian tabir surya yang mengandung oxybenzone pada
ibu hamil dapat menyebabkan bayi mengalami cacat lahir yang disebut penyakit
Hirschsprung.
9. Salicylic Acid
Salicylic acid adalah turunan dari aspirin yang dapat membantu mengurangi peradangan
kulit wajah. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki salicylic acid itulah yang dapat membantu
meredakan iritasi dan breakout pada wajah. Food Drug and Administration
menyampaikan jika kandungan ini masuk kedalam kategori C yaitu dapat menimbulkan
terjadinya risiko. Bahkan, penelitian telah membuktikan bahwa menggunakan produk
dengan kandungan salicylic acid dapat menyebabkan pendarahan pada otak.
10. Phthalates
Phthalates adalah kandungan bahan kimia yang sering dijumpai pada produk skincare
unuk melembutkan dan meningkatkan fleksibilitas plastik. Akan tetapi, kandungan ini
dapat mengganggu sistem endokrin, perkembangan, dan reproduksi. Jenis phthalates yang
kerap digunakan dalam produk skincare adalah diethylphtalate (DEP).
Tips Aman Memilih Skincare
Setelah mengetahui kandungan-kandungan skincare yang berbahaya bagi ibu hamil, dapat
disimpulkan jika penggunaan skincare tetap diperbolehkan. Hanya saja sesuai dengan anjuran
dari dokter dan menghindari skincare yang mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu,
usahakan untuk meminimalisir penggunaan skincare. Berikut tips aman memilih skincare
untuk ibu hamil menurut Dr. Astrid Teresa, Sp.KK:
1. Produk pelembab
Saat masa kehamilan, seorang ibu akan mengalami perubahan fisik terutama pada bagian
kulitnya yang cenderung lebih mudah kering. Maka dari itu, dibutuhkan produk pelembab
yang aman untuk menghindrasi kulit. Kandungan produk pelembab yang dianjurkan
seperti minyak kelapa, peptides, serta hyaluronic acid.
2. Menggunakan obat oles
Perubahan hormon pada ibu hamil memicu munculnya jerawat sehingga skincare yang
tepat digunakan adalah obat oles yang mengandung glyclic acid, azelaic acid, salicylic
acid, BPO, serta antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, teh hijau, dan tea tree oil.
Penggunaan obat oles lebih aman sebab tidak langsung masuk ke saluran pencernaan.
3. Memilih sunscreen
Penggunaan tabir surya atau sunscreen untuk ibu hamil tetap diperbolehkan. Namun, tetap
perlu memperhatikan kandungan-kandungan didalamnya. Selain seng oksida dan titanium
dioksida, sunscreen yang mengandung mineral seperti zinc oxide dan titanium oxide juga
aman dipakai ibu hamil sebab minim risiko.
4. Menggunakan serum
Serum berfungsi untuk membantu menghidrasi kulit seperti halnya produk pelembab.
Kandungan serum yang tidak berbahaya bagi ibu hamil adalah grapeseed oil, niacinamid,
vitamin K, E, B3, dan estrak teh hijau.
5. Menggunakan masker wajah
Masker wajah alami lebih dianjurkan karena tidak mengandung bahan kimia yang
berbahaya dan memicu risiko pada janin. Bahan alami seperti alpukat, madu, minyak
zaitun, pepaya, yougurt, atau lidah buaya ini dapat digunakan sebagai alternatif masker
wajah.

Anda mungkin juga menyukai