Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

KAPITA SELEKTA I
“Kriteria Bahan Kosmetika yang Termasuk Kategori Kehalalan
Kritis dan Harus Dilengkapi Sertifikat Halal”
PENGGUNAAN SARI PLASENTA MANUSIA PADA LOTION BERMEREK LA TULIPE
SEBAGAI ANTI-AGING

Disusun oleh : Kelompok 2


1. Rizky Oktavia Jabeth Putri 2019000075
2. Rusiana 2019000076
3. Ruth Debora 2019000077
4. Samuel 2019000078
5. Muhammad Khosyie Abror 2019000117
Kelas :C

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2019
KASUS
Kosmetik La-
Tulipe produksi
(PT. Rembaka – Khasiatnya
Fatwa MUI
Sidoarjo, Jawa menghilangkan
telah
Timur) kerutan, Tahun 2009,
mengeluarkan
dilaporkan menstimulir PT. Rembaka
fatwa
oleh Majalah pertumbuhan mengganti
mengenai
Jurnal Halal jaringan, plasenta
keharaman
sekitar tahun memperbaiki manusia
penggunaan
2004 telah elastisitas dengan
kembali organ
menggunakan kulit dan fitoplasenta
tubuh yang
plasenta mencegah (plasenta
telah keluar
manusia atau tanaman)
dari tubuh
sebagai menghentikan
manusia
penyegar degenerasi sel
untuk kulit
menua .
LATAR BELAKANG
Kosmetik menjadi salah satu bagian dunia
usaha, Diperlukan laki-laki & perempuan

Keresahan masyarakat akan maraknya


kosmetik palsu ataupun kosmetik
berbahaya

konsumen yang beralih menggunakan


produk kosmetik berlabel halal yang sudah
teruji secara klinis & mendapat sertifikat
dari BPOM maupun MUI

Halal adalah segala sesuatu yang dihalalkan


Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Quran maupun
hadist baik dengan pernyataan tegas maupun
dalam bentuk prinsip yang diperintahkan, tidak
dilarang, tidak membahayakan, atau sesuatu
yang didiamkan oleh Allah dan Rasul-Nya
LANDASAN Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 26 Tahun 2013 Tentang
HUKUM Standar Kehalalan Produk Kosmetika Dan Penggunaannya :
Penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh
dengan syarat bahan yang digunakan adalah halal dan suci serta
ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i dan tidak
membahayakan.

Penggunaan kosmetika dalam (untuk dikonsumsi/masuk ke dalam tubuh)


yang menggunakan bahan yang najis atau haram hukumnya haram.

Penggunaan kosmetika yang berfungsi sebagai obat memiliki ketentuan


hukum sebagai obat, yang mengacu pada fatwa terkait penggunaan
obat-obatan.

Produk kosmetika yang mengandung bahan yang dibuat dengan


menggunakan mikroba hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen babi
atau gen manusia hukumnya haram.

Produk kosmetika yang menggunakan bahan (bahan baku, bahan aktif,


dan/atau bahan tambahan) dari turunan hewan halal (berupa lemak
atau lainnya) yang tidak diketahui cara penyembelihannya hukumnya
makruh tahrim, sehingga harus dihindari.
Produk kosmetika yang menggunakan bahan dari produk mikrobial yang
tidak diketahui media pertumbuhan mikrobanya apakah dari babi, harus
dihindari sampai ada kejelasan tentang kehalalan dan kesucian
bahannya.
TUJUAN

3. Memecahkan masalah
kasus terkait kehalalan
produk lotion La Tulip

2. Untuk mengetahui
titik kritis kehalalan
produk lotion La Tulip

1. Untuk mengetahui
kandungan dari produk
lotion La Tulip
Halal : segala sesuatu yang di halalkan
Haram : segala sesuatu yang diharamkan

Istilah kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti


“berhias”.

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan


pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik (PerMenKes RI Nomor 1176/Menkes/Per/Viii/2010 )

Klasifikasi penggunaan kosmetika :


1. Produk pewangi
2. Sediaan untuk pengobatan
3. Sediaan perapih
4. Sediaan perawatan/pemeliharaan
5. Sediaan rambut
6. Sediaan perawat kuku
Pada produk kosmetik, label halal menandakan sebuah
produk terbuat dari bahan-bahan yang tak mengandung
unsur haram. Kosmetik halal di Indonesia adalah kosmetik
yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga
resmi seperti LP POM MUI.

