Anda di halaman 1dari 4

Kelompok Afirmasi

Nama anggota :
1. Malika Zahwa Tanisya
2. Najwa Mukhira
3. Fitria Sahira
4. Sayang Nindia Putri
5. Azzahra Humaira
6. Nabilah

Skin care merupakan bentuk perawatan untuk kulit agar menjadi cantik, bersih, bagus dipandang,
atau membuat kulit menjadi kencang dan awet muda. Ustadzah Ferihana juga memberikan
perbedaan yang lainnya. Menurutnya skin care tidak hanya untuk wajah saja, namun juga dapat
dilakukan di area lain seperti bibir, rambut, tangan, dan kaki. Ustadzah Ferihana juga
menjelaskan bahwa skin care harus dikaitkan dengan syariat. Berikut tiga hal alasan skincare
diperbolehkan dalam Islam:

Pertama, Allah mencintai keindahan. Seperti dalam HR. Muslim yang berbunyi sesungguhnya
Allah itu indah dan mencintai keindahan. Dalam kalimat ini memiliki makna yang agung, yakni
dari makrifat (pengetahuan) dan suluk (perilaku). Sehingga kita sebagai hamba-Nya alangkah
senantiasa selalu menjaga keindahan pula agar dicintai Allah.
Kedua, mempercantik diri dalam Islam adalah ibadah. Seperti dalam HR. ath-Thabrani yang
berbunyi sebaik-baik istri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau
menyuruhnya, serta menjaga dirinya di saat engkau pergi. Tandanya seorang istri tidak boleh
memperlihatkan keadaan yang tidak disukai suaminya. Ia harus selalu menjaga kebersihan
dirinya, sebab kebersihan merupakan bagian dari iman.
Ketiga, ketika laki-laki mau menikah. Seperti dalam HR. Al-Bukhari yang berbunyi wanita
dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya,
maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung. Maksudnya adalah sebagai
seorang perempuan bahkan dituntut untuk selalu menjaga kecantikannya sejak sebelum menikah
yang mana kecantikan tersebut dibarengi dengan agamanya yang baik.
Sesuatu yang haram adalah sesuatu yang membahayakan. Selain diperbolehkan, skin care untuk
digunakan karena beberapa sebab. Berikut alasan makruh atau haramnya menggunakan skin care
menurut Ustadzah Ferihana:

Pertama, haram karena kandungannya. Terdapat beberapa kandungan yang seharusnya tidak
digunakan dalam produk kecantikan. Contoh produk yang dilarang seperti gelatin, gliserin, dan
kolagen.
Kedua, tata caranya. Tata cara dalam melakukan kecantikan juga harus diperhatikan. Karena
banyak klinik yang melakukan praktik kecantikan yang dilarang oleh Islam, seperti merubah
bentuk aslinya. Sebagai contoh yang dilarang adalah suntik putih, mencukur alis, memancungkan
hidung, dan menyambung rambut.
Ketiga, cara memperolehnya. Mendapatkan produk skin care atau makeup dengan jalan yang
salah seperti mencuri dan riba sangat dilarang oleh Islam.
Keempat, Allah melarang kita berlebih-lebihan dan mubazir. Contoh wajah menjadi putih
atau glowing yang berlebihan. Ketika makeup menggunakan berbagai macam produk yang
membuat kandungan dalam satu produk tidak akan berfungsi apabila disatukan dengan produk
lain, hal ini menunjukan kegiatan mubazir.
Kelima, pamer dan sombong. Ustadzah Ferihana mengatakan bahwa perawatan tujuannya bukan
utuk tabaruj (menampakkan). Misal rambut sudah smooth, halus, lalu ditampakkan ke orang lain
yang bukan mahramnya. (SF/RS)

Skin care adalah produk perawatan kulit yang tujuannya bermacam-macam mulai dari
menenangkan, memulihkan, memperbaiki, hingga melindungi kulit kita. Hal ini disampaikan
oleh dr. Flandiana Yogianti, Ph.D., Sp.DV (Departemen Dermatologi & Venereologi FKKMK
UGM) dalam Bincang-bincang Santai RAISA Radio UGM pada Kamis, (19/8).

“Jadi, skin care adalah suatu produk, sesuatu yang dipakai di kulit kita, tujuannya bermacam-
macam, bisa untuk menenangkan, memulihkan, memperbaiki, melindungi kulit kita. Intinya
adalah untuk merawat kulit kita. Semuanya disebut skin care, atau produk perawatan kulit yang
tujuannya membuat kulit kita tidak selalu untuk yang bermasalah, tapi bisa saja yang dalam
kondisi baik tetap terjaga kondisinya atau bisa menjadi lebih baik lagi,” terangnya.

Flandiana menjelaskan bahwa skin care mempunyai berbagai macam dan fungsi. Skin care yang
tidak boleh dilupakan untuk dipakai menurutnya adalah basic skin care sederhana yaitu
pembersih wajah (cleanser), pelembab dan tabir surya (sunscreen) tentunya dengan tipe wajah
kulit masing-masing.

Pembersih wajah menurut Flandiana memiliki efek terhadap komponen lemak atau lipid
sehingga berpengaruh terhadap pertahanan kulit atau skin barrier. Pelembab fungsinya untuk
menjaga hidrasi kulit. Tabir surya berfungsi untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar uv.

“Sunscreen jenisnya juga bermacam-macam, ada yang tipe chemical, ada yang physical,
tergantung dari bahan aktifnya apa. Kalau yang chemical menyerap atau absorb paparan dari uv.
Sedangkan kalau yang fisik dia sifatnya fisik, seperti payung, dia memantulkan. Jadi kesannya
seperti memakai topeng dan terasa tebal. Namun, sekarang banyak sunscreen yang dikemas lebih
baik sehingga lebih nyaman untuk dipakai,” terang Flandiana.

kita juga harus memperhatikan skin care yang kita pakai untuk terhindar dari masalah kulit
seperti jerawat dan kulit kemerahan. Selain itu, disarankan untuk tidak memakai make up terlalu
tebal saat memakai masker karena akan menyumbat dan nantinya akan meningkat potensi untuk
munculnya jerawat.

“Ada beberapa bahan yang harus dihindari penggunannya pada saat memakai masker, banyak
jurnal yang mengatakan bahwa kita harus menghindari yang mengandung alkohol, asam salisilat
dan retinol. Dengan kondisi tertutup, memakai masker, berjam-jam, jadi suatu kemungkinan
untuk menyebabkan iritasi pada kulit juga lebih tinggi. Jadi kalau mau dipakai malam aja, lebih
bijaksana, bukan tidak memakai sama sekali,” ujarnya.

Penggunaan skincare yang tidak tepat menurut Flandiana juga memicu munculnya masalah kulit.

“Harus tau jenis kulitnya terlebih dahulu, apakah sesuai produk perawatan yg kita pakai dengan
jenis kulit kita. Kalau tidak sesuai akan menyebabkan gangguan kulit, salah satunya beruntusan
juga. Memang seyogiyanya kalau membeli suatu produk di cek ada tidak izin edarnya, BPOM-
nya. Sekarang kan zamannya online, sangat mudah untuk belanja, kita perlu cermat,” terangnya.

Terakhir Flandiana menegaskan jika sudah terdapat tanda peradangan dari penggunaan skin
care seperti kulit merah, gatal, perih, kering mengelupas dan sebagainya segera konsultasi ke
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi terdekat.

Saat ini merawat kulit wajah dengan menggunakan skincare banyak dilakukan khususnya oleh
perempuan. Mereka sadar mengenai pentingnya merawat kulit wajah di tengah aktivitas yang
padat apalagi jika dilakukan diluar ruangan yang tentunya terkena paparan sinar matahari.

Namun, baru-baru di media sosial tengah terjadi viral dimana sebuah SMA melakukan razia
terhadap produk skincare, dan juga makeup. Dalam foto tersebut terdapat produk seperti
pelembab, sabun cuci muka, bedak, dan body lotion yang disita oleh pihak sekolah.

Banyak pro dan kontra dalam postingan tersebut, ada yang mengatakan bahwa penggunaan
skincare sejak dini dapat membuat mereka menjadi genit, namun ada juga yang mengatakan
bahwa remaja pada saat ini membutuhkan skincare untuk menjaga kulit wajah mereka.

Hal ini kemudian ditegaskan oleh dr.Indah Widyasari Sp.KK. Menurutnya, produk skincare
dibutuhkan oleh remaja, namun tetap harus sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhannya.

“Setiap tahapan usia akan menyebabkan perubahan fisiologis pada kulit. Di usia remaja,
hormonnya mulai aktif karena sudah puber. Kondisi itu menyebabkan kelenjar minyak di kulit
akitf dan akan memicu banyak masalah kulit,” kata Indah.

“Apalagi kalau kulit wajahnya jenis yang berminyak, kalau tidak dibersihkan sangat rentan
jerawatan,” kata dokter dari klinik ZAP Premier ini.

“Remaja biasanya aktivitasnya banyak, sehingga mereka juga mengalami warna kulit belang atau
tidak rata karena panas-panasan,” ujar Indah.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, melakukan perawatan kulit wajah sangat disarankan.
Dimulai dengan selalu membersihkan kulit wajah dengan sabun cuci muka atau pembersih
wajah. Memilih pembersih wajah juga disarankan sesuai dengan jenis kulitnya.

“Kalau jenis kulitnya normal dan sehari-hari hanya pakai bedak tabur, bisa dibersihkan dengan
sabun muka atau cleanser,” katanya.

Sementara untuk pemilik kulit kering, bisa memilih pembersih muka dengan busa yang sedikit
agar kelemababan kulit tetap terjaga. Sebaliknya jika memiliki jenis kulit yang berminyak, perlu
dilakukan double cleansing.

Skincare lain yang juga diperlukan adalah pelembab wajah dan sunscrine dengan kandungan SPF
minimal 30. Produk perawatan kulit lain yang mungkin dibutuhkan adalah pelembab kulit tubuh
atau body mist untuk menjaga kesegaran tubuh.
Di usia remaja produk perawatan kulit justru penting karena dapat membantu mengatasi masalah
yang rentan muncul seperti jerawat, kulit kering, bahkan hingga risiko kanker akibat paparan
sinar matahari yang tinggi.

"Jadi dengan banyaknya permasalahan kulit yang dialami remaja, seberapa penting kah skin care
itu? Jawabannya: PENTING! Lebih baik dirawat sebelum muncul masalah kulit," tulis
@agungmrheza yang unggahannya sudah diretweet lebih dari 6 ribu kali.

Sunblock, pelembab, dan sabun pembersih wajah menurut @agungmrheza sebetulnya tidak
masalah dipakai oleh seorang remaja untuk menjaga kesehatan kulit.

Anda mungkin juga menyukai