Anda di halaman 1dari 16

1

MAKALAH

PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN TRIMESTER II

(SOLUSIO PLASENTA)

Disusun Oleh :
Haizah Safitri (206121009)

PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AL IRSYAD CILACAP
2022
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah SWT. yang telah


melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas makalah ini diselesaikan untuk
memenuhi tugas yang diberikan dan sebagai sarana menambah wawasan. Saya
menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
yang berjudul “Perdarahan dalam Kehamilan Trimester II (Solusio Plasenta)”
Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat baik bagi
pembaca maupun bagi penulisnya.

Cilacap, Kamis 29 September 2022

Haizah Safitri
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................4


B. Rumusan Masalah ...................................................................................6
C. Tujuan ......................................................................................................6
D. Manfaat ....................................................................................................6

BAB II ISI

A. Pengertian Trimester II ...........................................................................7


B. Perdarahan pada Ibu hamil………………………………...........................7
C. Definisi Solusio Plasenta .........................................................................7
D. Klasifikasi Solusio Plasenta......................................................................8
E. Etiologi Solusio Plasenta..........................................................................9
F. Patofisiologi Solusio Plasenta...................................................................9
G. Manifestasi Klinik Solusio Plasenta.........................................................10
H. Komplikasi Solusio Plasenta....................................................................10
I. Penatalaksanaan solusio plasenta ........................................................11

BAB III KASUS

A. Penelitian Karakteristik Kejadian Solusio Plasenta di RSUD.................12

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..16
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil trimester ke II, yakni masa kehamilan pada minggu ke-14
sampai dengan minggu ke-24 masa kehamilan. Pada trimester kedua ini
kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah
mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada
trimester ke II ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak
sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya
mengeluhkan ketidaknyamanan.

Trimester ke II ini memiliki beberapa tanda bahaya yang harus


diperhatikan oleh bidan dan keluarga, sebab bila hal ini tidak diperhatikan
dapat membahayakan Ibu hamil dan juga janin yang dikandungan. Salah
satu bahaya tersebut adalah perdarahan, Pendarahan dapat digolongkan
pendarahan ringan ataupun pendarahan berat. Selain itu penyebabnya
dapat disebabkan karena kondisi kesehatan ibu hamil atau pengaruh luar
yang membebani ibu hamil. Meskipun setiap kasus tidak semua berakibat
fatal akan tetapi untuk mencegah terjadinya pengaruh negatif pada ibu hamil
sebaiknya anda melakukan tindakan dengan berkonsultasi dengan dokter
kandugan.

Banyaknya ibu hamil yang cemas dan sulit membedakan


pendarahan yang normal atau abnormal selama kehamilan mendorong
bidan untuk memberikan informasi mengenai pendarahan khususnya yang
terjadi pada kehamilan di trimester kedua. Banyak ibu yang bertanya
bukankah kehamilan di trimester kedua kondisi janin sudah kuat dan tidak
mungkin terjadi keguguran, mengapa masih terjadi pendarahan? Makalah ini
akan membahas mengenai pendarahan yang terjadi pada ibu hamil trimester
kedua.
5

Ibu hamil akan merasa cemas dan khawatir ketika mengalami


pendarahan. Pendarahan perlu diwaspadai akan tetapi berarti membuat
anda cemas berlebih sehingga menimbulkan stres pada saat menjalani
kehamilan. Pendarahan normal yang tidak akan memiliki masalah kerap kali
terjadi pada ibu hamil meskipun hanya dalam presentasi kecil. Sedangkan
pada ibu hamil yang mengalami pendarahan pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan kemungkinan merupakan salah satu tanda terjadinya
komplikasi yang serius.

Pendarahan yang terjadi dapat disebabkan karena beberapa faktor


diantaranya infeksi, kondisi psikis dan hubungan suami istri yang memicu
terjadi pendarahan. Perdarahan yang dibahas dalam makalah ini adalah
mengenai perdarahan solusio plasenta, dimana Solusio plasenta atau
disebut juga abruptio placenta atau ablasio placenta adalah separasi
prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri)
dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir.

Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang


memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini
terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan
mengakibatkan perdarahan yang hebat.Hebatnya perdarahan tergantung
pada luasnya area plasenta yang terlepas. Perdarahan pada solusio
plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada plasenta previa oleh karena
pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak keluar melalui vagina
hampir tidak ada atau tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung
internal yang sangat banyak.