Titik kritis kehalalan


Zat pembuat kosmetika yang menjadi titik kritis haram
adalah:
1. Zat aktif dari produk tersebut
2. Zat-zat penstabil sebagai bahan dasar
3. Asam lemak esensial
4. Hormon dan ekstrak kelenjar
PEMBAHASAN
ketentuan tentang kosmetika harus halal dan bebas dari najis, itu juga
telah ditetapkan secara legal-formal di dalam Undang-undang (UU) No
33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).(1) Serta dijelaskan
juga pada Fatwa MUI Nomor: 26 Tahun 2013 bahwa penggunaan
kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh dengan syarat:
1. bahan yang digunakan adalah halal dan suci;
2. ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i; dan.
3. tidak membahayakan.

 “Mengapa kosmetik La-Tulipe dikategorikan tidak Halal?”

 “Kandungan Apa yang menjadi parameter kritis lotion La-Tulipe


sehingga masuk kategori tidak Halal?”

 “Apa dasar penetapan ketidak halalan produk La-Tulipe?”


Mengapa kosmetik La-Tulipe
dikategorikan tidak Halal?
• kosmetik La-Tulipe produksi (PT. Rembaka –
Sidoarjo, Jawa Timur) dilaporkan oleh Majalah
Jurnal Halal sekitar tahun 2004 telah
menggunakan plasenta manusia

• Ekstrak plasenta sebagai bahan kosmetik


menjadi sangat digemari karena terbukti secara
signifikan mencegah penuaan untuk menstimulir
regenerasi sel

• Sesuai fatwa MUI No 2 Munas IV, kosmetika atau


obat-obatan yang terbuat dari plasenta manusia
atau babi maka hukumnya haram digunakan
Kandungan apa yang menjadi parameter
kritis lotion La-Tulipe sehingga masuk
kategori tidak halal & apa dasar penetapan
ketidak halalan produk La-Tulipe
sumber
Titik kritis bahannya: hewan
MUI
kehalalan yang diharamkan
No.2/MunasVI
kandungan umat Muslim
/MUI/2000
bahan kosmetik (babi) & bagian
tubuh manusia

Lotion La-Tulipe Anti


plasenta yang
Aging mengandung Lotion La-
digunakan
bahan yang tulipe
adalah plasenta
merupakan kategori Anti Aging
manusia
Haram
SERTIFIKAT HALAL
SERTIFIKAT HALAL
(BLANGKO)
KESIMPULAN

Lotion La-Tulipe (PT. Rembaka – Sidoarjo, Jawa Timur)


menggunakan plasenta pada formulanya. Plasenta
merupakan salah satu ektrak kelenjar yang termasuk dalam
titik kritis kehalalan kosmetika, Sehingga Lotion La-Tulipe
Anti Aging memiliki potenti tidak Halal tergantung pada
plasenta yang digunakan. pada Lotion La-Tulipe Anti Aging,
plasenta yang digunakan adalah plasenta manusia. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Lotion La-Tulipe Anti Aging
mengandung bahan yang merupakan kategori Haram.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/info-halal/08/12/17/20930.

2. Latifah, D. R. I. dan F. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. (Jakarta:


GramediaPustaka Utama, 2007).

3. Haji, B. P. S. dan P. P. halal D. J. B. M. I. dan P. Sistem dan Prosedur Penetapan Fatwa


Produk Halal Majelis Ulama Indonesia. (2003).

4. Indonesia, M. U. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 26 Tahun 2013 Tentang Standar
Kehalalan Produk Kosmetika dan Penggunaannya. 92 (2013).

5. Ekspor, W. Hidup Sehat dengan Produk Halal. 56/VII,

6. Hasbi Indra, Shalahuddin Hamid, Husnani, M. U. ed. Halal Haram dalam Makanan. (2004).

7. Indonesia, M. K. R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1176/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Notifikasi Kosmetika. 2–5 (2010).

8. G, A. Sediaan Kosmetik (SFI-9). (Bandung: ITB, 2015).

9. Goyena, R. Fatwa majelis Ulama Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Penggunaan
Plasenta Hewan Halal untuk Bahan Kosmetika dan Obat Luar. J. Chem. Inf. Model. 53,
1689–1699 (2019).

10. Muchtaridi, M. Kosmetika Halal atau Haram serta Sertifikasinya. Farmasetika.com


(Majalah Online) 2, 12 (2017).

11. Halal, P. Undang - Undang 33 2014 Tentang Jaminan produk Halal. (2014).

12. Keputusan Fatwa Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia Tentang Penggunaan
Organ Tubuh, Ari-Ari, Air Seni Manusia Bagi Kepentingan Obat-Obatan dan Kosmetika.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai