Anda di halaman 1dari 11

Makalah Teknologi Minyak Hari, tanggal : Kamis, 25 April 2019

Atsiri, Rempah, dan Fitofarmaka Dosen : Dr. Dwi Setyaningsih, STP.MSi

Oleh:
1. Siti Nurbaitillah F34160008
2. Ikbal Fataya F34160018
3. Danur Hadid A F34160022
4. Dhani Darmawan F34160024
5. Yusuf Fahrur RM F34160025
6. Chrisman Siagian F34160028
7. Kris Damayanti PD F34160030
8. Abdurrafi F34160032
9. Faturachman Zaki F34160035
10. Aulya Syaflinosa F34160038
11. Rohmat Dwi H F34160047
12. Vicky A Siahaan F34160053
13. Rico Septian A F34160055
14. Nadya Rizki Zahrani F34160056
15. Tsabitah Shofiyana F34160059
16. Syifa Amalia F34160063
17. Rosyida A’yun F34160064
18. Nisrina Nurhayati F34160066
19. Nato Alamsyah F34160068

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKUKTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kosmetik dan kecantikan merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan
dari wanita sejak dahulu. Hal ini dikarenakan setiap wanita menginginkan untuk
terlihat cantik dan menarik di setiap kesempatan. Karena dengan terlihat cantik
dan menarik seorang wanita akan merasa lebih dapat diterima di kelompok
sosialnya dan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dari seorang wanita
tersebut. Produk kosmetik berbahaya yang mengandung zat-zat yang tidak aman
bagi kesehatan dapat dengan mudah dijual oleh produsen kepada konsumen.
Untuk memuluskan langkah para produsen dalam menjual produk kosmetik
berbahaya biasanya para produsen membuat para calon konsumen dan konsumen
percaya dengan produk kosmetik yang mereka jual dengan mengatakan bahwa
produk kosmetik mereka adalah asli dan aman untuk digunakan, memberikan
banyak testimoni dari konsumen yang telah memakai produk kosmetik mereka,
hingga para produsen juga dengan mudah mencantumkan nomor izin edar Badan
Pengawas Obat dan Makanan (selanjutnya disingkat BPOM) palsu, dimana
nomor izin edar BPOM yang tercantum pada kemasan produk kosmetik tersebut
tidak asli dikeluarkan oleh BPOM dan tidak menggambarkan informasi yang
sebenarnya mengenai keadaan suatu produk kosmetik tersebut. Sebagai
konsumen tentunya masyarakat sangat dirugikan dengan kondisi produk yang
tidak sesuai dengan standar kesehatan dan beredar tanpa adanya izin edar dari
BPOM yang dapat membawa dampak buruk dalam kehidupan masyarakat.
Kulit merupakan salah satu tempat yang paling sering terkena dampak
efek samping yang tidak diinginkan hal ini karena kulit merupakan lapisan terluar
dan terdepan dari tubuh yang berperan sebagai benteng pertahanan terhadap
masuknya benda-benda asing dari luar melalui pori-pori. Sebagai contoh,
pewarna Merah K3 dan Merah K10 yang sering disalahgunakan pada sediaan tata
rias (eye shadow, lipstik, perona pipi) memiliki sifat karsinogenik dan dapat
menimbulkan gangguan fungsi hati dan kanker hati. Sementara hidrokinon yang
banyak disalahgunakan sebagai bahan pemutih/pencerah kulit, selain dapat
menyebabkan iritasi kulit, juga dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna
kehitaman). Efek tersebut mulai terlihat setelah penggunaan selama 6 bulan dan
kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat dipulihkan). Karena itu, BPOM
meminta masyarakat untuk tidak menggunakan kosmetika mengandung bahan
berbahaya sebagaimana tercantum dalam lampiran peringatan publik/public
warning ini termasuk peringatan publik/public warning yang sudah diumumkan
sebelumnya. Teh, berasal dari pohon yang memiliki nama “Camellia sinensis”.
Sedangkan tea tree berasal dari tumbuhan asli Australia “Melaleuca Alternifoile”.
Ternyata Tea tree ini memiliki kesamaan dengan minyak kayu putih, karena
minyak kayu putih berasal dari tumbuhan yang bernama “Melaleuca
Leucadendra”. Tea tree berasal dari Australia, dan mempunyai kesamaan dengan
minyak kayu putih dari Indonesia. Walaupun tea tree dan minyak kayu putih
memiliki satu marga genus, tetapi keduanya berbeda. Tea tree asli Australia
memiliki kandungan terminen sebanyak 40% dan sineol dibawah 5%, sedang
minyak kayu putuh, mengandung sineol antara 50%-65%. Hal ini mengakibatkan
minyak kayu putih lebih beresiko iritas pada kulit.

