Rizky Oktavia Jabeth Putri Rusiana Ruth Debora Samuel M Khosyie Abror
2019000075 2019000076 2019000077 2019000078 2019000117
APOTEKER ANGKATAN 64
Latar Belakang
Pirogen Uji Pirogen pada Kelinci (Rabbit Test)
produk metabolisme mikroorganisme umumnya merupakan metode kualitatif untuk mendeteksi adanya
berasal dari bakteri, kapang dan virus kontaminan penyebab demam secara parenteral
Salah satunya
Dengan cara
Pirogen eksogen
berasal dari luar tubuh apabila
mengukur perubahan suhu pada kelinci
diinjeksikan kedalam tubuh manusia
setelah pemberian sampel uji
atau hewan dapat menyebabkan Uji pirogen
Pirogen
kenaikan suhu tubuh
Produk parenteral
Produk
sediaan dengan pemberian injeksi melalui kulit parenteral Penggunaan pertama pada tahun 1912 oleh Hort
atau membran mukosa langsung menuju sistem dan Penfold yang menyelidiki asal-usul pirogen
biologis melewati mekanisme pertahanan tubuh, yang menyebabkan demam pada pasien yang
sehingga sediaan parenteral memiliki kriteria yang dirawat melalui parenteral
lebih ketat jika dibandingkan dengan rute
pemberian lain
Tujuan
Termostabil
sehingga hanya dapat dihilangkan dengan Berat Molekul (BM) antara 15.000-
pemanasan pada suhu 650˚C selama 1 menit 4.000000
Pirogen
Pirogen Eksogen
Menambahkan adsorben
menghilangkan pirogen dari larutan dengan absorbsi. Larutan dikocok
dengan 0,1 % arang aktif serbuk halus selama 5-10 menit
Kelinci Uji
Suhu tubuh Mengandung Pirogen
Pengukuran
suhu tubuh
kelinci
Persyaratan kelinci yang digunakan
7
Memenuhi persyaratan tidak adanya pirogen
kenaikan < 0,6 ° C
Jumlah dari ketiga suhu naik tidak melebihi 1,4 ° C
8 Tidak memenuhi persyaratan
1 atau 2 kelinci menunjukan kenaikan > 0,6 ° C
Jumlah dari ketiga suhu naik melebihi 1,4 ° C
Uji Lanjutan 7
menggunakan 5 kelinci yang lain
Jika dalam 8 kelinci tersebut tidak lebih dari 3
kelinci menunjukkan kenaikan suhu 0,6 ° C atau
lebih, dan jika jumlah dari 8 peningkatan tidak
melebihi 3,7 ° C
Vaksin Berbasis OMV
Komponen OMV (vaksin diproduksi dengan menghilangkan
berbasis meningokokus) ekstraksi deterjen lipoprotein dan
dalam vaksin untuk (detergent extraction) lipopolisakarida (LPS)
penggunaan manusia
konsekuensi dari ektraksi ini adalah adalah
terdapat sisa komponen periplasma dan
sitoplasma yang ikut terbawa
Hasil dari OMV mengandung endotoksin (LPS/Lipopolisakarida) dan pirogen non-endotoksin (seperti, porin,
muramilpeptida, DNA bakteri, dan peptidoglikan) baik sebagai komponen intrinsik dalam membran luar
bakteri gram negatif ataupun sebagai produk yang berkaitan erat dengan sifat pirogenik. Tetapi dalam kasus
vaksin berbasis meningokokus OMV, yang secara intrinsik mengandung konsentrasi materi pirogenik yang
relatif tinggi, dan vaksin yang mengandung bahan pembantu yang diketahui mengiritasi, menggunakan RPT
lebih bermasalah.
Permasalahan Penggunaan RPT Dalam Identifikasi Vaksin
Tujuan dari penggunaan hewan coba adalah untuk menirukan respon manusia terhadap suatu penyakit dan pengobatannya.
Kelinci dipilih untuk digunakan dalam uji pirogen, karena sensitivitasnya terhadap endotoksin yang mirip dengan manusia
Intravena (IV) Rabbit Pyrogen Test (RPT) Pada manusia • Intravena (IV)
• Intramuscular (IM)
• Subkutan (SC)
• Intradermal (ID)
• Oral
• nasal
RPT dikembangkan untuk mengkonfirmasi adanya pirogen dalam sediaan parenteral dalam jumlah besar. Berdasarkan
Farmakope, tes ini termasuk infus intravena (IV) obat untuk diujikan ke dalam kelinci. Produk dikatakan bebas pirogen jika
kenaikan suhu kelinci berada dalam spesifikasi yang ditentukan. Selain itu, RPT sangat sensitif, tetapi tidak kuantitatif
Penggunaan RPT Dalam Produk Berbasis Meningokokus OMV
Kandungan pirogen non-endotoksin (seperti, porin, muramilpeptida, DNA bakteri, dan peptidoglikan)
dalam vaksin berbasis meningokokus OMV tidak dapat terdeteksi dengan BET (Bacterial Endotoxins
Test). Sehingga dipilih RPT yang dimodifikasi, digunakan selama pengujian pra-klinis, dalam pengujian
kontrol kualitas yang dilakukan pada batch uji klinis, dan akhirnya dalam pengujian kontrol rutin
setelah lisensi
Peralihan RPT sebagai Uji Konsistensi daripada Uji Keamanan
Rabbit Pyrogen Test meningkatkan kualitas produk, dengan mengurangi reaksi efek
(RPT) samping pada saat penggunaanya
metode ini menjadi salah satu metode standar industri untuk uji
pyrogen, sampai akhirnya muncul Bacterial Endotoxin Test (BET) 20
tahun kemudian.
vaksin berbasis OMV
memiliki endotoksin dalam jumlah tinggi
uji terhadap vaksin berbasis OMV ini dinyatakan gagal
vaksin perlu diencerkan hingga
700 kali sebelum diberikan
kepada kelinci
Peralihan RPT sebagai Uji Konsistensi daripada Uji Keamanan
diencerkan hingga
700 kali sebelum
diberikan kepada
Rabbit test
kelinci
vaksin berbasis OMV
Bukan sebagai uji keamanan (safety test). Oleh karena itu, RPT
dipertimbangkan sebagai uji konsistensi daripada keamanan
A. Saran
Disarankan untuk ada penelahaan lebih lanjut mengenai pengembangan dan validasi alternatif metode MAT untuk uji
pengawan atau keamanan vaksin berbasis OMV.
Daftar Pustaka
1. World Health Organization., 2019. The International Pharmacopoeia 9th edition. 3.5 Test for pyrogens. WHO
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995.
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 2014.
4. Vipond, C., Findlay, L., Feavers, I. & Care, R. Limitations of the rabbit pyrogen test for assessing meningococcal OMV based vaccines. ALTEX 33, 47–53 (2016).
5. World Health Organization. Requirements for Meningococcal Polysaccharide Vaccine (Requirements for Biological Substances no. 23). (1976).
6. Vipond, C. et al. Development and validation of a monocyte activation test for the control/safety testing of an OMV-based meningococcal B vaccine. Vaccine 37, 3747–3753 (2019).
7. Kulpa-Eddy, J. and Dusek, D. Application of The Consistency Approach to Reduce Animal Use in Vaccine Potency Testing. Procedia Vaccinol. 5, 232–235 (2011).
8. Hasiwa, N., Daneshian, M., Bruegger, P. et al. Evidence for The Detection of Non-Endotoxin Pyrogens by The Whole Blood Monocyte Activation Test. ALTEX 30, 169–208 (2013).
9. De Mattia, F., Chapsal, J. M., Descamps, J. et al. The Consistency Approach for Quality Control of Vaccines – a Strategy to Improve Quality Control and Implement 3Rs. Biologicals 39,
59–65 (2011).
10. Code Federal Regulation. 1976. Chapter 21. Food and Drug Administration. Department of Health and Human Services. 1976.
11. Guidance for Industry Pyrogen and Endotoxins Testing. 2012. Questions and Answers ; U.S. Department of Health and Human Services, Food and Drug Administration,Center for Drug
Evaluation and Research (CDER), Center for Biologics Evaluation and Research (CBER); Center for Veterinary Medicine (CVM), Center for Devices and Radiological Health (CDRH);
Office of Regulatory Affairs (ORA).
12. Sudjadi. 2008. Bioteknologi kesehatan. Yogyakarta: penerbit kanisius (anggota IKAPI).
13. Miyamoto, T., Okano, S., & Kasai, N. (2009). Inactivation of Escherichia coli Endotoxin by Soft Hydrothermal Processing. Applied and Environmental Microbiology, 75(15), 5058–
5063. doi:10.1128/aem.00122-09.
Daftar Pustaka
14. Gennaro,A.R,et al. 1990. Remingtons Pharmaceutical Science 18th Edition. Pensylvania:Marck publishing company.
15. Suwandi, Usman. 1988. Uji Pirogenitas dengan Kelinci dan Limulus Amebocyt Lysate. Cermin Dunia Kedokteran no.52.
16. Walter F., PhD. Boron. 2003. Medical Physiology: A Cellular And Molecular Approaoch. Elsevier/Saunders. p. 1300. ISBN 1-4160-2328-3.
17. Jenkins, Glen, dkk, (1957), “Scoville’s The Art of Compounding”, MC Growhill, Book Company, New York. 194, 195, 196-198.
18. Turco, Salvatore dan Robert E. 1974. Sterile Dosage Forms. London : Published in Great Britain by Henry Kimpton Publishers.
19. https://www.acciusa.com/pdfs/newsletter/LAL_Vol.11No.5.pdf diakses 9 November 2019 pukul 20.10 WIB
20. Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : Penerbit UI Press.
21. U.S. Pharmacopeia. 2007. The United States Pharmacopeia, USP 31 Chapter 151; The National Formulary: NF 26. Rockville MD: U.S. Pharmacopeial
Convention, Inc.
22. J. van Noordwijk and Y.DeJong, Comparison of the LAL test with the rabbit test: False positives and false negatives, Dev. Boil. Stand. 34, 39 - 43(1977).
23. J.Van Noordwijk and Y.DeJong, Comparison of the Limulus test for endotoxin with the rabbit test for pyrogens of the European pharmacopoeia,
J.Biol.Stand., 4, 131-139 (1976).
PowerPoint Presentation
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation