Anda di halaman 1dari 16

Oleh : Diar Herawati, M.Si., Apt.

JURUSAN FARMASI FMIPA


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Tinjauan umum
“ Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Thayyib
(Bersih dari kekurangan dan kotoran) dan
 Semakin berkembang produk-produk tidak menerima kecuali yang thayyib.
farmasi yang beredar di masyarakat , Sesungguhnya Allah telah memerintahkan
menuntut masyarakat untuk lebih kaum mukminin dengan apa yang
selektif dalam memilih produk farmasi diperintahkannya kepada rasul. Allah Ta’ala
tersebut. berfirman : ‘Hai para rasul, makanlah dari
 Untuk menghasilkan produk farmasi makanan-makanan yang thayyib dan
yang bermanfaat bagi umat, selain kerjakanlah amal saleh. Allah Ta’ala juga
mutu dan kegunaannya juga perlu berfirman : “Hai orang-orang yang beriman,
diperhatikan persyaratan makanlah diantara rezki-rezki yang thayyib
keamanannnya termasuk juga yang Kami berikan kepadamu.” Kemudian
keamanan dalam hal kehalalan produk beliau menyebut tentang seseorang laki-laki
yang dihasilkan. yang menempuh perjalanan yang panjang,
badannya kusut dan berdebu, ia
 Masalah halal dan haram dari obat dan mengangkat tanggannya ke langit sambil
kosmetik merupakan bagian pokok berdoa : ‘Rabbi, Rabbi!’ sedangkan
dari tinjauan kritis produk farmasi bagi makanannya haram, minumannya haram,
seorang muslim, karena hal ini pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan
menyangkut keamanan dari segi dengan hal-hal yang haram, maka mana
ruhaniah bagi seseorang yang mungkin doanya terkabulkan ?”
mengkonsumsinya . (HR. Muslim)

copy right : hendri.apt@gmail.com


obat  Obat adalah bahan atau paduan bahan yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi tubuh atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosa,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
 Sediaan obat dalam seperti tablet, serbuk, dragee,
kaplet, kapsul, suspensi, larutan, emulsi, dan
obat pemakaian injeksi dan sediaan obat untuk
pemakaian luar tubuh seperti salep, krim, pasta,
lotion, salep, obat tetes, supositoria, aerosol dan
bentuk sediaan farmasi lainnya.
 Jika suatu proses produksi obat memanfaatkan
babi dan unsur-unsurnya maka produknya
menjadi haram dimakan.
 Untuk membuat obat diperlukan bahan aktif
serta bahan tambahan atau eksipien.
 Bahan aktif obat dapat berasal dari tumbuhan,
hewan, mikroba, bahan kimia sintetik serta dapat
juga dari bagian tubuh manusia.

copy right : hendri.apt@gmail.com


Titik kritis zat aktif dalam obat … (1)
 Bahan berkhasiat obat adalah bahan aktif yang
berkhasiat sebagai obat karena memiliki fungsi
farmakologis untuk mempengaruhi fisiologi tubuh
atau reseptor baik secara sistemik maupun lokal
sehingga diperoleh efek yang dikehendaki.
 Bahan aktif yang berasal dari bahan kimia sintesis
pada umumnya halal, namun perlu kajian lebih
lanjut terutama bila dicampur dengan bahan yang
haram.
 Bahan untuk ekstraksi metabolit aktif pun harus
dipertimbangkan apakah menggunakan alkohol
murni atau produk sampingan dari industri khamr.
 Beberapa zat aktif obat yang harus dicermati adalah
kelompok hormon, enzim dan vitamin.
 Produk hasil bioteknologi ini bisa berasal dari
produk mikrobil yang haram, media penyegaran dan
perbanyakan dari bahan yang haram, atau bahan
penolong yang haram.
 Pada tingkat teknologi yang lebih tinggi harus
dipertimbangkan juga apakah mikroba rekombinan
gennya bersal dari hewan yang haram atau tidak.

copy right : hendri.apt@gmail.com


Titik kritis zat aktif dalam obat … (2)
 Kehalalan obat diman zat aktifnya dari tumbuhan
akan tergantung dari kehalalan bahan tambahan
atau bahan penolong yang digunakan dalam
penyediaan bahan aktif tersebut.
 Kehalalan bahan aktif yang berasal dari hewan pada
umumnya tergolong dalam senyawa protein, asam
amino, vitamin, mineral, asam lemak dan
turunannya, enzim, dan jenis bahan aktif hewani
lainnya tentunya tergantung dari jenis dan tata cara
penyembelihan hewan tersebut.
 Contoh obat dari babi : PORK MIXTARD 30
(Porcine Insulin) untuk diabetes militus.
 Untuk bahan aktif yang berasal dari mikroba
seperti golongan statin, beberapa antibiotik, asam
amino, hormon dan bahan lainnya sesuai dengan
fatwa Majelis Ulama Indonesia perlu kajian dari
kehalalan bahan-bahan media, mulai dari media
penyegaran, perbanyakan, dan media produksi atau
fermentasinya.
 Untuk bahan aktif yang berasal dari bagian tubuh
manusia seperti sistein dari rambut manusia,
plasenta manusia, atau albumin dari darah
manusia, jelaslah haram.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis bahan tambahan obat … (1)
 Eksipien atau bahan tambahan adalah bahan selain zat aktiif yang
digunakan dalam membuat obat untuk meningkatkan kualitas
obat tersebut.
 Contoh eksipien : bahan pembawa, pengisi, pengemulsi,
pensuspensi, pewarna, perasa, enkapsulasi, pelarut, penyalut,
pemanis, pengawet, antioksidan dan bahan tambahan lainnya.
 Titik kritisnya perhatikan pada penggunaan laktosa, etanol, adeps
lanae serta magnesium stearat, dan gliserin.
 Sebagian bahan baku laktosa ditemukan sebagai produk samping
pembuatan keju dan susu yang ditambahkan enzim dari babi.
 Untuk etanol perhatikan sumber produksinya apakah
bersinggungan dengan khamr atau tidak.
 Adeps lane sebagai bahan untuk meningkatkan viskositas juga
beresiko diisolasi dari hewan yang diharamkan.
 Bahan tambahan seperti magnesium stearat (garam dari asam
lemak), monogliserida (turunan asam lemak), yang mungkin
berasal dari lemak atau minyak hewan perlu kajian lebih lanjut
mengenai kehalalan asal hewannya serta kehalalan proses
penyembelihannya.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis bahan tambahan obat … (2)
 Sediaan kapsul perlu ditinjau cangkang kapsul yang
digunakan yang biasanya dibuat dari gelatin dari
tulang atau kulit babi, sapi atau ikan dan gliserol
yang merupakan hasil hidrolisis lemak.
 Obat berbentuk cair sering ada penambahan etanol
untuk pelarut bahan aktifnya, selain itu juga ada
penambahan perasa atau flavor seperti perasa buah-
buahan yang mungkin berasal dari senyawa civetton
yang berasal dari kelenjar hormon binatang civet
atau costorium (berang-berang).
 Sedian pil perlu ditinjau penggunaan gliserin, gelatin
dan shellac yang biasanya dilarutkan dalam alkohol.
 Obat injeksi perlu diperhatikan pelarut etanol,
gliserin dan biasanya juga ditambahkan zat pembawa
berasal dari albumin manusia.
 Komposisi obat luar perlu ditinjau penggunaan
gliserin pada pasta, lotio, dan tetes telinga; gelatin
pada suppositoria dan ovulae; span, tween, atau
senyawa turunan asam-asam lemak sebagai
pengemulsi obat luar dalam bentuk krim atau pasta.
 Penggunaan plasenta dari hewan atau manusia untuk
obat luka bakar atau operasi juga perlu kajian lebih
lanjut.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Untuk kita renungkan dan cari solusinya ???
 Titik kritis produk obat yang harus kita cermati meliputi sifat bahannya, pengaruh
makanan pada bahan-bahannya (jilalah),proses pembuatannya dan pengaruh pada
penggunanya.
 Bahan ini meliputi zat aktif, bahan pembantu, dan wadah kemasan.
 Pelacakan bahan berpotensi haram harus dilakukan sedini mungkin dimulai dari tahap
perancangan obat baru, perancangan formulasi dan pengujian akhir sediaan farmasi.
Tabel. Komposisi Sumber Bahan Obat

SUMBER OBAT – OBATAN JUMLAH PENGGUNAAN (%)


Ekstrak Tumbuhan 11,1
Ekstrak Hewan 8,7
Sumber Biologi 6,3
Pertambangan (mineral) 9,1
Sintetis Kimia 48,9
Mikroba/ Jamur (Bioteknologi) 6,4

Tabel. Contoh Obat Kulit Mengandung Placenta


SUMBER OBAT – OBATAN KADAR PLACENTA PRODUSEN
Bioplacenton (jelly) 10 % Kalbe Farma
Bismecon (jelly) 10 % Mecosin
Centabion (jelly) 100 mikro gram Sanbe
Hazzel Farm Placenta (kapsul) n.a. Hazzel Farm
Laktafit (tablet) 15 mg Dexa Medica
copy right : hendri.apt@gmail.com
copy right : hendri.apt@gmail.com
Obat Bahan alam
 Obat bahan alam atau obat tradisional adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sari atau galenik, atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
 Menurut peraturan BPOM RI, obat bahan alam di
Indonesia dikelompokkan menjadi jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka.
 Jamu adalah ramuan dari bahan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan galenik atau campuran bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
 Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinis, dan bahan bakunya telah
terstandardisasi.
 Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinis dengan hewan percobaan dan telah
melalui uji klinis pada manusia serta bahan baku dan
produknya telah distandardisasi.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis obat tradisional
 Produk obat bahan alam yang selama ini hanya dikenal
sebagai campuran bahan-bahan dari tumbuhan,
kenyataanya produk-produk hewan pun juga masuk
dalam ramuan obat bahan alam tersebut.
 Bahan hewani tersebut seperti kuda laut, bagian organ
dalam ayam, bagian organ ular, buaya, kalajengking
dan ekstrak berbagai bagian jenis binatang.
 Penggunaan hewan ini harus dilihat dari segi jenis
hewannya halal atau tidak.
 Produk obat bahan alam saat ini dapat berbentuk
ekstrak instan, berbentuk kaplet, tablet, serbuk dan
juga kapsul.
 Selama proses ekstraksi, pembentukan kaplet dan
tablet serta penggunaan kapsul ini memungkinkan
masuknya bahan-bahan haram semisal gelatin dari
babi atau bahan-bahan penolong lainnya yang
diragukan kehalalannya.
 Para ahli fiqih membagi hewan dalam tujuh macam
yaitu; Hewan yang mempunyai kuku, hewan yang
memepunyai taring, burung yang mempunyai cakar,
hewan jinak, seranggaewan yang haram atau makruh,
dan hewan laut
copy right : hendri.apt@gmail.com
Kosmetika  Kosmetik dalam bahasa Arab modern
diistilahkan dengan alatuj tajmil atau
sarana untuk mempercantik diri.
 Aspek kehalan dan ketoyiban perlu
diperhatikan dalam pemilihan dan
penggunaan kosmetik.
 Kosmetik merupakan sediaan atau
paduan bahan yang siap untuk digunakan
pada bagian luar badan seperti epidermis,
rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin
luar serta gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan namun tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan penyakit.
 Sumber bahan untuk membuat kosmetik
hampir sama dengan obat-obatan yaitu
dapat berasal dari tumbuhan, hewan,
mikroba, bahan sintetik kimia, bahkan
bisa dari bahan bagian dari manusia.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis dalam kosmetik
 Kosmetik digunakan di luar tubuh, tetapi bahan-bahan untuk
membuat kosmetik ada yang tergolong najis bahkan tergolong
najis berat seperti bahan dari babi maka kosmetik tersebut tidak
layak atau haram digunakan oleh konsumen muslim.
 Unsur kosmetik harus terdiri dari zat yang halal, tidak najis atau
menjijikan (khabitsaat), dan tidak membahayakan tubuh
pemakaiannya serta jangan menjadi sarana tabarruj yakni
berdandan yang berlebihan dan bukan pada tempatnya.
 Plasenta manusia dapat digunakan sebagai perawatan intensiv
tubuh, placenta lactogen, placenta shampoo, bioactive dermal
cream, amniotic collagen cream, hair conditioner, facial tonic,
serta bioactive dermal soap.
 Cairan amniotik janin biasa digunakan terbatas pada pelembab,
lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo.
 Kolagen dalam produk kosmetik bisa berasal dari sapi ataupun
babi, bahan ini memiliki efek melembabkan karena bersifat tidak
larut dalam air.
 Cerebroside dalam kosmetik dapat bersumber dari sapi, lembu
jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem sarafnya.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Komposisi beberapa sedian kosmetik yang harus
kita perhatikan !!!
 Sabun mandi
 Gliserin, Vitamin E, Lanolin, Olive oil, Propilen Glikol, Placental enzyme, Sodium stearate,
Melawhite, Fragrance.
 Sodium Tallowate, Sodium Cocoate, Water, Glycerin, Sucrose, Alcohol Denaturate, Sodium
Stearate, fragrance, Honey, Pentasodium pentetate, Tetrasodium-ethidronate, D & C Yellow
No. 10, D & C Red No. 33.
 Pewarna rambut
 Stearil alkohol, cethyl alcohol, sodium lauryl-sulfat, lanolin alcohol, salicylic acid,
disodium phosphate, hydrolize-keratin, parfume, etidronic acid, phosphoric acid.
 Vitamin rambut
 Jojoba oil, cyclomethicon, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, polysilicon-15, fragrance,
pengemas soft gel.
 Lipstik
 Octyl methoxycinnamate, simethicon, petroleum destillates, tetraisostearate, bis-di-
glycerol polyacyladipate-2, titanium dioxide, butylene glycol, tocopheryl acetat,
butylene glycol, parfume, hydrolized collagen, propyl paraben, glyceryl stearat,
ascorbyl palmitate, metyl paraben , etc.
 Pasta gigi
 Sorbitol, sodium flouride, sodium saccharine, titanium dioxide, propylene glycol, methyl paraben,
xantan gum, sodium algynate, sodium polyacrylate, sodium lauryl sulphate, water, xylitol,
stawberry flavor.
 Vegetal Botox-Acetyl Hexapeptide
 Argireline powder, hyalorunic acid, matrixyl, hispagel, glycerine, diazolidnyl urea.

copy right : hendri.apt@gmail.com


Hatur nuhun …

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari


rezki yang telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah. “
(Q.S. An Nahl : 114)
copy right : hendri.apt@gmail.com
Studi kasus / diskusi kelompok
 “LPPOM MUI mensinyalir banyak obat dan kosmetik yang
mengandung bahan haram. Menurut hasil penyigian mereka, dari
120 perusahaan, hanya 5 yang memiliki label halal. (Direktur LP
POM MUI dalam jumpa pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, 13/03/2007).
Selain itu juga masyarakat banyak yang tidak terlindungi dari
mengkonsumsi atau memakai obat maupun kosmetik yang
berbahan haram. Jejak pendapat pada milis Halal Watch bulan
Maret 2007 yang diikuti 37 responden, rata-rata menginginkan obat
dan kosmetika halal meskipun mereka umumnya juga masih awam
soal bahan haram obat dan kosmetik.”
Bagaimanakah pendapatmu mengenai temuan tersebut dan usaha
apakah yang dapat kita lakukan sebagai farmasis atau calon
farmasis untuk mewujudkan kinginan masyarakat tersebut ?
Jelaskan pendapat anda !

 Seorang pasien muslim di sebuah Rumah Sakit Swasta di Bandung


dideteksi menderita suatu penyakit diabetes militus yang ganas,
dalam suatu kondisi ternyata kadar gula darahnya sangat tinggi
sekali sehingga mengancam jiwanya dan di Rumah sakit tersebut
hanya tersedia vaksin PORK MIXTARD 30 (Porcine Insulin) dan
Insulin Nordisk Injeksi yang berbahan sama yang dapat digunakan
untuk menurunkan kadar gula darahnya. Apakah yang akan anda
lakukan sebagai seorang farmasis lulusan Farmasi Unisba yang
bekerja di rumah sakit tersebut untuk mengatasi masalah tersebut ?
Jelaskan jawaban anda dengan dasar alasannya ?

copy right : hendri.apt@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai