UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG Tinjauan umum “ Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Thayyib (Bersih dari kekurangan dan kotoran) dan Semakin berkembang produk-produk tidak menerima kecuali yang thayyib. farmasi yang beredar di masyarakat , Sesungguhnya Allah telah memerintahkan menuntut masyarakat untuk lebih kaum mukminin dengan apa yang selektif dalam memilih produk farmasi diperintahkannya kepada rasul. Allah Ta’ala tersebut. berfirman : ‘Hai para rasul, makanlah dari Untuk menghasilkan produk farmasi makanan-makanan yang thayyib dan yang bermanfaat bagi umat, selain kerjakanlah amal saleh. Allah Ta’ala juga mutu dan kegunaannya juga perlu berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, diperhatikan persyaratan makanlah diantara rezki-rezki yang thayyib keamanannnya termasuk juga yang Kami berikan kepadamu.” Kemudian keamanan dalam hal kehalalan produk beliau menyebut tentang seseorang laki-laki yang dihasilkan. yang menempuh perjalanan yang panjang, badannya kusut dan berdebu, ia Masalah halal dan haram dari obat dan mengangkat tanggannya ke langit sambil kosmetik merupakan bagian pokok berdoa : ‘Rabbi, Rabbi!’ sedangkan dari tinjauan kritis produk farmasi bagi makanannya haram, minumannya haram, seorang muslim, karena hal ini pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan menyangkut keamanan dari segi dengan hal-hal yang haram, maka mana ruhaniah bagi seseorang yang mungkin doanya terkabulkan ?” mengkonsumsinya . (HR. Muslim)
copy right : hendri.apt@gmail.com
obat Obat adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi tubuh atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Sediaan obat dalam seperti tablet, serbuk, dragee, kaplet, kapsul, suspensi, larutan, emulsi, dan obat pemakaian injeksi dan sediaan obat untuk pemakaian luar tubuh seperti salep, krim, pasta, lotion, salep, obat tetes, supositoria, aerosol dan bentuk sediaan farmasi lainnya. Jika suatu proses produksi obat memanfaatkan babi dan unsur-unsurnya maka produknya menjadi haram dimakan. Untuk membuat obat diperlukan bahan aktif serta bahan tambahan atau eksipien. Bahan aktif obat dapat berasal dari tumbuhan, hewan, mikroba, bahan kimia sintetik serta dapat juga dari bagian tubuh manusia.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis zat aktif dalam obat … (1) Bahan berkhasiat obat adalah bahan aktif yang berkhasiat sebagai obat karena memiliki fungsi farmakologis untuk mempengaruhi fisiologi tubuh atau reseptor baik secara sistemik maupun lokal sehingga diperoleh efek yang dikehendaki. Bahan aktif yang berasal dari bahan kimia sintesis pada umumnya halal, namun perlu kajian lebih lanjut terutama bila dicampur dengan bahan yang haram. Bahan untuk ekstraksi metabolit aktif pun harus dipertimbangkan apakah menggunakan alkohol murni atau produk sampingan dari industri khamr. Beberapa zat aktif obat yang harus dicermati adalah kelompok hormon, enzim dan vitamin. Produk hasil bioteknologi ini bisa berasal dari produk mikrobil yang haram, media penyegaran dan perbanyakan dari bahan yang haram, atau bahan penolong yang haram. Pada tingkat teknologi yang lebih tinggi harus dipertimbangkan juga apakah mikroba rekombinan gennya bersal dari hewan yang haram atau tidak.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Titik kritis zat aktif dalam obat … (2) Kehalalan obat diman zat aktifnya dari tumbuhan akan tergantung dari kehalalan bahan tambahan atau bahan penolong yang digunakan dalam penyediaan bahan aktif tersebut. Kehalalan bahan aktif yang berasal dari hewan pada umumnya tergolong dalam senyawa protein, asam amino, vitamin, mineral, asam lemak dan turunannya, enzim, dan jenis bahan aktif hewani lainnya tentunya tergantung dari jenis dan tata cara penyembelihan hewan tersebut. Contoh obat dari babi : PORK MIXTARD 30 (Porcine Insulin) untuk diabetes militus. Untuk bahan aktif yang berasal dari mikroba seperti golongan statin, beberapa antibiotik, asam amino, hormon dan bahan lainnya sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia perlu kajian dari kehalalan bahan-bahan media, mulai dari media penyegaran, perbanyakan, dan media produksi atau fermentasinya. Untuk bahan aktif yang berasal dari bagian tubuh manusia seperti sistein dari rambut manusia, plasenta manusia, atau albumin dari darah manusia, jelaslah haram. copy right : hendri.apt@gmail.com Titik kritis bahan tambahan obat … (1) Eksipien atau bahan tambahan adalah bahan selain zat aktiif yang digunakan dalam membuat obat untuk meningkatkan kualitas obat tersebut. Contoh eksipien : bahan pembawa, pengisi, pengemulsi, pensuspensi, pewarna, perasa, enkapsulasi, pelarut, penyalut, pemanis, pengawet, antioksidan dan bahan tambahan lainnya. Titik kritisnya perhatikan pada penggunaan laktosa, etanol, adeps lanae serta magnesium stearat, dan gliserin. Sebagian bahan baku laktosa ditemukan sebagai produk samping pembuatan keju dan susu yang ditambahkan enzim dari babi. Untuk etanol perhatikan sumber produksinya apakah bersinggungan dengan khamr atau tidak. Adeps lane sebagai bahan untuk meningkatkan viskositas juga beresiko diisolasi dari hewan yang diharamkan. Bahan tambahan seperti magnesium stearat (garam dari asam lemak), monogliserida (turunan asam lemak), yang mungkin berasal dari lemak atau minyak hewan perlu kajian lebih lanjut mengenai kehalalan asal hewannya serta kehalalan proses penyembelihannya. copy right : hendri.apt@gmail.com Titik kritis bahan tambahan obat … (2) Sediaan kapsul perlu ditinjau cangkang kapsul yang digunakan yang biasanya dibuat dari gelatin dari tulang atau kulit babi, sapi atau ikan dan gliserol yang merupakan hasil hidrolisis lemak. Obat berbentuk cair sering ada penambahan etanol untuk pelarut bahan aktifnya, selain itu juga ada penambahan perasa atau flavor seperti perasa buah- buahan yang mungkin berasal dari senyawa civetton yang berasal dari kelenjar hormon binatang civet atau costorium (berang-berang). Sedian pil perlu ditinjau penggunaan gliserin, gelatin dan shellac yang biasanya dilarutkan dalam alkohol. Obat injeksi perlu diperhatikan pelarut etanol, gliserin dan biasanya juga ditambahkan zat pembawa berasal dari albumin manusia. Komposisi obat luar perlu ditinjau penggunaan gliserin pada pasta, lotio, dan tetes telinga; gelatin pada suppositoria dan ovulae; span, tween, atau senyawa turunan asam-asam lemak sebagai pengemulsi obat luar dalam bentuk krim atau pasta. Penggunaan plasenta dari hewan atau manusia untuk obat luka bakar atau operasi juga perlu kajian lebih lanjut. copy right : hendri.apt@gmail.com Untuk kita renungkan dan cari solusinya ??? Titik kritis produk obat yang harus kita cermati meliputi sifat bahannya, pengaruh makanan pada bahan-bahannya (jilalah),proses pembuatannya dan pengaruh pada penggunanya. Bahan ini meliputi zat aktif, bahan pembantu, dan wadah kemasan. Pelacakan bahan berpotensi haram harus dilakukan sedini mungkin dimulai dari tahap perancangan obat baru, perancangan formulasi dan pengujian akhir sediaan farmasi. Tabel. Komposisi Sumber Bahan Obat
SUMBER OBAT – OBATAN JUMLAH PENGGUNAAN (%)
Ekstrak Tumbuhan 11,1 Ekstrak Hewan 8,7 Sumber Biologi 6,3 Pertambangan (mineral) 9,1 Sintetis Kimia 48,9 Mikroba/ Jamur (Bioteknologi) 6,4
Tabel. Contoh Obat Kulit Mengandung Placenta
SUMBER OBAT – OBATAN KADAR PLACENTA PRODUSEN Bioplacenton (jelly) 10 % Kalbe Farma Bismecon (jelly) 10 % Mecosin Centabion (jelly) 100 mikro gram Sanbe Hazzel Farm Placenta (kapsul) n.a. Hazzel Farm Laktafit (tablet) 15 mg Dexa Medica copy right : hendri.apt@gmail.com copy right : hendri.apt@gmail.com Obat Bahan alam Obat bahan alam atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut peraturan BPOM RI, obat bahan alam di Indonesia dikelompokkan menjadi jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah ramuan dari bahan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis, dan bahan bakunya telah terstandardisasi. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dengan hewan percobaan dan telah melalui uji klinis pada manusia serta bahan baku dan produknya telah distandardisasi. copy right : hendri.apt@gmail.com Titik kritis obat tradisional Produk obat bahan alam yang selama ini hanya dikenal sebagai campuran bahan-bahan dari tumbuhan, kenyataanya produk-produk hewan pun juga masuk dalam ramuan obat bahan alam tersebut. Bahan hewani tersebut seperti kuda laut, bagian organ dalam ayam, bagian organ ular, buaya, kalajengking dan ekstrak berbagai bagian jenis binatang. Penggunaan hewan ini harus dilihat dari segi jenis hewannya halal atau tidak. Produk obat bahan alam saat ini dapat berbentuk ekstrak instan, berbentuk kaplet, tablet, serbuk dan juga kapsul. Selama proses ekstraksi, pembentukan kaplet dan tablet serta penggunaan kapsul ini memungkinkan masuknya bahan-bahan haram semisal gelatin dari babi atau bahan-bahan penolong lainnya yang diragukan kehalalannya. Para ahli fiqih membagi hewan dalam tujuh macam yaitu; Hewan yang mempunyai kuku, hewan yang memepunyai taring, burung yang mempunyai cakar, hewan jinak, seranggaewan yang haram atau makruh, dan hewan laut copy right : hendri.apt@gmail.com Kosmetika Kosmetik dalam bahasa Arab modern diistilahkan dengan alatuj tajmil atau sarana untuk mempercantik diri. Aspek kehalan dan ketoyiban perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan kosmetik. Kosmetik merupakan sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar serta gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan namun tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Sumber bahan untuk membuat kosmetik hampir sama dengan obat-obatan yaitu dapat berasal dari tumbuhan, hewan, mikroba, bahan sintetik kimia, bahkan bisa dari bahan bagian dari manusia. copy right : hendri.apt@gmail.com Titik kritis dalam kosmetik Kosmetik digunakan di luar tubuh, tetapi bahan-bahan untuk membuat kosmetik ada yang tergolong najis bahkan tergolong najis berat seperti bahan dari babi maka kosmetik tersebut tidak layak atau haram digunakan oleh konsumen muslim. Unsur kosmetik harus terdiri dari zat yang halal, tidak najis atau menjijikan (khabitsaat), dan tidak membahayakan tubuh pemakaiannya serta jangan menjadi sarana tabarruj yakni berdandan yang berlebihan dan bukan pada tempatnya. Plasenta manusia dapat digunakan sebagai perawatan intensiv tubuh, placenta lactogen, placenta shampoo, bioactive dermal cream, amniotic collagen cream, hair conditioner, facial tonic, serta bioactive dermal soap. Cairan amniotik janin biasa digunakan terbatas pada pelembab, lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo. Kolagen dalam produk kosmetik bisa berasal dari sapi ataupun babi, bahan ini memiliki efek melembabkan karena bersifat tidak larut dalam air. Cerebroside dalam kosmetik dapat bersumber dari sapi, lembu jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem sarafnya. copy right : hendri.apt@gmail.com Komposisi beberapa sedian kosmetik yang harus kita perhatikan !!! Sabun mandi Gliserin, Vitamin E, Lanolin, Olive oil, Propilen Glikol, Placental enzyme, Sodium stearate, Melawhite, Fragrance. Sodium Tallowate, Sodium Cocoate, Water, Glycerin, Sucrose, Alcohol Denaturate, Sodium Stearate, fragrance, Honey, Pentasodium pentetate, Tetrasodium-ethidronate, D & C Yellow No. 10, D & C Red No. 33. Pewarna rambut Stearil alkohol, cethyl alcohol, sodium lauryl-sulfat, lanolin alcohol, salicylic acid, disodium phosphate, hydrolize-keratin, parfume, etidronic acid, phosphoric acid. Vitamin rambut Jojoba oil, cyclomethicon, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, polysilicon-15, fragrance, pengemas soft gel. Lipstik Octyl methoxycinnamate, simethicon, petroleum destillates, tetraisostearate, bis-di- glycerol polyacyladipate-2, titanium dioxide, butylene glycol, tocopheryl acetat, butylene glycol, parfume, hydrolized collagen, propyl paraben, glyceryl stearat, ascorbyl palmitate, metyl paraben , etc. Pasta gigi Sorbitol, sodium flouride, sodium saccharine, titanium dioxide, propylene glycol, methyl paraben, xantan gum, sodium algynate, sodium polyacrylate, sodium lauryl sulphate, water, xylitol, stawberry flavor. Vegetal Botox-Acetyl Hexapeptide Argireline powder, hyalorunic acid, matrixyl, hispagel, glycerine, diazolidnyl urea.
copy right : hendri.apt@gmail.com
Hatur nuhun …
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari
rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. “ (Q.S. An Nahl : 114) copy right : hendri.apt@gmail.com Studi kasus / diskusi kelompok “LPPOM MUI mensinyalir banyak obat dan kosmetik yang mengandung bahan haram. Menurut hasil penyigian mereka, dari 120 perusahaan, hanya 5 yang memiliki label halal. (Direktur LP POM MUI dalam jumpa pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, 13/03/2007). Selain itu juga masyarakat banyak yang tidak terlindungi dari mengkonsumsi atau memakai obat maupun kosmetik yang berbahan haram. Jejak pendapat pada milis Halal Watch bulan Maret 2007 yang diikuti 37 responden, rata-rata menginginkan obat dan kosmetika halal meskipun mereka umumnya juga masih awam soal bahan haram obat dan kosmetik.” Bagaimanakah pendapatmu mengenai temuan tersebut dan usaha apakah yang dapat kita lakukan sebagai farmasis atau calon farmasis untuk mewujudkan kinginan masyarakat tersebut ? Jelaskan pendapat anda !
Seorang pasien muslim di sebuah Rumah Sakit Swasta di Bandung
dideteksi menderita suatu penyakit diabetes militus yang ganas, dalam suatu kondisi ternyata kadar gula darahnya sangat tinggi sekali sehingga mengancam jiwanya dan di Rumah sakit tersebut hanya tersedia vaksin PORK MIXTARD 30 (Porcine Insulin) dan Insulin Nordisk Injeksi yang berbahan sama yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darahnya. Apakah yang akan anda lakukan sebagai seorang farmasis lulusan Farmasi Unisba yang bekerja di rumah sakit tersebut untuk mengatasi masalah tersebut ? Jelaskan jawaban anda dengan dasar alasannya ?