Anda di halaman 1dari 8

ULANGAN TENGAH SEMESTER

KOMUNIKASI PELAYANAN KESEHATAN

Dosen Pengampu :
Jenny Pontoan, M.Farm., Apt
Rahayu Wijayanti, S.Si, M.Farm., Apt

Disusun Oleh :
Nur Alizeh 17330067

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2020

Seorang pria berusia 24 tahun datang ke “Apotek jichyfarma” Bersama dengan untuk ibunya.
Suatu ketika wanita tersebut mengeluh kepada Apoteker di Apotek tersebut mengenai kondisi
anaknya ridzal. Setelah berkonsultadi dengan dokter dia dinyatakan memiliki penyakit
Tuberkulosis BTA positif dan bakteri telah menyebar di paru-paru
1. Pengenalan diri
Keluarga Pasien: Selamat siang bu. Saya mau menebus resep.
a. Perkenalan Diri
Apoteker : Selamat Siang, Ibu. Saya Nur Alizeh, Apoteker di Apotek jichyfarma senang
bias
melayani ibu.
Keluarga pasien: Selamat siang mbak. Begini mbak, saya mau menebus resep obat, ini resepnya?
b. Memastikan Kebenaran Data Pasien
Apoteker : Bisa Bu. Maaf sebelumnya, kalau boleh tahu saya berbicara dengan Ibu siapa?
Dan kepada siapa obat ini akan diberikan?
Keluarga Pasien: Saya ibu Lena, saya ingin menebus obat untuk anak saya ridzal.
Apoteker : sebelumnya saya minta waktu sebentar untuk mencermati resep ini
Apoteker kemudian membaca dengan seksama resep yang diberikan oleh pasien
Apoteker : Baik. Resep ini diperuntukkan kepada pasien ridzal dengan umur 24 tahun
yang diberikan oleh Dr. Irna Kartika yang beralamat di jalan kwitang 1 C. Kalau boleh saya tahu,
ibu lena ada hubungan apa dengan pasien?
Keluarga Pasien : ridzal anak saya mbak”
c. Meminta Izin Kepada Pasien
Apoteker : Baik Ibu. Sebelumnya apakah sudah merasa nyaman untuk melakukan
konsultasi di sini atau dapat pindah ke ruangan konseling?
Pasien : pindah saja mbak di ruangan konseling
Apoteker : Baiklah kalo begitu, mari bu
2. Penilaian Awal
a. Mengkaji Kesesuaian Obat yang Diresepkan dengan Kondisi/Keluhan Pasien
Apoteker : Apa yang dokter katakan mengenai pengobatan saudara Ridzal ?
Pasien : Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter mengatakan kalau saya terkena penyakit
Tuberkulosis BTA positif dan bakteri telah menyebar di paru-paru saya. Katanya
saya termasuk pasien yang baru terimfeksi Tuberkulosis sehingga dapat
disembuhkan asal saya segera memulai pengobatan dan meminum obatnya sesuai
intruksi dokter. Saya harus meminum obat selama 2-6 bulan.
b. Menggali Informasi Riwayat Pengobatan, Penyakit, Sosial Pasien
Apoteker : Untuk memastikan bahwa pengobatan yang akan jalani sudah tepat, saya
memerlukan beberapa informasi lainnya terkait obat-obatan yang pernah
digunakan, riwayat penyakit yang pernah alami, serta gaya hidup yang dijalani
hingga saat ini. Apakah saudara tidak keberatan jika saya menanyakan beberapa
hal terlebih dahulu? Apakah saudara memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan
tertentu?
Pasien : saya belum pernah menggunakan obat obatan selain vitamin dan obat flu, saya
tidak merokok maupun mengonsumsi minuman beralkohol tetapi saya tidak
mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Saya tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat-obatan tertentu.
c. Three Prime Questions
Apoteker : Oh iya, Apa yang dokter katakana mengenai kegunaan obat-obat yang
diberikan?
Pasien : Kata dokter obat tablet yang diminum untuk memperlambat bahkan
memusnahkan bakteri yang terdapat dalam paru-paru saya agar tidak menyebar ke
organ tubuh lainnya.
Apoteker : Iya, apa yang dokter katakana tentang cara mengguakan obat-obat tersebut ?
Pasien : Saya harus minum tabletnya 3 kali sehari sesudah makan dan tunggu sekitar
30menit
Apoteker : Iya, benar sekali apa yang anda sampaikan.
3. Pelaksanaan
a. Pemberian Informasi Obat
Pasien : Apakah ada efek samping dari obat-obat tersebut ?
Apoteker : Oh iya, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti tidak nafsu makan, mual,
sakit perut, demam, meriang, sakit otot, dan sendi, sakit kepala, sering merasa
lelah, kesemutan bahkan urine anda tampak berwarna orange kemerahan.
Keluarga Pasien: Apakah efek samping tersebut bias dicegah atau diatasi ?
Apoteker : Bisa. Jika efek samping berupa urine yang berwarna orange kemerahan itu
merupakan efek samping dari rifampisin, anda tidak perlu khawatir akan warna
dari urune tersebut karena itu tidak berarti bahaya apapun hanya berupa buangan
dari obat tersebut. Jika mengalami gejala seperti sakit sendi dan otot anda dapat
minum Paracetamol, bila perlu. Adapun jika anda merasa tidak nafsu makan,
mual dan sakit perut maka anda dapat menggunakan isotiazid, ripanfisin dan
piraziramid pada malam hari sebelum tidur, namun jika gejala masih dirasakan
dapat meminum obat dengan ditambahkan sedikt makanan. Jika anda merasa
sering kesemutan setelah mengkonsumsi obat dapat diatasi dengan meminum
piridoksin (Vitamin B6). Adapun jika demam, meriang dan sakit kepala segera
konsultasi ke dokter.
Pasien : Oh begitu. Berarti harus selalu menyiapkan Paracetamol dan Vitamin B6 untuk
mengatasi jika mengalami gejal tersebut
b. Saran Terapi Nonfarmakologi
Apoteker : Untuk menunjang pengobatan yang akan saudara jalani, saya sangat
menyarankan agar saudara banyak mengonsumsi buah dan sayuran, mengurangi
makanan berlemak dan berminyak, minum air putih yang cukup, rutin melakukan
olahraga ringan serta istirahat yang cukup.
Apoteker : Saudara Ridzal masih kuliah atau sudah bekerja ?
Pasien : Sudah bekerja mbak.
Apoteker : Saya menenyakan hal itu untuk membantu anda membuat jadwal maminum
obat.
Kartunya nanti bias ditempel ditempat yang mudah dilihat, misalnya dipintu
kulkas. Karena kepatuhan pasien dalam meminum obat sangat dibutuhkan dalam
pengobatan Tuberkulosis ini agar tidak terjadinya resistensi atau kekebalan
bakteri terhadap obat yang diberikan.
Pasien : Bagaimana kalau saya lupa meminum obatnya ?
Apoteker : Apabila anda lupa hanya 1 hari atau 1 dosis maka anda dapat tetap
melanjutkannya, tetapi apabila anda lupa lebih dari 1 hari atau lebih maka anda
harus dating kembali ketempat anda berobat dan menanyakan apa yang harus
anda lakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memutuskan apa yang
harus dilakukan.
Keluarga Pasien : mba, bagaimana dengan penularannya Tuberkulosis yang diderita anak saya ?
Apoteker : Iya bu, untuk penularannya sendiri penyakit Tuberkulosis ini dapat menular
lewat
udara yang mengandung percikan dahak, batuk atau bersin penderita. Jadi
sebaiknya saudara ridzal harus menggunakan masker ketika keluar atau didalam
rumah.
Pasien : Seberapa besar peluang saya untuk sembuh dari Tuberkulosis setelah
pengobatan?
Apoteker : Jika pasien memiliki ketekunan dan ketepatan dalam mengkonsumsi obat
kemudian melakukan pemeriksaan seperti yang sudah dokter jadwalkan maka
anda akan dapat sembuh. Anda harus menjalani pengobatan selama 6 bulan tanpa
putus dan obat yang diresepkan ini untuk 2 bulan. Sebelum obatnya habis anda
harus kembali konsultasi kedokter lagi.
Pasien : Saya senang mendengar peluang untuk dapat sembuh.
4. Penutup
a. Verifikasi tentang pemahaman pasien tentang pengobatan
Apoteker : Saudara Ridzal, supaya saya yakin tidak ada informasi yang terlewatkan boleh
diulangi apa yang sudah saya sampaikan tadi ?
Pasien : Iya bu, Saya harus minum semua tabletnya 3 kali sehari sesudah makan. Terus
bila warna urine saya kemerahan tidak perlu khawatir. Jika mengalami gejala
seperti sakit pada otot dan sendi dapat minum paracetamol, bila perlu. Adapun
jika anda merasa tidak nafsu makan, mual dan sakit perut maka saya dapat
menggunakan obat isoniazid, rifampisin dan pirazinamid pada malam hari
sebelum tidur, namun jika gejala masih dirasakan dapat meminum obat dengan
ditambahkan sedikit makanan. Jika saya merasa sering kesemutan setelah
mengkonsumsi obat dapat diatasi dengan meminum piridoksi (Vitamin B6).
b. Menanyakan apakah pasien ada pertanyaan lagi
Apoteker : Iya benar, yang paling penting saudara Ridzal harus patuh, selalu tepat minum
obatnya agar pengobatan berhasil. Apakah ada yang ingin ditanyakan kembali ?
Pasien : iya bu, terima kasih atas informasi yang diberikan. Ini sangat membantu saya
untuk pengobatan.
Apoteker : Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai apoteker untuk membantu anda
dalam menjalani pengobatan. Jika ada hal-hal yang nantinya ingin ditanyakan, ini
kartu nama saya ada nomor kontak yang bias dihubungi.
Pasien : Iya bu, ini akan sangat membantu. Terima kasih.
Apoteker : Iya sama-sama. Semoga lekas sembuh.
FORMULIR KONSELING OBAT PASIEN
Tanggal 28 april 2020 Nama Dokter Dr. Irna Kartika
Nama Pasien Muhammad Ridzal diagnosis Tuberkulosis BTA positif
dan bakteri telah menyebar
di paru-paru
Alamat Jl. Kramat kwitang 1f BB/TB pasien 56 kg / 159
No. telpon 089674546748 Usia 24 tahun
Resep

