Anda di halaman 1dari 11

Kenali Jenis Kulit Wajah Kita dan Cara Merawatnya.

Setiap orang memiliki jenis kulit wajah yang berbeda- beda dan berubah seiring
pertambahnya usia. Jenis kulit wajah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetic, penyakit
tertentu, lingkungan misalnya paparan sinar matahari, debu, dan polusi yang berkepanjangan,
dan kebiasaan tertentu juga bisa berdampak pada perubahan jenis kulit, seperti merokok dan
mengonsumsi minuman beralkohol. Perbedaan jenis kulit wajah, berbeda pila perawatab dan
produk perawatan kulit yang harus digunakan.

Faktor yang menentukan struktur dan jenis kulit wajah seseorang antara lain adalah
tingkat kepekaan kulit terhadap zat atau bahan- bahan tertentu, kandungan minyak yang
mempengaruhi kelembapan dan nutrisi kulit, kandungan air pada kulit yang mempengaruhi
tingkat elastisitas kulit. Berdasarkan ketiga faktor di atas, jenis kulit wajah dapat dibagi menjadi
beberapa kategori yaitu kulit wajah normal, kering, berminyak,sensitif, kombinasi.

Kulit wajah normal memiliki warna kulit cenderung merata, memiliki tekstur yang
lembut dan halus dikarenakan jumlah kandungan air dan minyak seimbang di dalam kulit, dan
jenis kulit seperti ini biasanya jarang memiliki masalah kulit, tidak sensitif, dan pori – pori kecil
dan tidak mudah mengalami iritasi. Jenis kulit seperti ini sangat mudah dalam perawatannya.

Kulit wajah kering terjadi Ketika kulit kehilangan atau tidak cuckup memproduksi
minyak alami umumnya terjadi akibat rendahnya tingkat kelembapan pada lapisan kulit terluar
wajah, hal ini mengakibatkan kulit kering mudah mengalami pecah – pecah dan mengalami
keretakan pada permukaan kulit. Pada orang yang memiliki kulit wajah kering biasanya memiliki
pori – pori kulit yang hampir tidak terlihat, permukaan luar kulit terlihat kasar dan kusam, serta
kurang elastis. Faktor penyebab kulit kering antara lain genetika, usia, perubahan hormon,cuaca
kering atau cuaca dingin, paparan sinar matahari yang berlebihan, terlalu sering mencuci wajah,
mandi dengan air panas yang terlalu lama, efek samping obat – obatan, atau sabun pembersih
wajah dan pelembab yang tidak tepat, kondisi medis tertentu misalnya orang dengan psoriasis
dan dermatitis dan merokok. Untuk menjaga kelembaban kulit, cara mengatasinya adalah dengan
menggunakan sabun wajah yang tepat dan tidak mencuci wajah terlalu sering, selain itu
menggunakan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit wajah sangat membantu hidrasi kulit,
kulit wajah kering juga harus dilakukan eksfoliasi secara rutin untuk mengangkat sel – sel kulit
mati, menggunakan tabir surya 15 – 20 menit sebelum keluar ruangan, mengonsumsi
antioksidan, menghindari produk skincare yang enyebabkan kulit kering, minum air putih yang
cukup minimal 8 gelas per hari.

Kulit wajah berminyak disebabkan oleh produski sebum yang tinggi. Sebum adalah
minyak alami yang berfungsi melindungi dan menjaga kelembaban kulit. Sebum dapat
berproduksi berlebihan dikarenakan genetik, perubahan hormon, pertambahan usia, penggunaan
produk perawatan kulit yang salah, dan faktor emosional. Kulit ini cenderung mempunyai pori –
pori yang besar dan mudah tersumbat, yang dapat mengakibatkan jerawat. Perawatan pada kulit
wajah berminyak yaitu sebaiknya mencuci wajah minimal dua kali sehari, melakukan double
cleansing dan memilih produk perawatan kulit berlabel non – komedogenik. Kelebihan
seseorang yang mempunyai kulit wajah berminyak adalah memiliki tingak yang rendah
terjadinya penuaan dan munculnya kerutan pada wajah. Kulit wajah berminyak mempunyai ciri
pada area wajah tertentu wajah terlihat berkiau, ditemukan komedo dan jerawat kecil dan
meradang pada daerah wajah, ukuran pori – pori wajah cenderung lebih besar.

Tahapan Basic Skincare yang Benar untuk Kulit Sehat.


Skincare atau produk perawatan kulit saat ini sedang trend dikalangan wanita
maupun pria. Skincare yang bermacam – macam kadang membingungkan bagi kita untuk
mengetahui mana saja yang bermanfaat bagi kulit kita. Selain itu urutan skincare juga
tidak kalah penting untuk Kesehatan kulit, urutan pemakaian skincare yang salah bisa
mengurangi efektifitas produk yang digunakan, bahkan kulit dapat mengalami iritasi dan
dehidrasi.
Kunci utama dalam pemakaian skincare yaitu menggunakan produk dengan
tekstur dari yang paling ringan terlebih dahulu hingga yang paling berat, misalanya
menggunakan produk dengan bahan dasar air sebelum menggunakan produk berbahan
dasar minyak.
Basic skincare adalah tahapan penggunaan skincare yang paling mendasar atau
disingkat dengan CTMP adalah tahapan termudah untuk merawat kulit, yaitu Cleansing,
Toning, Moisturising dan Protecting. Teknik CTMP ini tepat bagi para pemula yang akan
memulai melakukan perawatan kulit wajah dan tidak perlu menggunakan produk yang
bermacam-macam tetapi mendapatkan hasil yang optimal. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah dengan mengenali jenis kulit untuk mengetahui skincare mana yang
sesuai dengan jenis kulit.

Cleansing merupakan tahapan awal skincare dan tahapan yang paling penting
untuk perawatan kulit yang berfungsi untuk membersihkan kotoran, sisa makeup hingga
sel kulit mati yang menempel pada kulit wajah. Untuk membersihkan wajah secara
maksimal dilakukan double cleansing dengan membersihkan wajah dengan dua tahap
pembersih dengan menggunakan bahan yang berbeda. Double cleansing sebaiknya tetap
dilakukan meski sedang tidak memakai makeup ataupun beraktifitas ringan dengan
memakai pelembab dan tabir surya, double cleansing berfungsi untuk mengangkat sisa
produk tersebut agar tidak menyumbat pori – pori.

Pada tahapan pertama ini, cleansing berfungsi untuk membersihkan kotoran debu/
polusi yang menempel di wajah setelah beraktivitas seharian dan juga untuk
membersihkan sisa makeup di wajah. Ada tiga jenis cleanser berdasarkan bahan dasarnya
yang dapat digunkan untuk tahap ini, yaitu milk cleanser, oil cleanser dan water cleanser.
Tahapan Kedua bertujuan membantu membersihkan wajah lebih mendalam serta
membersihkan sisa – sisa tahapan pertama yang dipakai, dengan menggunakan facial
wash yang disesuaikan dengan kondisi kulit dan dilakukan 2 kali sehari yaitu saat
memulai hari dan setelah melakukan aktifitas.

Tahapan selanjutnya yaitu toning, pada dasarnya toner terbagi menjadi tiga yaitu
exfoliating toner, hydrating toner dan treatment toner. Hanya saja untuk pemula lebih
disarankan menggunakan hydrating toner terlebih dahulu. Hydrating toner berfungsi
menghidrasi kulit, menyeimbangkan pH dalam kulit serta mempersiapkan kulit untuk
menerima produk skincare selanjutnya. Cara pengaplikasian toner adalah dengan
menuangkan toner secukupnya pada telapak tangan atau kapas, dan menepuk-nepuk
ringan pada seluruh wajah, hingga toner menyerap.

Mousturising merupakan basic skincare yang berfungsi untuk menghidrasi dan


menjaga kelembapan kulit. Skin Barier bekerja secara optimal untuk menjaga kulit dari
radikal bebas dan polusi jika kulit terhidrasi dengan baik. Moisturiser dibutuhkan untuk
semua jenis kulit baik kulit kering, normal, sensitif maupun berminyak disesuaikan
dengan kandungannya. Fungsi lain dari moisturiser adalah mengunci produk skincare
yang telah diaplikasikan ke wajah agar bekerja lebih optimal. Pada saat pemberian
mousturiser ke wajah dapat diberikan sedikit pijatan dengan Gerakan ke atas dari leher
kearah dahi. Selain untuk membantu moisturizer terserap sempurna, pijatan juga
membantu memperlancar sirkulasi darah di wajah.

Tahapan terakhir dari basic skincare adalah Protecting. Sunscreen atau sunblock
merupakan urutan skincare pagi hari yang wajib digunakan setiap hari baik di dalam
maupun di luar ruangan. Produk ini berfungsi membantu melindungi wajah dari penuaan
akibat paparan sinar matahari serta sunscreen/ sunblock yang digunakan sebaiknya
mempunya minimal SPF 30 karena dapat melindungi 97% dari paparan sinar UVB
sedangkan PPA +++ pada sunscreen adalah level proteksi dari sunscreen terhadap sinar
UV A. Cara pengaplikasian sunscreen yaitu dengan memijatkan pada wajah dan badan
minimal 15-30 menit sebelum keluar ruangan dan sebaiknya diulang pengaplikasiannya
3-4 jam setelah pemakaian sebelumnya.

Menginat banyaknya produk perawatan kulit dan wajah, mungkin tidak mudah
untuk mengikuti semua tahapan penggunaannya, oleh karena itu dapat diawali dengan
mengikuti tahapan tersebut di atas. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kebutuhan
perawatan yang berbeda dengan mencoba setiap tahapan pemakaian produk skincare
yang dapat mengetahui produk apa yang paling dibutuhkan kulit. Apapun konsep
perawatan kulit yang akan dilakkukan, agar mengaplikasikan sesuai dengan urutan
skincare yang benar dan tepat agar produk bekerja maksimal dan menjadikan kulit lebih
sehat.

MASKNE, Apakah itu dan bagaimana cara mengatasinya ?

Sejak pandemi Covid 19 melanda, masker merupakan salah satu hal yang wajib dipakai
saat hendak beraktifitas di luar rumah ataupun di area publik. Namun pada sebagian orang,
sering menggunakan masker justru menimbulkan masalah pada kulit wajah berupa jerawat, yang
dikenal sebutan maskne. Fenomena baru ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir
seluruh dunia.

Maskne atau Mask acne merupakan varian klinis dari jerawat yang timbul akibat
pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama dan mengakibatkan kulit wajah terus
bergesekan dengan masker (acne Mekanika). Hal ini dapat memicu iritasi dan peradangan pada
kulit wajah. Maskne sering muncul pada daerah yang tertutup masker seperti pipi, hidung dan
dagu yang membentuk pola seperti huruf O sehingga disebut juga sebagai zona O.

Maskne disebabkan oleh berbagai macam faktor tergantung dari tingkat sensitifitas kulit,
yaitu antara lain kelembaban, suhu, PH kulit, gesekan yang berlebihan antara kulit dan lapisan
masker, penggunaan makeup yang menyebabkan pori – pori tersumbat dan pemakaian masker
yang lebih ketat dalam waktu lama minimal 6 minggu berturut - turut dapat mempercepat
munculnya maskne. Selain itu penggunaan masker yang tidak tepat juga dapat menimbulkan
masalah, seperti pemakaian masker kain yang cara pencuciannya kurang tepat dan masker medis
yang dipakai berulang kali. Pada suatu penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu sebesar
1° celcius dapat mengakibatkan peningkatan ekskresi kelenjar minyak hingga 10%.

Maskne dapat diminimalisir bahkan dapat dicegah dengan cara bijak dalam
penggunaannya, bila kulit wajah sudah terasa lembab dan berkeringat dapat mengganti masker
dengan yang baru, dokter spesialis Kulit Kelamin Indonesia (PERDOSKI) merekomendasikan
untuk mengganti masker setiap 4 jam sekali, sehingga bila beraktifitas sebaiknya membawa
masker cadangan. Apabila menggunakan masker berbahan kain, masker dapat dicuci dengan
detergen dan dan air mngalir, dan hindari bahan pewangi atau menyemprotkan pewangi pada
masker karena dapat menyebabkan alergi atau iritasi.

