PENDAHULUAN
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum
mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril.
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan
aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk
kehidupan terutama mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon,
nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium
dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim,
1998).
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sterilisasi.
2. Untuk mengetahui macam macam indicator sterilisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Cara sterilisasi Contoh dari nilai D Rentang nilai D Batas untuk resitensi
khas (menit) untuk sekali IB yang yang sesuai
sesuai (menit)
(Bergantung pada nilai
D tertentu)
Waktu Waktu
bertahan kematian
hidup
Menjadi tanggung jawab pengguna untuk memastikan adanya variasi efek dan penggunaan
indicator biologic sesuai dengan tujuannya (validasi sterilisasi atau pemantauan sikus sterilisasi),
yaitu pembuktian bahwa telah terjadi sterilisasi dengan kematian yang cukup.
Pada sterilisasi uap pada suhu tertentu, umumnya menggunakan spora galur bacillus
stearothermophilus karena resistensinya terhadap cara sterilisasi ini. Pada sterilisasi panas kering
atau dengan etil oksida, umumnya digunakan spora subspecies bacillus subtilis. Spora galur
bacillus pumilis yang sesuai telah digunakan sebagai indicator biologic untuk memantau proses
sterilisasi menggunakan radiasi ionisasi.
Indicator biologic yang terbuat dari spora galur mikroba tertentu dan digunakan untuk
bermacam macam siklus sterilisasi bahkan untuk cara sterilisasi yang sama dapat diperoleh dalam
bentuk berbeda. Ada indicator biologic yang relative mengandung sejumlah besar spora per
inoculum atau pembawa, misal 106 107 , memerlukan waktu sterilisasi yang lebih lama misal
jumlah nilai D yang digunakan ditetapkan dari tingkat penurunan spora viable dengan cara
perhitungan nyata. Bentuk lain hanya mengandung spora dalam jumlah tertentu diperlukan untuk
menunjukkan bahwa telah diterapkan siklus tervalidasi misal 104 . Hasil akhir iyalah ada atau tidak
pertumbuhan mikroba bila indicator biologic dibiakkan tidak dilakukan perhitungan. Bentuk lain
mungkin mempunyai jumlah spora sangan tinggi atau sangat rendah dan atau karakteristik
resistensi untuk penggunaan khusus misal memantau sterilisasi uap air cepat dari peralatan bedah
uang operasi untuk penggunaan gawat darurat. Indicator biologic tersebut mungkin mempunyai
spora 109 tiap pembawa dengan nialai D rendah (0,1 menit hingga 0,2 menit).
Setiap indicator biologic harus sudah divalidasi untuk penggunaan tersebut. Jika indicator
biologic digunakan selain dari yang tertera pada etiket dan kondisi penggunaan yang disarankan
verifikasi minimal dari parameter resistensi tidak mencukupi, maka harus divalidasi untuk tujuan
sebenernya dan kondisi penggunaanya.
a. Indicator biologi : Adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme spesifik dalam bentuk
spora.
b. Indicator mekanik : Adalah bagian instrumen mesin sterilisasi seperti tabel, dan indikator
suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja dengan baik.
c. Indicator kimia : Adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilitas (uap panas
atau gas ETO) pada objek yang disterilkan dengan adanya perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA