KELAS
REGULER PAGI A
Pemilihan
spesimen uji dan
masa inkubasi
Cara membuka
wadah
• Inokulasi langsung ke dalam media uji.
METODE
• Teknik penyaringan membran.
Inokulasi langsung
kedalam media uji
pengujiannya adalah dengan
menambahkan bahan uji kedalam media
kemudian diinkubasi selama 14 hari dengan
pengamatan pada hari ke 3,4 atau 5, hari
ke 7 atau 8, dan pada hari terakhir
pengujian
1. Encerkan biakan bakteri dan jamur tidak kurang dari
galur mikroba seperti pada uji fertilitas.
2. Inokulasi media dengan uji sterilitas dengan 10
mikroba hingga 100 mikroba viabel, gunakan volume
media seperti yang tertera dalam Tabel Jumlah untuk
bahan cair pada pemilihan specimen uji dan masa
PROSEDUR inkubasi.
3. Tambahkan sejumlah tertentu bahan ke dalam
setengah dari jumlah wadah yang mengandung
inokulum dan media.
4. Inkubasi wadah pada suhu dan kondisi seperti yang
tertera dalam tabel selama tidak kurang dari 7 hari.
Teknik Penyaringan
Membran
Teknik penyaringan membran digunakan untuk
bahan cair yang dapat diuji dengan cara inokulasi
langsung ke dalam media uji, uji tidak kurang dari
volume dari jumlah seperti yang tertera pada
pemilihan spesimen uji dan masa inkubasi.
Peralatan unit penyaring membran yang sesuai
terdiri dari porositas 0,45 mikrometer, diamater
kurang lebih 47 mm, kecepatan penyaringan 55-75
ml/menit dengan tekanan 70 cm Hg.
o Tahap I
Amati adanya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan
atau pertumbuhan pada permukaan pada isi semua wadah
dalam interval waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi.
Prosedur Jika tidak terjadi pertumbuhan, maka bahan uji memenuhi syarat
o Tahap II
Jumlah specimen yang diuji minimal 2 kali jumlah tahap I. jika
tidak ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji tidak
memenuhi syarat. Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan
yang diuji tidak memenuhi syarat
Jumlah wadah dalam bets Jumlah bagian sampel
Daftar jumlah
Kurang dari 100 10% atau 4, diambil yang lebih
sampel yang besar
harus diambil Tidak kurang dari 100, tidak 10 yang diambil
dalam bets lebih dari 500
Sumber-Sumber
Pirogen
penyimpanan peralatan
Thermostabil, sehingga hanya dapat
dihilangkan dengan pemanasan pada suhu
650ºC selama 1 menit, 250ºC selama 15
menit atau 180ºC selama 4 jam
Larut dalam air. Sehingga tidak bisa
memakai penyaring bakteri
Sifat – sifat Tidak dipengaruhi oleh bakterisida yang
pirogen biasa
Tidak menguap, destilasi biasa ada yang
ikut bersama percikan air
Berat molekul (BM) antara 15.000 –
4.000.000; dan
Ukuran umumnya 1 – 50µm.
• Pirogen Endogen
Jenis - Jenis
• Pirogen Eksogen
1. LAL (Limulus amebocyte lysate)
protein yang ada dalam reagensia LAL oleh endotoksin. Pengujian tersebut
KUALITATIF ialah dinyatakan positif apabila terjadi pembentukan gel dan dinyatakan
negatip bila tidak terjadi pembentukan gel. Pembentukan gel akan terjadi
atau ng/ml
2. Rabbit (dengan menggunakan kelinci sebagai hewan coba)
Prinsip uji pirogenitas menggunakan kelinci adalah dengan injeksi intravena
ke tubuh kelinci di bawah kondisi tertentu dan selanjutnya dipantau dan
dicatat temperatur 3 kelinci dalam jangka waktu tertentu. Pengujian
pirogenitas menggunakan kelinci masih menjadi pilihan utama karena:
KUALITATIF Farmakope Indonesia edisi III telah menetapkan salah satu metode pengujian
pirogenitas dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengujian dilakukan dengan mengukur peningkatan suhu badan kelinci yang
disebabkan penyuntikan intravena sediaan uji steril
b. Hewan percobaan digunakan kelinci yang selama seminggu sebelum pengujian
tidak menunjukkan penurunan bobot badan. Kelinci tidak dapat di gunakan uji
pirogenitas jika :
1. Tiga hari sebelumnya telah di gunakan untuk pengujian
pirogenitas dan memberikan hasil negatif.
2. Tiga minggu sebelumnya telah di gunakan untuk pengujian
pirogenitas sediaan uji tidak memenuhi syarat.
3. Telah di gunakan kapan saja untuk pengujian pirogenitas dan rata-
rata kelompok kelinci melebihi 1, 2 o C.
c. Alat Termometer digunakan termometer atau thermometer listrik dengan
ketelitian skala 0,1oC dan dapat dimasukkan ke dalam rektum kelinci
sedalam lebih kurang 5 cm. Alat suntik dibuat dari kaca atau bahan lain
yang cocok, tahan pemenasan pada suhu 250oC.
d. Sediaan uji. Dibuat dari zat uji dengan melarutkan atau mengencerkan
dengan larutan NaCl P steril bebas pirogen atau jika zat berupa larutan
yang sesuai dapat langsung di gunakan.
e. Cara
1 jam sebelum pengujian masukkan kelinci ke dalam kotak kelinci
sedemikian rupa sehingga kelinci tertahan dengan letak leher yang loggar,
badannya bebas hingga kelinci dapat duduk dengan bebas.
g. Pengujian utama
Lakukan pengujian dengan menggunakan sekelompok hewan
percobaan terdiri dari 3 ekor kelinci. Hangatkan sediaan uji
hingga suhu lebih kurang 38,5o, suntikkan perlahan-lahan ke
dalam vena auricularis tiap kelinci. Kecuali dinyatakan lain, waktu
penyuntikan tidak melebihi 4 menit dan volume sediaan uji tidak
kurang dari 0,5 ml dan tidak lebih dari 1, 0 ml/ kg BB. Jika
pengujian gagal, ulangi pengujian hingga 4 kali, tiap kali
menggunakan 1 kelompok yang terdiri dari 3 ekor kelinci.
h. Penafsiran hasil
Suhu awal tiap kelinci adalah suhu rata-rata 2 pembacaan suhu dengan interval 30 menit dan di lakukan
40 menit sebelum penyuntikan sediaan uji. Suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang di catat selama 3
jam setelah penyuntikan sediaan uji. Catat suhu badan kelinci dengan interval tidak lebih dari 30 menit di
mulai 90 menit sebelum penyuntikan hingga 3 jam setelah penyuntikan sediaan uji. Selisih antara suhu
inisial dan suhu maksimum tiap kelinci dinyatakan sebagai suhu respon. Jika suhu respon negatif,
dianggap nol, kelinci di katakan memenuhi syarat jika perbedaan suhu awal antara kelinci yang satu
dengan kelinci yang lain tidak lebih dari 1o. Kelinci dinyatakan tidak memenuhi syarat jika, perbedaan
suhu awalnya lebih besar dari 0,2o, suhu awal lebih kecil dari 38,0o dan tidak lebih besar dari 39,8o.
Sediaan uji dinyatakan memenuhi syarat jika jumlah respon tidak memenuhi kolom 2 dan dinyatakan
tidak memenuhi syarat jika jumlah respon melebihi kolom 3 untuk tiap keompok. Jika jumlah respon
terletak antara kolom 2 dan kolom 3, pengujian diulang jika pengujian ke empat jumlah respon melebihi
6,60o sediaan uji dinyatakan tidak memenuhi syarat.
1. Polarografi
2. Elektroforesis
KUANTITATIF 3. Fotokolrimetri
4. Spektrometri