Tujuan
Mengidentifikasi dan mempelajari produk kosmetik tea tree jojoba minyak
mawar berdasarkan resiko yang ada dan mencari alternatif permasalahan dari
peraturan yang aman bagi konsumen
Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kosmetika
Pengertian kosmetik dan bentuk-bentuk kosmetik dikemukakan oleh
beberapa ahli kosmetologi antara lain :
1. Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan microbiologi
tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.
2. Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan
mengubahrupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak boleh
mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secarakeseluruhan. Dalam
definisi ini jelas dibedakan antara kosmetikadengan obat yang dapat
mempengaruhi struktur danfaal tubuh.
3. Dalam perkembangan kosmetika, saat ini pada beberapa produk tertentu
batas antara kosmetika dan obat menjadi kabur. LUBOWE (1955)
mengemukakan istilah Cosmedics disusul oleh FAUST (1975) dengan
istilah Medicated Cosmetics untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan
obat. Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya ditambahkan bahan-
bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau jasad renik lainnya,
anti jerawat, anti gatal, anti produkkeringat, anti ketombe dan lain-lain
dengan tujuan profilaksis,desinfektan, terapi dan lain-lain.
4. Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya tidak
mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi
sensitasi. Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan merupakan
kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit. Banyak bahanbahan
yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasi telah dikeluarkan dari
daftar kosmetika hipoalergik seperti arsenic compounds, aluminium
sulfat,aluminium klorida, balsam of peru, fenol, fern)formaldehide, gum
arabic, lanolin, mercury compounds, paraphenylennediamin, bismuth
compounds,oil of bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resoisinol,
heksaklorofen dan lain-lain.
5. Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan
yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat
kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-
lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk
pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.

Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan manusia sejak zaman dahulu.


Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmein” artinya berhias.
Kosmetikdigunakan secara luas baik untuk kecantikan maupun untuk kesehatan.
Masyarakat di zaman Mesir Kuno sudah memanfaatkan merkuri pada abad ke 18.
Dunia kedokteran memakai merkuri sebagai obat sifilis, tapi sekarang semua
bahan obat dokter yang mengandung merkuri sudah ditinggalkan karena merkuri
adalah logam berat yang berbahaya bagi kesehatan (Balsam dan Sagarin2002).
Skin care merupakan bagian dari kosmetika yang difokuskan pada
perawatan/tretment pada kulit wajah agar diperoleh kondisi kulit wajah yang
sehat. Salah satu rangkain produk dalam skin care adalah serum. Serum
merupakan gel atau cairan berbasis air yang bersifat ringan dan memiliki
konsenrasi yang tinggi. Serum biasanya memiliki keunggulan dalam menangangi
kondisi kulit tertentu, misalnya sebagai acne care dan anti aging karena sifatnya
yang kaya akan kandungan anti-oksidan. Serum memiliki konsentrasi tinggi
bahan aktif seperti antioksidan, vitamin, pencerah kulit, peptida, hidrator, atau
exfoliator. Karena formulanya ini, serum umumnya menembus dan diserap kulit
lebih baik dari pelembab. Serum dapat digunakan untuk mengatasi masalah kulit
tertentu seperti bintik hitam, garis-garis halus, atau kulit kering. Biasanya
didalamnya tentu akan terdapat berbagai macam formula pendukung sehingga
serum dapat meresap kedalam lapisan terdalam kulit,molekul dari formula zat
tersebut merupakan partikel kecil dan cara kerja nya akan jauh lebi tinggi 10x
lipat dari krim wajah biasa.
Bahan-bahan aktif yang terdapat pada serum tidak semuanya berasal dari
bahan kimia. Dewasa ini, perusahaan kosmetika baik yang industri menengah
maupun industri menengah keatas mulai menyadari bahwa bahan-bahan kimia
akan memberi dampak kurang baik dalam janga waktu yang panjang dan
frekuensi pemakaian yang tinggi. Oleh karena itu, dewasa ini banyak
bermunculan serum yang berasal dari bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik
tersebut didapatkan dari ekstrak-ekstrak yang berupa minyak atsirinya. Bahan-
bahan aktif dari minyak atsiri inilah yang kemudian dikembangkan menjadi
serum. Sumber minyak atsiri yang banyak digunakan diantaranya jojoba oil, tea
tree oil, dan minyak mawar.