Bijak dalam penggunaan produk perawatan kulit (skincare) juga akan mempengaruhi
timbulnya maskne. Penggunaan skincare terlalu banyak juga memicu timbulnya maskne.
Sebaiknya hindari produk skincare yang mengandung alkohol,asam salisilat, sulfur, alpha-
hydroxy, dan retinol yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Penggunaan basic skincare seperti
cleanser dan moisturizer aman untuk mencegah timbulnya maskne. Pemilihan cleanser dan
moisturizer harus disesuaikan dengan jenis kulit, penggunaan yang tidak tepat justru
menimbulkan jerawat. Penggunaan moisturizer yang ringan noncomedogenic dan fragrance free
berguna juga untuk melembabkan wajah dan memproteksi kulit dari gesekan. Pemakaian produk
skincare antimicrobial juga bisa mencegah timbulnya maskne. Bila jerawat timbul di zona O
dapat menggunakan acne patch yang berfungsi untuk melindungi jerawat yang ada dari gesekan
dengan masker, membantu menyerap kotoran dan mengurangi keradangan.

Sedangkan pemilihan tabir surya juga penting untuk mengurangi timbulnya maskne,
pemakian tabir surya jenis kimiawi dilaporkan lebih memicu sensitisasi pada wajah, tabir surya
water resistant juga dapat mengakibatkan komedogenik. Tabir surya yang paling aman pada
orang dengan penggunaan masker jangka panjang yaitu tabir surya jenis physical sunscreen
dengan spf minimal 30 atau lebih dan PPA ++.

Penggunaan makeup yang terlalu tebal sebaiknya dihindari pada saat penggunaan masker
dalam jangka waktu yang lama dan setelah selesai beraktifitas sesegera mungkin membersihkan
wajah dengan double cleansing yaitu bersihkan wajah dengan micellar water dan dilanjutkan
dengan facial wash agar sel kulit mati, makeup dan kotoran terangkat dengan sempurna dari kulit
wajah. Jika sedang berjerawat, sebaiknya hindari penggunaan makeup terlebih dahulu, karena
makeup dapat menyumbat pori-pori kulit dan membuat jerawat akan semakin parah.

Sampai saat ini pandemic Covid 19 masih belum berakhir dan cenderung meningkat
sehingga kita masih harus menggunakan masker untuk melindungi diri dan orang di sekitar kita
dari penyebaran virus covid 19. Lakukan Tindakan proteksi diri semaksimal mungkin, karena
mutasi virus corona masih berkembang sampai saat ini. Penggunaan masker yang tepat, kulit
tetap sehat dan tubuh terlindungi dari virus menjadi harapan kita semua. Salam sehat!

Waspada, Demam Berdarah di Musim Hujan ini!


Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang sudah tidak asing di
telinga kita. Kasus demam berdarah umumnya akan meningkat pada musim penghujan,
dikarenakan pada musim hujan populasi nyamuk Aedes aegypti meningkat Ketika habitatnya
mulai tergenang air hujan dan kelembaban tinggi. Orang yang terinfeksi virus demam berdarah
tidak menularkan kepada orang di sekitarnya, karena demam berdarah ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang membawa virus dengue.

Demam berdarah dipicu oleh beberapa faktor risiko di antaranya pernah mengalami
infeksi virus sebelumnya, tinggal atau berpergian ke daerah tropis dan orang yang mempunyai
kekebalan tubuh yang rendah seperti anak – anak dan orang tua.

Membudayakan Gerakan 4M – Plus untuk pencegahaan penularan demam berdarah


sangat penting yaitu diawali dengan menguras tempat penampungan air dan membubuhkan abate
sesuai dengan takaran agar telur dan jentik nyamuk mati. Kedua, menutup rapat – rapat tempat
penampungan air dan memperbaiki saluran air yang tidak lancar , selain itu mengubur atau
memusnahkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan. Memantau semua
tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, Plus hindari
menggantung pakaian agar nyamuk tidak bersarang di sana, menghindari gigitan nyamuk dengan
menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk.

Gejala yang mirip dengan flu biasa membuat demam berdarah sering diangggap sepele,
dan dampak yang bisa ditimbulkan demam berdarah dapat sangat berbahaya bila tidak segera
ditangani. Umumnya gejala deman berdarah bersifat ringan, dan muncul 4 hingga 7 hari sejak
gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala demam berdarah meliputi demam
tinggi hingga mencapai 400 C disertai nyeri kepala berat, nyeri pada sendi, mual dan muntah
disertai penurunan nafsu makan. Munculnya ruam merah, mimisan dan gusi berdarah merupakan
gejala khas demam berdarah. Bila mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya untuk segera
memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pertolongan awal terhadap penderita gejala demam berdarah menurut Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia adalah dengan tirah baring (bed rest), memperbanyak minum air
minimal 2 liter per hari untuk mencegah dehidrasi, kompres hangat pada kepala dan dua ketiak
untuk menurunkan suhu dan membuat tubuh lebih nyaman, memberikan obat penurun panas
jika suhu di atas 37,5 0 C dan dapat diberikan ulang setiap 4 jam sekali. Jika dalam 3 hari gejala
semakin memburuk seperti lemas, muntah, mimisan dan perdarahn gusi segera dibawa ke rumah
sakit. Pada anak di bawah usia 5 tahun yang perlu diperhatikan adalah bila demam tinggi dapat
menyebabkan kejang demam, bila terjadi kejang letakkan anak pada tempat datar dan posisi tidur
menyamping agar tidak tersedak, longgarkan pakaian terutama bagian leher dan segera bawa ke
rumah sakit.

Menjaga Kesehatan tubuh termasuk dalam tanggung jawab terhadap diri kita sendiri dan
orang sekitar. Memaksimalkan pencegahan demam berdarah, melakukan penanganan awal bila
ada keluhan dan melakukan konsultasi ke dokter bila keluhan semakin memberat.

CEGAH TIFUS DI MUSIM HUJAN !

Indonesia, sebagai negara tropis, rawan terhadap penyakit musiman. Salah


satu penyakit musiman adalah tifus atau demam tifoid. Penyakit musiman,
termasuk tifus, dipengaruhi oleh unsur cuaca. Unsur cuaca bisa berubah akibat
adanya perubahan iklim yang timbul akibat pemanasan global.

Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella


thyphi atau Salmonella Paratyphi. Bkateri ini biasanya menyebar melalui makanan
atau minuman atau minuman yang terkontaminasi , dapat juba menyebar melalui
feses atau urine yang orang yang terinfeksi bakteri Salmonella Typhi.

Tifus umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh


terinfeksi bakteri dengan memberikan gejala demam pada malam hari dan demam
akan turun pada siang hari, nyeri kepala, mual disertai muntah, diare atau
konstipasi, lemas, nafsu makan menurun, serta nyeri pada otot dan persendian.

Faktor yang dapat meningkatkan seseorang terkena tifus antatra lain sanitasi
yang buruk, tidak membersihkan tangan sebelum dan setelah makan , atau kurang
bersih dalam mencuci makanan, mengonsumsi makananan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu jika
tidak segera ditangani dengan baik.

Kebersihan sangatlah penting dalam upaya pencegahan tifus. Hal yang harus
diperhatikan adalah memebiasakan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah
buang air, tidak membeli makanan dan minuman di tempat terbuka yang mudah
terpapar bakteri, segera membersihkan tubuh bila terkena genangan air atau hujan,
selalu membilas peralatan makan dengan air bersih sabun pencuci piring.
Vaksinasi juga merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit. Di Indonesia,
vaksin tifoid merupakan imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, meski
demikian vaksin ini belum masuk dalam kategori wajib. Vaksin ini diberikan
kepada anak berusia di atas 2 tahun dan dapat diulang setiap tiga tahun. Seperti
halnya vaksin yang lain, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100 %.
Seseorang yang sudah mendapatkan vaksinasi akan bisa terkena penyakit tifus,
tetapi tingkat infeksi yang dialami tidak akan seberat orang yang belum divaksin.

Jika mengalami satu atau beberap gejala di atas segera konsultasi ke dokter.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati.

Anda mungkin juga menyukai