Pemandangan yang menipu inilah sebenarnya yang membuat


solusio plasenta lebih berbahaya karena dalam keadaan yang demikian
seringkali perkiraan jumlah darah yang telah keluar sukar diperhitungkan,
padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan syok. Karena hal itu
pada makalah ini akan membahas tentang perdarahan timester II dengan
solusio plasenta.
6

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan solusio plasenta ?

2. Bagaimanakah patofisiologi terjadinya solusio plasenta ?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya solusio plasenta?.

4. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan solusiso plasenta?

5. Apa penatalaksanaan kasus solusio plasenta?.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu solusio plasenta


2. Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya solusio plasenta
3. Untuk mengetahui komplikasi yang ditimbulkan
4. Mengetahui penatalaksanaan pada kasus solusio plasenta.

D. Manfaat

1. Meningkatkan pengetahuan perdarahan trimester II yaitu solusio


plasenta.
2.
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Trimester 2
Yang dimaksud dengan kehamilan trimester kedua adalah masa
kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan minggu ke 28.

B. Perdarahan pada Ibu Hamil


Pendarahan dapat digolongkan menjadi pendarahan ringan
ataupun pendarahan berat. Selain itu penyebabnya dapat disebabkan
karena kondisi kesehatan ibu hamil atau pengaruh luar yang membebani
ibu hamil.

C. Definisi Solusio Plasenta


Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari tempat
melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. Lebih
jelasnya Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat
implantasinya sebelum janin lahir diberi beragam sebutan; abruption
plasenta, accidental haemorage. Beberapa jenis perdarahan akibat
solusio plasenta biasanya merembes diantara selaput ketuban dan uterus
dan kemudian lolos keluar menyebabkan perdarahan eksternal.
Plasenta dapat terlepas seluruhnya (solusio plasenta totalis), atau
plasenta terlepas sebagian (solusio plasenta paralisis) atau sebagian
pinggir plasenta (rupture sinus marginalis). Yang lebih jarang, darah tidak
keluar dari tubuh tetapi tertahan diantara plasenta yang terlepas dan
uterus serta menyebabkan perdarahan yang tersembunyi.
8

D. Klasifikasi Solusio Plasenta


1. Solusio Plasenta ringan

>tanpa rasa sakit.


>pendarahan kurang dari 500cc warna agak kehitam-hitaman.
>plasenta lepas kurang dari 1/5 bagian.
>fibrinogen diatas 250mg %.
2. Solusio Plasenta sedang
>Bagian janin masih teraba.
>Pendarahan antara 500-100cc.
>Terjadi fetal distress.
>Plasenta lepas kurang dari 1/3 bagian.
3. Solusio Plasenta berat

>abdomen nyeri,palpasi janin sukar.


9

>janin telah meninggal

E. Etiologi Solusio Plasenta

Sebab primer Solutio Plasenta belum jelas, tapi diduga bahwa hal-
hal tersebut dapat disebabkan karena:

o Hipertensi dalam kehamilan (penyakit hipertensi menahun,


preeklamsia, eklamsia).
o Multiparitas, umur ibu yang tua.
o Tali pusat pendek.
o Hidramnion.
o Tekanan pada vena cava inferior.
o Defisiensi gizi, defisiensi asam folat.
Disamping itu terdapat pengaruh nya yaitu :
 Umur lanjut
 Multi Paritas
 Defisiensi gizi
 Merokok
 Konsumsi alkohol
 Penyalahgunaan kokain.

F. Patofisiologi Solusio Plasenta

Solusio plasenta di awali perdarahan kedalam desidua basalis.


Desidua kemudian terpisah, meninggalkan satu lapisan tipis yang melekat
ke endometrium. Akibatnya, proses ini pada tahapnya yang paling awal
memperlihatkan pembentukan hematom desidua yang menyebabkan
pemisahan, penekanan, dan akhirnya destruksi plasenta yang ada di
dekatnya. Pada tahap awal mungkin belum ada gejala klinis. Pada
beberapa kasus, arteri spiralis desidua mengalami rupture sehingga
menyebabkan hematom retroplasenta, yang sewaktu membesar semakin
banyak pembuluh darah dan plasenta yang terlepas.

Bagian plasenta yang memisah dengan cepat meluas dan mencapai


tepi plasenta. Karena masih teregang oleh hasil konsepsi, uterus tidak
10

dapat berkontraksi untuk menjepit pembuluh darah yang robek yang


memperdarahi tempat implantasi plasenta. Darah yang keluar dapat
memisahkan selaput ketuban dari dinding uterus dan akhirnya muncul
sebagai perdarahan eksternal, atau mungkin tetap tertahan dalam uterus.

G. Manifestasi Klinik Solusio plasenta

 Perdarahan pervaginam disertai rasa nyeri di perut yang terus menerus,


wama darah merah kehitaman.
 Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim
bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga
rahim teregang (wooden uterus).
 Palpasi janin sulit karena rahim keras
 Fundus uteri makin lama makin naik
 Auskultasi DJJ sering negatif
 Sering terjadi renjatan (hipovolemik dan neurogenik)
 Pasien kelihatan pucat, gelisah dan kesakitan.

H. Komplikasi Solusio Plasenta

Komplikasi solusio plasenta pada ibu dan janin tergantung dari luasnya
plasenta yang terlepas, usia kehamilan dan lamanya solusio plasenta
berlangsung. Komplikasi yang dapat terjadi :

1. Syok perdarahan

Pendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir


tidak dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan persalinan segera. Bila
persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan
postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan
perdarahan pada kala III persalinan dan adanya kelainan pada pembekuan
darah.

2. Gagal ginjal

Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita


solusio plasenta, pada dasarnya disebabkan oleh keadaan hipovolemia
karena perdarahan yang terjadi. Biasanya terjadi nekrosis tubuli ginjal yang
11

mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang


baik. Perfusi ginjal akan terganggu karena syok dan pembekuan
intravaskuler. Oliguri dan proteinuri akan terjadi akibat nekrosis tubuli atau
nekrosis korteks ginjal mendadak.

Oleh karena itu oliguria hanya dapat diketahui dengan pengukuran


pengeluaran urin yang harus secara rutin dilakukan pada solusio plasenta
berat. Pencegahan gagal ginjal meliputi penggantian darah yang hilang
secukupnya, pemberantasan infeksi, atasi hipovolemia, secepat mungkin
menyelesaikan persalinan dan mengatasi kelainan pembekuan darah.

3. Kelainan pembekuan darah

Kelainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya disebabkan


oleh hipofibrinogenemia.

I. Penatalaksanaan Solusio Plasenta


 Konservatif
Menunda pelahiran mungkin bermanfaat pada janin masih imatur serta
bila solusio plasenta hanya berderajat ringan. Tidak adanya deselerasi tidak
menjamin lingkungan intra uterine aman. Harus segera dilakukan langkah-
langkah untuk memperbaiki hipovolemia, anemia dan hipoksia ibu sehingga
fungsi plasenta yang masih berimplantasi dapat dipulihkan.
 Aktif
Pelahiran janin secara cepat yang hidup hampir selalu berarti seksio
caesaria. Seksio sesaria kadang membahayakan ibu karena ia mengalami
hipovolemia berat. Apabila terlepasnya plasenta sedemikian parahnya
sehingga menyebabkan janin meninggal lebih dianjurkan persalinan
pervaginam kecuali apabila perdarahannya sedemikian deras sehingga tidak
dapat di atasi bahkan dengan penggantian darah secara agresif.
12

BAB III
KASUS

A. Penelitian Karakteristik Kejadian Solusio Plasenta di RSUD Purbalingga


 Metodelogi
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Retrospektif
Study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu
bersalin yang mengalami kasus solusio plasenta. Pengolahan
data ini meliputi Editing, Coding, Tabulating, Transfering.
 Hasil dan Pembahasan
Hasil penilitian ini diperoleh data bahwa jumlah
kejadian solusio plasenta di RSUD Purbalingga adalah
sebanyak 19 kasus yang terdistribusi menurut umur dan
paritas disajikan dalam table sebagai berikut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian solusio


plasenta di RSUD Purbalingga periode Januari 2001 –Januari
2006 sebagian besar berumur > 35 tahun sebanyak 10 kasus
(52,63%), umur 20 –35 tahun sebanyak 7 kasus (36,84%),
dan umur < 20 tahun sebanyak 2 kasus (10,53%).
Hal ini dapat diterangkan bahwa kejadian solusio plasenta
sangat dipengaruhi oleh umur ibu, karena makin tua umur ibu
makin tinggi kejadian solusio plasenta, karena pada umur lanjut
kemunginan mendapat arteriosklerosis lebih besar.
 Kesimpulan penelitian
13

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan


diperoleh kesimpulan bahwa karakteristik kejadian solusio plasenta
di RSUD Purbalingga periode Januari 2001 –Januari 2006
terdiri dari Umur dan Paritas. Sebagian besar karakteristik
kejadian solusio plasenta pada umur sebagian besar kasus pada
umur >35 tahun sebanyak 10 kasus dari total 19 kasus. Dan
karakteristik lainnya pada paritas kasus terbanyak adalah
paritas > 3 sebanyak 14 kasus dari total 19 kasus.

 Subjek
Nama : Ny. p
Usia : 25 th
Riwayat persalinan
Alamat
14

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya


sebelum janin lahir diberi beragam sebutan; abruption plasenta, accidental
haemorage. Beberapa jenis perdarahan akibat solusio plasenta biasanya
merembes diantara selaput ketuban dan uterus dan kemudian lolos keluar
menyebabkan perdarahan eksternal. Yang lebih jarang, darah tidak keluar
dari tubuh tetapi tertahan diantara plasenta yang terlepas dan uterus serta
menyebabkan perdarahan yang tersembunyi.

Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada


plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak
keluar melalui vagina hampir tidak ada atau tidak sebanding dengan
perdarahan yang berlangsung internal yang sangat banyak. Pemandangan
yang menipu inilah sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih
berbahaya karena dalam keadaan yang demikian seringkali perkiraan jumlah
darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan ibu
berada dalam keadaan syok.

Solusio plasenta di awali perdarahan kedalam desidua basalis. Desidua


kemudian terpisah, meninggalkan satu lapisan tipis yang melekat ke
endometrium. Akibatnya, proses ini pada tahapnya yang paling awal
memperlihatkan pembentukan hematom desidua yang menyebabkan
pemisahan, penekanan, dan akhirnya destruksi plasenta yang ada di
15

dekatnya. Pada tahap awal mungkin belum ada gejala klinis. Pada beberapa
kasus, arteri spiralis desidua mengalami rupture sehingga menyebabkan
hematom retroplasenta, yang sewaktu membesar semakin banyak pembuluh
darah dan plasenta yang terlepas.

Bagian plasenta yang memisah dengan cepat meluas dan mencapai tepi
plasenta. Karena masih teregang oleh hasil konsepsi, uterus tidak dapat
berkontraksi untuk menjepit pembuluh darah yang robek yang memperdarahi
tempat implantasi plasenta. Darah yang keluar dapat memisahkan selaput
ketuban dari dinding uterus dan akhirnya muncul sebagai perdarahan
eksternal, atau mungkin tetap tertahan dalam uterus.

Trauma langsung abdomen, hipertensi ibu hamil, umbilicus pendek atau


lilitan tali pusat, janin terlalu aktiv sehingga plasenta dapat terlepas, tekanan
pada vena kafa inferior, dan lain-lain diketahui bahwa sebagai penyebab dari
solution plasenta. Beberapa faktor yang menjadi faktor predisposisi solusio
plasenta itu sendiri didapat dan diketahui mulai dari faktor fisik dan psikologis
dengan kata lain ditinjau dari kebiasaan-kebiasaan klien yang dapat
mendukung timbulnya solution plasenta.

Adapun komplikasi dari solusio plasenta pada ibu dan janin tergantung
dari luasnya plasenta yang terlepas, usia kehamilan dan lamanya solusio
plasenta berlangsung. Komplikasi terparah dari solutio plasenta dapat
mengakibatkan syok dari perdarahan yang terjadi, keadaan seperti ini sangat
berpengaruh pada keselamatan dari ibu dan janin.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak


kekurangan pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut
terjadi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan
kritik dan saran dari Dosen pengampu untuk dapat membimbing dan
membantu pembelajaran lebih lanjut.
16

DAFTAR PUSTAKA

 https://bidanhopihappy.blogspot.com/2016/03/makalah-solusio-
plasenta.html. Diakses tanggal 29 September 2022.
 Doengoes, Marilynn E, dkk,. 2015. Rencana perawatan
maternal/bayi. Edisi 2. Jakarta: EGC.
 Jurnal penelitian tentang Karakteristik Kejadian Solusio Plasenta di
RSUD Purbalingga oleh Surtiningsih.
 https://www.academia.edu/27970320/SOLUSIO_PLASENTA.
Diakses tanggal 29 September 2022.
 https://bidanku.com/pendarahan-trimester-kedua-tanda-keguguran.
Diakses tanggal 29 September 2022.
 https://idoc.pub/documents/plasenta-previa-solusio-plasenta-
k546ydgjxwn8.

Anda mungkin juga menyukai