B. Pengertian Minyak Atsiri


Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat.
Karakteristik fisiknya berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruang.
Bahan baku minyak ini diperolah dari berbagai bagian tanaman seperti daun,
bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu ciri utama
minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Karena itu, minyak ini
banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian dan kosmetika.
Minyak atsiri telah diteliti sejak lima abad yang lalu. Secara biologis, minyak
atsiri merupakan metabolit sekunder yang digunakan sebagai alat pertahanan
duru daru hewan pemangsa dan serangan hama. Selain itu minyak atsiri juga
memiliki sifat aleipati yang berperan sebagai alat untuk bersaing dengan
tumbuhan lain (Rusli 2010).
Kandungan minyak atsiri memiliki efek menenangkan. Senyawa minyak
atsiri yang masuk ke dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem limbik atau
pengatur emosi. Minyak atsiri yang tercium oleh hidung akan berikatan degan
reseptor penangkap aroma. Setelah itu reseptor akan mengirim sinyal kimiawi ke
otak dan akan mengatur emosi seseorang. Sehingga minyak atsiri biasanya
digunakan sebagai campuran aromaterapi untuk menangani masalah psikis.
Minyak atsiri juga memiliki manfaat untuk kesehatan , seperti antiradang,
antiserangga, anti inflanasi, antiflogistik, dan dekongestan. Misalnya minyak
nilam bermanfaay untuk mencerahkan kulit dan mengobati jerawat (Rusli 2010).
Wangi yang dihasilkan minyak atsiri banyak dimanfaatkan sebagaicampuran
wewangian atau parfum. Tidak hanya sebagai sumber wangi, minyak atsiri juga
berperan sebagai pengikat bau. Efek wewangian yang berasal dari minyak atsiri
juag digunakan untuk beberapa produk seperti sabun, sampo, lotion, pasta gigi,
deodorant, dan tonik rambut. Selain itu minyak atsiri dapay digunakan sebagai
pengharum ruangan dan penyaring udara karena mnyak atsiri mampu
menghilangkan partikel loham racun dari udara, mengikat oksigen, dan
menambahkan ion negative (Rusli 2010).

C. Sumber Minyak Atsiri untuk Serum


a. Tea Tree Oil
Tea tree oil adalah minyak essensial atau minyak atsiri yang
dihasilkan dan diesktrak dari tanaman asli Australia yaitu tanaman
Melaleuca alternifolia. Tea tree oil (TTO) dapat digunakan unutk
mengobati luka bakar secara topikal, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, sebagai anestesi lokal dan juga dapat digunakan sebagai
antiinflamasi, antiseptik dan juga anti mikroba. Tea tree oil mengandung
terpinen-4-ol, sineol, cycmen, pinen, terpinen, dan sequiterpen rantai
alkohol. Kandungan terbesar dalam tea tree oil adalah terpinen-4-ol
sebesar 30 – 48 %. Senyawa tersebut dapat berkkhasiat sebagai
antimikroba. Mekanisme kerja terpinen-4-ol yaitu dapat menembus atau
merusak membran sitpolasma pada dinding sel yang ada pada bakteri
penyebab infeksi penyakit kulit. Tea tree oil juga memiliki kemampuan
untuk mengaktifkan monosit, sebagai antimikroba dan dapat menembus
epidermis kulit manusia pada kadar 20% ( Agustina 2017). Pemanfaatan
tea tree oil banyak digunakan sebagai bahan aktif pada produk rumah
tanggadan juga kosmetik, termasuk pencuci muka, minyak pijat, shampoo,
krim, dan juga krim kulit. Penggunaan tea tree oil pada industri farmasi
salah satu penggunaan terbesarnya yaitu sebagai serum untuk mengobati
luka atau permasalahan pada kulit. Tea tree oil digunakan sebagai obat
jerawat karena kandungan benzoil peroksida yang dapat mengobati infeksi
akibat bateri penyebab jerawat. Tea tree oil membantu meringkankan
peradangan kulit digunakan sebagai pengobatan eksim alami dan untuk
megurangi psoriasis (Joseph 2017).

b. Jojoba oil
Minyak jojoba adalah liquid wax esters 97% dan diproduksi dari biji
tanaman jojoba (Simmondsia chinensis), yang diperoleh dengan cara
menekan biji jojoba menggunakan metode expeller-pressing. Minyak
Jojoba memiliki sederet manfaat dan khasiat baik untuk medis maupun
kosmetika. Kandungan dari Minyak Jojoba salah satunya adalah asam
ferulic yang dapat membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh
sinar ultraviolet. Minyak jojoba banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
farmasi serta kosmetik. Pemanfaatannya didasarkan pada keamanannya
dan mudah didapatkan. Pemanfaatan minyak jojoba dalam sediaan
emulgel dimungkinkan karena memiliki sejumlah sifat yang baik terhadap
kulit yaitu bersifat emolient dan moisturizer (Melindah 2017).
Minyak jojoba memiliki struktur mirip dengan minyak alami yang
diproduksi oleh kelenjar sebaceous (penghasil sebum) di kulit kepala
manusia. Hal ini sangat penting berarti jojoba tidak harus berinteraksi
dengan minyak alami dan kelembaban di kulit penghalang agar bisa
menembus lapisan kulit yang lebih dalam. Ini memberikan kelembaban
yang sangat baik dan membantu memulihkan dan menjaga integritas
epidermis, penghalang alami kulit melawan bakteri, virus, dan faktor
ekstrinsik lainnya. Alasan lain jojoba sangat ideal untuk semua jenis kulit
dan kombinasi karena relatif non-comedogenic. Hal ini juga tidak
mengiritasi dan anti-inflamasi, yang berarti bahwa hal itu dapat ditoleransi
dengan baik oleh semua jenis kulit dan kondisi kulit yang meradang atau
sensitif dan jerawat (Ritansa 2017).
Berbagai produk yang diproduksi menggunakan minyak jojoba adalah
lotion perawatan musim dingin, shampo, conditioner rambut, penata
rambut, minyak tubuh dan mandi, lotion tangan dan tubuh, pelembab,
krim wajah, krim cukur, lotion sinar matahari, krim foundation make-up,
spesialisasi sabun, maskara, lipstik, lip gloss, serum, dan lain-lain. Dalam
dunia medis, minyak jojoba memiliki manfaat untuk membantu
penurunan berat badan, peningkatan fungsi hati, meningkatkan kekebalan
tubuh, obat untuk kanker, dan promosi pertumbuhan rambut (Ritansa
2017).
c.Minyak Mawar
Minyak mawar adalah minyak atsiri bunga mawar yang didapat dari
ekstraksi bunga mawar, terutama dari spesies Rose damascena Mill.
Minyak atsiri Mawar (Rose damascena Mill) memiliki bau yang agak
menyengat, aroma segar, memiliki warna kuning hingga merah.18 Pada
tanaman mawar, minyak atsiri hanya terdapat dalam mahkota bunga.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bunga mawar di antaranya
tannin, geraniol, nerol, citronellol, asam geranik, terpene, flavonoid,
pektin polyphenol,vanillin, karotenoid, stearopten, farnesol, eugenol,
feniletilakohol, dan vitamin C. Dengan banyaknya kandungan yang
terdapat dalam bunga mawar merah,maka bunga mawar merah tersebut
dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, antara lain sebagai pengobatan
aromaterapi, anti kejang, anti kanker dan menyembuhkan luka. Minyak
mawar mengandung geraniol dan citronellol dengan konsentrasi
keduanya mencapai 75% dari minyak. Selain itu, juga terdapat linalool,
citral dan phenyl ethyl alcohol, nerol, farnesol, eugenol, serta nonylic
aldehyde dalam jumlah sedikit (Dwiyanti 2018).

Minyak atsiri mawar yang diekstrak dari bahan mahkota bunga


berfungsi menjaga kelembaban kulit dan membantu menyamarkan
kerutan pada kulit. Efek emosional dari minyak atsiri mawar adalah
menenangkan, mengurangi depresi, stres, ketegangan, mengendorkan
saraf dan membantu mengatasi masalah insomnia. Minyak atsiri mawar
juga bermanfaat sebagai antiseptik, adstringen, bakterisidal, diuretik,
laksatif, dan sedatif. Dengan kandungan dari minyak atsiri bunga mawar
ini dapat bersifat sebagai antijamur, penelitian yang dilakukan Shohayeb
et al (2014) menunjukan hasil penelitian ekstrak mawar dan minyak
esensial mawar memiliki antiffungi yang signifikan terhadap Candida
albicans, anti konvulsan, minyak esensial dari mawar memiliki anti
konvulsan dimana sebagai tambahan dalam pengobatan epilepsi pada anak
dengan refrakter kejang menunjukkan penurunan frekuensi kejang yang
signifikan. Dilaporkan bahwa flavonoid bertindak Sebagai GABAergic di
otak. Flavonoid juga dapat meningkatkan efek benzodiazepine pada
reseptor GABA. Komponen lain dari minyak esensial Rose damascene
Mill seperti geraniol dan eugenol telah terbukti efek anti epilepsi.
Kandungan ekstrak bunga mawar memiliki efek menenangkan.
Senyawa ekstrak bunga mawar yang masuk ke dalam tubuh dapat
mempengaruhi sistem limbik atau pengatur emosi. Ekstrak bunga mawar
yang tercium oleh hidung akan berikatan dengan reseptor penangkap
aroma. Setelah itu, reseptor akan mengirim sinyal-sinyal kimiawi ke otak
dan akan mengatur emosi seseorang. Dengan membangkitkan semangat,
tubuh terdorong untuk menyembuhkan diri sendiri. Bunga mawar juga
bersifat menenangkan apabila dikombinasikan dengan pijatan yang
berefek relaksasi, pijatan berguna untuk melenturkan otot dan
melancarkan pembuluh darah, sehingga tubuh kembali segar dan senyawa
minyak atsiri masuk dalam pembuluh darah melalui pembuluh yang
terdapat di sepanjang epidermis dan dermis kulit kemudian sistem
sirkulasi mendistribusikan molekul-molekul itu ke seluruh tubuh. Selain
memiliki aroma yang menenangkan, minyak atsiri juga memilki manfaat
untuk kesehatan, seperti antiradang ,antifungi, antiserangga, afrodisiak,
antiinflamasi, antidepresi dan dekongestan (Dwiyanti 2018).

Sebagai pusat dari segala aktivitas kerja pada tumbuhan, minyak


essensial yang berasal dari bagian bunga misalnya bunga mawar
mempunyai kekuatan yang berkualitas tinggi. Sifat mawar ialah
menggairahkan dan menyeimbangkankuantitasnya 1-4 tetes, aplikasinya
membantu meringankan depresi, ketidakacuan seksual, ketegangan saraf,
sakit kepala dan insomnia serta bermanfaat untuk kulit kering dan sensitif,
kulit menua dan matur/dewasa, luka bakar, terbakar sinar matahari, anti
depresan, astringen, pecah-pecah dan eczema. Minyak mawar juga dapat
berfungsi sebagai astringent (zat yang mengencangkan atau menciutkan,
misalnya pori-pori). Faktor-faktor inilah yang menjadikan ekstrak dan
minyak mawar yang banyak dipakai menjadi tonik dan losion dan bukan
hanya dijadikan bahan perawatan kulit, namun juga untuk mengobati
berbagai masalah kesehatan.

D. Analisa Risiko dan Penanggulangannya


Minyak jojoba aman bagi kebanyakan orang ketika diterapkan pada kulit,
bahkan pada wanita yang sedang hamil atau menyusui. Menurut Salgin (2007),
karena toksisitasnya yang rendah dan degradasinya yang cepat di lingkungan,
minyak jojoba tidak menimbulkan risiko bagi makhluk hidup. Namun, sebagian
kecil orang mungkin mengalami reaksi tidak menyenangkan. Efek samping yang
mungkin muncul termasuk ruam dan reaksi alergi. Tidak aman untuk
menggunakan minyak jojoba secara internal karena mengandung bahan kimia
yang disebut asam erusat, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan efek
samping serius lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek
samping dari minyak jojoba yaitu penggunaannya hanya dilakukan secara topikal
(penggunaan eksternal) dan jangan dikonsumsi.
PENUTUP
Simpulan
Ada beberapa produk alam yang dijadikan sebagai bahan kecantikan dan
perawatan bagi kulit manusia, terutama kulit wajah pada wanita sebagai kosmetik
atau sebagainya. Salah satunya menggunakan bahan aktif dari bahan tersebut,
misalnya minyak atsiri. Beberapa diantaranya adalah tea tree oil, jojoba oil, dan
minyak mawar. Karena digunakan langsung kontak dengan kulit manusia, maka
diperlukannya standar standar agar menjadi aman, karena merupakan salah satu
tingkat medium dalam keamanannya pada manusia. Kosmetik yang akan
digunakan harus lulus dari uji BPOM jika di Indonesia. Tea tree oil, jojoba oil,
dan minyak mawar umumnya digunakan diluar tubuh manusia khususnya pada
bagian kulit, dikarenakan kandungan bahan aktif minyak atsirinya sangat baik
dlam mentreatment kulit manusia, misalnya menyembuhkan jerawat, mengobati
luka bakar dan sebagainya. Ada beberrapa efek samping dalam penggunaan
minyak ini, misalkan ruam, alergi. Sehingga penggunaannya dibatasi pada bagian
luar tubuh saja.

Saran
Setelah mempelajari dan mengetahui kandungan bahan aktif dari minyak
atsiri yang berasal dari beberapa sumber seperti tea tree oil, jojoba oil, atau
minyak mawar diharapkan dapat memanfaatkannya sebagai pengembangan
industri dunia kosmetika yang berasal dari alam. Peningkatan teknolgoi dalam
pembudidayaan atau pengolahan hingga produknya sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina A. 2017. Formulasi uji antibakteri emulgel tea tree oil dengan geling
agent carbopol 940. [Skrispsi]. Universitas Muhammadiyah Malang :
Fakultas Ilmu Kesehatan
Balsam MS, Sagarin E. 2002.Cosmetics science and technology.New York
(USA): Wiley Inter science.
Dwiyanti A. 2018. Efek Ekstrak Bunga Mawar (Rose damascena Mill) Terhadap
Penyembuhan Angular Cheilitis yang Diinduksi Staphylococcus aureus dan
Candida albicans pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus).
[Skripsi]. Makassar(ID): Universitas Hasanuddin
Joseph N. 2017. Manfaat dan efek samping penggunaan tea tree oil untuk
kecantikan. [Internet]. Diakses pada 24 April 218. Tersedia pada :
www.hallosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/manfaat-tea-tree-oil
Melindah S. 2017. Pengaruh kadar PVA (Polivinyl alcohol) terhadap
karakteristik fisik peel off mask ekstrak apel (Pyrus malus, L.). [ Skripsi].
Malang (ID) : Universitas Muhammadiyah Malang.
Ritansa MR. 2017. Optimasi formulasi krim antioksidan teh hijau (Camellia
sinensis L.) dengan emollient jojoba oil. [Skripsi]. Malang (ID) : Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rusli MS. 2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Jakarta (ID): Agromedia.
Salgin U. 2007. Extraction of jojoba seed oil using supercritical CO2+ethanol
mixture in green and high-tech separation process. The Journal of
Supercritical Fluids. 39(3): 330-337.
Shohayeb M, El-Sayed S, Hameed A, Salih AB, Maghrabi I. 2014. Antibacterial
and antifungal activity of Rosa damascena Mill Essential Oil, Different
Extracts of Rose Petals. Global Journal of Pharmacology 8 (1): 01-07.

Anda mungkin juga menyukai