Anda di halaman 1dari 3

BAHAN KOSMETIK YANG DIHINDARI SELAMA KEHAMILAN

Oleh: Desy Nawangsari., M.Farm., Apt.

Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk membersihkan, meningkatkan
penampilan atau aroma tubuh manusia. Penggunaan kosmetik bagi ibu hamil memerlukan
perhatian khusus. Hal ini dikarenakan pada saat kehamilan ada penghubung antara ibu dan janin
yaitu plasenta. Nah, Plasenta ini bisa menjadi perantara masuknya bahan-bahan kosmetik ke janin.
Namun ternyata tidak semua bahan-bahan dalam kosmetik aman digunakan saat kehamilan lhoo.
Berikut ini bahan-bahan kandungan kosmetik yang harus dihindari:

1. Retinoid, kandungan yang biasanya dapat ditemukan dalam kosmetik anti penuaan,
obat jerawat dan pemutih ini sebaiknya dihindari karena efeknya cukup berbahaya.
Retinoid dalam produk pemutih atau antiaging bisa tertulis dengan nama lain
seperti retinoic acid, retinyl palmitate, retinaldehyde, adapalene, tretinoin, tazarotene
dan isotretinoin. Kandungan ini sebaiknya dihindari karena secara klinis telah
ditemukan kaitan antara penggunaan retinoid dengan risiko peningkatan risiko cacat
pada janin.
2. BHA atau beta hydroxy acids biasa ditemukan di obat jerawat atau produk
pengelupasan kulit ini wajib dihindari.
Kandungan BHA atau biasa tercantum sebagai salicylic acid, 3-hydroxypropionic acid,
trethocanic acid atau tropic acid ini sebaiknya dihindari saja jika tidak dibutuhkan
dalam kondisi terdesak. Pasalnya, bahan ini juga berisiko menghambat perkembangan
janin.
3. Tetracycline adalah sejenis antibiotik yang bahaya kalau dikonsumsi saat hamil.
Konsultasikan subtitusi obat ini dengan dokter ya. Jenis kandungan ini dapat tertulis
dengan nama lain seperti doxycycline dan minocycline. Tetracyclines yang biasa
digunakan untuk mengatasi jerawat. Studi membuktikan pemakaian antiobiotik ini saat
hamil akan berdampak buruk pada hati ibu hamil dan mempengaruhi warna gigi pada
bayi.
4. Hydroquinone wajib diwaspadai pada ibu hamil karena dikhawatirkan bisa
memberikan efek yang buruk bagi janinmu. Kandungan pemutih yang biasa digunakan
untuk mengatasi kondisi chloasma dan melasma ini sebaiknya dihindari pemakaiannya.
memiliki efek toksisitas yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, keracunan,
muntah darah, kejang, hingga koma. Hidrokuinon biasanya akan terserap oleh tubuh
sebesar 35-45 persen pemakaian memiliki efek toksisitas yang bisa menyebabkan
kerusakan ginjal dan hati, keracunan, muntah darah, kejang, hingga koma.

5. Phthalates yang biasa ditemukan di pewarna kuku atau parfum ini juga sebisa mungkin
dihindari, demi menghindari penyesalan di kemudian hari. Kandungan ini juga dapat
tertulis dengan nama BzBP, DBP, DEP, DMP, or diethyl, dibutyl, atau benzylbutyl
phthalate. Para ilmuwan mengatakan bahkan kandungan ini berisiko meningkatkan
risiko janin kelak menderita tekanan darah tinggi sampai diabetes.
6. Formaldehyde yang biasa ditemukan di produk pelurus rambut, pewarna kuku dan
lem bulu mata ini konon termasuk zat karsinogen yang memicu kanker. Bahan yang
biasa tercantum di label produk sebagai formaldehyde, quaternium-15, dimethyl-
dimethyl (DMDM), hydantoin, imidazolidinyl urea, diazolidinyl urea, sodium
hydroxymethylglycinate, atau 2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol (bromopol).
7. Toluene seringkali ditemukan ditemukan di pewarna kuku. Satu lagi alasan kenapa
pakai pewarna kuku nggak boleh asal-asalan buat ibu hamil. Hindari pemakaian produk
yang menuliskan kandungan methylbenzene, toluol pada labelnya. Pasalnya, toluene
yang dicurigai sebagai pemicu kanker ini biasa ditemukan di pewarna kuku juga biasa
ditemukan bersama dengan phthalates dan formaldehyde yang bersama-sama dijuluki
‘trio toxic’.
8. Saat hamil atau menyusui, ada baiknya melakukan waxing atau cukur rambut di area
yang diinginkan secara konvensional saja daripada terpapar kandungan thioglycolic
acid. Seringkali digunakan pada krim pencukur rambut atau hair removal cream, bahan
ini seringkali tercantum di label produk sebagai acetyl mercaptan, mercaptoacetate,
mercaptoacetic acid dan thiovanic acid. Lebih baik gunakan cara mencukur
konvensional dengan alat cuku saja daripada harus terpapar zat yang berisiko.

Dari sederetan bahan-bahan yang patut diwaspadai tersebut, sebaiknya sih benar-benar hindari dan
stop penggunaan produk yang mengandung retinoid, BHA dan bahan-bahan yang biasa terdapat
di cat kuku. Pasalnya bahan-bahan tersebut sudah terbukti memberikan efek negatif pada
kehamilan. Untuk lebih yakin jangan lupa konsultasikan juga ke dokter kandunganmu, produk apa
saja yang aman ibu hamil gunakan. Nah, bagi ibu hamil yang selama ini tidak terlalu peduli dengan
kandungan produk yang biasa digunakan, yuk lebih teliti dan selektif lagi. Semua demi kebaikan
ibu dan buah hati.

Anda mungkin juga menyukai