A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat melakukan uji sterilitas sediaan infus manitol yang telah dibuat.
B. PENDAHULUAN
1. Definisi steril
Menurut Sterile Dosage Steril adalah suatu kondisi absolute dan harus tidak pernah
digunakan atau dianggap secara relatif sebagai bahan atau hampir steril.
Menurut RPS Steril adalah suatu keadaan dimana tidak terdapat lagi
mikroorganisme.
2. Definisi sterilitas
farmasetik bebas dari mikroorganisme hidup karena metode, wadah atau rute
pemakaian.
Menurut Ansel sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap sediaan
membunuh atau memusnahkan semua mikroorganisme atau jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi mikroorganisme
Pirogen berasal dari kata pyro yang artinya keadaan yang berhubungan dengan
panas, dan kata gen yang artinya membentuk atau menghasilkan .Pirogen adalah suatu
Pirogen adalah senyawa dengan berat molekul tinggi yang dinyatakan sebagai
senyawa lipopolisakarida yang diproduksi oleh kira-kira 5-10% massa total bakteri. Pirogen
ini merupakan senyawa yang jika masuk ke aliran darah akan mempengaruhi suhu tubuh
dan biasanya menghasilkan demam. Pengobatan demam yang disebabkan oleh pirogen
sangat sulit dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian. Pirogen berasal dari
kelompok senyawa yang luas, meliputi endotoksin (LPS). Endotoksin adalah suatu molekul
yang berasal dari membran luar bakteri gram negatif. Organisme gram negatif membawa 3-
4 juta LPS pada permukaannya yang meliputi 75% permukaan membran luar (Sudjadi,
2008).
Keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan
penghilangan semua mikroorganisme hidup. Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk
menciptakan keadaan steril. Tujuan proses sterilisasi adalah untuk menghancurkan semua
mikroorganisme di dalam atau di atas permukaan suatu benda atau sediaan dan menandakan
bahwa alat untuk sediaan tersebut bebas dari resiko untuk menyebabkan infeksi. (Lachman
Pada sediaan farmasi (cair, padat, dan semi padat) dipersyaratkan terbebas dari
mikroorganisme, terutama pada sediaan steril seperti sediaan parenteral ( injeksi dan infus),
obat tetes mata, obat luka bakar dan luka terbuka. Selain itu beberapa alat kesehatan juga
dipersyaratkan untuk steril, misalnya berbagai alat kesehatan yang digunakan untuk bedah
(kain kassa, kapas, dan benang bedah), selang infus, jarum suntik, dll.
Untuk menjamin sediaan farmasi terutama sediaan steril dan alat kesehatan terbebas
dari mikroorganisme (steril) perlu dilakukan uji sterilitas. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan uji sterilitas pada sediaan injeksi dalam ampul 1 mL dan kain kassa steril yang
Uji sterilitas adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
mikroorganisme hidup atau yang mempunyai daya hidup dalam suatu sediaan yang telah
yang terdapat didalam sediaan uji pada media perbenihan yang sesuai.
Kegiatan praktikum ini merupakan salah satu rangkaian dari pembuatan sediaan
steril yaitu evaluasi. Evaluasi akhir terhadap sediaan steril atau sediaan infus meliputi
evaluasi fisika, kimia dan biologi. Salah satu evaluasi yang dapat dilakukan secara biologi
Uji sterilitas dilakukan untuk menetapkan apakah suatu sediaan steril yang dibuat
telah memenuhi syarat steril. Menguji sterilitas suatu sediaan steril dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pertumbuhan mikroba setelah inkubasi dalam waktu tertentu
menggunakan cara inokulasi langsung atau filtrasi secara aseptik. Uji sterilitas dilakukan
dengan hati-hati sesuai standar prosedur yang telah ditetapkan dan dalam keadaan atau
kondisi steril seperti menggunakan instrumen Bio Safety Cabinet (BSC), pakaian steril, dan
peralatan steril.
mikroba, termasuk spora pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan,
pemberian zat kimia, radiasi atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006).
Sterilisasi dalam istilah medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat
memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak ada lagi mikroorganisme
hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung
pada keadaan serta kebutuhan setempat. Kualitas hasil sterilisasi perlu dijaga terus
mengingat resiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan
Uji sterilitas dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya telah mengalami
sterilisasi dapat diulang secara efektif. Tetapi umumnya disetujui bahwa kontrol yang
dilaksanakan selama proses validasi memberikan jaminan telah efektifnya proses sterilisasi.
Uji ini dilalukan terhadap sampel yang dipilih untuk mewakili keseluruhan lot bahan
menetapkan apakah suatu bahan/sediaan farmasi yang diharuskan steril memenuhi syarat
sesuai dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-masing monografi, dimana
untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur pengujian sterilitas sebagai bagian dari
pengawasan mutu pabrik, seperti yang tertera dalam sterilisasi dan jaminan sterilitas
● Media tioglikolat cair yang mengandung glukosa dan Na Tioglikolat cocok untuk
● Soya bean casein digest medium. Media ini membantu pertumbuhan bakteri
2. Membran Filtrasi
cairan meliputi membran steril. Filter lalu ditanam dalam media. Masa inkubasi
Medium yang pekat langsung dimasukkan dalam wadah sampel yang akan
1. Alat
BSC
Mikropipet 11.
Tabung reaksi
Tip 13.
Erlenmeyer
Bunsen 14.
Inkubator
2. Bahan
Aquadest
Alkohol 70 %
Infus manitol 7.
Media BHI 8.
Kapas 9.
Tissue 10.
D. CARA KERJA
dalam BSC.
Disiapkan 2 tabung reaksi sebagai kontrol negatif dan media uji yang masing-masing
Masukkan 1 mL infus manitol ke dalam 1 tabung reaksi yang telah berisi media BHI.
Amati media uji pada tabung reaksi setelah inkubasi selama 24 jam dan bandingkan
Pada pengamatan uji sterilisasi infus kontrol negativ dan sampel menghasilkan
warna yang sama yaitu warna kekuningan dan tidak ada bakteri yang tumbuh dalam sampel
.
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan uji sterilitas sediaan infus manitol. Manitol
(osmitrol) merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretik osmotik.
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine dengan adanya
H2O. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti
kembali menjadi normal. Satu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik apabila
Uji sterilitas dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya telah
prosedur sterilisasi dapat diulang secara efektif. Tetapi umumnya disetujui bahwa kontrol
yang dilaksanakan selama proses validasi memberikan jaminan telah efektifnya proses
sterilisasi. Uji ini dilakukan terhadap sampel yang dipilih untuk mewakili keseluruhan lot
Salah satu tujuan uji sterilisasi pembuatan sediaan steril adalah untuk meminimalkan
ketidakpercayaan terhadap pengujian produk akhir. Tiga prinsip yang terlibat dalam proses
metode sterilisasi memiliki sterilisasi yang terpercaya terhadap semua unit dari batch
sediaan.
3. Untuk memberikan jaminan yang lebih luas dan mendukung hasil dari uji sterilitas
sediaan akhir.
Uji sterilitas bermanfaat untuk mengetahui validitas proses sterilisasi dan melakukan
kontrol kualitas sediaan steril. Uji ini harus direncanakan dengan baik untuk menghindari
hasil positif palsu. Positif palsu dapat terjadi karena kontaminasi lingkungan maupun
kesalahan yang dilakukan oleh personil. Lingkungan harus didesain sesuai dengan
persyaratan ruang steril yang telah ditetapkan oleh Farmakope terutama mengenai jumlah
mikroorganisme maupun jumlah partikel yang hidup di udara. Media yang digunakan untuk
uji sterilitas hendaknya dipersiapkan dengan baik dan telah teruji kemampuannya di dalam
bahan yang akan di gunakan pada saat praktikum yaitu BSC, rak tabung reaksi, tabung
reaksi, erlenmeyer, inkubator, mikropipet, alumunium foil, tip, bunsen, dan apd steril. Dan
bahan-bahan yang akan digunakan seperti aquadest, infus manitol, media BHI, kapas, tissue,
dan alkohol 70%. Kemudian menghidupkan dan membersihkan BSC, setelah itu melakukan
disinfeksi alat/bahan menggunakan alkohol 70% sebelum dimasukkan ke dalam BSC, lalu
menyiapkan 2 buah tabung reaksi sebagai kontrol negatif dan media uji yang masing-masing
berisi media BHI sebanyak 5 ml setelah itu mengambil 1 ml infus manitol dengan mikropipet
dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi media BHI, tabung kemudian ditutup
menggunakan kapas dan alumunium foil, pada masing-masing tabung reaksi diberikan label
nama masing-masing tabung reaksi, dan diinkubasi selama 24 jam, setelah 24 jam telah
media uji diamati dan dibandingkan dengan kontrol negatif, jika media uji menunjukkan
warna yang sama dengan kontrol negatif maka sedian infus tersebut sudah steril. Pada saat
melakukan uji sterilitas hasil dari sediaan yang kami miliki menunjukkan warna yang sama
dengan kontrol negatif maka dapat dikatakan bahwa sediaan infus manitol yang telah kami
G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Steril adalah suatu keadaan dimana tidak terdapat lagi mikroorganisme. Sterilitas
adalah suatu proses membunuh atau menghilangkan bakteri dan mikroorganisme lain.
2. Uji sterilitas bermanfaat untuk mengetahui validitas proses sterilisasi dan melakukan
3. Metode pengujian sterilitas, yaitu Direct inoculation of culture medium dan membran
filtrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Genarro, A.R, et al. Remingtons Pharmaceutical Science. 18th Edition. Pensylvania: Marck
Publishing Company.
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Vol III.
https://www.academia.edu/11696495/Uji_Sterilitas_Sediaan_Farmasi_Injeksi_Vitam
PRAKTIKUM VIII
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
2019