Riwayat Alergi Tidak / Ya, Terhadap :


Riwayat Tidak ada penyakit lain
Penyakit Ada penyakit lain:
Riwayat Tidak ada
pengobatan
Kondisi khusus Kehamilan : Ya (……minggu)/Tidak )* Menyusui :
Ya/Tidak )
Hasil Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter mengatakan kalau saya terkena
pemeriksaan penyakit Tuberkulosis BTA positif dan bakteri telah menyebar di paru-
laboratorium paru saya. Katanya saya termasuk pasien yang baru terimfeksi
Tuberkulosis sehingga dapat disembuhkan asal saya segera memulai
pengobatan dan meminum obatnya sesuai intruksi dokter. Saya harus
meminum obat selama 2-6 bulan.

Informasi dan  mungkin akan merasakan gejala seperti tidak nafsu makan, mual,
saran sakit perut, demam, meriang, sakit otot, dan sendi, sakit kepala,
sering merasa lelah, kesemutan bahkan urine anda tampak
berwarna orange kemerahan.
 Bila efek samping berupa urine yang berwarna orange kemerahan
itu merupakan efek samping dari rifampisin, anda tidak perlu
khawatir akan warna dari urune tersebut karena itu tidak berarti
bahaya apapun hanya berupa buangan dari obat tersebut. Jika
mengalami gejala seperti sakit sendi dan otot anda dapat minum
Paracetamol, bila perlu. Adapun jika anda merasa tidak nafsu
makan, mual dan sakit perut maka anda dapat menggunakan
isotiazid, ripanfisin dan piraziramid pada malam hari sebelum tidur,
namun jika gejala masih dirasakan dapat meminum obat dengan
ditambahkan sedikt makanan. Jika anda merasa sering kesemutan
setelah mengkonsumsi obat dapat diatasi dengan meminum
piridoksin (Vitamin B6). Adapun jika demam, meriang dan sakit
kepala segera konsultasi ke dokter
konselor Pasien

*) coret yang tidak perlu

OUTLINE KONSELING
No Komponen yang dinilai Cek (√) jika dilakukan
.
I. Pembukaan
1. Memperkenalkan diri √
2. Membuka pembicaraan dengan baik serta memastikan √
pasien bersedia diberi konseling
3. Verifikasi nama pasien, pendidikan dan dokter yang √
memberikan resep
4. Three prime question : √
a. Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter √
tentang tujuan pengobatan yang diterima
b. Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter √
tentang indikasi obat
c. Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter √
tentang cara pemakaian obat
5. Menanyakan riwayat alergi √
6. Menanyakan riwayat penyakit √
7. Menanyakan penggunaan obat lain (resep dan non √
resep), termasuk penggunaan kontrasepsi. Beserta
alasan penggunaan
8. Menanyakan penggunaan multivitamin, obat herbal atau √
jamu. Beserta alas an penggunaan
9. Menanyakan riwayat sosial seperti merokok, √
penggunaan alkohol, pekerjaan, kegiatan hidup
10. Menjaga kontak mata dengan pasien √
11. Menunjukkan empati terhadap pasien √
12. Berbicara dengan suara jelas √
13. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh √
lawan bicara
II. Isi Konseling
14. Menjelaskan tujuan pengobatan, dan harapan setelah √
minum obat
15. Menjelaskan aturan pakai obat, lama minum obat (Cara √
pakai untuk sediaan khusus, seperti : insulin, inhaler,
patch, dsb )
16. Menunjukkan kemasan/membuka kemasan, √
menunjukkan obat pada pasien
17. Menjelaskan efek samping yang penting atau umum √
18. Apa yang dilakukan jika lupa minum obat √
19. Bagaimana menyimpan obat √
20. Makanan atau obat lain yang harus dihindari √
21. Jika obat bisa diulang, kapan dapat diulang √
22. Terapi non farmakologi √
- Olahraga
- Diet
- Istirahat / tidur yang cukup
- Gizi yang baik dan seimbang
- Berhenti merokok, minuman alkohol
- Hindari stress / pekerjaan berat
III. Penutup
23. Verifikasi tentang pemahaman pasien tentang √
pengobatan
24. Menanyakan apakah pasien ada pertanyaan lagi √
25. Menutup pembicaraan dengan baik √

Anda mungkin juga menyukai